Anda di halaman 1dari 29

UNIVERSITAS

FALETEHAN

MENGENAL JENIS – JENIS SENSOR DAN PEMANFAATANNYA DI


DUNIA INDUSTRI

KNOWING THE TYPES OF SENSORS AND THEIR USE IN THE


INDUSTRIAL WORLD

Liman Khoeri Munandar


11218001
Prodi Teknik Elektro, Fakultas Sains Dan Teknik, Universitas Faletehan
E-mail : khoerimnd@gmail.com

Abstract
Along with the development of intelligent technology, technological advances in the fields of electronics,
digital and industrial automation have caused the use of sensor components to be more diverse and
widely applied in various electronic circuits. The sensor is a device that functions to convert one power
into another power. In a measurement system, the sensor is a system element that is effectively related
to the process in which a variable is being measured and produces an output in a certain form depending
on the input variable, and can be used by other parts of the measurement system to recognize the value
of that variable. Referring to the above explanation, the importance of information needs related to the
development of sensor technology and understanding the types of sensors according to their functions
as detecting symptoms or signals, the purposes of this paper are to: (1) provide information about
sensors; nature, classification and characteristics of sensors; (2) the concept of data acquisition on
sensors of various types and functions of sensors; (3) wireless sensor network technology and some
industrial sensor applications.

Keywords : Sensors, Intelligent Technology, Industry.

Abstrak
Seiring dengan perkembangan teknologi cerdas maka kemajuan teknologi di bidang elektronika, digital
dan otomasi industri telah menyebabkan pemanfaatan komponen sensor semakin beragam dan banyak
diaplikasikan di berbagai rangkaian elektronika. Sensor merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah
suatu daya menjadi daya yang lain. Dalam sebuah sistem pengukuran, sensor merupakan elemen sistem
yang secara efektif berhubungan dengan proses di mana suatu variabel sedang diukur dan menghasilkan
suatu keluaran dalam bentuk tertentu tergantung pada variabel masukannya, dan dapat digunakan oleh
bagian sistem pengukuran yang lain untuk mengenali nilai variabel tersebut. Merujuk pemaparan diatas,
pentingnya kebutuhan informasi terkait perkembangan teknologi sensor dan memahami jenis-jenis
sensor sesuai fungsinya sebagai pendeteksi gejala-gejala atau sinyal, maka tujuan penulisan ini adalah
untuk : (1) memberikan informasi tentang sensor; sifat, klasifikasi dan karakteristik sensor; (2) konsep
akuisisi data pada sensor berbagai jenis dan fungsi sensor; (3) teknologi jaringan sensor nirkabel
(wireless sensor network) dan beberapa aplikasi sensor di industri.

Kata kunci : Sensor, Teknologi Cerdas, Industri.


PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan teknologi cerdas maka kemajuan teknologi di bidang

elektronika, digital dan otomasi industri telah menyebabkan pemanfaatan komponen sensor

semakin beragam dan banyak diaplikasikan di berbagai rangkaian elektronika. Dalam sebuah

sistem pengukuran atau sistem instrumentasi, sensor adalah elemen sistem yang secara efektif

berhubungan dengan proses di mana suatu variabel sedang diukur dan menghasilkan suatu

keluaran dalam bentuk tertentu tergantung pada variabel masukannya, dan dapat digunakan oleh

bagian sistem pengukuran yang lain untuk mengenali nilai variabel tersebut (Syam, 2013).

Banyak industri masih memanfaatkan jaringan tradisional (menggunakan kabel) sebagai

bagian dari arsitektur untuk interfacing sensor dan aktuator dalam proses mengkomunikasikan

informasi. Data dari lapangan harus dibagikan cepat dan akurat untuk mewujudkan sistem yang

hemat biaya, fleksibel, terukur dan andal. Sebenarnya tidak ada standar komunikasi khusus

untuk jaringan sensor, namun suatu perangkat hanya mempertimbangkan biaya dan fleksibilitas

sensor untuk memenuhi kebutuhan Industri.

Perkembangan teknologi sensor dan transduser berdampak pula pada pemanfaatan

jaringan sensor nirkabel atau Wireless Sensor Network (WSN) ke dalam berbagai pekerjaan

manusia dan industri. Pada awalnya, aplikasi WSN hanya digunakan untuk kegiatan militer

untuk keperluan pertahanan suatu negara. Namun, saat ini WSN telah digunakan dalam

berbagai bidang dan untuk beragam keperluan, antara lain untuk pemantauan lingkungan,

pemantauan aktivitas gunung api, komponen pendukung membangun rumah pintar (smart

home), kota pintar (smart city), transportasi pintar (smart transportation), pemantauan aktivitas

di bidang perkebunan dan pertanian, dan lain sebagainya. Sesungguhnya aktivitas utama dari

aplikasi WSN merupakan pemantauan, namun untuk kebutuhan kendali (control system) dapat

melibatkan perangkat output seperti aktuator.


P a g e 2 | 29
Merujuk pemaparan diatas, pentingnya kebutuhan informasi terkait perkembangan

teknologi sensor dan memahami jenis-jenis sensor sesuai fungsinya sebagai pendeteksi gejala-

gejala atau sinyal, maka tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan informasi tentang

sensor; sifat, klasifikasi dan karakteristik sensor; konsep akuisisi data pada sensor berbagai jenis

dan fungsi sensor; teknologi jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) dan beberapa

aplikasi sensor di industri.

METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mengetahui pemaparan

atau menjelaskan tentang sensor dan pemanfaatannya di dunia industri. Penelitian ini

menggunakan sumber berupa buku, artikel dan jurnal. Teknik pengumpulan data melalui

pustaka yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

LANDASAN TEORI

Sensor merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah suatu daya menjadi daya yang

lain. Komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi

satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik. Sekarang sensor telah

dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer, sehingga sangat memudahkan

pemakaian dan menghemat energi.

Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser.

.Sensor merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser merupakan

sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang kita inginkan

dan dapat langsung dibaca pada keluarannya.

Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara elektronik berfungsi mengubah

tegangan fisika (misalnya: temperatur, cahaya, gaya, kecepatan putaran) menjadi besaran listrik

yang proposional. Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan ini harus memenuhi
P a g e 3 | 29
persyaratan-persyaratan kualitas yakni : Linieritas , tidak tergantung temperatur, kepekaan dan

waktu tanggapan.

Berdasarkan klasifikasinya, sensor dibedakan sesuai dengan aktifitas sensor yang

didasarkan atas konversi sinyal yang dilakukan dari besaran sinyal bukan listrik (nonelectric

signal value) ke besaran sinyal elektrik (electric signal value) yaitu, sensor aktif (active sensor),

pasif sensor (passive sensor), sensor analog dan sensor digital.

Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa

memerlukan pasokan listrik dari eksternal. Contohnya Termokopel (Thermocouple) yang

menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.

Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber daya eskternal untuk dapat

beroperasi. Sifat fisik Sensor Aktif bervariasi sehubungan dengan efek eksternal yang

diberikannya. Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor Pembangkit Otomatis (Self

Generating Sensors).

Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal output yang kontinu atau

berkelanjutan. Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini sebanding

dengan pengukuran. Berbagai parameter Analog ini diantaranya adalah suhu, tegangan,

tekanan, pergerakan dan lain-lainnya. Contoh Sensor Analog ini diantaranya adalah

akselerometer (accelerometer), sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor cahaya dan sensor

suhu.

Sedangkan Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit.

Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sebuah

sensor digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan pemancar. Sinyal yang diukur akan

diwakili dalam format digital. Output digital dapat dalam bentuk Logika 1 atau logika 0 (ON

atau OFF). Sinyal fisik yang diterimanya akan dikonversi menjadi sinyal digital di dalam sensor
P a g e 4 | 29
itu sendiri tanpa komponen eksternal. Kabel digunakan untuk transmisi jarak jauh. Contoh

sensor digital ini adalah akselerometer digital (digital accelerometer), sensor kecepatan digital,

sensor tekanan digital, sensor cahaya digital dan sensor suhu digital.

Fungsi utama dari sensor adalah untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi dengan

besaran suhu, panas, tekanan, jarak, kelembaban, dan sebagainya.

Gambar 1
Fungsi Sensor
Sumber: Google

Sensor dapat memberikan output dalam bentuk sinyal listrik ke sistem kontrol yang

terhubung.

Sensor terdiri dari beberapa jenis, diantanya sebagai berikut:

1. Sensor Suhu

Sensor suhu digunakan untuk mendeteksi suhu dan energi panas dan mengubahnya

menjadi sinyal listrik (berupa tegangan atau arus). Ada beberapa jenis sensor suhu yang

digunakan. Dalam dunia industri Sensor Suhu berfungsi sebagai monitoring secara real time

dan kontinu keadaan perubahan suhu mesin atau sebuah zat yang mendukung proses produksi

tersebut.

P a g e 5 | 29
Untuk Aplikasinya sebagai berikut: Sebagai Pengaman Mesin, dengan mengetahui nilai

suhu pada mesin tersebut maka dibuat sebuah rangkaian kontrol ketika suhu mencapai batas

tertentu untuk mematikan mesin tersebut.Sebagai Monitoring Suhu Air, Untuk operator pada

industri ini sangat penting karena proses ada sebuah proses produksi yang menjaga suhu pada

air tersebut. Cara Kerja Sensor Suhu Hingga Tampil Pada Display.

Prinsip Kerja Sensor Suhu secara umum komponen yang mengukur nilai suhu sekitar

dirubah ke sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut yang sering dipakai adalah Sinyal listrik 4 -

20mA Sinyal listrik 1 - 5V Sinyal listrik 0 - 10V. Dari jenis sinyal listrik diatas kita memerlukan

sebuah kontroller untuk memproses sinyal tersebut hingga tampil pada Display.

Jenis-jenis Sensor Suhu Pada Industri ada 4 jenis sensor suhu yaitu ensor Suhu RTD (Resistance

Temperature Detectors), Sensor Suhu Termokopel (Thermocouple), Sensor Suhu Thermistors

dan Sensor Suhu Semiconductor.

Dari 4 Jenis Sensor Suhu tersebut ada 2 jenis banyak kita jumpai pada industri yaitu

RTD dan Thermocouples.

1) Sensor Suhu RTD ( Resistance Temperature Detectors ) berfungsi untuk mengubah

suhu menjadi resistansi (ohm) listrik yang sebanding lurus dengan perubahan suhu.

Semakin tinggi suhu yang terukur, resistansinya semakin besar juga. Banyak yang

kurang tahu tentang RTD karena di indonesia biasanya di sebut dengan PT100 padahal

itu tipe pilihan dari RTD. Terdapat berbagai tipe RTD salah satunya PT100 PT1000.

Bahan Pembuatan RTD, material ini sangat penting anda ketahui karena banyak

dipasaran banyak yang jual dengan harga murah tetapi meterialnya jelek. Kelebihan

Sensor Suhu RTD - PT100 adalah tingkat akurasi pengukuran yang tinggi, sinyal yang

perubahanya linier, respon perubahan yang cepat. Sedangkan kekurangan Sensor Suhu

RTD - PT100 yaitu harga relatif mahal Panjang kabel (jangkauan ) yang lebih pendek
P a g e 6 | 29
dari pada thermocouple, resistansi yang rendah, rentan pada kerusakan mekanis, perlu

catu daya, rentan terhadap sinyal noise, jika rusak tidak bisa diperbaiki dan jika ada

kabel yang terkelupas menyebabkan pembacaan error.

2) Sensor Suhu Termokopel (Thermocouple), thermocouple terbuat dari sepasang

transduser panas dan dingin yang disambungkan kemudian dilebur bersama, yang

menyebabkan timbul perbedaan antara sambungan tersebut dengan sambungan

referensi yang berfungsi sebagai pembanding. Jadi ada sebuah perbedaan transduser

panas dan dingin yang perbedaan tersebut menjadi nilai pengukuran suhu oleh

Termokopel. Jenis termokopel dan bahan pembuatanya menurut standar ISA MC96.1,

termokopel dapat ditunjuk dengan kombinasi huruf yang berbeda seperti "E", "J", "K",

"T", "S", "R". Range pengukuran sensor suhu termokopel: Termokopel Type E adalah 0

- 800°CTermokopel Type J adalah 0 - 750°C Termokopel Type K adalah 0 -

1100°CTermokopel Type T adalah -185 - 300°CTermokopel Type S adalah 0 -

1550°CTermokopel Type R adalah 0 - 1600°C. Kelebihan Sensor Suhu Termokopel

yaitu respon terhadap perubahan yang cepat, cocok untuk pengukuran jarak jauh dan

harga yang murah. Sedangkan kekurangan Sensor Suhu Termokopel diantaranya

memerlukan kabel kusus termokopel untuk menghindari noise atau suhu external,

kemungkinan sensitivitas terhadap sinyal noise, kebutuhan akan instrumen sekunder,

perlu menghindari persimpangan antara logam yang berbeda,k etidakmampuan untuk

mengukur suhu secara akurat dalam rentang yang sempit.

3) Sensor Suhu Termistor (Thermistors). Termistor adalah termometer tahanan, mirip

dengan Resistance Temperature Detector (RTD) dan digunakan untuk pengukuran

suhu. Ini terdiri dari resistor non-logam yang digunakan sebagai elemen penginderaan

suhu. Termistor ini terutama berlaku dalam pengukuran suhu presisi, kontrol suhu, dan
P a g e 7 | 29
kompensasi suhu, terutama dalam kisaran suhu yang lebih rendah -100°C hingga

+300°C. Perbedaan antara Thermistor dan Resistance Temperature Detectors (RTD);

Perbedaan pertama, bahwa hambatan listrik dari resistor yang digunakan dalam

termistor bervariasi secara non-linear sehubungan dengan suhu. Perbedaan kedua,

elemen penginderaan yang digunakan dalam termistor terdiri dari keramik atau polimer,

sedangkan RTD menggunakan logam murni sebagai elemen penginderaannya. Bahan

Sensor Suhu Termistor dibuat dari bahan-bahan seperti campuran logam oksida seperti

mangan, nikel, kobalt, dan besi yang disinter. Daya tahannya berkisar dari 0,4 ohm

hingga 75 mega-ohm.

Jenis Sensor Suhu Termistor; a) Positive Temperature Coefficient Thermistor (PTC)

Semakin tinggi pengukuran suhu maka nilai resistansi / hambatan semakin tinggi

(+) hingga aliran listrik menjadi 0 karena batasan maksimum hambatan. b) Negative

Temperature Coefficient Thermistor (NTC)Positive Temperature Coefficient

Thermistor (PTC), sebaliknya semakin tinggi pengukuran suhu maka nilai resistansi

akan menurun (-) ketka suhu mencapai nilai maksimum maka Hambatan akan 0 dan

aliran listrik akan semakin besar sesuai tegangan yang diijinkan.

4) Sensor Suhu Semiconductor. Sensor suhu Semiconduktor adalah komponen elektronika

yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam

bentuk tegangan. Teknologi ini banyak digunakan dalam perangkat elektronik dan

teknologi IC. Karakteristik linier, ukuran kecil, dan biaya rendah adalah keunggulan

dari teknologi ini memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150

ºC.

2. Sensor Tekanan

P a g e 8 | 29
Sensor Tekanan atau Pressure Sensor merupakan sebuah alat yang mampu mengukur

suatu tekanan dengan cara mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Biasanya

tekanan yang diukur dalam suatu zat tersebut memiliki tekanan yang sangat kecil sehingga sulit

untuk diukur apabila menggunakan alat pengukur biasa.

Jenis Jenis Sensor Tekanan:

1) Bourdon Tubes.

Gambar 2
Sensor Tekanan Bourden Tubes
Sumber: Google

Bourdon Tubes adalah suatu alat sejenis pipa berbentuk pendek lengkung dan salah satu

ujungnya tertutup. Prinsip kerja dari alat ini yaitu ketika bourdon tubes mendapatkan

sebuah tekanan maka ia akan cenderung untuk “menegang”. Perubahan yang dihasilkan

sesuai dengan besarnya tekanan yang diberikan.

Gambar 3
P a g e 9 | 29
Elemen Bourden Tubes
Sumber: Google

Kelebihannya yaitu tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu atau temperature,

baik digunakan untuk mengukur tekanan antara 30 – 10000 Psi. Sedangkan

kekurangannya yaitu pada tekanan rendah 0 – 30 Psi kurang sensitive.

2) LVDT (Liniear Variabel Differential Transformer). LVDT atau (Linear Variable

Differential Transformer) adalah salah satu contoh sensor posisi, yang bekerja

berdasarkan dari keberadaan sebuah medan magnet. Pertama kali LVDT dikemukakan

oleh G.B. Hoadley dan digunakan untuk kepentingan militer. Pada tahun 1950 an alat

LVDT terus dikembangkan hingga saat ini dapat digunakan dalam kepentingan industri.

Komponen Utama LVDT; a) Kumparan, terdapat 3 kumparan penyusun LVDT yaitu :

1 kumparan primer dan 2 kumparan sekunder. Kumparan sekunder ini berjumlah 2 buah

agar pada perbedaan besar induksi yang diterima kedua kumparan dapat digunakan

untuk menentukan seberapa besar perubahan posisi batang inti (magnet). 2) CORE atau

Batang Inti Magnet, biasanya material dari batang inti ini memiliki bentuk silinder atau

turbular dengan komponen penyusun berupa Nickel-Iroin Permalloy.

Gambar 4
Komponen Utama LVDT
Sumber: Google

P a g e 10 | 29
Prinsip Kerja LVDT, perubahan tekanan dalam kandung akan menyebabkan perubahan

posisi inti magnet pada kumparan LVDT, sehingga mengakibatkan adanya perubahan

induksi magnetik pada kumparan sekunder 1 dan 2. Dengan adanya perubahan induksi

magnetik pada kedua kumparan sekunder tersebut maka output kedua kumparan

tersebut akan menghasilkan tegangan induksi magnetik yang nilainya sesuai dengan

pergeseran inti magnet LVDT tadi. Pergeseran inti magnet di tengah kumparan tersebut

menyebabkan adanya tegangan output pada kumparan yang mendapat induksi dari inti

magnet tersebut.

