Anda di halaman 1dari 12

“ADDER”

PENJUMLAHAN

Kelompok 2 ;
Eka Pratama 21701053033
Iqbal Mu’dan M.S 21701053050
Pengertian

Rangkaian adder atau penjumlah sinyal dengan Op-amp adalah


konfigurasi Op-Amp sebagai penguat dengan diberikan input lebih
dari satu untuk menghasikan sinyal ouput yang linier sesuai dengan
nilai penjumlahan sinyal input dan faktor penguatan yang ada. Pada
umumnya rangkaian adder/penjumlah dengan Op-Amp adalah
rangkaian penjumlah dasar yang disusun dengan penguat inverting
atau non inverting yang diberikan input lebih dari 1 line.
Rangkaian Dasar Adder
Rangkaian Penguat Penjumlah

Dari gambar disamping dapat


dijelaskan bahwa inputan yang
diberikan ke line input penguat
berturut – turut melalui R1, R2, dan
R3. Besarnya inputan yang masuk
akan dikuatkan dengan
menggunakan op – amp yang
diberikan dengan penguatan ( Av )
tertentu. Tiap sinyal input mengikuti
nilai perbandingan dari Rf dan
resistor input masing – masing ( R1,
R2, dan Rn ).
Penguat Penjumlah Pembalik (Inverting)

Pada operasi adder/penjumlahan sinyal


secara inverting, input yang berada
pada V1,V2,V3 dihubungkan dengan
hambatan yaitu R1,R2, dan R3 setelah di
hubungkan dengan hambatan, lalu di
hubungkan dengan masukan negatif
pada op-amp. Besarnya penjumlahan
sinyal masukan tersebut bernilai negatif
karena penguat operasional dioperasikan
pada mode membalik. Besarnya
penguatan tegangan (Av) tiap sinyal
input mengikuti nilai perbandingan Rf
dan resistor input masing-masing
(R1,R2,R3).
Penguat Penjumlah Tak-Membalik (Non-Inverting)

Rangkaian penjumlah non-inverting memiliki


penguatan tegangan yang tidak melibatkan nilai
resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu
dalam rangkaian penjumlah non-inverting nilai
resistor input (R1, R2, R3) sebaiknya bernilai sama
persis, hal ini bertujuan untuk mendapatkan
kestabilan dan akurasi penjumlahan sinyal yang
diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah
non-inverting disamping sinyal input (V1, V2, V3)
diberikan ke jalur input melalui resitor input masing
- masing (R1, R2, R3). Besarnya penguatan tegangan
(Av) pada rangkaian penguat penjumlah non-
inverting diatas diatur oleh Resistor feedback (Rf)
dan resistor inverting (Ri).
Masukan pertama berupa sensor suhu yang dihubungkan dengan penguat tak
pembalik (non–inverting). Sedangkan untuk input kedua disini menggunakan
input dari battery sebesar 3V. Rangkaian ini akan bekerja ketika suhu telah
mencapai 30° C maka sensor suhu LM 35 akan meloloskan tegangan sebesar 300
mV lalu tegangan ini akan dikuatkan oleh rangkaian tak pembalik (non –
inverting) yang menghasilkan penguatan sebesar 10 kali lalu akan menghasilkan
keluaran sebesar 3V, lalu keluaran sebesar 3V inilah yang akan di gunakan
sebagai msukan rangkaian penjumlah pembalik (inverting). Karena penguat
pembalik hasil keluarannya berupa minus (-), maka dibutuhkan 1 buah
penguatan pembalik untuk dapat membalikkan polaritasnya, yang keluaran
pertamanya berupa minus (-) menjadi plus (+).
Didalam rangkaian ini menggunakan dua rangkaian inverting sebagai masukan
1 untuk rangkaian penjumlah tak membalik. Sedangkan untuk input kedua
kami menggunakan input dari battery sebesar 4V Pada rangkaian penjumlah
tak membalik, rangkaian akan bekerja ketika suhu telah mencapai 30 C maka
sensor suhu LM 35 akan meloloskan tegangan sebesar 300mV lalu tegangan ini
akan dikuatkan oleh dua rangkaian inverting yang menghasilkan penguatan
sebesar 10 kali lalu akan menghasilkan output sebesar 3V, lalu output sebesar
3V inilah yang akan di gunakan sebagai input 1 rangkaian penjumlah tak
membalik.
Kesimpulan

Rangkaian penjumlah / adder adalah konfigurasi op – amp sebagai


penguat dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasilkan
sinyal output yang linier yang sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal
input dan faktor penguat yang ada. Pada umumnya rangkaian
penjumlah adalah rangkaian penjumlah dasar yang disusun dengan
penguat inverting dan non inverting yang diberikan input 1 line.
Sekian dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai