Universitas Brawijaya
Malang
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Laboratorium Mekatronika adalah salah satu dari banyak laboratorium yang ada pada
biasanya Jurusan Teknik. Kebanyakan laboratorium tersebut salah satunya adalah
Laboratorium Mekatronika. Beberapa perangkat yang terdapat di Laboratorium Mekatronika
antara lain modul pneumatik, elektropneumatik, PLC (Programmable Logic Controller),
mikrokontroler, dan robotika. Laboratorium ini juga digunakan sebagai tempat mahasiswa
mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai lomba-lomba di bidang mekatronika maupun
robotika. Terkhususnya dalam hal yang berkaitan dengan pembuatan casing, penyolderan,
pengeboran, dan lain sebagainya.
Laboratorium Mekatronika menyediakan banyak fasilitas. Banyak sekali fasilitas yang
disediakan, misanya untuk menyalurkan dan mengembangkan softskill maupun hardskilll
dalam bidang mekanika, catu daya, dan elektronika dasar. Selain itu, di laboratorium ini juga
biasanya dipakai juga untuk pengerjaan berbagai tugas besar dan proyek akhir mahasiswa.
Selain digunakan untuk kegiatan internal, laboratorium ini juga digunakan sebagai tempat
pelatihan untuk layanan masyarakat umum dan industri. Beberapa pelatihan yang pernah
dilaksanakan di Laboratorium Mekatronika adalah pneumatik, elektropneumatik, PLC dan
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition).
1.1.2 Fungsi Laboratorium
1. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui
kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya
dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan
kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari
sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau
penemuan yang diperolehnya.
1.2 Tujuan
2.1 Bor
(Furqon, 2013)
Bor adalah salah satu mesin perkakas, yang secara umum digunakan untuk mengebor
suatu benda kerja. Pada mesin ini juga dapat dilakukan pekerjaan-pekerjaan yang lainnya
seperti memperluas lubang, pengeboran untuk tirus pada bagian suatu lubang atau
pembenaman. Dalam pelaksanaannya pengeboran sesungguhnya adalah suatu poros yang
berputar, dimana pada bagian ujungnya (bagian bawah) disambungkan mata bor yang dapat
mengebor terhadap benda kerja yang di jepit pada meja mesin bor. Jadi secara umum dalam
pelaksanaan pengeboran suatu lubang pada benda kerja diperlukan suatu mesin bor yang
bekerja baik dan teliti. Mesin dapat mengebor benda kerja secara terus menerus dan
mempunyai kecepatan poros yang dapat disetel menurut kebutuhannya dan dapat dilakukan
bermacam-macam pengeboran yang sesuai kebutuhan (Rusli,2016).
Mesin bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang, alur, peluasan, dan
penghalusan secara presisi dan akurat. Alat ini sangat memudahkan pekerjaan manusia dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Dalam perkembanganya mesin bor memiliki
banyak jenis dan disesuaikan dengan fungsinya.Prinsip Kerja Mesin Bor adalah Penggerak
mesin berupa motor listrik yang dapat memutarkan poros dengan sabuk pemutar (belt). Poros
berputar di dalam rumah pipa (drill sleeve) yang mana dapat digerakkan ke atas dan kebawah
dengan bantuan dari roda gigi dan balok bergigi. Roda gigi berputar dengan tuas pemutar
yang menghasilkan tekanan pemakan bagi alat potongnya. Mesin bor mempunyai prinsip
dasar gerakan yaitu gerakan berputar spindel utama dan gerakan/laju pemakanan. Pertama
adalah putaran mata bor. Gerakan putaran mata bor ini merupakan gerakan berputarnya
spindel mesin bor. Selanjutnya laju pemakanan, yaitu adalah gerakan turunnya mata bor
menuju benda kerja tiap satuan waktu (Rusli,2016)
2.2 Mesin Bubut
(Bayu, 2011)
Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan
mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan
diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros
ulir (Rikosa,2017).
Mesin bubut memiliki fungsi utama yaitu memegang dan memutar benda kerja untuk
melakukan operasi permesianan.Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada
benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir (Rikosa,2017).
2.3 Gerinda
( Widodo,2010)
Mesin gerinda ialah sebuah alat yang ekonomis guna menghasilkan permukaan yang
halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin ini merupakan suatu jenis mesin
perkakas dengan mata potong jamak(banyak), datar, atau memiliki permukaan yang dalam.
Mesin gerinda sendiri juga dapat digunakan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan
pahat, serta dapat juga digunakan untuk menyiapkan permukaan benda kerja yang akan dilas.
