Anda di halaman 1dari 32

Encoder ?

Encoder adalah suatu piranti yang dapat mengubah suatu sistem (contohnya
bilangan desimal) yang terdapat pada bagian masukan (Input),menjadi sistem
bilangan biner yang terdapat pada bagian keluarannya (Output).Proses
pengubahannya disebut Encoding(penyandian atau pengkodean).

Gambar 1. "Diagram Dasar Blok Piranti Encoder."

Encoder pun memiliki banyak jenis dan fungsi yang bermacam - macam pula,
berikut ini adalah jenis - jenis dari Encoder :

1. Encoder Desimal ke BCD


Prinsip kerja dari encoder ini adalah mengubah bilangan Desimal menjadi
bilangan Biner.
Gambar 1. "Diagram Blok Encoder Desimal ke BCD."

Dan berikut ini adalah tabel kebenarannya :

Gambar 2. "Tabel Kebenaran Encoder Desimal ke BCD."


Dan bentuk dari rangkaian Encoder Desimal ke BCD terlihat dibawah berikut :
Gambar 3. "Bentuk dasar dari Encoder Desimal ke Biner."
Salah satu contoh IC untuk Encoder ini adalah IC 74147. Berikut akan diperlihatkan
bentuk IC dan rangkaiannya :

Gambar 4. "Bentuk IC dan Diagram Blok IC 74147."


Gambar 5. "Bentuk Internal Dari IC 74147."

Gambar 6. "Tabel Kebenaran IC 74147."

2. Encoder Oktal Ke Biner


Prinsip kerjanya hampir sama dengan Encoder Desimal ke Biner, tetapi Encoder
ini merubah bilangan oktal ke biner, contohnya adalah IC 74148. Berikut ini adalah
data - data teknis dari IC tersebut :
Gambar 6. "Bentuk dan Diagram Blok dari IC 74148."

Gambar 7. "Tabel Kebenaran dari IC 74148."

Baiklah, sampai disini saja dulu bagian ini, semoga bisa dipahami. Mohon
maaf jika ada kekurangan dan kesalahan. Semoga ada manfaatnya. Sampai
jumpa lagii :D.
v

Referensi : Widjanarka. N, Wijaya .2006 . Teknik Digital . Jakarta : Erlangga


Dibuat Oleh : Evan Edsa Azola (1510951002)
Dosen Pembimbing : Darwison Daud, M.T

Selamat datang semuanyaa, kembali saya akan


membahas tentang Teknik Digital. Pada bagian ini kita
akan membahas tentang Decoder.

Decoder ?
Decoder atau pendekode adalah suatu piranti yang dapat mengubah suatu sistem
bilangan

biner yang terdapat pada bagian masukan (Input) menjadi sistem bilangan yang
lainnya

(contohnya Desimal) yang terdapat pada bagian keluarannya (Output).

Proses pengubahannya disebut Decoding.

Gambar 1. "Diagram Dasar Piranti Decoder."


Decoder juga memiliki banyak jenis seperti Encoder, berikut ini adalah jenis -
jenisnya :

1. Decoder Desimal Ke BCD

Prinsipnya kerjanya berbeda dengan Encoder, Decoder mengubah bilangan Biner


ke

Desimal. karena jumlah Outputnya 8 buah, maka sering disebut juga Decoder Biner
Ke Oktal.

Berikut adalah data - data teknis dari Decoder tersebut :

Gambar 2. "Diagram Blok dari Decoder."


Gambar 3.1 "Tabel Kebenaran Decoder pada Aktif Tinggi (High Active)

Gambar 3.2 "Tabel Kebenaran Decoder pada Aktif Rendah (Low Active)
Gambar 4. "Rangkaian Dasar dari Decoder."

Berikut ini adalah contoh Decoder yaitu IC 74138 dan IC 7442. Berikut adalah data -
data

teknis dari IC tersebut :


Gambar 5.1 "Bentuk dan Diagram Blok IC 74138."

