Anda di halaman 1dari 16

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

COVER PRAKTIKUM (WARNA BIRU)

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang (minimal 2 paragraf, 1 paragraf minima terdiri dari 3 kalimat)
Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen
Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya
tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi,
komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi
komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor,
Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini. Elektronika
merupakan bagian ilmu dalam pelajaran fisika yang mulai dikenalkan pada jenjang pendidikan
sekolah dasar. Elektronika memiliki peranan yang cakupanya luas dalam kehidupan sehari hari,
tidak dapat dipungkiri bahwa manusia pada zaman ini sangat bergantung dengan perangkat
elektronika. Dalam sebuah perangkat elektronika terdapat berbagai macam komponen
penyusun dan beragam jenis rangkaian yang tentunya tidaklah mudah untuk dipahami oleh
seseorang
Alat ukur tegangan, arus dan frekuensi adalah alat ukur yang sering digunakan disegala bidang
antara lain industri maupun pada bidang elektronika praktis. Alat ukur ini mengalami
perkembangan yang sangat luar biasa dalam hal teknologi alat ukurnya maupun secara
pengunaannya dalam beberapa tahun ini. Pada umumnya implementasi pengukuran tegangan,
arus dan frekuensi listrik banyak dipakai oleh penggunanya, menggunakan alat ukur standar
dengan jenis alat ukur analog maupun digital yang bersifat portable sehingga hasil data hasil
pengukuran dapat diketahui secara mudah dan praktis tetapi tidak dapat di monitor secara real-
time. Dalam bidang industri, beberapa aplikasi membutuhkan instrumen yang dapat mengukur
dan merekam data hasil pengukuran secara real-time, misalnya untuk mengetahui kualitas listrik
yang digunakan, mengetahui tingkat tegangan hilang (drop-voltage) dan daya pada sumber
listrik yang digunakan.

1.2 Tujuan
BAB 2 DASAR TEORI
2.1 Pengertian Instrumen ( 2 sitasi)
Instrumentasi adalah alat dan piranti yang dipakai untuk melakukan pengukuran dan melakukan
pengendalian dalam suatu sistem yang lebih kompleks. Instrumentasi sebagai alat pengukur dapat
pula merupakan bagian awal dari bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa pula berupa
pengukur dari jenis besaran fisik, kimia, mekanik, ataupun besaran listrik. Beberapa contohnya
adalah pengukur jarak, massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban, tekanan, aliran, Ph
(keasaman), level, radiasi, suara, cahaya, kecepatan, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik), dan lain
sebagainya. instrumentasi terdiri dari kegiatan ilmiah dan teknologi yang terkait dengan pengukuran
(Purwanto, 2019).

Instrumentasi merupakan salah satu bidang ilmu yang diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan
modern yang sebagain sangat besar dalam aktifitasnya melibatkan penggunaan instrumen
(peralatan). Instrumen yang dimaksud adalah perangkat untuk pengukruan (measurement) dan
perangkat untuk pengendalian sebuah proses (control system). Bidang keahlian Instrumentasi yang
merupakan bidang multidisiplin memerlukan pengetahuan komprehensif yang meliputi aspek dasar
sain (khususnya Fisika) dan aplikasinya dalam sebuah perangkat (instrumen). Instrumentasimemiliki
tiga fungsi dasar, yaitu penunjukan (indicating), pencatatan (recording), dan pengendalian (control).
Instrumentasi pengujian kuantitas listrik dan elektronika umumnya berfungsi untuk penunjukan dan
pencatatan, sedangkan yang digunakan pada proses industri kebanyakan ditujukan untuk fungsi
pengendalian/kontrol. Sistem instrumentasi dapat diaplikasikan pada turbin arus pasang surut laut
untuk mengukur dan memantau parameter kinerja turbin. Sistem turbin tersebut bekerja secara
terus-menerus di lokasi operasi yang tidak selalu dapat terjangkau oleh operator turbin. Oleh karena
itu diperlukan perangkat pendukung operasi sistem turbin berupa sistem instrumentasi. Sistem
instrumentasi tersebut digunakan agar kinerja turbin arus pasang surut laut yang dipasang di suatu
tempat dapat dipantau dari jarak jauh secara kontinu dan real time. Sehingga gejala kegagalan atau
kerusakan yang mungkin terjadi pada turbin dapat diantisipasi secara cepat (Nugroho dan Dwiyoga,
2014).

2.2 Pengertian Integrated Circuit (IC) (2 sitasi)


IC (Integrated Circuit) adalah komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor, dimana
IC merupakan gabungan dari komponen seperti resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah
terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip. Setelah melalui proses pabrikasi yang
kompleks akhirnya IC digunakan dalam rangkaian dalam bentuk yang terbungkus rapi dan mudah
untuk digunakan .Berdasarkan struktur dari gerbang-gerbang yang terdapat didalamnya, IC
(Integrated Circuit) terdiri dari IC DDL (Dioda-Dioda Logic), IC TTL (Transistor-Transistor Logic), IC RTL
(Resistor-Transistor Logic), dan IC CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Dengan cara
ini rangkaian yang sangat rumit dapat dibuat pada ruangan yang sangat kecil. Ada dua komponen
utama rangkaian terpadu yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal
Oxide Semiconductor). Kedua komponen rangkaian terpadu ini meliputi IC digital (Kurniawan, 2010).

Integrated Circuit (IC) adalah sirkuit terintegrasi atau yang biasa juga disebut sebagai IC merupakan
komponen elektronika yang terbuat dari kumpulan puluhan, ratusan, hingga ribuan transistor,
resistor, dioda dan komponen elektronika lainnya , sedangkan penulis berikutnya menjelaskan
bahwa Integrated Circuit (IC) adalah suatu Komponen elektronika yang dibuat dari bahan
semikonduktor dan merupakan pengembangan dari Transistor. Berdasarkan bentuk besaran input,
cara proses dan besaran outputnya IC dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu IC linear (analog),
contoh: IC regulator, Operational amplifier, dan IC digital. Contoh AND, OR, INVERTER, NAND, NOR,
EXOR, EXNOR, dan decoder BCD to seven segmen. Kaki IC pada IC digital, merupakan titik elektronis
yang berupa kawat penghantar yang bisa dijadikan masukan atau keluaran, dan dapat
merepresentasikan salah satu dari dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) (Maulana dan
Rachmat, 2017).

2.3 Pengertian Sensing Elemen (1 sitasi)


Primary Sensing Element (Sensor) adalah suatu alat yang pertama kali menerima suatu bentuk
energi dari media yang akan diukur, dan menghasilkan suatu output yang sebanding dengan nilai
besaran yang diukur. Sinyal output dari primary element, merupakan beberapa variabel fisis
seperti gaya, tekanan, tegangan listrik dan lain-lain.  Sebagai bagian paling ujung suatu sistem
pengukuran (measuring system), sensing element (sensor) merupakan bagian paling penting
dalam sistem pengendalian otomatis. Kalau data input (hasil pengukuran) salah, maka output
akan turut salah. Setelah sensing element berhasil melakukan langkah mengukur, maka sinyal
yang dikeluarkan oleh sensing element harus diubah menjadi sinyal yang dimengerti oleh
controller sehingga dibutuhkan transmitter untuk membaca dan mengubah sinyal yang
dikeluarkan oleh sensing element. Output sinyal sistem pengukuran merupakan hasil kerja dari
transmitter (Baskoro, 2014).

2.4 Pengertian dan macam-macam sensor (2 sitasi)


sensor adalah sebuah transducer yang digunakan untuk mengkonversi besaran fisik diatas menjadi
besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Contoh camera sebagai
sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran. Bebagai model dan bentuk sensor telah
dikembangkan untuk mengindera perubahan parameter seperti berdasarkan perubahan
resistensi ,kapasitansi ,dan induktansi . Sensor sendiri adalah komponen penting pada
berbagai peralatan. Sensor juga berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi dan juga
untuk mengetahui magnitude (Widyantoro, 2013).

Sensor merupakan alat untuk mendeteksi hasil dari suatu proses. Di dalam sebuah sistem kontrol
terdapat bermacam-macam sensor dengan aplikasinya yang bermacam-macam sesuai dengan
kebutuhan. Sensor thermal (panas), sensor mekanis dan sensor optik. (cahaya). Sensor thermal
adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas/temperatur/suhu pada
suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu. Contohnya, bimetal, thermistor, termokopel,
RTD, photo transistor, photo dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer , dan
hygrometer sensor suhu atau temperature merupakan salah satu sensor yang paling banyak
digunakan dalam sistem kontrol. Sensor suhu yanag ada di lapangan terdapat bermacam macam,
antara lain, RTD (Resistance Temperature Detector), PTC (Positive Temperature Coefficient), NTC
(Negative Temperature Coefficient) dan Thermocouple. Dari sensor-senor tersebut, masing-masing
sensor mempunyai daerah operasi yang bermacam-macam. Dalam proses kontrol di industri yang
sering digunakan adalah Thermocouple. Thermocouple yang ada dipasaran bermacam-macam
dengan berbagai tipe, antara lain B, E, J, K, N, R, S, dan T (Effendrik dkk., 2014).

2.5 Pengertian Signal Conditioning Element (2 sitasi)


Conditioner signal mengubah sinyal dengan cara yang dikehendaki untuk lebih mempermudah
pengukuran sinyal atau membuatnya lebih stabil. Sinyal saat ini kadang-kadang digunakan
karena sensitif terhadap kesalahan seperti radiasi, noise dan tegangan yang turun karena
melewati resistansi. Sistem pengkondisi sinyal harus mengkonversi sinyal arus ke sinyal
tegangan. Signal conditioning mengacu pada operasi yang dilakukan pada sinyal untuk
mengkonversikannya ke bentuk yang cocok agar dapat berinteraksi dengan unsur-unsur lain
dalam proses kontrol loop. Oleh rangkaian signal conditioning analog tersebut input yang berasal
dari sensor akan diubah menjadi sinyal yang dapat dibaca oleh mikrokontroler (Krisnandi, 2011).
Signal conditioning adalah proses memodifikasi sinyal, mengubah karakteristiknya, menambah
atau menguranginya sehingga menjadi sinyal yang dibutuhkan untuk aplikasi. Signal conditioning
ini bekerja dengan masukan dan keluaran analog. Pengkondisi sinyal bisa juga melakukan
penapisan sinyal (pemfilteran), seperti BPF (Band Pass Filter) , HPF (High Pass Filter) dan LPF
(Low Pass Filter) (Seran dkk., 2010).

2.6 Pengertian Operational Amplifier (Op-Amp) sebagai komparator dan Inverter (2 sitasi)
Penguat Operasional atau Operational Amplifier (biasa dikenal dengan Op-Amp) merupakan sebuah
komponen elektronika yang tersusun dari resistor, diode, dan transistor. Penyusunan dari Op-Amp
tersebut disusun dalam sebuah rangkaian yang terintegrasi atau yang biasa dikenal dengan
Integrated Circuit (IC). Op-Amp dalam aplikasinya biasa digunakan sebagai penguat. Penguat
operasional atau sering disebut OpAmp merupakan komponen elektronika yangberfungsi untuk
memperkuat sinyal arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC). Penguat operasional terdiri atas
transistor, resistor dan kapasitor yang dirangkai dan dikemas dalam rangkaian terpadu (Intregated
Circuit). Dalam penggunaannya Op-Amp dibagi menjadi dua jenis yaitu penguat linier dan penguat
tidak linier. Penguat linier merupakan penguat yang tetap mempertahankan bentuk sinyal masukan,
yang termasuk dalam penguat ini antara lain penguat non inverting, penguat inverting, penjumlah
diferensial dan penguat instrumentasi. Sedangkan penguat tidak linier merupakan penguat yang
bentuk sinyal keluarannya tidak sama dengan bentuk sinyal masukannya, diantaranya komparator,
integrator, diferensiator, pengubah bentuk gelombang dan pembangkit gelombang (Nuryanto,
2017).
Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang biasa
digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Op-amp pada dasarnya adalah sebuah
differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan, input (masukan) op-amp
seperti yang telah diketahui ada yang dinamakan input inverting dan noninverting. Aplikasi op-amp
yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan
differensiator. Di dalam op-amp rangkaian feedback (umpan balik) negatif memegang peranan
penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif
menghasilkan penguatan yang dapat terukur. dengan impedansi input tinggi dan output impedansi
rendah. Opamp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat differensial,
lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan
kemudian penguat akhir (Permata, 2015).

