Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SENSOR

DI SUSUN OLEH :
PUTRI NUR AVIVA
(22024014041)
REGULER A2

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah
Ta’ala.  atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul,
“SENSOR” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang SENSOR.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber
yakni melalui media internet.

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar...................................................................................................
Daftar isi............................................................................................................ 3
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 4
A. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
B.Tujuan..................................................................................................... 5
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian sensor................................................................................... 6
2.2 Macam-macam sensor........................................................................... 8
BAB III Penutup
Kesimpulan........................................................................................................ 12
Saran.................................................................................................................. 12

BAB I
3
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang
cepat terutama dibidang otomasi industri. Perkembangan ini tampak jelas di
industri pemabrikan, dimana sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan tangan
manusia, kemudian beralihmenggunakan mesin, berikutnya dengan electro-
mechanic (semi otomatis) dan sekarangsudah menggunakan robotic (full
automatic) seperti penggunaan Flexible Manufacturing Systems (FMS) dan
Computerized Integrated Manufacture (CIM) dan sebagainya.
Model apapun yang digunakan dalam sistem otomasi pemabrikan sangat
tergantungkepada keandalan sistem kendali yang dipakai. Hasil penelitian
menunjukan secanggihapapun sistem kendali yang dipakai akan sangat tergantung
kepada sensor maupun transduseryang digunakan.
Sensor dan transduser merupakan peralatan atau komponen yang
mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan
dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor akan sangat menentukan kinerja dari
sistem pengaturan secara otomatis.
Besaran masukan pada kebanyakan sistem kendali adalah bukan besaran
listrik,seperti besaran fisika, kimia, mekanis dan sebagainya. Untuk memakaikan
besaran listrik pada sistem pengukuran, atau sistem manipulasi atau sistem
pengontrolan, maka biasanya besaran yang bukan listrik diubah terlebih dahulu
menjadi suatu sinyal listrik melalui sebuahalat yang disebu transducer
Sebelum lebih jauh kita mempelajari sensor dan transduser ada sebuah alat
lagi yangselalu melengkapi dan mengiringi keberadaan sensor dan transduser
dalam sebuah sistem pengukuran, atau sistem manipulasi, maupun sistem
pengontrolan yaitu yang disebut alat ukur.
Pengubah sinyal analog ke sinyal digital atau yang lazim disebut Analogto
Digital Converter (ADC) memegang peranan penting dalam pemprosesansinyal.
Tanpa ADC, tidak akan ada sistem telekomunikasi atau sistem kontrol pada
pengukuran. Hal ini disebabkan karena ketiadaan ADC berarti tidak akan ada
sinyal analog (seperti suara, gambar, suhu, tekanan, intensitas cahaya atau
gelombang radio) yang bisa diolah oleh komputer atau mikroprosesor karena

4
sinyal tidak terdigitisasi, sehingga sinyal tersebut tidak dapat diproses, dikontrol
apalagi ditransmisikan.
Teknologi berkembang pesat karena proses digitalisasi yang semakin cepat
pada mesin prosesor (misalnya komputer). Kecepatan mesin prosesor yang terus
meningkat tidak berbanding lurus dengan kecepatan rangkaian penghubungnya
dengan lingkungan sekitar (antarmuka atau interface) sehingga riset terhadap
rangkaian antarmuka yang mempunyai kecepatan dan ketelitian tinggi (high-speed
precision circuit) terus dilakukan. ADC sebagai komponen penting dari proses
antarmuka telah memotivasi para peneliti untuk terus mengembangkan Teknik dan
arsitektur ADC terbaru yang memiliki kemampuan terbaik.

A. RUMUSAN MASALAH
Untuk mempermudah penulis maka perlu adanya pembatasan masalah mengenai
pembahasan sensor yaitu, penulis hanya membhas mengenai pengertian dan
macam-macam sensor, karakteristik dan prinsip kerja

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
- Untuk mengetahui pengertian
- Untuk mengetahui macam-macam sensor
- Untuk mengetahui prinsip kerja sensor

