Pengertian Termostat
Sebuah termostat adalah alat yang digunakan untuk mengendalikan kerja suatu
perangkat lainnya pada suatu ambang suhu tertentu. Alat ini banyak digunakan pada
elemen produksi pada industri maupun rumah tangga. Termostat berasal dari kata
Yunani termos “panas” dan statos “berdiri”. Termostat bekerja dengan cara beralih
dari pemanasan atau pendingin suatu alat atau mengatur aliran perpindahan panas
fluida yang diperlukan, untuk menjaga suhu yang benar.
Sebuah termostat bisa menjadi pengontrol suatu unit untuk pemanas atau pendingin
suatu kompon. Termostat bisa dibangun dalam banyak cara dan dapat
menggunakan berbagai sensor untuk mengukur suhu. Output dari sensor kemudian
mengontrol peralatan pemanas atau pendingin. . Thermostat dirancang untuk dapat
menunjukkan besarnya suatu besaran suhu dalam skala pengukuran dan dapat
mengendalikan suatu perangkat external dimana pengendaliannya dapat kita
program pada suatu ambang suhu tertentu, sesuai dengan karakteristik kebutuhan
serta karakteristik kerja alat yang akan dikendalikan.
Termostat pertama kali diciptakan pada tahun 1883 oleh Warren S. Johnson.
Thermostat dipasang pada blok silinder bagian atas dengan sambungan selang.
Thermostat bekerja pada suhu yang kurang dari 80°C . dan pada suhu tersebut
thermostat membuka, sehingga air hanya beredar disekeliling blok silinder tidak
sampai ke radiator. Dengan demikian suhu mesin dapat dikendalikan dan ini
merupakan fungsi thermostat sebagai pengendali suhu mesin.
Jenis thermostat yang digunakan salah satunya adalah tipe wax pellet. Tipe Wax
Pellet ini adalah semacam lilin yang dapat mengembang pada saat panas dan akan
menyusut pada waktu dingin.
Cara kerja :
Pada saat air pendingin panas lilin atau Wax Pellet yang ada didalam
thermostat akan memuai dan mendorong katup untuk membuka (1). Hal ini
disebabkan karena pemuaian lilin tersebut mampu menekan tahanan pegas (3),
thermostat pada saat temperatur air pendingin telah dingin, maka lilin di dalam
thermostat akan menyusut, sehingga pegas di dalam thermostat akan mendorong
katup thermostat untuk menutup kembali (2).
Keterangan :
1. Katup saat membuka
2. Katup saat menutup
3. Pegas
Electric Thermostat
Electric Thermostat adalah thermosat yang digunakan pada system kontrol elektrik.
Thermostat ini terdiri dari bimetal coil yang didesain sedemikian rupa sehingga bila
ada perubahan suhu dapat menggerakkan bimetalnya (melengkung) dan kemudian
gerakan bimetal ini digunakan untuk mengontrol mekanik membuka dan menutup
kontak switch. Ada pula yang menggunakan bulb sebagai sensor suhu. Heating
thermostat akan menbuka kontaknya bila suhu ruang naik, sedang cooling
thermostat akan membuka kontak switch bila suhu ruang turun. Untuk membantu
pergerakan bimetal yang lebih signifikan maka bimetalnya dilengkapi dengan
sebuah electrik heater. Switch untuk thermostat yang bekerja pada tegangan rendah
(24 volt) biasanya merupakan mercury switch.
Kerja pengatur suhu (thermostat) dipengaruhi oleh perubahan suhu yang diterima
oleh alat sensor suhu (bulb) gas akan mengembangnsebanding dengan suhunya.
Perubahan suhu tersebut dapat menyebabkan gas, uap atau cairan di dalam pipa
dan bulb mengembang atau menyusut, sehingga dapat menimbulkan tekanan pada
bellow (diafragma) yang berubah-ubah. Perubahan tekanan di dalam bellow diubah
menjadi gerakan linear untuk menggerakkan suatu kontak untuk membuka atau
menutup. Di atas bellow ditempatkan pegas yang melawan tekanan bellow. Tekanan
pegas dapat diatur melalui tombol yang ada di atasnya. Sehingga tekanan bellow
pun akan mengikutinya yang berarti temperatur dari bulb yang dapat diatur.
Pnumatik Thermostat
Pnumatik thermostat juga menggunakan elemen bimetal sebagai sensor suhu. Pada
desain lain kadang digunakan bulb yang berisi liquid refrigeran. Tenaga gerak yang
ditimbulkan oleh elemen deteksinya digunakan untuk mengontrol port (katub) udara
yang ada di dalam suatu sistem pemipaan udara tekan, sehingga udara tekan dari
kompresor dapat mengalir secara proportional ke suatu alat aktuasi atau operator.