2.7 Sebut dan Jelaskan macam-macam Digital Display Device (3 sitasi)


Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan menggunakan
menggunakan mikrokontroler. LCD dapat berfungsi untuk menampilkan suatu nilai hasil sensor,
menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. Modul LCD matrix
tersedia dengan konfigurasi 16 karakter dan 2 baris dengan setiap karakternya dibentuk oleh
baris pixel (Dinata dan Wahri, 2015).
Ada beberapa macam digital display yaitu , Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED
adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-
warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya .Jenis yang kedua yaitu Dot matrix merupakan salah satu penampil yang pada
dasarnya tersusun dari sejumlah led yang disusun berbentuk baris dan kolom (matrix). Banyak jenis
atau ukuran dot matrix yang ada di pasaran, akan tetapi dalam trainer ini menggunakan led dot
matrix 8x8. Dot matrix 8x8 artinya dot matrix yang mempunyai dot sebanyak 8 baris mendatar dan 8
baris menurun. Jenis yang terakhir yaitu Seven Segment Display dalam bahasa Indonesia disebut
dengan layar tujuh segmen adalah komponen elektronika yang dapat menampilkan angka desimal
melalui kombinasi – kombinasi segmennya. Seven segment biasanya dipakai pada jam digital,
kalkulator dan penghitung atau counter digital, multimeter digital dan juga Panel Display Digital
seperti pada microwave oven ataupun pengatur suhu digital (Sokop dkk., 2016).
Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu
data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display
elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan
cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk
karakter, huruf, angka ataupun grafik. Ethernet Shield merupakan modul arduino yang dipasang
bersama dengan arduino uno R3, yaitu dengan cara ditempatkan di bagian atas arduino uno.
Ethernet shield memungkinkan arduino uno dapat terhubung dengan internet. Salah satu spesifikasi
dari ethernet shield ini yaitu menggunakan chip WIZnet W5100 ethernet chip yang menyediakan
sebuah jaringan dengan kemampuan TCP dannUDP. Ethernet shield dapat dihubungkan dengan
komputer atau router menggunakan kabel konektor RJ45 standar. Wireless LAN adalah jaringan
komputer lokal yang menggunakan media transmisi tanpa kabel . Wireless router merupakan salah
satu divais yang digunakan pada jaringan wireless. SCADA adalah suatu sistem pengendalian alat
secara jarak jauh, dengan kemampuan memantau data-data dari alat yang dikendalikan. SCADA
merupakan bidang yang secara kontinyu selalu dikembangkan di seluruh bagian dunia pada berbagai
tipe industri yang menghabiskan bertrilyun-trilyun rupiah (Isyanto dan Dedy, 2017).

BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Jelaskan pengertian, prinsip kerja, fungsi, dan gambar literatur! (masing masing poin 2 sitasi)
a. Multimeter
Multitester merupakan instrumen alat ukur yang berfungsi mengukur bermacam-macam besaran
listrik seperti Ohm meter (Ω), Voltmeter (V), dan Amperemeter (A). Pada Ohmmeter berfungsi
mengukur resistansi atau hambatan listrik, Voltmeter berfungsi mengukur tegangan atau beda
potensial listrik, sedangkan Amperemeter berfungsi mengukur kuat arus listrik. Semua fungsi itu
seluruhnya mencakup fungsi Multitester. Multitester dapat disebut juga Multimeter maupun
AVOmeter, karena mempunyai cakupan fungsi yang luas, multitester sering digunakan di dalam
laboratorium elektronika (Arianto, 2015).
AVO meter sering disebut multimeter atau multitester, alat ini biasa dipakai untuk mengukur harga
resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current), arus AC dan
arus DC. AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika maupun listrik
karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat. Berdasarkan prinsip
kerjanya ada dua jenis AVO meter yaitu multimeter Analog (moving coil) dan Multimeter Digital.
Kedua jenis ini tentu berbeda satu dengan lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal
operasionalnya, misalnya sumber tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC .Alat ukur AVO meter
termasuk jenis alat kumparan putar yang bekerja atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan
listrik, ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen. Arus yang
dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan
putar tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur arus searah, akan tetapi juga dapat digunakan
untuk arus bolak-balik. Magnet permanen yang memiliki kutub utara dan selatan dan diantara
kutub-kutub tersebut ditempatkan suatu silinder inti besi (Prabowo, 2010). Sudah ada gambar

b. LED
LED merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan
lain setelah dioda. Strukturnya sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron
yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi panas dan energi cahaya. Karakteristik LED
sama dengan karakteristik dioda penyearah. Bedanya jika dioda membuang energi dalam bentuk
panas, sedangkan LED membuang energi dalam bentuk cahaya. Keuntungan menggunakan LED
adalah struktur solid, ukurannya kecil, masa pakai tahan lama tidak terpengaruh oleh on/off
pensaklaran, mudah dipakai dan mudah didapat. Karena tahan lama dan tidak terpengaruh on/off
pensaklaran, maka LED banyak digunakan sebagai display atau indikator baik itu pada audio atau
mesin-mesin kontrol (Arianto, 2015).
LED adalah semikonduktor yang dapat mengubah energi listrik lebih banyak menjadi cahaya,
merupakan perangkat keras dan padat (solid-state component) sehingga lebih unggul dalam
ketahanan (durability). Selama ini LED banyak digunakan pada perangkat elektronik karena ukuran
yang kecil, cara pemasangan praktis, serta konsumsi listrik yang rendah. Salah satu kelebihan LED
adalah usia relativ panjang, yaitu lebih dari 30.000 jam. Kelemahannya pada harga per lumen
(satuan cahaya) lebih mahal dibandingkan dengan lampu jenis pijar, TL dan SL, mudah rusak jika
dioperasikan pada suhu lingkungan yang terlalu tinggi, misal di industri. LED akan memancarkan
cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda
pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED cukup rendah yaitu maksimal 20 mA.
Apabila LED dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED
dipasang sebuah resistor sebgai pembatas arus (Suhardi, 2014). Sudah ada gambar wicaksono, 2018

