Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MEKATRONIKA

“Sensor dan Tranduser”

Disusun Oleh :

Nama : Hamzah Alfarizi


Kelas : D3TM2C
NIM : 1801073

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
2020
BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ilmu dan teknologi terus ikut
berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan waktu.Perkembangan ini terjadi karena
kebutuhan manusia semakin beragam.Ilmu dan teknologi yang dikembangkan untuk memudahkan
pekerjaan mereka, agar lebih lebih mudah dan fisien, semua barang – barang kebutuhan diciptakan
semakin canggih, misalnya dapat bekerja secara otomatis.teknologi yang mendukung perkembangan
alat – alat yang dapat berfungsi secara otomatis adalah sensor.
kebutuhan sensor dalam perkembangan industri sangat berpengaruh. Sensor dan transduser
merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem
pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor akan sangat
menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis. Besaran masukan pada kebanyakan
sistem kendali adalah bukan besaran listrik, seperti besaran fisika, kimia, mekanis dan
sebagainya.Untuk memakaikan besaran listrik pada sistem pengukuran, atau sistem manipulasi atau
sistem pengontrolan, maka biasanya besaran yang bukan listrik diubah terlebih dahulu menjadi suatu
sinyal listrik melalui sebuah alat yang disebut transducer.
Ada bermacam – macam jenis sensor. Yang akan dibahas disini adalah sensor kecepatan.
Dimana pada perkembangannya sensor kecepatan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.Salah
satu contohnya adalah sebagai alat speedometer pada kendaraan bermotor. Berikut akan dibahas
mengenai sensor kecepatan, jenis – jenisnya, cara kerjanya dan aplikasinya dalam kehidupan sehari –
hari.

B.RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana mengetahui perbedaan sensor dan tranduser
b. Apa saja Jenis-jenis sensor dan tranduser diidustri
c. Bagaimana nilai thermokopel dan spesifikasinya
C.TUJUAN
a. Memahami pengertian dari sensor dan tranduser
b. Mampu mengklasifikasikan jenis-jenis sensor dan tranduser
c. Dapat menghitung nilai-nilai dari sensor thermokopel
BAB II ISI MAKALAH

A.PENGERTIAN SENSOR DAN TRANDUSER

Pengertian Sensor
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisik seperti
tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena-fenomena
lingkungan lainnya. Setelah mengamati terjadinya perubahan, Input yang terdeteksi tersebut akan
dikonversi mejadi Output yang dapat dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu
sendiri ataupun ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau diolah
menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Sensor pada dasarnya dapat digolong sebagai Transduser Input karena dapat mengubah energi
fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya menjadi sinyal listrik ataupun
resistansi (yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan atau sinyal listrik).
Klasifikasi Jenis-jenis Sensor
Sensor-sensor yang digunakan pada perangkat elektronik pada dasarnya dapat
diklasifikasikan menjadi dua kategori utama yaitu :
1. Sensor Pasif dan Sensor Aktif
2. Sensor Analog dan Sensor Digital
1.1. Sensor Pasif (Passive Sensor)
Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa memerlukan
pasokan listrik dari eksternal. Contohnya Termokopel (Thermocouple) yang menghasilkan nilai
tegangan sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.
1.2. Sensor Aktif (Active Sensor)
Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber daya eskternal untuk dapat
beroperasi. Sifat fisik Sensor Aktif bervariasi sehubungan dengan efek eksternal yang diberikannya.
Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).
2.1.Sensor Analog
Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal output yang kontinu atau
berkelanjutan. Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini sebanding dengan
pengukuran. Berbagai parameter Analog ini diantaranya adalah suhu, tegangan, tekanan, pergerakan
dan lain-lainnya. Contoh Sensor Analog ini diantaranya adalah akselerometer (accelerometer), sensor
kecepatan, sensor tekanan, sensor cahaya dan sensor suhu.
2.2.Sensor Digital
Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan
non-kontinu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sebuah sensor digital biasanya
terdiri dari sensor, kabel dan pemancar. Sinyal yang diukur akan diwakili dalam format digital. Output
digital dapat dalam bentuk Logika 1 atau logika 0 (ON atau OFF). Sinyal fisik yang diterimanya akan
dikonversi menjadi sinyal digital di dalam sensor itu sendiri tanpa komponen eksternal. Kabel
digunakan untuk transmisi jarak jauh. Contoh Sensor Digital ini diantaranya adalah akselerometer
digital (digital accelerometer), sensor kecepatan digital, sensor tekanan digital, sensor cahaya digital
dan sensor suhu digital.