Electronic Thermostat
Electronic Thermostat menggunakan resistance thermometer untuk mendeteksi
suhu. Resistance thermometer adalah elemen resistannyang sensitif terhadap
perubahan suhu. Nilai resistannya akannberubah bila bila suhunya juga berubah.
Elemen resistan tersebut dihubungkan ke salah satu kaki sirkit jembatan Wheat
Stone.
Gambar memperlihatkan sirkit jembatan Wheat Stone. Jembatan Wheat Stone terdiri
dari 4 resistor yang dihubungkan sedemikan sehingga membentuk sirkit jembatan.
C. Pengaturan Thermostat
Thermostat mempunyai batas cut in dan cut out tertentu. Perbedaan antara batas
cut in dan cut out tergantung dari pengaturanndifferensialnya. Besar kecilnya
differensial tergantung pada penggunaan dan lokasi alat sensor suhu (bulb).
Dalam banyak hal, bila bulb dijepitkan pada evaporator, sehingga temperatur
pendinginan dideteksi secara langsung oleh temperaturevaporator, maka dalam
kasus ini pengaturan differensial harus besar untuk menjaga adanya “Short Cycling”
pada kopresor. Biasanya differensial diatur 8o – 10oC. Untuk kasus lain bisa 1o –
2oC atau 4o – 5oC, tergantung penempatan bulb.
Pengaturan Range
Mengatur range adalah cara pengaturan cut in dan cut out thermostat yang
menghasilkan daerah pengaturan amplitudo. Cut on dan cut off akan kembali
bersamaan tetapi dengan differensial yang tetap sama.
Biasanya pada baut pengaturan range ada petunjuk arah putaran baut pengatur
range yang memberikan pengaturan sebagai berikut :
(i) Memutar baut searah jarum jam — suhu kerja naik
(ii) Memutar baut rangge melawan jarum jam — suhu kerja turun
(iii) Memutar baut range satu putaran akan mengubah suhu kerja antara 5o – 8oC
Pengaturan Diferential
Short cycle adalah selang waktu cut ini dan cut out yang sangat singkat sehingga
kerja kompresor terputus-putus. Hal ini dapat membahayakan kompresor. Namun
bila perbedaan ini terlalu besar maka temperatur pendinginan akan meningkat
menjadi tinggi sebelum terjadi cut in. Hanya dengan banyak berlatih maka akan
dapat menentukan differensial yang tepat sesuai keinginan pada setiap kondisi yang
berbeda. Memutar baud differensial ke dalam, differensial makin kecil dan memutar
baud differensial ke luar, differensial makin besar.
Thermostat diatur pada cut ini + 7oC dan 1oC cut out dengan differensial 6 K.
Thermostat ini dapat diubah rangenya menjadi lebih tinggi atau lebih rendah sesuai
keinginan kita, misalnya diubah menjadi + 10oC cut in dan + 4oC cut out tanpa
merubah differensialnya.
Berikut ini diberikan suatu contoh kasus dari suatu unit tata udara, sebagai berikut:
Dalam suatu ruangan khusus diharapkan mempunyai suhu yang konstan + 3oC
dengan perbedaan suhu pada alat kontrolnya sebesar 4 K maka untuk memenuhi
keperluan tersebut, thermostat harus diatur untuk :
cut in pada suhu + 5 oC dan cut out pada suhu 1 oC.
D. Pemilihan Thermostat
Bila ketiga faktor ini sudah diketahui maka tinggal mencari spesifikasi yang sesuai di
dalam katalog yang ada. Pilihlah thermostat yang karakteristik pengaturan
temperaturnya mendekati kondisi temperature yang diharapkan.
E. Pemasangan Thermostat
SISTEM pendinginan memiliki peranan amat vital dalam menjaga kinerja mesin agar
tetap dalam kondisi stabil. Kinerja mesin paling efisien dan efektif terjadi pada suhu
antara 82 hingga 93 derajat celcius. Pada suhu tersebut, proses pembakaran
campuran BBM dengan udara berlangsung mendekati sempurna, sehingga seluruh
energi kimia dari minyak bumi bisa dikonversikan menjadi gerak mekanik untuk
mendorong mobil.
Suhu mesin yang terlalu dingin akan menyebabkan konsumsi bensin menjadi boros.
Sebaliknya, suhu tinggi membuat kepala silinder mesin melengkung. Di sinilah
peranti termostat memiliki peranan penting agar mesin tidak overheated dan cepat
mencapai suhu optimum.