c. Photodioda
Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang berfungsi mengubah suatu besaran optik (cahaya)
menjadi besaran elektrik. Sensor cahaya berdasarkan perubahan elektrik yang dihasilkan dibagi
menjadi dua jenis, yaitu fotovoltaik dan fotokonduktif. Salah satu sensor cahaya jenis fotokonduktif
adalah sensor photodioda. Sensor photodioda dapat merespon stimulus berupa cahaya tampak
maupun tidak tampak dan mengkonversi intensitas cahaya yang terdeteksi menjadi arus. Photodioda
adalah suatu jenis dioda yang resistansinya akan berubah-ubah apabila terkena sinar cahaya.
Resistansi dari photodioda dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya, semakin banyak
cahaya yang diterima maka semakin kecil resistansi dari photodioda dan begitupula sebaliknya jika
semakin sedikit intensitas cahaya yang diterima oleh sensor photodioda maka semakin besar nilai
resistansinya. Sensor photodioda sama seperti sensor LDR, mengubah besaran cahaya yang diterima
sensor menjadi perubahan konduktansi (kemampuan suatu benda menghantarkan arus listrik dari
suatu bahan) (Setyaningsih dkk., 2017).
Photodiode adalah sebuah piranti sambungan P-N yang dioperasikan dengan memberikan panjar
mundur. Photodiode mempunyai sebuah “jendela” kecil transparan yang memberikan cahaya untuk
mengenai sambungan P-N. Photodiode merupakan sensor optik semikonduktif. Prinsip dasar dari
sebuah photodiode didasarkan atas proses yang disebut dengan photo-ionization. Di pasaran,
tersedia banyak tipe dari photodiode dengan kemasan yang berlainan. Sensor cahaya EL7900
merupakan salah satu jenis photodiode yang bisa digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya
dengan range 1 lux sampai 8000 lux. Photodiode EL7900 bekerja dengan cara mengubah energi
cahaya yang diterimanya menjadi besaran listrik (arus) yang bisa dikonversi ketegangan dan di
tampilkan dalam nilai digital, sehingga bisa diketahui berapa nilai suatu intensitas cahaya
(Wibawa ,dan I Ketut ,2018). Sudah ada gambar

d. LDR
LDR adalah sebagai salah satu komponen listrik yang peka cahaya, piranti ini bisa disebut juga
sebagai fotosel, fotokonduktif atau fotoresistor. LDR memanfaatkan bahan semikonduktor yang
karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Bahan yang digunakan
adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida (CdSe). Bahan-bahan ini paling sensitif
terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan puncaknya sekitar 0,6 μm untuk CdS dan 0,75 μm
untuk CdSe. Sebuah LDR CdS yang tipikal memiliki resistansi sekitar 1 MΩ dalam kondisi gelap gulita
dan kurang dari 1 KΩ ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang. Dengan kata lain,
resistansi LDR sangat tinggi dalam intensitas cahaya yang lemah (gelap), sebaliknya resistansi LDR
sangat rendah dalam intensitas cahaya yang kuat (terang) (Tsauqi dkk., 2016).
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang nilainya berubah
seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Biasa digunakan sebagai detektor
cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light Dependent Resistor, terdiri dari sebuah
cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya, Pada saat gelap
atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang
relatif kecil, Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Dalam bidang
elektronika, LDR banyak digunakan sebagai sensor cahaya. Secara umum LDR bekerja berdasarkan
pengaruh dari intensitas cahaya yang datang pada bagian sensor. Besarnya intensitas cahaya akan
mempengaruhi besarnya nilai resistansi pada LDR. Pengaruh intensitas cahaya terhadap resistansi
LDR ini bersifat menurun secara eksponensial. Karakteristik LDR ini dapat dimanfaatkan untuk
mendeteksi intensitas cahaya pada proses hamburan balik dari suatu cairan tertentu. Perubahan
nilai resistansi pada LDR akibat perubahan intensitas cayaha yang jatuh padanya akan menghasilkan
perubahan tegangan. Perubahan tegangan inilah yang akan digunakan sebagai indikator
menentukan tingkat kekeruhan sampel yang dideteksi (Cahyono dkk., 2019). Sudah ada gambar

e. LM35
Sensor merupakan peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala atau signal yang berasal dari
perubahan suatu besaran tertentu menjadi besaran listrik. Contohnya, besaran suhu menjadi
tegangan listrik. Salah satu komponen elektronika yang dapat digunakan sebagai sensor suhu adalah
LM35. LM35 menunjukkan adanya linearitas antara suhu tegangan keluaran yang dihasilkan. Selain
itu, LM35 mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga mudah
dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan pengolahan tegangan analog
lanjutan. LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai
kemampuan menghasilkan panas (SELF-HEATING) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan
pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC. Sensor suhu LM35 adalah
komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik
dalam bentuk tegangan .LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi
sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran
atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi
sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Secara prinsip, sensor LM35 akan
melakukan penginderaan pada saat terjadi perubahan suhu setiap suhu 1 ºC dengan penunjukan
tegangan sebesar 10 mV. Hal ini berarti keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajat
celcius (Kalsum, 2016).
Untuk mengukur perubahan temperatur yang terjadi digunakan sensor suhu LM 35 dan termometer
sebagai pembanding temperatur keluaran LM 35. LM35 merupakan sensor dalam bentuk IC yang
memiliki kecermatan tinggi. IC berfungsi untuk meubah temperatur lingkungan menjadi sinyal listrik
dimana tegangan outputnya proporsional terhadap derajat celcius ( oC) dengan koefisien sebesar 10
mV/oC untuk setiap kenaikan suhu 1 oC. Sensor temperatur LM35 akan memiliki nilai tahanan yang
berbanding terbalik dengan perubahan temperatur lingkungan yaitu nilai tahanan akan meningkat
jika temperatur lingkungan rendah dan sebaliknya. Keuntungan lain dari sensor LM 35 adalah
memberikan akurasi sebesar ± ¼ °C pada suhu ruangan dan ± ¾ °C terhadap suatu rentang suhu –
55°C hingga +150°C tanpa penyetelan atau pengukuran, impedansi keluaran LM35 yang rendah,
keluaran linier, dan proses kalibrasi yang mudah dan tepat sehingga dapat dibaca dan diatus
sirkulasinya serta dapat menggunakan catu daya tunggal atau dengan catu daya plus (+) dan minus
(-). Pada aplikasi ini rangkaian sensor suhu LM35 diberi tegangan 5V dan dapat dilihat hasil
sensornya pada tegangan 10 mV/°C (Indriani dkk., 2014). Sudah ada gambar

f. Thermocouple
Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau
mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor, yang prinsip kerjanya masing-masing ujung
logam konduktor digabung sehingga menimbulkan efek “Thermoelectric”. Salah satu jenis logam
konduktor yang terdapat pada termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan
(tetap), sedangkan logam konduktor berfungsi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu
panas. Termokopel termasuk salah satu alat pengukur suhu yang popular dan sering
digunakan di dunia elektronika yang berkaitan dengan suhu (Sofyan dan Andjar ,2016).
Sensor termokopel dibuat berdasarkan pada sifat-sifat termal logam. Jika sebuah batang logam
dipanaskan pada salah satu ujungnya maka elektron-elektron pada ujung logam tersebut akan
bergerak semakin aktif dan akan menempati ruang yang semakin luas, elektron-elektron saling
berdesakan dan bergerak ke arah ujung batang yang tidak dipanaskan. Dengan demikian pada ujung
batang yang dipanaskan akan terjadi muatan positif dan yang tidak dipanaskan menjadi muatan
negatif. Termokopel merupakan sensor suhu yang mengubah perbedaan suhu menjadi perubahan
tegangan, hal ini disebabkan oleh perbedaan kerapatan yang dimiliki oleh masing-masing logam
yang bergantung pada massa jenis logam. Jika dua buah logam disatukan kedua ujungnya kemudian
dipanaskan maka elektron yang mempunyai kerapatan yang tinggi akan bergerak ke arah logam yang
mempunyai kerapatan yang lebih rendah. Dengan demikian terjadilah perbedaan tegangan antara
kedua ujung termokopel. Hubungan antara tegangan dengan perubahan suhu hampir linier dalam
rentang suhu tertentu. Hubungan nonlinier antara perubahan suhu dengan tegangan keluaran dari
termokopel dapat didekati dengan persamaan interpolasi polinomial (Wendri dkk., 2012). Sudah ada
gambar

