PENDAHULUAN
2. Pengertian Sensor
Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk
mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus
listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan kesamaan
yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh
kontroler sebagai otaknya.
Salah satu elemen penting system intrumentasi elektronik adalah tranduser dan
sensor. Di dunia industri, tranduser dan sensor berguna untuk monitoring, controlling, dan
proteksi. Tranduser dan sensor akan mengkonversi dari suatu isyarat input berupa isyarat
fisis dan isyarat kimia yang akan diubah ke suatu isyarat ouput berupa tegangan, arus,
dan hambatan. Sensor bisa saja menggunakan satu atau lebih pengkonversian untuk
menghasilkan suatu isyarat keluaran.
Tranduser adalah suatu peralatan/ alat yang dapat mengubah suatu besaran ke
besaran lain. Sebagai contoh, definisi transduser yang luas ini mencangkup alat-alat yang
mengubah gaya atau perpindahan mekanis menjadi sinyal listrik. Tranduser dapat
dikelompokkan berdasarkan pemakaiannya, metode pengubahan energy, sifat dasar dari
sinyal keluaran dan lain-lain.
Tranduser dan sensor dibedakan sesuai dengan aktifitas yang didasarkan atas
konversi sinyal dari besaran sinyal bukan listrik (non electric signal value) ke besaran
sinyal listrik (electric signal value) yaitu : sensor aktif (active sensor) dan sensor pasif
(passive sensor). Sensor dan tranduser pasif merupakan suatu sensor dan tranduser
yang dapat mengubah langsung dari energi dari energy bukan listrik (seperti : energi
mekanis, energi thermis, energi cahaya atau energi kimia) menjadi energi listrik.
Sensor dan tranduser ini biasanya dikemas dalam satu kemasan yang terdiri dari
elemen sebagai detektor, dan piranti pengubah dari energi dengan besaran bukan listrik
menjadi energi besaran listrik. Sensor dan tranduser aktif merupakan suatu sensor dan
tranduser yang dapat mengubah langsung dari energi dari energy bukan listrik (seperti :
energi mekanis, energi thermis, energi cahaya atau energi kimia) menjadi energi listrik
bekerja atas asas pengendalian tenaga. Sensor dan tranduser aktif memerlukan bantuan
tenaga dari luar.
2.1 Sensor Biner
Berdasarkan output yang dihasilkan, sensor dibedakan menjadi sensor biner dan
sensor analog. Sensor biner menghasilkan dua output sinyal, yaitu status “on” dan status
“off”. Status-status tersebut dikonversikan ke dalam bilangan biner 1 untuk “on” dan 0
untuk “off”. Untuk mendapatkan output biner, dapat menggunakan sistem threshold atau
komparasi pada outputnya. Jenis sensor biner yang sering digunakan antara lain:
Sensor manual (push button)
Contoh normally open/closed contact dan changeover contact. Sensor jenis ini
memberikan logika “0” atau “1” selama penekakanan. Gambar sensor push button seperti
pada Gambar 2.1.
Setiap perangkat sensor pada dasarnya dapat dioperasikan secara biner dengan
menggunakan sistem threshold atau komparasi pada outputnya. Contoh yang paling
dasar adalah limit switch yang dioperasikan sebagai sensor tabrakan yang biasa
dipasang di bumper robot. Gambar 2.2 adalah contoh rangkaian limit switch yang
dikuatkan dengan sebuah gate buffer 74HCT245.
Limit switch dapat diganti dengan berbagai komponen sensor sesuai dengan
fenomena yang akan dideteksi. Misalnya LDR (light dependent resistor), LED infra-
merah, resistor NTC (Negative Temperature Coefficient) atau PTC (Positive Temperature
Coefficient, dsb. Meskipun pada dasarnya komponen sensorsensor ini menghasilkan
output yang linier namun dapat juga dioperasikan dioperasikan secra ON/OFF dengan
merangkaikannnya kepada input komparator.
Gambar 2.3 adalah sebuah rangkaian sensor temperatur yang dioperasikan
secara ON/OFF sebagai pembatas. IC LM35 yang digunakan sebagai komponen
sensor bekerja seperti transistor yang resitansi kolektor emitor akan mengecil bila
temperatur meninggi. Kaki basis dapat dimanfaatkan untuk offset penguatan jika
diperlukan. Dengan membiarkan kaki basis terbuka maka kalibrasi output LM35 cukup
mengandalkan pengaturan resistansi pull-up variable resistor VR1.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahsan diatas dapat disimpulkan :
1. Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk
mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan
dan arus listrik. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor
memberikan kesamaan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang
kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya.
2. Sensor biner menghasilkan dua output sinyal, yaitu status “on” dan status “off”.
Status-status tersebut dikonversikan ke dalam bilangan biner 1 untuk “on” dan 0
untuk “off”. Untuk mendapatkan output biner, dapat menggunakan sistem
threshold atau komparasi pada outputnya.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA