Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengertian Termostat

Sebuah termostat adalah alat yang digunakan untuk mengendalikan kerja suatu
perangkat lainnya pada suatu ambang suhu tertentu. Alat ini banyak digunakan pada
elemen produksi pada industri maupun rumah tangga. Termostat berasal dari kata
Yunani termos “panas” dan statos “berdiri”. Termostat bekerja dengan cara beralih
dari pemanasan atau pendingin suatu alat atau mengatur aliran perpindahan panas
fluida yang diperlukan, untuk menjaga suhu yang benar.
Sebuah termostat bisa menjadi pengontrol suatu unit untuk pemanas atau pendingin
suatu kompon. Termostat bisa dibangun dalam banyak cara dan dapat
menggunakan berbagai sensor untuk mengukur suhu. Output dari sensor kemudian
mengontrol peralatan pemanas atau pendingin. . Thermostat dirancang untuk dapat
menunjukkan besarnya suatu besaran suhu dalam skala pengukuran dan dapat
mengendalikan suatu perangkat external dimana pengendaliannya dapat kita
program pada suatu ambang suhu tertentu, sesuai dengan karakteristik kebutuhan
serta karakteristik kerja alat yang akan dikendalikan.
Termostat pertama kali diciptakan pada tahun 1883 oleh Warren S. Johnson.

Thermostat dipasang pada blok silinder bagian atas dengan sambungan selang.
Thermostat bekerja pada suhu yang kurang dari 80°C . dan pada suhu tersebut
thermostat membuka, sehingga air hanya beredar disekeliling blok silinder tidak
sampai ke radiator. Dengan demikian suhu mesin dapat dikendalikan dan ini
merupakan fungsi thermostat sebagai pengendali suhu mesin.
Jenis thermostat yang digunakan salah satunya adalah tipe wax pellet. Tipe Wax
Pellet ini adalah semacam lilin yang dapat mengembang pada saat panas dan akan
menyusut pada waktu dingin.

Cara kerja :
Pada saat air pendingin panas lilin atau Wax Pellet yang ada didalam
thermostat akan memuai dan mendorong katup untuk membuka (1). Hal ini
disebabkan karena pemuaian lilin tersebut mampu menekan tahanan pegas (3),
thermostat pada saat temperatur air pendingin telah dingin, maka lilin di dalam
thermostat akan menyusut, sehingga pegas di dalam thermostat akan mendorong
katup thermostat untuk menutup kembali (2).

Keterangan :
1. Katup saat membuka
2. Katup saat menutup
3. Pegas

B. Macam -macam Termostat

Electric Thermostat

Electric Thermostat adalah thermosat yang digunakan pada system kontrol elektrik.
Thermostat ini terdiri dari bimetal coil yang didesain sedemikian rupa sehingga bila
ada perubahan suhu dapat menggerakkan bimetalnya (melengkung) dan kemudian
gerakan bimetal ini digunakan untuk mengontrol mekanik membuka dan menutup
kontak switch. Ada pula yang menggunakan bulb sebagai sensor suhu. Heating
thermostat akan menbuka kontaknya bila suhu ruang naik, sedang cooling
thermostat akan membuka kontak switch bila suhu ruang turun. Untuk membantu
pergerakan bimetal yang lebih signifikan maka bimetalnya dilengkapi dengan
sebuah electrik heater. Switch untuk thermostat yang bekerja pada tegangan rendah
(24 volt) biasanya merupakan mercury switch.

Elemen deteksi suhu, jenis bimetal

Elemen deteksi suhu, mercury

Rangkaian kontrol thermostatic

Skematik Diagram Sistem Kontrol Elektrik

Gambar memperlihatkan skematik diagram tipikal sistem control elektrik yang


menggunakan electric thermostat. Thermostat ini akan mengontrol penguatan relay
atau solenoid yang digunakan untuk mengontrol sistem. Titik pengaturan suhu yang
dilakukan thermostat dibedakan menjadi dua yaitu “Cut In” dan “Cut Out”
temperature.