g. Resistor Pelangi/Tetap
Resistor merupakan komponen elektronika pasif yang mempunyai fungsi dasar untuk menahan arus
listrik atau membagi tegangan. Ada berbagai jenis resistor, namun disini hanya akan membahas
resistor yang digunakan pada proses pembuatan alat tugas akhir ini, yakni resistor karbon. Resistor
karbon terdiri atas sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada
kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas
mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan di sekitar ujung unsur resistif
dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna nilainya . Untuk mengukur
nilai hambatan pada resistor karbon dapat dilakukan dengan membaca gelang-gelang warna seperti
pada Tabel 11. Dua gelang pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, gelang ketiga
merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi), gelang keempat
merupaka toleransi harga resistansi. Kadang-kadang gelang kelima menunjukkan koefisien suhu,
tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi
(Arianto, 2015).
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat
beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan
dengan simbol Ω . Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan
kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar
resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohm meter. Kode warna tersebut adalah standar
manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan
pada tabel dibawah. Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R "Ada
beberapa jenis resistor yang ada di pasaran antara lain ,Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film.
Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain, Potensiometer dan Trimpot.
Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light
Dependent Resistor) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu
disekitarnya namanya NTC (Negative Thermal Resistance). dihitung dari pita warna yang ada di
selubung resistor. Penghitungan nilai resistansi didasarkan pada tabel kode warna resistor (Kalsum
dan Rosdiana, 2011). Sudah ada gambar

h. Resistor Variabel/Tidak Tetap


Resitor tidak tetap yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau
memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan
kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada
sound system, pengatur tinggi rendahnya nada (bass/treble) serta berfungsi sebagai pembagi
tegangan arus dan tegangan (Pratomo, 2011).
Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai
dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi potensiometer, rheostat dan
trimpot. Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-
ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah tuas yang terdapat pada potensiometer. Nilai
Resistansi potensiometer biasanya tertulis di badan potensiometer dalam bentuk kode angka.
Sebuah potensiometer memiliki 3 buah terminal (kaki), seperti tampak pada gambar 1.7. Kaki A dan
B adalah sebuah resistor tetap sedangkan kaki W (kaki tengah) memiliki kontak yang dapat bergeser
sepanjang hambatan A dan B, sehingga bila kontak digeser maka hambatan AW dan W-B akan
berubah (Basri dan Deddy ,2018). Sudah ada gambar

i. Power Supply
Catu Daya adalah bagian dari setiap perangkat elektronika yang berfungsi sebagai sumber tenaga.
Catu daya sebagai sumber tenaga dapat berasal dari baterai, accu, solar cell dan adaptor. Komponen
ini akan mencatu tegangan sesuai dengan tegangan yang diperlukan oleh rangkaian elektronika.
Power Supply atau yang disebut juga dengan catu daya adaptor adalah perangkat elektronika yang
berfungsi menurunkan dan mengubah tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC
(Dirrect Current) yang dapat di gunakan sebagai sumber tenaga pada peralatan elektronika
(Aditriawan, 2018).
Power supplay merupakan alat yang mengubah aliran listrik dari arus bolak – balik (AC) menjadi arus
searah (DC) yang bervoltase rendah. Dalam penelitian, alat ini digunakan untuk memberikan supplay
berupa tegangan atau arus pada rangkaian. Power supplay diperoleh dari tegangan AC dari jala – jala
arus bolak balik diturunkan oleh transformator kemudian disearahkan oleh rangkaian penyearah,
selanjutnya disaring oleh filter agar diperoleh tegangan DC yang hampir rata. Namun masih
diperlukan penstabil tegangan karena tegangan yang dihasilkan dari filter masih berubah – ubah
(Prabowo, 2010).

j. Project Board
Project board merupakan papan proyek yang difungsikan sebuah sirkuit elektronika sebagai dasar
konstruksi dan prototype suatu rangkain elektronika. Project board atau sering disebut bread board,
banyak digunakan dalam merangkai komponen karena penggunaan yang menancapkan ke papan
projek dan tidak perlu melalui tahap penyolderan. Sehingga dapat digunakan kembali dengan
mengganti kabel yang berbeda jika terdapat kesalahan atau kerusakan pada kebel yang tertancap
pada project board. Project board memiliki lima klip pengunci pada setiap setengah barisnya, ini
berlaku pada semua jenis dan ukuran project board. Dengan begitu, kita hanya dapat
menghubungkan lima komponen pada satu bagian atau setengah dari satu baris pada project board.
Pada project board juga terdapat angka dan huruf, ini berfungsi untuk memudahkan penelitian
dalam merangkai perangkat prototype yang dibuat. Sirkuit rangkaian yang dibuat mungkin saja rumit
dan cukup kompleks dan bisa saja akan terjadi sebuah kesalahan pada rangkaian yang bisa
berpengaruh pada kerusakan komponen. Untuk itu dengan memahami fungsi dan cara kerja project
board akan meminimalisir kesalahan dalam rangkaian komponen elektronik (Wicaksono, 2018).
Udah ada gambar

Breadboard adalah merupakan papan ujicoba rangkaian elektronika yang pada umumnya
dipergunakan oleh pemula yang ingin mencoba. Papan dengan konstruksi berlubang sesuai untuk
menancapkan komponen tanpa di hubungkan secara permananen. Komponen yang telah
dipergunakan pada satu rangkaian dapat dipergunakan kembali setelah dipergunakan sebalumnya
(Nusyirwan dan Alfarizi ,2019).