Gambar 5.2 "Bentuk dan Diagram Blok IC 7442."

Gambar 6.1 "Tabel Kebenaran IC 74138."


Gambar 6.2 "Tabel Kebenaran IC 7442."

Gambar 7.1 "Rangkaian Dari IC 74138."


Gambar 7.2 "Rangkaian Dari IC 7442."

2. Decoder Hexadecimal

Prinsip kerja decoder ini menerima masukan (Input) 4-Bit dan memeilih
keluarannya

(Ouput) dari 16 Output yang tersedia.Contoh dari Decoder ini adalah IC 74154. Data
teknis

dari IC tersebut adalah :


Gambar 8. "Bentuk dan Diagram Blok IC 74154."

Gambar 9. "Tabel Kebenaran dari IC 74154."


Gambar 10. "Rangkaian dari IC 74154."

Baiklah, sekian dulu dari saya. Mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan,
semoga bermanfaat.

Sampai jumpa lagii :D.

Referensi : Widjanarka. N, Wijaya .2006 . Teknik Digital . Jakarta : Erlangga


Dibuat Oleh : Evan Edsa Azola (1510951002)
Dosen Pembimbing : Darwison Daud, M.T

Selamat dataang, kembali lagi dengan sayaa, sekarang saya akan membahas
tentang Encoder - Decoder (En-Dec) Sistim Dinamik.

En-Dec Sistim Dinamik ?


Endec ini menggunakan scanner dalam mengolah kode - kodenya, kode tersebut
selalu berubah dan diperbarui setiap saat,contohnya adalah remote control.
Contoh dari En-Dec ini adalah IC M58480P. Berikut adalah Sistim Encoder
Dinamiknya :
Gambar 1. "Sistim Encoder Dinamik IC M58480P."

IC M5480P ?
Merupakan IC dengan teknologi CMOS dan bekerja pada tegangan 6 volt. IC ini
memiliki dua mode operasi, yaitu :

1. Analog Information Continuous Transmitions


Mode ini akan mengendalikan saluran yang terpilih secara analog melalui
sinyal secara terus menerus sampai mencapai batas maksimum. Contohnya adalah
pada tombol pengaturan suara, spektrum warna, kecerahan, kepekatan warna,
dan perbedaan warnapada pesawat TV.

2. Channel Select (Channel Shift)


Pada mode ini setiap tombol akan disandi oleh Encoder dan hanya perlu dilakukan
sekali, tidak menerus - menerus seperti mode Analog. Biasanya terdapat pada
tombol power ON - OFF.

Prinsip Kerja
Pertama generator sinyal akan mengaktifkan pemindai (Scanner) terhadap fungsi
tombol - tombol pada keyboard. Setelah itu akan diubah menjadi sebuah instruksi
oleh Instruction Decoder dengan jangka waktu tertentu. Proses ini yang dinamakan
Sistim Dinamik.

Gambar 2. "Isyarat Sandi yang Dikirimkan."

Isyarat sinyal yang telah disandi (Encoded) ditransmisikan dalam bentuk sinyal -
sinyal Inframerah dan menggunakan Transistorpenguat arus agar sinar yang
dipancarkan bisa mencapai jarak yang jauh. Sinar inframerah diterima oleh fotodioda
dan diteruskan ke penguat awal (Pre - Amplifier) dan diperkuat lagi di
penguat operasional (Operational Amplifier).

Berikut adalah cara kerja dan tabel - tabel penggunaan Remote Control :

Gambar 3. "Cara Kerja Penguat Sinyal Inframerah pada Remote Control."


Gambar 4. "Tombol - Tombol Dasar Pada Remote Control."

Gambar 5. "Bentuk Dalam Remote Control."