Sensor Tekanan Semikonduktor (MPX4100). Sensor Tekanan Semikonduktor

MPX4100 merupakan seri dari Manifold Absolute Pressure adalah sebuah sensor

tekanan yang mampu membaca tekanan udara dalam suatu manifold. Pada dasarnya

MPX4100 telah dilengkap dengan rangkaian pengkondisi sinyal dan temperature

kalibrator yang membuat sensor ini lebih stanil terhadap perubahan suhu. Keakuratan

pengukuran pada sensor ini menggunakan teknik micro machine, thin film metalization

dan proses bipolar semiconduktor.

Gambar 5
Bentuk-bentuk sensor tekanan mpx4100

P a g e 11 | 29
Sumber: Google

Sensor MPX4100 memiliki bentuk yang cukup kecil, sehingga dapat digunakan

dengan lebih simpel, praktis dan efisien tempat peletakan sensor ini. Dengan keberadaan

sinyal pengkondisian sinyal, sensor ini dapat tersambung langsung pada Analog to

Digital Converter. Rangkaian pengkondisi sinyal mam menghasilkan tegangan analog

dengan Skala penuh (Full Scale) hingga 5 volt. Prinsip kerja dari sensor tekanan ini

yaitu dengan mengubah tekanan mekanik menjadi listrik. Kurang ketegangan didasari

pada prinsip bahwa sebuah tahanan pengantar b

]erubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diterima pada kawat

itu sendiri mengakibatkan kawat menjadi bengkok. Sehingga menyebabkan ukurat

kawat berubah dan mengubah ketahanannya. Penggunaan Sensor Tekanan MPX4100

sebagai pemantau cuaca yang sering berubah-ubah. Pada pesawat terbang, sensor ini

digunakan untuk mengukur tekanan angin yang berada di dalam band pesawat terbang.

Sebagai pengukur tekanan udara pada ruangan tertutup atau pengukur tekanan ban.

Pressure sensor banyak digunakan dalam berbagai bidang dengan segala fungsinya,

seperti; a) Bidang Otomotif, dalam dunia industri otomotif, terutama dalam mesin

otomotif dan berbagai komponen penting lainnya, sensor tekanan sering digunakan

dalam sistem pengereman kendaraan (rem kendaraan yang menggunakan angin, seperti

Bus atau juga sistem ABS (Anti-Lock Brake System). Selain itu, sensor tekanan juga

digunakan pada sistem airbag untuk mendeteksi terjadinya tabrakan, karena ketika

tabrakan, badan kendaraan mengalami tekanan yang cukup besar. B) Bidang Biomedis,

dalam dunia medis, sensor ini banyak digunakan untuk pengukuran hal hal vital seperti

tekanan darah dan digunakan sebagai sensor untuk kontroller-kontroller penting,

seperti pengatur tekanan cairan infus. c) Bidang Manufaktur, sementara pada bidang
P a g e 12 | 29
manufaktur, sensor tekanan sangat dibutuhkan untuk mendeteksi tekanan dengan tepat

di dalam berbagai hal seperti proses pemanasan, proses pengovenan komponen

komposit, pneumatic, dan masih banyak lagi.

3. Sensor Sentuh

Sensor sentuh disebut sensor Peraba. Ini adalah sensor elektronik yang digunakan untuk

mendeteksi dan merekam sentuhan fisik. Sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif adalah

contoh terbaik dari sensor sentuh. Sensor ini digunakan dalam aplikasi industri seperti sakelar

untuk menyalakan / mematikan lampu, remote control oleh AC, operasi buka / tutup pintu, lift,

dan robotika, smartphone, dll.

Oksimeter adalah salah satu contoh terbaik dari sensor berbasis sentuhan untuk

mendeteksi kadar oksigen dalam tubuh manusia. Dalam pandemi COVID kali ini, Pulse

Oximeter sangat diminati. Mudah ditangani dan dioperasikan, bahkan di rumah Kita sekalipun.

Kita dapat dengan mudah membeli Pulse Oximeter secara online.

4. Sensor Gambar

Sensor gambar adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mendeteksi piksel

gambar dan memberikan informasi kepada perangkat display. Ada jenis sensor analog dan

digital. Secara umum, sensor gambar elektronik diklasifikasikan menjadi dua jenis utama; 1)

Charge-Coupled Device (CCD) dan 2) Active Pixel Sensor. Sensor gambar digunakan pada

kamera digital, closed-circuit television (CCTV), medical imaging equipment, thermal imaging

device, radar, sonar, dll.

5. Sensor Gerak

Sensor gerak atau motion sensor adalah sensor yang brfungsi untuk mengukur dan

merekam aktivitas atau gerakan fisik. Itu diklasifikasikan ke dalam jenis yang berbeda yaitu

Active Motion Sensor, Passive Motion Sensor, Tomographic Motion Sensor, Gesture Motion
P a g e 13 | 29
Sensor. Sensor gerak biasannya digunakan dalam keamanan rumah (home security),

pengoperasian pintu otomatis, microwave, robotika, gelombang ultrasonik, detektor gerakan,

dll.

6. Sensor Cahaya

Sensor cahaya adalah perangkat photoelectric. Sensor ini mendeteksi dan mengubah

kecerahan atau luminescence cahaya atau foton menjadi sinyal listrik. Ada tiga jenis sensor

cahaya; 1) Photoresistor or Light Dependent Resistor (LDR) 2) Photodiode 3) Photoelectric dan

4) Phototransistor. Sensor cahaya banyak digunakan pada solar system, automobile, sektor

pertanian (automatic sprinkler system), dan perangkat proyek berbasis elektronik seperti

Arduino.

7. Sensor Getaran

Terkadang, sensor getaran dikenal dengan nama Piezoelectric Sensor. Sensor getaran

adalah sebuah alat ukur yang dapat mengukur getaran pada suatu beda yang mana nantinya,

data yang dihasilkan akan dipergunakan untuk kepentingan pada sebuah percobaan atau akan

digunakan untuk melakukan antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Salah satu jenis

alat ukur getaran ini adalah accelerometer, alat ini digunakan untuk melakukan pengukuran

pada percepatan dari sebuah benda. Dan percepatan tersebut tidak akan diukur dengan

menggunakan koordinat dari percepatan tersebut, akan tetapi akan diukur dengan percepatan

berdasarkan dengan fenomena pergerakan benda yang akan dihubungkan dengan perubahan

pada massa yang terjadi pada alat ukur tersebut.