Konstruksi Tipikal Elektrik Thermostat

Kerja pengatur suhu (thermostat) dipengaruhi oleh perubahan suhu yang diterima
oleh alat sensor suhu (bulb) gas akan mengembangnsebanding dengan suhunya.
Perubahan suhu tersebut dapat menyebabkan gas, uap atau cairan di dalam pipa
dan bulb mengembang atau menyusut, sehingga dapat menimbulkan tekanan pada
bellow (diafragma) yang berubah-ubah. Perubahan tekanan di dalam bellow diubah
menjadi gerakan linear untuk menggerakkan suatu kontak untuk membuka atau
menutup. Di atas bellow ditempatkan pegas yang melawan tekanan bellow. Tekanan
pegas dapat diatur melalui tombol yang ada di atasnya. Sehingga tekanan bellow
pun akan mengikutinya yang berarti temperatur dari bulb yang dapat diatur.

Pnumatik Thermostat

Pnumatik thermostat juga menggunakan elemen bimetal sebagai sensor suhu. Pada
desain lain kadang digunakan bulb yang berisi liquid refrigeran. Tenaga gerak yang
ditimbulkan oleh elemen deteksinya digunakan untuk mengontrol port (katub) udara
yang ada di dalam suatu sistem pemipaan udara tekan, sehingga udara tekan dari
kompresor dapat mengalir secara proportional ke suatu alat aktuasi atau operator.

Electronic Thermostat
Electronic Thermostat menggunakan resistance thermometer untuk mendeteksi
suhu. Resistance thermometer adalah elemen resistannyang sensitif terhadap
perubahan suhu. Nilai resistannya akannberubah bila bila suhunya juga berubah.
Elemen resistan tersebut dihubungkan ke salah satu kaki sirkit jembatan Wheat
Stone.

Gambar memperlihatkan sirkit jembatan Wheat Stone. Jembatan Wheat Stone terdiri
dari 4 resistor yang dihubungkan sedemikan sehingga membentuk sirkit jembatan.

Sirkit Jembatan Wheat Stone

Bila perbandingan keempat resistannya : A / B = C / D sama, maka tegangan


outputnya menjadi nol. Dalam hal ini dikatakan jembatan dalam keadaan seimbang.
Bila nilai resistan A (elemen resitance thermometer) berubah akibat ada perubahan
suhu maka menyebabkan jembatan tidak seimbang lagi dan akan muncul sinyal
tegangan pada output sirkit jembatannya. Tegangan sinyal output ini masih sangat
lemah sehingga perlu mendapat penguatan (amplifier) terlebih dahulu sebelum ia
dapat digunakan untuk menggerakkan suatu relay.

Blok Diagram tipikal electronic thermostat

C. Pengaturan Thermostat

Thermostat mempunyai batas cut in dan cut out tertentu. Perbedaan antara batas
cut in dan cut out tergantung dari pengaturanndifferensialnya. Besar kecilnya
differensial tergantung pada penggunaan dan lokasi alat sensor suhu (bulb).
Dalam banyak hal, bila bulb dijepitkan pada evaporator, sehingga temperatur
pendinginan dideteksi secara langsung oleh temperaturevaporator, maka dalam
kasus ini pengaturan differensial harus besar untuk menjaga adanya “Short Cycling”
pada kopresor. Biasanya differensial diatur 8o – 10oC. Untuk kasus lain bisa 1o –
2oC atau 4o – 5oC, tergantung penempatan bulb.

Pengaturan thermostat ada 2 macam :


(I) pengaturan range
(II) pengaturan diferential.

Pengaturan Range

Mengatur range adalah cara pengaturan cut in dan cut out thermostat yang
menghasilkan daerah pengaturan amplitudo. Cut on dan cut off akan kembali
bersamaan tetapi dengan differensial yang tetap sama.

Biasanya pada baut pengaturan range ada petunjuk arah putaran baut pengatur
range yang memberikan pengaturan sebagai berikut :
(i) Memutar baut searah jarum jam — suhu kerja naik
(ii) Memutar baut rangge melawan jarum jam — suhu kerja turun
(iii) Memutar baut range satu putaran akan mengubah suhu kerja antara 5o – 8oC

Pengaturan Diferential

Fungsi utama thermostat adalah menjalankan motor kompresor baiksuhu


pendinginan meningkat (naik) pada batas tertentu. Batas ini disebut “Cut in”
temperatur setting dan menghentikan motor kompresor saat suhu pendinginan
mencapai titik terendah sesuai
pengaturannya titik suhu terendah ini disebut “Cut on” temperature setting. Mengatur
differensial adalah mengatur kerja thermostat atau mengatur perbedaan titik cut in
dan titik cut out. Perbedaan (differensial) ini tergantung pada aplikasi atau kondisi
pendinginannya. Meskipun begitu perlu berhati-hati waktu melakukan pengaturan ini
sebab bila perbedaan ini terlalu kecil maka sistemnya akan dapat mengalami “short
cycle”.

Short cycle adalah selang waktu cut ini dan cut out yang sangat singkat sehingga
kerja kompresor terputus-putus. Hal ini dapat membahayakan kompresor. Namun
bila perbedaan ini terlalu besar maka temperatur pendinginan akan meningkat
menjadi tinggi sebelum terjadi cut in. Hanya dengan banyak berlatih maka akan
dapat menentukan differensial yang tepat sesuai keinginan pada setiap kondisi yang
berbeda. Memutar baud differensial ke dalam, differensial makin kecil dan memutar
baud differensial ke luar, differensial makin besar.

Thermostat diatur pada cut ini + 7oC dan 1oC cut out dengan differensial 6 K.
Thermostat ini dapat diubah rangenya menjadi lebih tinggi atau lebih rendah sesuai
keinginan kita, misalnya diubah menjadi + 10oC cut in dan + 4oC cut out tanpa
merubah differensialnya.

Grafik Pengaturan Suhu

Berikut ini diberikan suatu contoh kasus dari suatu unit tata udara, sebagai berikut:

Dalam suatu ruangan khusus diharapkan mempunyai suhu yang konstan + 3oC
dengan perbedaan suhu pada alat kontrolnya sebesar 4 K maka untuk memenuhi
keperluan tersebut, thermostat harus diatur untuk :
cut in pada suhu + 5 oC dan cut out pada suhu 1 oC.

Penentuan setting thermostat dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan


temperatur rata-rata yang harus dipertahankan tetap konstan dan juga keinginan
atau keperluan untuk mempunyai temperatur maksimum dan minimum yang
dikehendaki. Bila hal ini sudah didapatkan maka differensial dapat dihitung.
Sebaliknya bila differensialnya yang diketahui, maka untuk menghitung setting
thermostatnya (cut in) dapat dilakukan dengan membagi dua nilai differensial
tersebut dan kemudian menambahkannya dengan temperatur rata-rata yang
diinginkan dan kemudian mengkurangkannya untuk menentukan cut out
temperaturnya.

Grafik pengaturan Suhu

D. Pemilihan Thermostat

Pemilihan Thermostat hendaknya memperhatikan faktor-faktor berikut ini:


(i) Temperatur maksimum dan minimum yang dapat dicapai
(ii) Jenis medium pendinginan misalnya udara, air, minuman
(iii) Differensial yang dibutuhkan.

Bila ketiga faktor ini sudah diketahui maka tinggal mencari spesifikasi yang sesuai di
dalam katalog yang ada. Pilihlah thermostat yang karakteristik pengaturan
temperaturnya mendekati kondisi temperature yang diharapkan.

Misalnya, Sebuah ruangan ingin dipertahankan mempunyai suhu 3oC.