k. LCD
Cara kerja rangkaian LCD dimulai pada saat RS (Register Select) mendapat sinyal dari A0 (Lacth
Address) dan R/W aktif high (LCD membaca data dari ADC) .Kemudian E (Enable) mendapatkan
sinyal P2.6 ,sinyal RD dan WR dari mikrokontroler .Sedangkan R/W aktif low (LCD menulis
data) .Sehingga data dapat ditampilkan melalui display (Sudana, 2010).
LCD merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menampilkan suatu ukuran besaran atau angka,
sehingga dapat dilihat dan ketahui melalui tampilan layar kristalnya. Dimana penggunaan LCD dalam
logger suhu ini menggunakan LCD dengan 16x2 karakter (2 baris 16 karakter). LCD 16x2 memiliki 16
nomor pin, dimana masingmasing pin memiliki tanda simbol dan juga fungsi-fungsinya. LCD 16x2 ini
beroperasi pada power supply +5V, tetapi juga dapat beroperasi pada power supply +3V (Budiyanto,
2012).
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai
penampil utama. Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan
menggunakan mikrokontroler. LCD (Liquid Crystal Display) dapat berfungsi untuk menampilkan
suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler.
Pada praktek proyek ini, LCD yang digunakan adalah LCD 16x2 yang artinya lebar display 2 baris 16
kolom dengan 16 Pin konektor (Simbar dan Alfi, 2017). Sudah ada gambar

l. 7 Segment
SSD (tampilan tujuh segmen) adalah bentuk elektronik perangkat tampilan untuk menampilkan
angka desimal. Tujuh elemen layar dapat menyala dalam kombinasi yang berbeda untuk mewakili
angka .Mereka banyak digunakan dalam jam digital, elektronik meter, kalkulator dasar, dan
perangkat elektronik lainnya yang ditampilkan informasi numerik. Gabungan anoda jika dihubungkan
dengan tegangan positif dari kaki a, b dan c dihubungkan dengan negatif maka akan terbentuk angka
7. Untuk mendapatkan bentuk angka-angka yang lain tinggal cara kita menghubungkan katoda LED
yang sesuai. BCD to Seven Segment Decoder adalah untuk mengubah bilangan biner (kode 8421)
kedalam desimal yang dibentuk oleh Seven Segment LED. Inputnya ada 4 yang masing-masing adalah
A, B, C, D sedangkan outputnya ada 7 yakni a, b, c, d, e, f, g. IC yang berfungsi sebagai BCD to Seven
Segment decoder diantaranya tipe 7447 dan 7446 (Karimah, 2015).
Seven Segment adalah suatu segmentsegment yang digunakan menampilkan angka ataupun huruf.
Seven segment ini tersusun atas 7 segment LED yang disusun membentuk angka 8. Setiap segmen ini
terdiri dari beberapa LED. Seven Segment merupakan gabungan dari tujuh buah LED yang
dirangkaikan membentuk suatu tampilan angka ataupun huruf. Seven segment terdiri dari dua jenis
konfigurasi yaitu katoda bersama atau common katoda dan anoda bersama atau common anoda.
Prinsip kerja seven segment ialah input biner pada switch dikonversikan masuk kedalam decoder,
baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi desimal yang nantinya akan
ditampilkan pada seven segment (Anggreni dkk., 2014). Sudah ada gambar

m. Kabel Jumper
Kabel jumper adalah kabel yang digunakan sebagai penghubung antar komponen yang digunakan
dalama membuat perangkat prototype. Kabel jumper bisa dihubungkan ke controller seperti
raspberry pi melalui bread board. Kabel jumper akan ditancapkan pada pin GPIO di raspberry pi.
Sesuai kebutuhannya kabel jumper bisa di gunakan dalam bermacam-macam versi, contohnya
seperti versi male to female, male to male dan female to female. Karakteristik dari kabel jumper ini
memiliki panjang antara 10 sampai 20 cm. Jenis kabel jumper ini jenis kabel serabut yang bentuk
housingnya bulat. Dalam merancang sebuah desain rangkain elektronik, maka dibutuhkan sebuah
kabel yang digunakan untuk menghubungkannya. Kabel jumper ini sangat wajib ada dalam
penelitian ini (Wicaksono, 2018). Udah ada gambar
Kabel jumper adalah kabel yang di pergunakan untuk menghubungkan satu komponen dengan
komponen lain ataupun menghubungkan jalur rangkaian yang terputus pada breadboard. Jumper ini
umumnya berukuran kecil, merupakan konduktor eksternal, terbuat dari logam yang terbungkus
plastik, yang bisa dilepas (dicabut) dan dipasang pada pin-pin tertentu yang ada pada motherboard.
Jumper tersebut berfungsi untuk mengubungkan dua buah sirkuit (pada PCB) yang pada kondisi
aslinya sengaja tidak dihubungkan jalurnya (Nusyirwan dan Ilham ,2019).

n. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor, dimana
IC merupakan gabungan dari komponen seperti resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah
terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip. Setelah melalui proses pabrikasi yang
kompleks akhirnya IC digunakan dalam rangkaian dalam bentuk yang terbungkus rapi dan mudah
untuk digunakan .Berdasarkan struktur dari gerbang-gerbang yang terdapat didalamnya, IC
(Integrated Circuit) terdiri dari IC DDL (Dioda-Dioda Logic), IC TTL (Transistor-Transistor Logic), IC RTL
(Resistor-Transistor Logic), dan IC CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Dengan cara
ini rangkaian yang sangat rumit dapat dibuat pada ruangan yang sangat kecil. Ada dua komponen
utama rangkaian terpadu yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal
Oxide Semiconductor). Kedua komponen rangkaian terpadu ini meliputi IC digital (Kurniawan, 2010).
Udah ada gambar

Integrated Circuit (IC) adalah sirkuit terintegrasi atau yang biasa juga disebut sebagai IC merupakan
komponen elektronika yang terbuat dari kumpulan puluhan, ratusan, hingga ribuan transistor,
resistor, dioda dan komponen elektronika lainnya , sedangkan penulis berikutnya menjelaskan
bahwa Integrated Circuit (IC) adalah suatu Komponen elektronika yang dibuat dari bahan
semikonduktor dan merupakan pengembangan dari Transistor. Berdasarkan bentuk besaran input,
cara proses dan besaran outputnya IC dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu IC linear (analog),
contoh: IC regulator, Operational amplifier, dan IC digital. Contoh AND, OR, INVERTER, NAND, NOR,
EXOR, EXNOR, dan decoder BCD to seven segmen. Kaki IC pada IC digital, merupakan titik elektronis
yang berupa kawat penghantar yang bisa dijadikan masukan atau keluaran, dan dapat
merepresentasikan salah satu dari dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) (Maulana dan
Rachmat, 2017).

o. Mikrokontroller AT Mega 16
Mikrokontroler adalah sebuah komponen elektronika yang akan dapat bekerja setelah diprogram.
Ada dasarnya mikrokontroller bekerja seperti layaknya prosessor pada sebuah komputer, hanya saja
bentuknya lebih compact dan fungsinya lebih terbatas karena memang biasanya mikrokontroller
hanya digunakan pada minimum system. Mikrokontroller ATMEGA32 merupakan salah satu dari
keluarga AVR keluaran Atmel yang memiliki clock kerja yang tinggi sampai 16 MHz. ukuran flash
memorinya cukup besar, kapasitas SRAM sebesar 2 KiloByte, 32 buah port I/O yang sangat memadai
untuk berinteraksi dengan LCD dan keypad (Kurniawan, 2010).