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sensor


Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran
tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik.
Sensor merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser
merupakan sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai
yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya.
Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran
mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor
sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau
pengendalian.
Sensor adalah alat untuk mendeteki/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk
mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan
arus listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan
keamanan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan
diolah oleh kontroler sebagai otaknya.
Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara elektronik berfungsi
mengubah tegangan fisika (misalnya: temperatur, cahaya, gaya, kecepatan putaran)
menjadi besaran listrik yang proposional. Sensor dalam teknik pengukuran dan
pengaturan ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas yakni :
a. Linieritas
Konversi harus benar-benar proposional, jadi karakteristik konversi harus linier.
b. Tidak tergantung temperature
Keluaran inverter tidak boleh tergantung pada temperatur disekelilingnya, kecuali
sensor suhu.
c. Kepekaan
Kepekaan sensor harus dipilih sedemikian, sehingga pada nilai-nilai masukan yang
ada dapat diperoleh tegangan listrik keluaran yang cukup besar.
d. Waktu tanggapan
Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan keluaran sensor untuk mencapai nilai
akhirnya pada nilai masukan yang berubah secara mendadak. Sensor harus dapat
berubah cepat bila nilai masukan pada sistem tempat sensor tersebut berubah.

6
Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat dikelompokan
menjadi 3 bagian yaitu:

a. sensor thermal (panas)


b. sensor mekanis
c. sensor optik (cahaya)

Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contoh; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda,
photomultiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer, dsb.
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti
perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran,
level dsb.
Contoh; strain gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity,
potensiometer, load cell, bourdon tube, dsb.
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai benda atau
ruangan.
Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier,
pyrometeroptic, dsb.

2.2 Macam-macam Sensor

7
1. SENSOR SUARA
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda suara
menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Alat pendeteksi
sinyal suara bekerja berdasarkan prinsip pemfilteran suara yang didengar oleh komponen
mikrofon. Sinyal analog hasil pembacaan mikrofon akan disaring dengan menggunakan unit
bandpass filter yang meloloskan sinyal analog.
Sensor suara bekerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang
mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat
sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik dan turun. Oleh karena kumparan tersebut
sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun,
ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotong-potong. Kecepa-
tan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.

2. SENSOR GARIS

Sensor garis atau sensor proximity adalah jenis sensor yang berfungsi mendeteksi warna
garis hitam atau putih dengan menggunakan LED sebagai transmitter dan photodioda sebagai
receiver. Dengan memanfaatkan IC comparator sebagai pembanding tegangan, hasil yang
berubah-ubah yang diperoleh dari receiver diolah menjadi data digital berupa logika high atau
low untuk kemudian diolah di dalam mikrokontroler.

3. Sensor api/panas

Sensor api/panas adalah sensor yang dapat mendeteksi keberadaan api. Pendeteksian
yang dilakukan oleh sensor api/ panas dilakukan melalui beberapa cara, yakni melalui
pendeteksian (1) perubahan suhu, (2) keberadaan sinar UV, (3) keberadaan sinar IR. Berikut ini
adalah contoh-contoh sensor api/panas berdasarkan cara kerjanya.

a. Sensor Panas Pyroelectric Detektor, Eltec E442-3


Sensor ini adalah sebuah IR-EYE berupa Lithium Tantalate Pyroelectric parallel opposed
dual element high gain detector dengan pemroses sinyal analog terintegrasi. Sensor ini dapat
mendeteksi perubahan panas dari -40 hingga +70 derajat Celcius tanpa perubahan yang
siginfikan dari noise dan sensitivitas.

b. Sensor Cahaya UVtron, Hamamatsu UVtron R66-R2868


Sensor ini peka terhadap radiasi UV antara 185 – 260 nm. Sensor ini digunakan bersama
dengan sebuah driver untuk mendeteksi spektrum UV yang dipancarkan oleh api.

c. Sensor Panas TPA81

8
Sensor panas TPA81 adalah sebuah thermophile array yang mendeteksi gelombang infra
merah pada kisaran panjang gelombang 2 μm – 22 μm. Daerah kisaran tersebut merupakan
gelombang radiasi panas. Sensor TPA81 dapat mendeteksi perubahan panas pada beberapa posisi
sehingga dapat mendeteksi pergerakan panas. TPA81 terdiri dari delapan thermopile yang
disusun. Sensor ini dapat mendeteksi panas dari delapan titik secara simultan. Sensor ini dapat
mendeteksi panas api dalam jangkauan dua meter dan tidak terpengaruh oleh cahaya. TPA81
dapat diakses dangan menggunakan komunikasi i2c. Alamat register device TPA81 adalah
0x0D0. Di bawah ini adalah bentuk fisik sensor TPA81

4. Sensor Jarak
Sensor jarak (proximity sensor) merupakan komponen untuk mendeteksi keberadaan
suatu objek beserta perkiraan jaraknya. Sensor jarak adalah perkakas yang tidak bersentuhan
dengan objek yang berfungsi untuk menyediakan peringatan dini mengenai keberadaan objek di
depannya. Uraian di bawah ini adalah penjelasan mengenai dua buah sensor jarak, yaitu (1)
sensor jarak infra merah dan (2) sensor jarak ultrasonik.

a. Sensor Jarak Infra Merah, Sharp GP2D12

Sensor ini termasuk pada sensor jarak kategori optik. Pada dasarnya sensor ini sama
seperti sensor Infra Red (IR) konvensional, GP2D12 memiliki bagian transmitter/emitter dan
receiver (detektor). Bagian transmitter akan memancarkan sinyal IR yang telah dimodulasi,
sedangkan pantulan dari IR (apabila mengenai sebuah objek) akan ditangkap oleh bagian
detektor yang terdiri dari lensa pemfokus dan sebuah position-sensitive detector. Gambar 06 di
atas adalah bentuk fisik dari sensor Sharp GP2D12.
Sensor Sharp GP2D12 dapat mengukur jarak halangan pada daerah 10 – 80 cm dengan
memanfaatkan pemancaran dan penerimaan gelombang infra merah sebagai media untuk
mengestimasi jarak. Penggunaan sperktrum infra merah menyebabkan sensor ini tidak mudah
terganggu dengan keberadaan cahaya tampak dari lingkungan karena memiliki daerah spektrum
yang berbeda.
Untuk menghitung jarak objek pada wilayah pandangnya, sensor ini menggunakan
metode triangulation dan sebuah linear CCD array sebagai position-sensitive detector. Pertama-
tama, emitter memancarkan sinyal IR yang telah dimodulasi ke arah target. Sinar ini berjalan
sepanjang sudut pandangnya dan akan dipantulkan oleh objek yang menghalanginya. Jika tidak
mengenai objek, IR tidak akan dipantulkan kembali dan sensor mendeteksi ketidakberadaan
objek.
Pantulan IR akan diterima oleh lensa pada detektor dan difokuskan ke linear CCD array.
Detektor akan mendeteksi sudut datang IR hasil pantulan sebagai parameter jarak. Perbedaan
sudut sinar datang yang diterima oleh detektor sinar IR ini kemudian akan diproyeksikan oleh
lensa pada bagian tertentu dari CCD array sesuai sudut datang dari IR. Dengan kata lain, lokasi
penerima cahaya pada CCD array akan merepresentasikan jarak objek. Gambar 07 di bawah ini
mengilustrasikan cara kerja sensor Sharp GP2D12 pada saat mendeteksi objek dekat dan saat
mendeteksi objek jauh

9
b. Sensor Jarak Ultrasonik, R93-SRF05

Sensor Ultrasonik R93-SRF05 (biasa disebut SRF05) merupakan sensor jarak yang
mampu mendeteksi jarak halangan di depannya pada rentang 3 cm – 3 m. Sensor ini
menggunakan prinsip time of flight, artinya sensor tersebut akan mengukur waktu semenjak
suara dipancarkan hingga terdengar suara pantulnya. Waktu yang terukur akan dibandingkan
dengan jarak tempuhnya. Gambar di bawah ini adalah bentuk fisik dari sensor SRF05.
Prinsip kerja sensor ini digambarkan dalam Gambar 09. Pulsa ultrasonik, yang
merupakan sinyal ultrasonik dengan frekuensi ±41 kHz sebanyak 12 periode, dikirimkan dari
pemancar ultrasonik. Ketika pulsa mengenai benda penghalang, pulsa ini dipantulkan, dan
diterima kembali oleh penerima ultrasonik. Dengan mengukur selang waktu antara saat pulsa
dikirim dan pulsa pantul diterima. Jarak antara alat pengukur dan benda penghalang bisa dihitung

2.3 Karakteristik Dan Prinsip Kerja Sensor

1. Sensor suara
Sensor suara bekerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai
membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah
kumparan kecil di balik membran tadi naik dan turun. Oleh karena kumparan tersebut
sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun,
ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotong-potong. Kecepa-
tan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.

2. SENSOR GARIS

Sensor garis atau sensor proximity adalah jenis sensor yang berfungsi mendeteksi warna
garis hitam atau putih dengan menggunakan LED sebagai transmitter dan photodioda sebagai
receiver. Dengan memanfaatkan IC comparator sebagai pembanding tegangan, hasil yang
berubah-ubah yang diperoleh dari receiver diolah menjadi data digital berupa logika high atau
low untuk kemudian diolah di dalam mikrokontroler.