Macam-macam Sensor Yang Digunakan Pada Vibration Tester;

P a g e 14 | 29
1) Velocity Sensor, Sensor yang satu ini berfungsi untuk melakukan pengukuran pada

getaran pada suatu mesin ataupun pada alat dengan kecepatan sebagai pengukuran pada

parameternya. Untuk cara penggunaanya cukup mudah, hanya dengan menempelkan

ujung pada sensor ini pada benda yang akan dilakukan pengukuran. Untuk cara karja

pada alat ini berdasarkan pada hokum fisika, yakni apabila suatu kumparan atau

konduktor yang berada pada sekeliling medan magnet, lalu kemudian konduktor itu

bergerak pada magnet dan sebaliknya, maka hal tersebut akan menghasilkan tegangan

induksi pada konduktor itu. Dan apabila kita meletakkan transduser pada mesin yang

sedang bergetar, maka tranduser juga akan bergetar, dengan begitu kumparan yang

terdapat di dalaalat akan ikut bergerak terhadap medan magnet dan akan menghasilkan

kumparan semacam listrik yang akan muncul pada ujung kawat. Lalu sinyal listrik [ada

transduser akan diolah untuk mencari nilai dari getarannya.

2) Displacement Sensor, Proximity ini akan menggunakan efek Edy Current dengan

melakukan injeksi gelombang sinusida yang memiliki frekuensi tinggi ( lebih kurang 3

MHz ) yang akan berperan sebagai carrier atau sebagai gelombang pembawa. Sensor

ini akan menggunakan oscillator yang memiliki fungsi untuk melakukan pemisahan

pada gelombang pembawa dengan gelombang getaran yang sedang dilakukan

pengukuran. Lalu nantinya gelombang getaran tersebut akan dikirimkan menuju ke

indicator, alat perekam, serta pada laya monitor.

3) Accelerometer Sensor, untuk sensor ini memiliki fungsi sebagai pengukuran getaran

yang terdapat pada mesin dengan melakukan pengukuran pada kecepatannya.

Umumnya sensor pada accelerometer digunakan untuk melakukan pengukuran vibrasi

pada mobil, instalasi keamanan serta mesin pada sebuah bangunan. Dan juga terakadang

sensor ini digunakan untuk melakukan pengukuran pada aktifitas gempa bumi. Alat ini
P a g e 15 | 29
akan bekerja dengan menggunakan beberapa elemen untuk melakukan pengukuran pada

vibrasi atau kapasitas, piezoelektrik, ketahanan, perubahan induksi pada magnet dan

suhu panas. Accelerometer adalah sebuah alat sensor getaran yang seringkali digunakan

untuk kepentingan pada sebuah perusahaan ataupun itu untuk kepentingan dalam ilmu

pengetahuan. Pada sebuah accelerometer yang memiliki sensitivitas yang tinggi maka

accelerometer tersebut dapat dijadikan sebagai komponen untuk membuat sebuah alat

peledak atau seperti misil dengan tujuan untuk mengetahui kapan misil itu akan

diledakkan. Namun alat ini biasa digunakan untuk melakukan pengukuran serta

pemantauan pada getaran sebuah mesin yang sedang berputar. Alat ini pun juga

digunakan dalam sebuah komputer serta digital kamera sehingga dapat memungkinkan

gambar pada layar tersebut dapat diposisikan seperti apa yang sedang kita lihat, serta

alat ini juga digunakan pada drone untuk melakukan penstabilan pada saat drone

tersebut terbang. Sebuah bisnis tentu juga harus mempertimbangkan jenis peralatan

yang digunakan dalam lingkungan yang berbeda. Di dalam atmosfer yang memiliki

kandungan gas dan berpotensi untuk meledak, kita harus menentukan komponen dengan

cermat, karena sebuah percikan kecil saja dapat menyebabkan sebuah ledakan yang

dahsyat. Dalam melakukan pemilihan pada alat ukur getaran, tentu harus ditentukan

dengan keadaan dari lingkungan sekitar.

Sensor getaran mendeteksi dan merekam setiap gerakan atau aktivitas. Dan itu

memberikan data atau sinyal ke mesin atau sistem yang terhubung. Sensor ini membantu

mengirimkan pemberitahuan jika ada aktivitas berbahaya. Dalam suatu kawasan industri seperti

oil and gas, food and beverage, pertambangan, pengerjaan logam, kertas, tenaga angin,

pembangkit listrik, diperlukan sensor getaran.

8. Sensor Kelembaban
P a g e 16 | 29
Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor merupakan sensor yang digunakan untuk

mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi. Pengukuran Tingkat Kelembaban ini sangat

penting untuk pengamatan lingkungan di suatu wilayah, diagnosa medis ataupun di

penyimpanan produk-produk yang sensitif. Sensor kelembaban juga dikenal sebagai

Hygrometer. Untuk mendeteksi kelembaban di udara dan tanah, sensor kelembaban sangat

penting. Sebagian besar digunakan dalam sistem Air Conditioner (AC). WS1 Pro adalah contoh

sensor kelembaban nirkabel.

9. Sensor Proximity

Sensor Proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target

(jenis logam atau non logam) tanpa adanya kontak fisik. Sensor jenis ini biasanya terdiri dari

devais elektronik solid-state yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh getaran,

cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Kehandalan sensor ini adalah dapat diaplikasikan

pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil/lunak untuk menggerakkan

suatu mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitudo

suatu lingkungan medan frekuensi tinggi. Sensor proximity adalah sensor untuk mendeteksi

ada atau tidaknya suatu obyek. Dalam dunia industri, sensor proximity luas digunakan sebagai

pendeteksi material sesuai klasifikasi sensor. Penerapannya terbanyak pada conveyor dan mesin

sorting.

Gambar 6
P a g e 17 | 29
Proximity Switch
Sumber: Pinterest

Mengapa Sensor ini menjadi pilihan di Industri ? beberapa alasannya adalah object yg

di deteksi terlalu kecil, respons cepat dan kecepatan switching di perlukan, objeck yg di deteksi

harus di indra atau di deteksi dengan adanya pembatasan non metalik (non logam) seperti kaca

plastik dan karton kertas, dan lingkungan yang berbahaya, dimana lingkungan tersebut tidak

diijinkan adanya kontak mekanik.