Mikrokontroler berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronika dan pada umumnya dapat
menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU, memori I/O, dan unit
pendukung seperti analog-to-digital-converter (ACD) yang sudah terintergrasi didalamnya. Agar
mikrokontroler dapat digunakan dibutuhkan perangkat eksternal yang disebut sistem minimum.
Mikrokontroler berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronika dan pada umumnya dapat
menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU, memori I/O, dan unit
pendukng seperti analog-to-digital-converter (ACD) yang sudah terintergrasi didalamnya (Maulana
dan Rachmat, 2017).

3.2 Sebut dan jelaskan penerapan sistem instrument/ pengukuran lingkungan/automatisasi sesuai
bidang studi! (2 sitasi)
Instrumentasimemiliki tiga fungsi dasar, yaitu penunjukan (indicating), pencatatan (recording), dan
pengendalian (control). Instrumentasi pengujian kuantitas listrik dan elektronika umumnya berfungsi
untuk penunjukan dan pencatatan, sedangkan yang digunakan pada proses industri kebanyakan
ditujukan untuk fungsi pengendalian/kontrol. Sistem instrumentasi dapat diaplikasikan pada turbin
arus pasang surut laut untuk mengukur dan memantau parameter kinerja turbin. Sistem turbin
tersebut bekerja secara terus-menerus di lokasi operasi yang tidak selalu dapat terjangkau oleh
operator turbin. Oleh karena itu diperlukan perangkat pendukung operasi sistem turbin berupa
sistem instrumentasi. Sistem instrumentasi tersebut digunakan agar kinerja turbin arus pasang surut
laut yang dipasang di suatu tempat dapat dipantau dari jarak jauh secara kontinu dan real time.
Sehingga gejala kegagalan atau kerusakan yang mungkin terjadi pada turbin dapat diantisipasi secara
cepat (Nugroho dan Dwiyoga ,2014).
Perancangan KPI untuk model pengukuran kinerja ini dilakukan dalam beberapa langkah. Pertama
adalah identifikasi model rantai pasok perusahaan. Kedua adalah pemetaan rantai pasokan dengan
menggunakan model green SCOR. Untuk mengetahui korelasi antara stakeholder dengan atribut
kinerja yang terdapat pada model green SCOR, dilakukan identifikasi green objective. Setelah semua
objective untuk masing-masing stakeholder sudah diketahui, dilakukan proses perancangan KPI.
Terakhir uji validasi dilakukan melalui wawancara dengan stakeholder di perusahaan untuk
mengetahui KPI mana saja yang dapat digunakan untuk pengukuran kerja di perusahaan Tahap
kedua dari penelitian ini adalah pengukuran kinerja green supply chain berdasarkan KPI terpilih.
Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk penentuan tingkat kepentingan dan software
expert choice versi 11 untuk pengolahan data pembobotan berdasarkan tingkat kepentingan. Hasil
yang diperoleh berupa nilai kinerja green supply chain berdasarkan bobot semua aspek yang terkait
di dalam model green SCOR. Selanjutnya nilai ini dianalisis dan dibandingkan dengan target
perusahaan terkait kinerja green supply chain mereka (Natalia dan Robertus, 2015).

BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anggreni,NLP ,I Wayan S ,dan Nyoman W .2014 .Bel Cerdas Cermat menggunakan
Remote Control Wireless Berbasis Mikrokontroler AT89S52 .Buletin Fisika 15(2):3.
Arianto,NP .2015 .Multitester Elektronik Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8 .Skripsi .Teknik
Elektro, Fakultas Teknik ,Universitas Negeri Semarang.
Aditriawarman,M .2018 .Perancangan Pengontrolan dan Monitoring Pemanas Air
menggunakan Sensor Suhu dan Water Level Berbasis Programmable Logic Controller
(PLC) Schneider TM221CE6R dan Human Machine Unterface (HMI). Skripsi .Teknik
Elektro ,Departemen Teknologi Industri ,Universitas Diponegoro Semarang.
Budiyanto,S .2012 . Sistem Logger Suhu dengan menggunakan Komuikasi Gelombang
Radio. Jurnal Teknologi Elektro 3(1):22-23.
Basri,IY ,dan Dedy I .2018 .Komponen Elektornika .Sukabina Press ,Padang.
Baskoro,H .2014 .Perancangan dan Uji Alat Pengendali Tekanan menggunakan Proses
Kontinyu Berbasis ATMEL AT89S51 dengan Pemrograman Visual Basic
6.0 .Skripsi .Teknik Kimia ,Fakultas Teknik ,Universitas Diponegoro.
Cahyono,BE , Irna DU , Novia PL ,dan Nur Shabrina Oktaviany .2019 .Karakterisasi Sensor
LDR dan Aplikasinya pada Alat Ukur Tingkat Kekeruhan Air Berbasis Arduino
UNO .Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika 7(2):180.
Dinata,I ,dan Waliri S .2015 .Implementasi Wireless Monitoring Energi Listrik Berbasis Web
Database .Jurnal Nasional Teknik Elektro 4(1):86.
Effendrik,P ,Gatot aj ,dan Hari S .Karakterisasi .2014. Thermocouple dengan menggunakan
Perangkat Lunak Matlab-Simulink .Jurnal ELTEK 12(1):134.
Isyanto,H ,dan Dedy H . .Monitoring Sistem Refrigerasi pada Cold Storage Berbasis
Scada .Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi. Jakarta ,1-2 November.
Indriani,A ,Johan ,Yovan W ,dan Hendra .2014 .Pemanfaatan Sensor Suhu LM 35 Berbasis
Microcontroller Atmega 8535 pada Sistem Pengontrolan Temperatur Air Laut Skala
Kecil .Jurnal Rekayasa Mesin 5(2):185.
Kalsum,U .2016 .Pengukuran Laju Temperatur Pemanas Listrik Berbasis Lm-35 dan Sistem
Akuisisi Data ADC-0804. Jurnal Saintifik 2(2):115-116.
Krisnandi,D .2011 .Perancangan dan Analisa Output Rangkaian Signal Conditioning Analog
Melalui Mikrokontroler Atmega8535 untuk Stasiun Cuaca .Jurnal Informatika ,Ssistem
Kendali ,dan Komputer 5(1):2.
Karimah,SN .2015 .Pengembangan Alat Praktikum Seven Segment dengan Mikrokontroler
pada Mata Kuliah Elektronika Dasar II .Skripsi .Fisika ,Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan ,Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Kalsum,TU ,dan Rosdiana .2011 .Alat Penghapus Whiteboard Otomatis menggunakan
Motor Stepper .Jurnal Media Informa 7(1):47-48.
Kurniawan,A .2010 .Rancangan Bangun Perangkat Sistem Pengujian IC
Digital .Skripsi .Teknik Elektro ,Fakultas Teknik ,Universitas Indonesia .
Maulana,E ,dan Rachmat AP .2017 .Pemanfaatan Layanan SMS Telepon Seluler Berbasis
Mikrokontroler Atmega328p sebagai Sistem Kontrol Lampu Rumah .Jurnal Teknik
Komputer 3(1):1-2.
Nusyirwan,D ,dan Alfarizi .2019 .Fun Book Rak Buku Otomatis Berbasis Arduino dan
Bluetooth pada Perpustakaan untuk Meningkatkan Kualitas Siswa .Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknik Kejuruan 12(2):100-101. https://doi.org/10.20961/jiptek.v12i2.31140.
Natalia C ,dan Robertus A .2015 .Penerapan Model Green SCOR untuk Pengukuran Kinerja
Green Supply Chain .Jurnal Metris 16: 99.
Nusyirwan,D ,dan Ilham H .2019 .Proses Desain Rekayasa pada Perancangan Purwarupa
Absensi Siswa menggunakan RFID Guba Meningkatkan Efektifitas di Sekolah Menuju
Revolusi Industri 4.0 .Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks 5(1):77.
Nuryanto,Lilik Eko .2017 .Penerapan dari OP-AMP (Operational Amplifier) .Orbith 13(1):43.
Nugroho ,H ,dan Dwiyoga N .2014 .Instrumentasi Pemantauan Jarak Jauh untuk Mengukur
Kinerja Turbin Arus Pasang Surut Laut .Jurnal Kelautan Nasional 9(1):48.
Pratomo,A .2011 .Sistem Peringatan Dini Bahaya Kebocoran Tabung Gas .Skripsi .Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Prabowo,E .2010 .Identifikasi Kelayakan Alat Praktek Instalasi Listrik Sub Alat Ukur
Avometer untuk Mendukung Tujuan Kurikulum di SMKN 5 Semarang .Skripsi .Teknik
Elektro ,Fakultas Teknik ,Universitas Negeri Semarang.
Permata,E .2015 .Prototipe Rele Proteksi Overhating pada Motor 1 Phasa Berbasis
Mikrontroler AT89C51 .Setrum 4(2):45.
Purwanto. 2019 .Pengembangan Training Kits Mata Kuliah Praktik Instrument dan
Elektronika Medis di Prodi Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY .Tesis .Program
Pascasarjana Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ,Universitas Negeri Yogyakarta .
Riadi,S .2014 .Sistem Pengukuran Suhu Minyak Goreng Berbasis Termokopel Tipe
K .Skripsi .Fisika, Fakultas Sains dan Tekologi ,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Seran R ,Hardiyanto ,Nikmatul H ,dan Hendro .2015 .Sensor Galvanic Skin Response
(GSR) Berbasis Arduino Uno sebagai Pendeteksi Tingkat Stres Manusia .Prosiding SKF
.Bandung ,16-17 Desember.
Sokop,SJ ,Dringhuzen JM ,dan Sherwin RUAS .2016 .Trainer Periferal Antarmuka Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno .E-Journal Teknik Elektro dan Komputer 5(3):18.
Sudana,IM .2010 .Alat ukur Kadar Air dalam Tanah (Soil Tester) Berbasis Mikrokontroler
AT89C51. Jurnal Teknik Elektro 2(1):68.
Simbar,RSV ,dan Alfi S .2017 .Prototype Sistem Monitoring Temperatur menggunakan
Arduino Uno R3 dengan Komunikasi Wireless .Jurnal Teknologi Elektro 8(1):81-82.
Sofyan,M ,Andjar P ,dan Syaigudin .2016 .Alat Kalibrasi Suhu dengan Thermocouple
dilengkapi Thermohygrometer .Skripsi .Teknik Elektromedik ,Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Surabaya.
Setyaningsih,E ,Dhidik P ,dan Suryono .2017 .Penggunaan Sensor Photodioda sebagai
Sistem Deteksi Api pada Wahana Terbang Vertical Take-Off Landing (VTOL) .Jurnal
Teknik Elektro 9(2):55.
Suahrdi,D .2014 .Prototipe Controller Lampu Penerangan LED (Light Emitting Diode)
Independent Bertenaga Surya .Jurnal Gamma 10(1):117.
Tsauqi,AK ,Murtheza HE ,Ivander M ,Venas MH ,Annisa T ,Fadhilah C ,Titin Y ,Putriana
T ,dan Irzaman .2016 .Saklar Otomatis Berbasis Light Dependent Resistor (LDR) pada
Mikrokontroler Arduino Uno .E-Journal Seminar Nasional Fisika
5:3 .DOI:10.21009.0305020105.
Wicaksono,BP .2018 .Internet of Things Pengusir Hama Burung Pemakan Padi dengan
Kendali Raspberry PI .Skripsi .Teknik Informatika ,Fakultas Teknik ,Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
Wibawa,IMS ,dan I Ketut P .2018 .Perancangan dan Pembuatan Lux Meter Digital Berbasis
Sensor Cahaya EL7900 .Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 11(1):45-46.
Wendri,N ,I Wayan S ,KN Suarbawa ,dan Ni Made Y .2012 .Alat Pencatat Temperatur
Otomatis menggunakan Termokopel Berbasis Mikrokontroler AT89S51 .Buletin Fisika
13(1):33.
Widyantoro,H .2013 .Media Pembelajaran Sensor dan Transduser pada Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang .Teknik Elektro ,Fakultas
Teknik ,Universitas negeri Semarang .

LAMPIRAN DAN BUKTI LITERATUR

Anda mungkin juga menyukai