Gerinda itu sendiri merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melakukan pengikisan,
penajaman, pengasahan, atau pemotongan pada sebuah benda kerja sehingga menghasilkan
permukaan yang sangat halus dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi (Taufiq,2010).
Prinsip kerja gerinda ini berbeda-beda, disesuaikan dengan jenisnya. Adapun jenis-
jenis mesin gerinda antara lain:
Gerinda duduk
Merupakan jenis mesin gerinda yang hanya dapat digunakan untuk memotong benda
yang berukuran kecil seperti mata bor, pahat tangan, pahat bubut, dan lain – lain. Sehingga
pekerjaan grinder menjadi ringan (Widodo,2010).
2.4 Mesin Roll
(Sugiawan, 2014)
Mesin roll pipa atau bisa disebut mesin bengkok pipa adalah mesin yang pada
umumnya digunakan pada perusahaan fabrikasi atau perusahaan yang membuat trails, pagar
rumah dan sebagainya. Mesin roll pipa berfungsi untuk membengkokkan lonjoran pipa
sehingga membentuk radius. Mesin roll sendiri memiliki beberapa jenis termasuk roll
bending. Roll Bending merupakan alat pembengkok yang biasa digunakan untuk membentuk
silinder, atau bentuk-bentuk lengkung lingkaran dari pelat logam yang disisipkan pada suatu
roll yang berputar. Roll tersebut mendorong dan membentuk plat yang berputar secara terus
menerus hingga terbentuklah silinder (Marta,2017).
Mesin ini dapat digunakan untuk beberapa jenis ukuran diameter pipa dan beberapa
ukuran pipa kotak, as kotak dan siku. Selain itu, ada juga yang dinamakan dengan mesin roll
pelat penggerak elektrik. Dimana mesin roll pelat penggerak elektrik merupakan sebuah
mesin pencetak motif dengan sistem emboss melalui media pengerolan dengan bahan dasar
pelat alumunium dengan ketebalan pelat 0,5-0,8mm. Emboss merupakan proses pembentukan
logam dalam keadaan dingin, dimana apabila suatu permukaan logam di deformasi plastis,
maka akan diperoleh bentuk tertentu yang diinginkan (Marta,2017).
2.5 Las
(Wiyono, 2016)
Mesin las adalah alat yang digunakan manusia untuk menyambung umumnya material
besi yang terpisah agar menjadi satu kesatuan sehingga dapat dibentuk dan digunakan sesuai
dengan fungsinya. Mesin las pada umumnya dibagi menjadi 2 yaitu mesin las
karbit dan mesin las listrik. Untuk prinsip kerja dari mesin las ini adalah dengan cara
membakar atau memanaskan sebuah kawat dengan energi panas yang dihasilkan dari gas
acetylena yang dibakar ( mesin las karbit ) dan dari aliran listrik ( mesin las listrik )
(Husodo,2013).
Gas Acetylena dan Aliran listrik tersebut diubah pada bentuk api las yang nantinya
akan membakar dan melelehkan kawat las sehingga api dari mesin las dan lelehan dari kawat
tersebut dapat menyambung dua besi atau lebih menjadi satu kesatuan yang dapat digunakan
manusia untuk aplikasi tertentu. Walaupun kedua jenis mesin las tersebut memiliki sumber
api yang berbeda, tetapi untuk kekuatannya sendiri tidak ada perbedaan, sehingga keduanya
sangat direkomendasikan untuk pengelasan baik di rumah maupun di bengkel anda
(Husodo,2013).
DAFTAR PUSTAKA
Husodo, N. ,. 2013. Penerapan Teknologi Las Gesek (Friction Welding) Dalam Ranbgka
Penyambungan Duah Buah Logam Baja Karbon St41 Pada Produk Back Spring Pin.
E-Jurnal Universitas Udayana, 50-51.
Marta, R. 2017. Rancang Bangun Mesin Roll Bending 4 Inch dengan Variasi Fiberglass.
Jurnal Pustakawan, 59.
Rikosa, S. 2017. Uji Kelayakan Mesin Frais Type Schaulbin 13 Dengan Menggunakan
Metode Pengujian Ketelitian Geometrik. Jurnal Pendidikan Teknologi, 203.
Rusli, R. 2016. Rancang Bangun Mesin Penekan Kaleng Aluminium 330ml dengan
Memanfaatkan Putaran Engkol Sepeda . Jurnal Dinamika Natrium, 114.
Taufiq, N. (2010). Studi Morfologi dari Gerinda 14 Inch dengan Variasi Fiberglass. Jurnal
Vokasional , 17.
Widodo. 2010. Penerapan Metode Project Besd Learning (PBL) Pada Praktikum
Mekanotrika. Jurnal Pendidikan Mekanotrika, 112.