Jenis-jenis sensor gerak; 1) Sensor jarak induktif, apabila obyeknya adalah logam terdiri dari

kumparan, osilator, rangkaian detektor dan output elektronis. Kelemahannya sensor ini tidak

sensitif terhadap kelembaban, debu dsb. 2) Induktif proximity terdiri dari empat elemen yaitu

Sensor coil (ferrite core), oscillator circuit, detection circuit dan solid state output circuit. 3)

Sensor jarak kapasitif, byeknya dapat konduktif atau non konduktif.Sensor ini dapat diaktifkan

dengan bahan non konduktif seperti kayu, tepung, gula, dsb. 4) Sensor Photoelectric adalah

peralatan yang mengkonversikan sinyal yang dibangkitkan oleh emisi cahaya menjadi sinyal

listrik. 5) Sensor Ultrasonic Gelombang ultrasonik adalah gelombang yang dipancarkan dengan

besar frekuensi diatas frekuensi gelombang suara.

Jarak diteksi adalah jarak dari posisi yang terbaca dan tidak terbaca sensor untuk operasi

kerjanya, ketika obyek benda digerakkan oleh metode tertentu. Pengaturan jarak, Mengatur

jarak dari permukaan sensor memungkinkan penggunaan sensor lebih stabil dalam operasi

kerjanya, termasuk pengaruh suhu dan tegangan. Posisi objek (standar) sensing transit ini

adalah sekitar 70% sampai 80% dari jarak normal sensing. Nilai output dari Proximity Switch

ini ada 3 macam, dan bisa diklasifikasikan juga sebagai nilai NO (Normally Open) dan NC

(Normally Close). Persis seperti fungsi pada tombol, atau secara spesifik menyerupai fungsi

limit switch dalam suatu sistem kerja rangkaian yang membutuhkan suatu perangkat pembaca
P a g e 18 | 29
dalam sistem kerja kontinyu mesin. Tiga macam ouput Proximity Switch ini bisa dilihat pada

gambar dibawah.

Gambar 7
Tipe Output Proximity
Sumber: Pinterest

Gambar 8
Arti Warna Kabel Proximity
Sumber: Pinterest

Berdasarkan bahannya Proximity Switch ini terbagi dua jenis, yaitu type NPN dan type PNP.

Tipe inilah yang nanti bisa dikoneksikan denga n berbagai macam peralatan kontrol semi digital

yang membutuhkan nilai nilai logika sebagai input untuk proses kerjanya. Menghubungan

sumber tegangan sudah standart warna kabel maupun simbolnya dari segala pabrikan. Beberapa

P a g e 19 | 29
jenis Proximity Switch ini hanya bisa dikoneksikan dengan perangkat PLC tergantung type dan

jenisnya. Sensor ini juga bisa dikoneksikan langsung dengan berbagai macam peralatan kontrol

semi digital, dan counter relay digital adalah salah satunya. Pada prinsipnya fungsi Proximity

Switch ini dalam suatu rangkaian pengendali adalah sebagai kontrol untuk menyalakan dan

mematikan suatu sistem interlock dengan bantuan peralatan semi digital untuk sistem kerja

berurutan dalam rangkaian kontrol.

1) Proximity Inductive

Sensor ini bekerja sama dengan koil elektromagnetik akan mendeteksi kehadiran suatu

objek logam. Sensor ini mempunyai empat elemen utama yaitu Koil, Osilator,

Rangkaian Trigger, dan sebuah output. Osilator berfungsi untuk menghasilkan

gelombang frekuensi radio. Medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh osilator akan

dipancarkan oleh coil melalui permukaan sensor, rangkaian ini akan mendapat umpan

balik dari medan yang dideteksi untuk menjaga osilator tetap bekerja.

Gambar 9
Inductive Proximity
Sumber: Pinterest

Sensor ini paling banyak ditemui di industri dimana inductive proximity atau yang kita

kenal di ranah industri dengan istilah speed monitor (speedmon), karna biasanya sensor

ini dipakai pada belt conveyor yang dipasang di bagian tail pulley untuk safety device.

Kalau dipabrik semen selain di belt conveyor inductive proximity juga digunakan pada

P a g e 20 | 29
Screw Conveyor, Drag Chain, atau untuk hal-hal yang berkaitan dengan posisi ataupun

switch. Cara kerja Proximiy Inductive, sensor ini memanfaatkan medan electromagnetic

untuk mendeteksi benda logam yang ada didekatnya. Secara sederhana Inductive

proximity hanya sensor switch yang memberikan logika true jika mendeteksi logam di

dekatnya tapi ada juga jenis yang membutuhkan pulsa artinya sensor ini harus

mendeteksi object (logam) berulang-ulang kali agar dapat menghasilkan pulsa dengan

nilai frekuensi yang sama atau lebih besar dari setting frekuensi thresholdnya baru

kemudian dia akan memberikan logika 1, Sensor jenis inilah yang biasanya dipakai pada

belt conveyor. Inductive Proximity ada yang 2 kabel ada juga yang tiga kabel ada yang

24 VDC ada juga yang 220 VAC, jadi kembali lagi, tergantung kebutuhan kita dalam

pemakaiannya. Gambar Prinsip Kerja Inductive Proximity Sensor. Proximity Switch

atau Sensor Proximity adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak obyek

terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah menditeksi obyek benda dengan

jarak yang cukup dekat, berkisar antara 1 mm sampai beberapa centi meter saja sesuai

type sensor yang digunakan. Proximity Switch ini mempunyai tegangan kerja antara 10-

30 Vdc dan ada juga yang menggunakan tegangan 100-200VAC.

2) Proximity Capacitive

Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan konsep

kapasitif. Proximity Capacitive akan mendeteksi semua obyek yang ada dalam jarak

sensingnya baik metal maupun non-metal. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan

muatan energi listrik yang dapat disimpan oleh sensor akibat perubahan jarak lempeng,

perubhan luas penampang dan perubahan volume dielektrikum sensor kapasitif tersebut.