3. Sensor panas api

panas api dalam jangkauan dua meter dan tidak terpengaruh oleh cahaya. TPA81 dapat
diakses dangan menggunakan komunikasi i2c. Alamat register device TPA81 adalah 0x0D0. Di
bawah ini adalah bentuk fisik sensor TPA81, Sensor panas TPA81 adalah sebuah thermophile
array yang mendeteksi gelombang infra merah pada kisaran panjang gelombang 2 μm – 22 μm.
Daerah kisaran tersebut merupakan gelombang radiasi panas. Sensor TPA81 dapat mendeteksi

10
perubahan panas pada beberapa posisi sehingga dapat mendeteksi pergerakan panas. TPA81
terdiri dari delapan thermopile yang disusun. Sensor ini dapat mendeteksi panas dari delapan titik
secara simultan. Sensor ini dapat mendeteksi panas api dalam jangkauan dua meter dan tidak
terpengaruh oleh cahaya. TPA81 dapat diakses dangan menggunakan komunikasi i2c. Alamat
register device TPA81 adalah 0x0D0. Di bawah ini adalah bentuk fisik sensor TPA81

4. Sensor Jarak
Sensor jarak (proximity sensor) merupakan komponen untuk mendeteksi keberadaan
suatu objek beserta perkiraan jaraknya. Sensor jarak adalah perkakas yang tidak bersentuhan
dengan objek yang berfungsi untuk menyediakan peringatan dini mengenai keberadaan objek di
depannya. Uraian di bawah ini adalah penjelasan mengenai dua buah sensor jarak, yaitu (1)
sensor jarak infra merah dan (2) sensor jarak ultrasonik.

a. Sensor Jarak Infra Merah, Sharp GP2D12

Sensor ini termasuk pada sensor jarak kategori optik. Pada dasarnya sensor ini sama
seperti sensor Infra Red (IR) konvensional, GP2D12 memiliki bagian transmitter/emitter dan
receiver (detektor). Bagian transmitter akan memancarkan sinyal IR yang telah dimodulasi,
sedangkan pantulan dari IR (apabila mengenai sebuah objek) akan ditangkap oleh bagian
detektor yang terdiri dari lensa pemfokus dan sebuah position-sensitive detector. Gambar 06 di
atas adalah bentuk fisik dari sensor Sharp GP2D12.

b. Sensor Jarak Ultrasonik, R93-SRF05

Sensor Ultrasonik R93-SRF05 (biasa disebut SRF05) merupakan sensor jarak yang
mampu mendeteksi jarak halangan di depannya pada rentang 3 cm – 3 m. Sensor ini
menggunakan prinsip time of flight, artinya sensor tersebut akan mengukur waktu semenjak
suara dipancarkan hingga terdengar suara pantulnya. Waktu yang terukur akan dibandingkan
dengan jarak tempuhnya. Gambar di bawah ini adalah bentuk fisik dari sensor SRF05.
Prinsip kerja sensor ini digambarkan dalam Gambar 09. Pulsa ultrasonik, yang merupakan sinyal
ultrasonik dengan frekuensi ±41 kHz sebanyak 12 periode, dikirimkan dari pemancar ultrasonik.
Ketika pulsa mengenai benda penghalang, pulsa ini dipantulkan, dan diterima kembali oleh
penerima ultrasonic

BAB III
11
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari materi tentang Sensor ini, yaitu;
1. Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu, yag digunakan
untuk mengubahvariasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan komia menjadi
tegangan dan arus listrik.
2. Persyaratan-persyaratan pada sensor dalam teknik pengukuran dan
pengaturan ini harus memenuhi : Linieritas, Tidak tergantung temperatur,
Kepekaan, Waktu tanggapan, Batas frekuensi terendah dan tertinggi,
stabilitas waktu, dan Histerisis.
3. Secara garis besar ada dua macam sensor yaitu:
a. Sensor kimia
b. Sensor fisika
4. Pada jenis-jenis sensor tersebut, memiliki prinsip kerja dan karakteristik
yang berbeda-beda.

3.2 Saran
Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya mengharapkan
adanya saran dari pihak dosen yang membaca makalah ini terhadap
kekurangan yang terdapat pada makalah ini.

12

Anda mungkin juga menyukai