Dimana :
cut in thermostat = 4oC
cut out thermostat = -6oC
differensial = 10 K

maka pilihlah thermostat yang ada dikatalog yang mendekati harga-harga


tersebut diatasi yaitu : thermostat RT2.
Range = -25oC + 15oC
Diff = 5 K sampai 18 K

E. Pemasangan Thermostat

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan thermostat, yaitu


pemasangan thermo switchnya dan pemasangan sensor suhunya. Pada prinsipnya
pemasangan thermoswitchnya dapat diletakkan di mana saja asal memudahkan
operator untuk mencapainya. Kontak thermo switch-nya terdiri dari kontak NO
(normally open) dan NC (normally closed). Untuk keperluan control operasi biasanya
digunakan kontak NO. Sensor thermonya diletakkan di dalam ruang cabinet dengan
ketinggian 1 atau 1,5 meter. Usahakan meletakkannya pada lokasi di mana produk
yang disimpan diletakkan.

F. Contoh Penggunaan Termostat Dalam kehidupan Sehari-hari

SISTEM pendinginan memiliki peranan amat vital dalam menjaga kinerja mesin agar
tetap dalam kondisi stabil. Kinerja mesin paling efisien dan efektif terjadi pada suhu
antara 82 hingga 93 derajat celcius. Pada suhu tersebut, proses pembakaran
campuran BBM dengan udara berlangsung mendekati sempurna, sehingga seluruh
energi kimia dari minyak bumi bisa dikonversikan menjadi gerak mekanik untuk
mendorong mobil.
Suhu mesin yang terlalu dingin akan menyebabkan konsumsi bensin menjadi boros.
Sebaliknya, suhu tinggi membuat kepala silinder mesin melengkung. Di sinilah
peranti termostat memiliki peranan penting agar mesin tidak overheated dan cepat
mencapai suhu optimum.
Termostat memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan suhu mesin. Tugasnya adalah
menutup dan membuka sirkulasi aliran air pendingin mesin yang menuju radiator.
Posisi alat ini berada antara mesin dan selang radiator. Ketika suhu mesin mobil
berada di bawah angka ideal, termostat akan menahan aliran air dari mesin menuju
radiator. Saat itu, aliran air akan berputar di dalam blok mesin saja. Pada suhu air
mencapai antara 82 derajat hingga 93 derajat, katup termostat otomatis akan
terbuka kecil.

Begitu pula bila suhu meningkat di atas 93 derajat dan mesin menjadi panas,
termostat akan membuka katupnya lebar-lebar. Air panas pun mengalir masuk ke
radiator untuk didinginkan. Selanjutnya air dari radiator yang telah dingin disalurkan
oleh water pump menuju blok mesin. Katup termostat akan terus membuka selama
mesin panas, dan menutup kembali saat suhu mesin berubah dingin.
Mengingat pentingnya peranti termostat tersebut, diharapkan jangan mencopot alat
ini. Kalau pemilik kendaraan mencopot termostat, efek yang terbesar adalah mesin
lambat menjadi panas. Suhu ideal mesin akan lebih lama tercapai.
Anggapan bahwa mencopot termostat akan mempercepat menurunkan suhu ketika
mesin panas, tidaklah tepat. Termostat akan langsung bereaksi saat mendeteksi
suhu air melebihi dari suhu ideal tadi.
Efek lainnya bila termostat itu dilepas, maka sirkulasi air pendingin tidak ada yang
mengatur lagi. Hasilnya saat mesin dingin, air tetap bersirkulasi dan berputar menuju
radiator. Imbasnya, mesin jadi lebih lama untuk mencapai suhu kerja yang ideal.
Seiring dengan itu mesin pun kurang optimal dan cenderung boros bahan bakar.
Tidak adanya termostat juga membuat kerja ECU (Engine Control Unit) jadi ngaco.
Data sensor yang tidak akurat akan membuat ECU memerintahkan pasokan
campuran bahan bakar udara yang keliru.
Karena termostat dicabut sirkulir air terus berjalan baik ketika suhu panas maupun
dingin. Itu menjadikan data besaran suhu ke ECU tidak akurat lagi. Maka ECU pun
akan memberikan instruksi yang tidak benar pada penyaluran campuran bahan
bakar. Bila itu terjadi tentu pemakaian BBM pun tidak ekonomis.