Pengertian Sensor dan Jenis-jenis Sensor

a. Akselerometer (Accelerometer)
Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi, kecepatan, orientasi,
goncangan, getaran, dan kemiringan dengan gerakan indra. Akselerometer analog ini dapat
digolongkan lagi menjadi beberapa yang berbeda berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas.
Berdasarkan pada sinyal keluaran, Akselerometer analog menghasilkan tegangan variabel konstan
berdasarkan jumlah percepatan yang diterapkan pada Akselerometer. Selain Akselerometer Analog,
Akselerometer ini juga digital.

b. Sensor Cahaya (Light Sensor)


Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah Sensor analog yang digunakan untuk mendeteksi
jumlah cahaya yang mengenai Sensor tersebut. Sensor cahaya analog ini dapat diklasifikasikan lagi
menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor, Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.
Light dependent resistor atau LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya analog yang dapat
digunakan untuk menghidupkan dan mematikan beban secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya
yang diterimanya. Resistansi LDR akan meningkat apabila intensitas cahaya menurun. Sebaliknya,
Resistansi LDT akan menurun apabil intensitas cahaya yang diterimanya bertambah.

c. Sensor Suara (Sound Sensor)


Sensor Suara adalah Sensor analog yang digunakan untuk merasakan tingkat suara. Sensor
suara analog ini menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi tegangan listrik untuk
merasakan tingkat suara. Proses ini memerlukan beberapa sirkuit, dan menggunakan mikrokontroler
bersama dengan Mikrofon untuk menghasilkan sinyal output analog.

d. Sensor Tekanan (Pressure Sensor)


Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah Sensor yang digunakan untuk mengukur jumlah
tekanan yang diterapkan pada sebuah sensor. Sensor tekanan akan menghasilkan sinyal keluaran
analog yang sebanding dengan jumlah tekanan yang diberikan. Sensor piezoelektrik adalah salah satu
jenis sensor tekanan yang dapat menghasilkan sinyal tegangan keluaran yang sebanding dengan
tekanan yang diterapkan padanya.

e. Sensor Suhu (Temperature Sensor)


Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah Sensor tersedia secara luas baik dalam bentuk
sensor digital maupun analog. Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan untuk aplikasi yang
berbeda.Salah satu Sensor Suhu adalah Termistor, yaitu resistor peka termal yang digunakan untuk
mendeteksi perubahan suhu. Apabila Suhu meningkat, resistansi listrik dari termistor akan meningkat
juga. Sebaliknya, jika suhu menurun, maka resistansi juga akan menurun.

f. Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Sensor)


Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang dapat digunakan untuk mengukur
jarak serta kecepatan suatu benda. Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan sifat-sifat gelombang suara
dengan frekuensi lebih besar daripada rentang suara manusia. Dengan menggunakan gelombang
suara, Sensor Ultrasonik dapat mengukur jarak suatu objek (mirip dengan SONAR). Sifat Doppler
dari gelombang suara dapat digunakan untuk mengukur kecepatan suatu objek.

g. Sensor Giroskop (Gyroscope sensor)


Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk merasakan dan menentukan orientasi
dengan bantuan gravitasi bumi. Perbedaan utama antara Sensor Akselerometer dan Giroskop adalah
bahwa Giroskop dapat merasakan rotasi di mana akselerometer tidak bisa.

h. Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)


Sensor Efek Hall atau Hall Effect Sensor adalah sensor yang dapat mengubah informasi
magnetik menjadi sinyal listrik untuk pemrosesan rangkaian elektronik selanjutnya. Sensor Efek Hall
ini sering digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi kedekatan (proximity), mendeteksi posisi
(positioning), mendeteksi kecepatan (speed), mendeteksi pergerakan arah (directional) dan
mendeteksi arus listrik (current sensing).

i. Sensor Kelembaban (Humidity Sensor)


Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor merupakan sensor yang digunakan untuk
mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi. Pengukuran Tingkat Kelembaban ini sangat penting
untuk pengamatan lingkungan di suatu wilayah, diagnosa medis ataupun di penyimpanan produk-
produk yang sensitif.

j. Sel Beban (Load Cell)


Sel Beban atau Load Cell adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengukur berat. Input
dari Load Cell ini adalah gaya atau tekanan sedangkan outputnya adalah nilai tegangan listrik. Ada
beberapa jenis Load Cell, diantaranya adalah Beam Load Cell, Single Point Load Cell dan
Compression Load Cell.

Pengertian Tranduser

Transducer (Transduser) adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke
bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut diantaranya seperti Energi Listrik, Energi
Mekanikal, Energi Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi Kimia, Energi Akustik (bunyi) dan
Energi Panas. Pada umumnya, semua alat yang dapat mengubah atau mengkonversi suatu energi ke
energi lainnya dapat disebut sebagai Transduser (Transducer).
Jenis-jenis Transducer

Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu Transduser Input dan


Transder Output. Hampir semua perangkat Elektronika terdapat kedua jenis Transduser tersebut.
Berikut ini adalah Blok Diagram sederhana dari Transduser Input ke Transduser Output.

1.Transduser Input (Input Transducer)

Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik (physical energy)
menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang kemudian juga dikonversikan ke tegangan atau sinyal
listrik). Energi fisik tersebut dapat berbentuk Cahaya, Tekanan, Suhu maupun gelombang suara.
Seperti contohnya Mikropon (Microphone), Mikropon dapat mengubah gelombang suara menjadi
sinyal listrik yang dapat dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser Input sering disebut juga
dengan Sensor.Berikut ini beberapa Komponen Elektronika ataupun perangkat Elektronika yang
digolongkan sebagai Transduser Input.

– LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi Resistansi (Hambatan)


– Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi (Hambatan)
– Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi Resistansi (Hambatan)
– Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik
2.Transduser Output (Output Transducer)

Transduser Output merupakan Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi bentuk
energi fisik (Physical Energy). Seperti contohnya Loudspeaker, Loudspeaker mengubah sinyal listrik
menjadi Suara yang dapat di dengar oleh manusia. Transduser Output sering disebut juga dengan
istilah Actuator.Beberapa Komponen Elektronika atau Perangkat Elektronika yang digolongkan
sebagai Transduser Output diantaranya adalah sebagai berikut :

– LED (Light Emitting Diode) mengubah listrik menjadi Energi Cahaya


– Lampu mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
– Motor mengubah listrik menjadi Gerakan (motion)
– Heater mengubah listrik menjadi Panas
– Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara
Penggabungan Transduser Input dan Output

Banyak Perangkat Elektronika yang kita pergunakan saat ini adalah gabungan dari Transduser
Input dan Transduser Output. Dalam Perangkat Elektronika yang dimaksud ini terdiri dari Sensor
(Transduser Input) dan Actuator (Transduser Output) yang mengubah suatu bentuk Energi menjadi
bentuk energi lainnya dan kemudian mengubahnya lagi menjadi bentuk energi yang lain. Seperti
contohnya Pengukur Suhu Badan (Termometer) yang mengkonversikan atau mengubah suhu badan
kita menjadi sinyal listrik (Transduser input = Sensor Suhu) kemudian diproses oleh Rangkaian
Elektronika tertentu menjadi Angka atau Display yang dapat dibaca oleh kita (Transduser Output =
Display).

Aplikasi Transduser

Berdasarkan Aplikasinya, Transduser dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
1. Transducer Electromagnetic, seperti Antenna, Tape Head/Disk Head, Magnetic Cartridge.
2. Transducer Electrochemical, seperti Hydrogen Sensor, pH Probes.
3. Transducer Electromechanical, seperti Rotary Motor, Potensiometer, Air flow sensor, Load
cell.
4. Transducer Electroacoustic, seperti Loadspeaker, Earphone, Microphone, Ultrasonic
Transceiver.
5. Transducer Electro-optical, seperti Lampu LED, Dioda Laser, Lampu Pijar, Tabung CRT.
6. Transducer Thermoelectric, seperti komponen NTC dan PTC, Thermocouple.

B.PERHITUNGAN NILAI SEBUAH SENSOR DAN TRANDUSER


Mencari nilai suatu sensor atau tranduser memiliki 13 langkah yaitu harus memasukan nilai:
a. Range dan Span
b. Error dan accuracy
c. Non Linearity
d. Hysteresis
e. Deadband and saturation
f. Output Impedance
g. Repeatability
h. Reliability
i. Sensitivity
j. Resolution
k. Frequency response
l. Response time
m. Calibration
Misalkan kita mencari nilai sensor suhu Thermokopel dri suatu perusahaan berikut datanya :
a. Range And span

Jika kita mengambil data Thermokopel type E maka perhitungan range dan spannya adalah :
 Range = -200°C dan +900°C
 Span = 900°C – (-200°C) = 1100°C
 Input full scale = 1100°C
b. Error and Accuracy

c. Sensitivity
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-jenis-jenis-sensor/

https://teknikelektronika.com/pengertian-transducer-jenis-jenis-transduser/

https://tmseurope.co.uk/applications/thermocouple-rtd-colour-codes-tolerances

https://www.omegaeng.cz/prodinfo/thermocouples.html

http://www.mosaic-industries.com/embedded-systems/microcontroller-
projects/temperature-measurement/thermocouple/types-wire-element

Anda mungkin juga menyukai