P a g e 21 | 29
Gambar 10
Capasitive Proximity
Sumber: Pinterest

Konsep kapasitor yang digunakan dalam sensor kapasitif adalah proses menyimpan dan

melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik pada kapasitor yang

dipengaruhi oleh luas permukaan, jarak dan bahan dielektrikum.Sensor kapasitif sama

dengan sensor kapasitif yang sudah dibahas sebelumnya. Perbedaan antara sensor

kapasitif dengan sensor kapasitif adalah Sensor kapasitif menghasilkan medan

elektrostatis tidak medan elektromagnetik seperti pada sensor kapasitif .Cara kerja

proximity kapasitif adalah mengukur perubahan kapasitansi medan listrik sebuah

kapasitor yang disebabkan oleh objek yang mendekatinya. Proximity kapasitif bisa

mendeteksi baik benda logam maupun non logam. Jika sebuah benda mendekati sensor

ini, maka kedua belah plat konduktif yang berada didalam sensor akan berubah nilainya

dalam range tertentu. Aplikasi Proximity kapasitif berfungsi untuk mendeteksi obyek

baik metal maupun non-metal. Biasanya dipakai untuk deteksi barang pada ban berjalan

atau konveyor. Sensor kapasitif bisa mendeteksi material yang terbuat dari logam

maupun non logam seperti gelas, cairan, atau baju.

3) Optic Proximity

Sensor proximity optik merupakan sensor yang mendeteksi keberadaan suatu obyek

dengan cahaya biasnya atau pantulan cayaha (refleksi) yaitu infra red. Bila terdapat
P a g e 22 | 29
benda dengan jarak yang cukup dekat dengan sensor, maka cahaya yang terdapat pada

sensor akan memantul kembali pada penerima (receptor) sehingga penerima akan

menangkap sinyal tersebut sebagai tanda bahwa ada obyek yang melewati sensor.

Gambar 11
Optical Proximity Tipe Infrared
Sumber: Pinterest

Salah satu implementasi sensor proximity optik ini yang paling dekat dengan keseharian

kita adalah pada penggunaan touch screen pada ponsel.

10. Sensor Warna

Sensor warna adalah jenis sensor photoelectric. Ini membantu untuk mengetahui warna

suatu objek dan mengenali tanda warna. Sensor ini menggunakan skala warna RGB (merah,

hijau, dan biru). SEN-11195 adalah contoh terbaik dari sensor warna. Untuk pengecatan dan

pencetakan warna, bahan kosmetik, area tekstil, diagnosis medis, monitor warna komputer, dan

kontrol proses, sensor warna sering digunakan.

11. Sensor Radiasi

Sensor radiasi adalah instrumen elektronik yang merasakan dan mengukur partikel

radiasi seperti alfa, beta, gamma, neutron, sinar-X. Juga, ia merasakan radiasi elektromagnetik

seperti gelombang, radiasi kosmik (sinar matahari). Sensor radiasi mencakup tiga jenis yang

berbeda; Sensor Radiasi Gas-filled, Sensor Radiasi Scintillation, dan Sensor Radiasi Solid-
P a g e 23 | 29
state. Sensor ini digunakan untuk energi nuklir, medical imaging modalities, dan pemantauan

radioaktivitas lingkungan.

12. Sensor Level

Peran utama sensor level adalah untuk mengukur level atau ketinggian material yang

berbeda seperti padat, cair, dan gas. Sensor Level (Level Switch) : Level Switch adalah Switch

yang beroperasi berdasarkan Level dari suatu zat terukur. Hal ini berarti open atau close dari

Level Switch bergantung pada Level (ketinggian) isi dari Vessel. Prinsip Kerja Sensor Level

(Level Switch) Sesuai dengan namanya, bahwa Level Switch adalah alat yang mendeteksi

ketinggian atau Level dari suatu volume benda cair pada suatu tabung atau tangki. Peraturan

Level Switch tergantung dari pemakaian, misalnya apabila Switch terletak di bagian bawah dari

Vessel dan diatur bila fluida mencapai ketinggian maksimum, maka Switch akan terbuka dan

mengalirkan fluida keluar dari Vessel. Sebagai contoh penerapannya, misalkan Level Switch

dipasang pada tangki air untuk mendeteksi jumlah atau volume air yang masuk kedalam tangki,

kemudian alat ini dihubungkan dengan mesin pompa air, pada saat volume air didalam tabung

sudah mencapai Level tertentu ( high misalkan ) dan terdeteksi oleh sensor, maka sensor Level

Switch akan bekerja sebab bagian depan dari Level Switch terendam oleh air, ketika itu pula

Level Switch akan memerintahkan mesin pompa air untuk berhenti berputar, dalam artian Level

Switch akan memutuskan aliran arus yang ke mesin pompa air. Mesin pompa air akan bekerja

kembali manakala volume air yang ada didalam tangki berkurang akibat pemakaian, dan

terdeteksi oleh sensor Level Switch yang dipasang dibagian bawah tangki ( low ) pada saat itu

pula sensor akan memerintahkan mesin pompa air untuk bekerja atau berputar agar mengisi

tangki, demikian seterusnya. Aplikasi Level Switch Sensor tekanan dapat diaplikasikan pada: •

Pabrik semen • Pengukur tinggi suatu cairan dll.

P a g e 24 | 29
Bagian-bagian Level Switch Bagian-bagian Level Switch secara umum adalah sebagai

berikut; a. Sinker = pemberat yang akan melakukan sensing terkait Level dari Vessel. b. Switch

Body = Switch yang berada pada Switch. c. Thread Screw Coupling = sambungan yang akan

mengkopel Switch dengan Vessel. d. L Shape Bracket = bracket/dudukan instalasi Level Switch

pada Vessel. Bracket ini tidak selalu L-shaped, dapat berbeda tergantung produk dan

penggunaanya

Jenis-jenis Level Switch Level Switch yang banyak dipakai ada dua jenis, yaitu mekanik

(mengunakan pelampung) dan elektronik (mengunakan Switch biasanya reed Switch); a) Level

Switch Mekanik Menggunakan sinker sebagai pelampung. Apabila Level rendah, maka Switch

akan menggunakan A1-A2, sedangkan Level tinggi, maka Switch B1-B2 akan terhubung. b)

Level Switch Elektrik Menggunakan magnet yang terhubung pada sinker nya dan akan naik

turun tergantung ketinggian dari isi Vessel yang diukur.