Sensor Electronic
Termostat adalah benda yang mengagumkan karena bentuknya yang kecil, tetapi
memiliki peranan penting. Rahasia kerja termostat terletak pada silinder kecil dekat
mesin. Silinder ini berisi wax atau semacan lilin, yang mengembang kalau terkena
panas. Ketika wax mengembang, batang dalam silinder akan bergerak menekan
katup termostat untuk membuka. Untuk melihat cara kerja termostat, bisa dilakukan
dengan cara mencelupkan peranti ini pada baskom yang berisi air panas.
Teknologi termostat terus berkembang. Malahan kini sudah menginjak ke sistem
elektronik yang menggantikan teknik buka katup mekanis. Pada prinsipnya kerja
sistem ini masih sama dengan model mekanis, hanya bedanya sistem buka tutup
diatur oleh sensor elektronik
Katup elektronik ini diklaim lebih unggul, karena dapat membuka dengan besaran
yang presisi dibandingkan teknologi konvensional. Katup tidak akan membuka kalau
suhu belum tepat benar menyentuh angka 82 derajat celcius. Ford memasang
teknologi elektronik ini pada model sedan Mondeo. Katup termostat akan membuka
atau menutup untuk mendinginkan blok dan kepala silinder berdasarkan perintah
sensor panas mesin. Peranti ini dirasakan cukup efektif guna meredam panas mesin
untuk mendapatkan setelan pemakaian bahan bakar yang efisien.
Pabrikan komponen Bosch mengembangkan teknologi baru yang menggantikan
termostat tunggal dengan sistem katup-katup elektronik yang menyeluruh. Ini akan
membuat kontrol suhu mesin lebih akurat yang mendorong performa mesin
meningkat.
Disebut menyeluruh karena kerja katup mekanis yang ada dalam sistem pendingin
digantikan oleh elektronik. Katup termostat dikombinasikan dengan water pump
elektrik yang memakai listrik sebesar 12 volt. Seluruh sistem Bosch ini dikendalikan
oleh sistem manajemen mesin keluaran Motronic.

Perhatikan Kondisi Termostat


Sama dengan komponen mobil lainnya, termostat mempunyai umur masa pakai
yang terbatas. Sebaiknya gantilah peranti termostat sebelum rusak, disarankan
setiap 50.000 km. Termostat yang sudah rusak tidak bisa diperbaiki, jadi harus
membeli yang baru.
Salah satu kondisi yang membuat termostat tidak dapat bekerja dengan baik adalah
karat. Karat pada dinding-dinding termostat harus dihindari. Penyebabnya karena
komponen ini sebagian besar memakai bahan besi. Potensi terjadinya karat semakin
membesar, bila air di radiator/ pendingin kotor. Itu sebabnya, penggantian secara
berkala dengan air yang steril, dapat meminimalisasi munculnya karat. Lakukanlah
pengurasan air radiator minimal 20.000 km.
Untuk mengetahui kondisi termostat, mau tidak mau harus membuka dudukan alat
tersebut. Bila diketahui karat pada termostat sudah telanjur menempel dan banyak,
maka peranti termostat harus diganti yang baru. Pasalnya, tumpukan karat pada
dinding termostat bisa membuat komponen katup tidak bekerja dan macet. Kalau
macet, maka termostat tidak dapat menjalankan fungsi buka-tutup aliran air dari
radiator ke mesin. Terhambatnya mekanisme buka tutup katup bisa membuat
termostat selalu terbuka, atau sebaliknya, tertutup terus.
Jika terbuka, aliran air antara mesin dan radiator akan terus-menerus mengalir.
Situasi ini bisa membuat mesin overcooling yang dampaknya membuat temperatur
kerja mesin sulit tercapai. Sebaliknya, bila kondisi tertutup membuat aliran air antara
mesin dan radiator akan terhalang. Akibatnya, pada saat air pendingin telah
mencapai temperatur kerja dan mendekati titik didih, tidak dapat bertukar dengan air
yang dingin. Karena tidak mendapat pendinginan, bisa terjadi overheating.
Untuk mengetahui apakah termostat masih bekerja baik, bisa dilakukan dengan cara
mencelupkannya ke wadah yang berisi air panas. Sebelum memasukkan termostat,
terlebih dahulu lihat tanda pada bagian atas termostat. Biasanya pada bagian ini
akan tertera suhu minimal saat katup termostat membuka atau menutup. Misalnya
tertulis 92 derajat celcius. Itu artinya katup akan tertutup hingga suhu tersebut. Di
atas suhu itu, katup akan membuka agar air yang panas dapat bersirkulasi ke dalam
radiator.
Usahakan air panas yang berada dalam baskom berada di atas suhu yang tertulis di
termostat, umumnya di atas 100 derajat celcius. Untuk mengetahui suhu tersebut,
bisa memakai bantuan alat termometer atau pengukur suhu badan. Prosedur
pengujian dilakukan dengan cara memasukkan termostat dan termometer ke dalam
air. Kemudian lihat reaksi termostat. Jika dalam suhu tinggi, katup tidak bereaksi,
maka termostat sudah rusak.

DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sistem_informasi/bab8-
konsep_sistem_dan_sistem_informasi.pdf
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Pustaka/Buku_Diknas/SMK/Teknologi_dan_Industri
/sistem-refrigerasi-dan-tata-udara_2_.pdf
http://kuncikontak.com/fungsi-thermostat/
http://library.gunadarma.ac.id/10499419-skripsi_fti.pdf
http://smpn1bwi.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=85&Ite
mid=28
http://www.cassanova-id.com/forum/showthread.php?t=2202
http://www.howeverythingworks.org/supplements/thermometers_and_thermostats.pd
f
http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/042006/28/otokir/utama01.htm

Pengertian Bimetal
Bimetal terdiri dua kata yakni “bi” yang artinya dua dan “metal” yang
artinya logam. Jadi, bimetal merupakan dua keping logam yang
disatukan atau dikeling dan memiliki muai panjang berbeda. Dua logam
yang dikeling disebut dengan keping bimetal.

Misalnya antara besi dan aluminium seperti gambar di atas, di mana


besi mempunyai koefisien muai panjang 11 x 10 –6 /°C dan aluminium
mempunyai koefisien muai panjang 25 x 10 –6 /°C. Bagaimana prinsip
kerja bimetal?
Iklan

Prinsip Kerja Bimetal


Prinsip kerja bimetal menggunakan konsep pemuaian, khususnya muai
panjang. Jadi, bimetal peka terhadap perubahan suhu. Jika keping
bimetal dipanaskan atau dinaikan suhunya, maka akan melengkung ke
arah logam yang memiliki angka koefisien muai panjangnya kecil. Bila
didinginkan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka
koefisien muai panjangnya besar.

Berdasarkan prinsip kerja tersebut, bimetal dipakai sebagai termostat.


Termostat merupakan alat yang memiliki berfungsi ganda yakni sebagai
saklar otomatis dan sebagai pengatur suhu. Sebagai saklar otomatis
biasanya digunakan pada setrika listrik, almari es, bel listrik, alarm
kebakaran, lampu sen mobil atau motor, rice cooker, oven dan lain-lain.
Apabila sudah sampai batas panas yang diinginkan maka bimetal akan
melengkung memutuskan aliran arus listrik dan alat kembali dingin
bimetal akan lurus menghubungkan arus lagi, seperti gambar di bawah
ini.
Sebagai pengatur suhu atau dikenal dengan nama thermometer logam,
dimana melengkungnya logam dapat diberi skala sehingga setiap
kenaikan lengkungan dapat digunakan untuk menunjukkan kenaikan
suhu.

Selain sebagai saklar otomatis dan pengatur suhu, bimetal digunakan


sebagai alat sensor panas otomatis pada alaram kebakaran. Apabila
terjadi kebakaran dan suhu di sekitar panas (bimetal panas ) maka
bimetal akan melengkung menghubungkan arus listrik yang terhubung
pada alarm. Ketika alarm berbunyi petugas segera dapat mengetahui
dan dapat segera menangani agar tidak terjadi kebakaran. Skema prinsip
kerja sensor panas adalah sebagai berikut.

Demikian pengertian, prinsip kerja dan contoh penerapan bimetal dalam


kehidupan sehari-hari.
https://mafia.mafiaol.com/2014/03/prinsip-kerja-bimetal.html
Pengertian Bimetal
Bimetal adalah alat yang terdiri dari dua logam yang berbeda nilai koefisien muai panjangnya
atau yang berbeda kecepatan pemuaiannya, direkatkan menjadi satu.

Misalnya bimetal terbuat dari besi dan tembaga sebelum dipanaskan bimetal itu dalam
keadaan lurus kemudian setelah dipanaskan, bimetal akan melengkung ke arah logam
(besi) yang nilai koefisien muai panjangnya kecil atau lambat memuai.

Selanjutnya, apabila bimetal didinginkan akan melengkung ke arah logam (tembaga)


yang nilai koefisien muai panjangnya besar atau cepat memuai.

Contoh Bimetal
Alat-alat teknologi yang menggunakan prinsip bimetal, antara lain termostat, sakelar
otomatis pada setrika, alat pemberitahu kebakaran, dan termometer.

1) Termostat
Ruangan hotel-hotel mewah yang terdapat di daerah sejuk atau dingin, seperti di
kawasan Puncak-Bogor, Lembang-Bandung, atau daerah lainnya memiliki pengaturan
panas ruangan.

Model termostat dapat kamu lihat pada gambar di bawah ini. Apabila udara di ruangan
dingin, lempengan bimetal akan menyusut, lurus, dan menyentuh lempengan logam
biasa sehingga kedua ujung lempengan tersebut saling bersentuhan.
Gambar: Cara Kerja Thermostat

Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan adanya kontak dengan arus listrik,
arus listrik masuk dan rangkaian pemanas tertutup yang menyalakan pemanas sehingga
ruangan menjadi hangat.

Sebaliknya, apabila ruangan telah cukup hangat, maka lempengan bimetal akan
mengembang dan kembali ke posisi semula, yaitu membengkok, tidak kontak dengan
arus listrik, arus listrik terputus, sehingga rangkaiannya terbuka, pemanas terputus, dan
pemanasan ruangan selesai.

2) Sakelar Otomatis pada Setrika Otomatis


Suhu pada setrika secara otomatis, maka disebut setrika otomatis. Pada setrika otomatis
terdapat alat untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik secara otomatis, yang
disebut sakelar otomatis.

Prinsip kerja sakelar otomatis dapat kamu amati pada gambar di bawah ini. Apabila suhu
sudah cukup tinggi, bimetal akan melengkung menjauhi kontak (K), arus listriknya putus,
setrika akan menjadi dingin.

Ketika dingin, bimetal menyentuh kontak (K), maka arus listrik mengalir kembali,
sehingga setrika kembali panas.

Gambar: Cara Kerja Sakelar Otomatis pada Strika Listrik

3) Alat Pemberitahu Kebakaran


Apabila ada kenaikan suhu di sekitar alat ini, bimetal menyentuh kontak sehingga arus
listrik mengalir menuju bel listrik. Bel listrik akan berbunyi, yang menandakan ada
kebakaran atau panas.
Gambar: Termometer Bimetal

4) Termometer Bimetal
Termometer ini terbuat dari bimetal yang melengkung. Salah satu ujungnya dijepit
sehingga tidak dapat bergerak. Ujung yang satunya lagi bebas bergerak dan
dihubungkan dengan jarum penunjuk.

Apabila suhu naik, bimetal menjadi lebih melengkung. Jarum penunjuk bergerak ke
kanan. Sebaliknya apabila suhu turun, bimetal menjadi lebih lurus. Jarum bergerak ke
kiri.

Baca juga: Manfaat Pemuaian Dalam Kehidupan

Anda mungkin juga menyukai