Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mahardhika Candra

Kelas : 2F

Absen : 11

Rangkaian adder atau penjumlah sinyal dengan Op-amp adalah konfigurasi Op-Amp sebagai penguat
dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasikan sinyal ouput yang linier sesuai dengan
nilai penjumlahan sinyal input dan faktor penguatan yang ada. Pada umumnya rangkaian
adder/penjumlah dengan Op-Amp adalah rangkaian penjumlah dasar yang disusun dengan penguat
inverting atau non inverting yang diberikan input lebih dari 1 line. Rangkaian adder/penjumlah
secara sederhana dapat dilihat pada gambar berikut.

Rangkaian Adder/Penjumlah Inverting :

Pada operasi adder/penjumlah sinyal secara inverting, sinyal input (V1, V2, V3) diberikan ke line
input penguat inverting berturut-turut melalui R1, R2, R3. Besarnya penjumlahan sinyal input
tersebut bernilai negatif karena penguat operasional dioperasikan pada mode membalik (inverting).
Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf dan Resistor
input masing-masing (R1, R2, R3). Masing-masing tegangan output (Vout) dari penguatan masing-
masing sinyal input tersebut secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Besarnya tegangan output (Vout) dari rangkaian adder/penjumlah inverting diatas dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Rangkaian Adder/Penjumlah Non-Inverting

Rangkaian adder/penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak melibatkan nilai
resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian penjumlah non-inverting nilai
resistor input (R1, R2, R3) sebaiknya bernilai sama persis, hal ini bertujutna untuk mendapatkan
kestabilan dan akurasi penjumlahan sinyal yang diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah
non-inverting diatas sinyal input (V1, V2, V3) diberikan ke jalur input melalui resitor input masing-
masing (R1, R2, R3). Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian penguat penjumlah non-
inverting diatas diatur oleh Resistor feedback (Rf) dan resistor inverting (Ri), sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Sehingga dengan diketahuinya nilai penguatan tegangan pada rangkaian penjumlah non-inverting
tersebut dapat dirumuskan besarnya tegangan output (Vout) rangkaian secara matematis sebagai
berikut :

Rangkaian adder/penjumlah non-inverting ini jarang digunakan dalam aplikasi rangkaian elektronika,
karena nilai outputnya adalah hasil kali rata-rata tegangan input dengan faktor penguatan (Av)
sehingga nilai penjumlahan tegangan merupakan hasil rata-rata sinyal input dan penguatan
tegangan belum sesuai dengan kaidah penjumlahan.

Anda mungkin juga menyukai