Gambar 6. "Tabel Penggunaan Pad

Baiklah, sampai disini saja Postingan ini. Mohon maaf


jika ada kekurangan dan kesalahan. Semoga bermanfaat,
sampai jumpa lagii :D

Referensi : Widjanarka. N, Wijaya .2006 . Teknik Digital . Jakarta : Erlangga


Dibuat Oleh : Evan Edsa Azola (1510951002)
Dosen Pembimbing : Darwison Daud, M.T

Selamat dataang, sekarang saya akan membahas tentang, Multiplexer.

Multiplexer ?
merupakan rangkaian yang memiliki banyak masukan (Input) tetapi hanya memiliki
satu keluaran saja (Output). Dan kita dapat mengatur penyaluran Input tertentu
menuju keluarannya. Sinyal kendali ini akan mengatur bagian mana atau alamat
(Address) yang akan diaktifkan.
Gambar 1. "Diagram Dasar Piranti Multiplexer."

Gambar 2. "Rangkaian Logika Multiplexer."

Bisa dilihat pada address yang terletak dibawah, apabila kita buat logika pada
addressnya :
S0 = 1 S1 = 0
maka gerbang And atau Gerbang 1 akan aktif (Enable) dan gerbang lainnya akan
dilumpuhkan (Disable) dan akan memberikan hasilG1 = 1.

Contoh dari Multiplexer ini adalah IC 74150 dan 74151. Berikut adalah data teknis
dari IC tersebut :

Gambar 3. "Bentuk dari IC 74150."

Gambar 4. "Bentuk dan Diagram Blok dari IC 74151."


Gambar 5."Rangkaian Logika dari IC 74151."

Baiklah, sekian dulu dari post ini, mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan.
Semoga bermanfaat, sampai jumpa lagii :D.

Referensi : Widjanarka. N, Wijaya .2006 . Teknik Digital . Jakarta : Erlangga


Dibuat Oleh : Evan Edsa Azola (1510951002)
Dosen Pembimbing : Darwison Daud, M.T

Selamat dataang, kembali kita akan membahas tentang Demultiplexer

Demultiplexer ?
Demultiplexer merupakan piranti yang berkebalikan dengan Multiplexer, piranti ini
memiliki sedikit masukan (Input) dan banyak keluaran (Output). dan juga dengan
menggunakan sinyal kendali, dengan sinyal ini kita dapat mengatur bagian atau
alamat mana yang akan dipilih.
Gambar 1. "Diagram Dasar Piranti Demultiplexer."

Gambar 2. "Rangkaian Logika Demultiplexer Dalam Proteus."


Gambar 3. "Rangkaian Logika Demultiplexer Dalam Multisim."

Pada Demultiplexer, data - data yang akan dimasukkan hanya memiliki satu jalur
Input. dan terlihat pada address, jika kita buat logika nya :
S0 = 1 S1 = 0
maka gerbang And atau gerbang 1 akan aktif (Enable) dan gerbang lainnya akan
dilumpuhkan (Disable) dan memberikan hasil :
Data Input = Gerbang 1 (Pada keluaran Q1)
maka apapun data yang melewati jalur D1 melalui gerbang 1, maka hasilnya akan
tampil di gerbang And kedua atau gerbang 1.

Contoh dari Demultiplexer ini adalah IC 74139 dan 74154, berikut adalah data teknis
dari IC tersebut :
Gambar 3. "Diagram Dasar dari IC 74139."

Gambar 4. "Bentuk IC 74154."


Gambar 5. "Rangkaian Dari IC 74139 Dalam Multisim."

Gambar 6. "Rangkaian dari IC 74139 Dalam Proteus."


Gambar 6. "Prinsip Kerja Dari IC 74139."

Baiklah, sampai disini saja dulu postingan ini, sebentar


lagi kita akan memasuki bagian akhir dari bab ini. Mohon
maaf jika ada kekurangan dan kesalahan, semoga
bermanfaat. Sampai jumpa lagii :D.

Referensi : Widjanarka. N, Wijaya .2006 . Teknik Digital . Jakarta : Erlangga


Dibuat Oleh : Evan Edsa Azola (1510951002)
Dosen Pembimbing : Darwison Daud, M.T

selamat dataang semuanyaa, sekarang kita sudah


mencapai akhir dari bab dari buku ini. Dan yang akan kita
bahas sekarang adalah Multiplexer - Demultiplexer
Analog dan Pengubah Kode Lainnya.

Multiplexer - Demultiplexer Analog


contoh dari piranti ini adalah IC 4051, 4052, 4053 (Secara umum diberi
simbol 405-). IC - IC tersebut memiliki 2 susunan Multiplexer dan Demultiplexer
secara bergantian, Karena Input dan Ouput bisa dilakukan secara bergantian maka
sering disebut juga sebagai Input / Ouput Bidirectional. Dimana aliran data dapat
menuju salah satu dari dua arah atau bolak - balik secara bergantian.

Gambar 1. "Bentuk IC 4051."

Gambar 2. "Bentuk dalam IC 4051."


Dan Selain yang kita bahas di postingan sebelumnya, kita juga memiliki pengubah
kode lainnya yaitu, Kode Gray. Kode ini sudah pernah dibahas di postingan
sebelumnya, maka kita akan sedikit meringkas dari Kode Gray ini.

Kode Gray
Kode yang sering digunakan dalam Teknik Digital. Perbedaan kode ini dengan
Kode Biner adalah, Kode Gray berubah hanya satu bit dari satu hitungan ke
hitungan lainnya. Berikut adalah tabel konversinya :

Gambar 3. "Tabel Konversi Biner Ke Gray."

Gambar 4. "Lingkaran Kode Gray."


Dan untuk mengubahnya juga diperlukan pengubah
tersebut, disini akan diperlihatkan bentuk dari rangkaian
tersebut :

Gambar 5. "Pengubah Kode Biner Ke Gray."

Gambar 6. "Pengubah Kode Gray Ke Biner."

Baiklah Sampai disini saja post kali ini, berakhirnya post


ini berarti berakhirnya pula post untuk bab ini. Mohon
maaf jika ada kekurangan dan kesalahan, semoga
bermanfaat. Terima Kasih, sampai jumpa lagii :D
Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi
berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai
rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data
bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam
rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang
digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input
dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner.
Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif
menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak
ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD
Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi
untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input
desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD
(Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder”
yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line dan
output 3 line (3 bit BCD). Ilustrasi Digital Encoder Encoder
dalam contoh ini adalah encoder desimal ke BCD (Binary
Coded Decimal) yaitu rangkaian encoder dengan input 9
line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu
encoder kita harus mengetahui tujuan atau spesifikasi
encoder yang diinginkan yaitu dengan : Membuat tabel
kenenaran dari encoder yang ingin dibuat Membuat
persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel
kebenaran menggunakan K-Map Mengimplemenstasikan
persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian
gerbang logika digital Rangkaian Encoder Desimal (10
line) ke BCD Dalam mendesain rangkaian encoder
desimal ke BCD langkah pertama adalah menentukan
tabel kebenaran encoder kemudian membuat persamaan
logika kemudian mengimplementasikan dalam gerbang
logika digital seperti berikut. Tabel kebenaran encoder
Desimal (10 Line) ke BCD Persamaan logika output
encoder Desimal (10 Line) ke BCD Y3 = X8 + X9 Y2 = X4
+ X5 + X6 + X7 Y1 = X2 + X3 + X6 + X7 Y0 = X1 + X3 +
X5 + X7 + X9 Rangkaian implementasi encoder Desimal
(10 Line) ke BCD sesuai tabel kebenaran Rangkaian
encoder diatas merupakan implementasi dari tabel
kebenaran diatas dan persamaan logika encoder Desimal
ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian
karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil
input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai output
yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian
encoder diatas hanya akan bekerja dengan baik apabila
hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini
karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai
priority encoder.
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/digital-
encoder/ Copyright © Elektronika Dasar

Anda mungkin juga menyukai