Sensor level diklasifikasikan menjadi beberapa jenis Sensor Level yaitu Laser Float

Sensor, Sensor Level Capacitive, Sensor Level Resistive, Sensor Level Ultrasonic, Sensor

Level Hydrostatic, Sensor Level Optical dan Sensor Level Electromagnetic. Sensor ini banyak

digunakan di kapal, wadah, tangki air, tempat tangki bahan bakar, dll untuk pemeriksaan

ketinggian air.

13. Sensor Posisi

Sensor posisi atau Position sensor menentukan perpindahan dan posisi (seperti linier

dan rotasi). Pada dasarnya, sensor posisi tersedia dalam berbagai jenis yaitu Sensor Posisi

Optik, Sensor Posisi Linier, Sensor Posisi Rotary, Sensor Posisi Induktif, Sensor Posisi

Kapasitif, Sensor Posisi Fiber-Optic dan Sensor Posisi Ultrasonik. Misalnya, potensiometer

berisi sensor posisi rotasi yang dapat bervariasi dengan gerakan sudut. Sensor posisi digunakan

P a g e 25 | 29
dalam aplikasi domestik dan industri seperti penutupan / pembukaan pintu, monitoring valve,

pengontrol motor, throttle untuk mengontrol aliran bahan bakar atau daya ke mesin.

14. Sensor Gas Atau Asap

Sensor gas digunakan untuk mendeteksi berbagai jenis gas, gas beracun atau mudah

meledak, asap di udara. Beberapa sensor ini juga mampu mengukur konsentrasi gas. Sensor gas

atau asap dibagi menjadi tiga jenis yaitu Sensor Asap Jenis Optik, Sensor Asap Jenis Ionisasi,

dan Sensor Asap Jenis Laser. Sensor asap digunakan di pabrik, industri, gedung, kapal, pesawat

terbang, dll.

15. Sensor Api

Sensor api dengan mudah mendeteksi api atau nyala api dari bahan di dekatnya. Sinyal

yang terdeteksi ini diteruskan ke perangkat kontrol yang terhubung. Sensor ini digunakan di

kawasan industri untuk sistem alarm, pabrik gas alam, sistem pemadaman kebakaran dan

proyek detektor kebakaran desain berbasis Arduino.

16. Sensor Kebocoran

Sensor kebocoran digunakan dalam bejana tertutup atau vakum untuk mendeteksi

kebocoran air, kebocoran cairan, kebocoran udara, dll. Sesuai peran kerjanya, itu dibagi

menjadi dua bagian utama yaitu Sensor Kebocoran Spot dan Sensor Kebocoran Aliran.

17. Accelerometer

Accelerometer adalah alat yang mengukur percepatan atau kecepatan gerak.

Accelerometer ini digunakan dalam banyak aplikasi seperti robot yang dikendalikan gerakan

tangan, sistem navigasi untuk pesawat dan rudal, sistem proses dan kontrol, akselerasi

kendaraan, dan peralatan elektronik berputar lainnya seperti turbin, roller, kipas angin,

kompresor, pompa.

18. Sensor Kemiringan


P a g e 26 | 29
Sensor kemiringan mendeteksi dan bervariasi dengan gerakan sudut, kemiringan sudut,

gerakan sudut, sumbu bidang referensi. Sensor ini sebagian besar digunakan untuk memantau

sudut dan operasi putar otomatis di ponsel, tablet, game, kapal, kendaraan, dan pesawat terbang,

dll.

19. Sensor Mark

Sensor mark berfungsi sebagai jenis sensor photoelectric. Sensor ini digunakan untuk

merasakan tanda warna pada keberadaan suatu objek. Sensor mark banyak digunakan dalam

industri percetakan dan pengemasan.

20. Sensor Aliran atau Sensor Apung

Sensor aliran mengukur dan mendeteksi hampir semua cairan proses. Data yang

terdeteksi ini akan diberikan ke sistem pengontrol. Ini digunakan di kawasan industri, instrumen

pembangkit listrik, pembangkit listrik, dll.

SIMPULAN

Dalam sebuah sistem pengukuran, sensor merupakan elemen sistem yang secara efektif

berhubungan dengan proses di mana suatu variabel sedang diukur dan menghasilkan suatu

keluaran dalam bentuk tertentu tergantung pada variabel masukannya, dan dapat digunakan oleh

bagian sistem pengukuran yang lain untuk mengenali nilai variabel tersebut. Berbagai jenis

sensor merupakan kemajuan teknologi untuk berbagai kebutuhan dan tidak ada standar khusus

untuk jaringan sensor, namun suatu perangkat hanya mempertimbangkan biaya dan fleksibilitas

sensor untuk memenuhi kebutuhan Industri.

P a g e 27 | 29
DAFTAR PUSTAKA

Ali Jaya dan Zulfa. 2017. Study of Wireless Sensing Technique for Industrial Analog Sensor

Using WiFi Protocol. Bandar Lampung. Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)

Volume 9 No. 2 Juni 2017.

Karim, Syaiful. 2016. Rangkaian Elektronika Sensor dan Aktuator. Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika,

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Kustija, Jaja. 2012. Modul Sensor dan Transduser. Jakarta: Universitas Mercubuana.

Syam, Rafiuddin .2013. Dasar-dasar Teknik Sensor. Makassar: Universitas Hasanuddin.

William, D.C. (1985). Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran (2nd ed.).

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Yusro, Muhammad dan Aodah Diamah. 2004. Sensor & Transduser Teori dan Aplikasi.

Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.

Andalan Elektro.id. 2020. Mengenal Proximity, Sensor Adalan yang dipakai di Industri.

Diunduh tanggal 05 Juni 2021. https://www.andalanelektro.id

Testing Indonesia. 2020. Menggunakan Sensor Getaran Untuk Meningkatkan Kemanan

Pabrik. Diunduh tanggal 07 Juni 2021. https://www.testingindonesia.co.id

P a g e 28 | 29
Kelas PLC. 2020. Macam-macam Sensor di Dunia Industri. Diunduh tanggal 07 Juni 2021.

https://kelasplc.com

P a g e 29 | 29

Anda mungkin juga menyukai