Termostat memiliki fungsi untuk menjaga kestabilan suhu mesin. Tugasnya adalah
menutup dan membuka sirkulasi aliran air pendingin mesin yang menuju radiator.
Posisi alat ini berada antara mesin dan selang radiator. Ketika suhu mesin mobil
berada di bawah angka ideal, termostat akan menahan aliran air dari mesin menuju
radiator. Saat itu, aliran air akan berputar di dalam blok mesin saja. Pada suhu air
mencapai antara 82 derajat hingga 93 derajat, katup termostat otomatis akan
terbuka kecil.
Begitu pula bila suhu meningkat di atas 93 derajat dan mesin menjadi panas,
termostat akan membuka katupnya lebar-lebar. Air panas pun mengalir masuk ke
radiator untuk didinginkan. Selanjutnya air dari radiator yang telah dingin disalurkan
oleh water pump menuju blok mesin. Katup termostat akan terus membuka selama
mesin panas, dan menutup kembali saat suhu mesin berubah dingin.
Mengingat pentingnya peranti termostat tersebut, diharapkan jangan mencopot alat
ini. Kalau pemilik kendaraan mencopot termostat, efek yang terbesar adalah mesin
lambat menjadi panas. Suhu ideal mesin akan lebih lama tercapai.
Anggapan bahwa mencopot termostat akan mempercepat menurunkan suhu ketika
mesin panas, tidaklah tepat. Termostat akan langsung bereaksi saat mendeteksi
suhu air melebihi dari suhu ideal tadi.
Efek lainnya bila termostat itu dilepas, maka sirkulasi air pendingin tidak ada yang
mengatur lagi. Hasilnya saat mesin dingin, air tetap bersirkulasi dan berputar menuju
radiator. Imbasnya, mesin jadi lebih lama untuk mencapai suhu kerja yang ideal.
Seiring dengan itu mesin pun kurang optimal dan cenderung boros bahan bakar.
Tidak adanya termostat juga membuat kerja ECU (Engine Control Unit) jadi ngaco.
Data sensor yang tidak akurat akan membuat ECU memerintahkan pasokan
campuran bahan bakar udara yang keliru.
Karena termostat dicabut sirkulir air terus berjalan baik ketika suhu panas maupun
dingin. Itu menjadikan data besaran suhu ke ECU tidak akurat lagi. Maka ECU pun
akan memberikan instruksi yang tidak benar pada penyaluran campuran bahan
bakar. Bila itu terjadi tentu pemakaian BBM pun tidak ekonomis.
Sensor Electronic
Termostat adalah benda yang mengagumkan karena bentuknya yang kecil, tetapi
memiliki peranan penting. Rahasia kerja termostat terletak pada silinder kecil dekat
mesin. Silinder ini berisi wax atau semacan lilin, yang mengembang kalau terkena
panas. Ketika wax mengembang, batang dalam silinder akan bergerak menekan
katup termostat untuk membuka. Untuk melihat cara kerja termostat, bisa dilakukan
dengan cara mencelupkan peranti ini pada baskom yang berisi air panas.
Teknologi termostat terus berkembang. Malahan kini sudah menginjak ke sistem
elektronik yang menggantikan teknik buka katup mekanis. Pada prinsipnya kerja
sistem ini masih sama dengan model mekanis, hanya bedanya sistem buka tutup
diatur oleh sensor elektronik
Katup elektronik ini diklaim lebih unggul, karena dapat membuka dengan besaran
yang presisi dibandingkan teknologi konvensional. Katup tidak akan membuka kalau
suhu belum tepat benar menyentuh angka 82 derajat celcius. Ford memasang
teknologi elektronik ini pada model sedan Mondeo. Katup termostat akan membuka
atau menutup untuk mendinginkan blok dan kepala silinder berdasarkan perintah
sensor panas mesin. Peranti ini dirasakan cukup efektif guna meredam panas mesin
untuk mendapatkan setelan pemakaian bahan bakar yang efisien.
Pabrikan komponen Bosch mengembangkan teknologi baru yang menggantikan
termostat tunggal dengan sistem katup-katup elektronik yang menyeluruh. Ini akan
membuat kontrol suhu mesin lebih akurat yang mendorong performa mesin
meningkat.
Disebut menyeluruh karena kerja katup mekanis yang ada dalam sistem pendingin
digantikan oleh elektronik. Katup termostat dikombinasikan dengan water pump
elektrik yang memakai listrik sebesar 12 volt. Seluruh sistem Bosch ini dikendalikan
oleh sistem manajemen mesin keluaran Motronic.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sistem_informasi/bab8-
konsep_sistem_dan_sistem_informasi.pdf
http://www.ilmuku.com/file.php/1/Pustaka/Buku_Diknas/SMK/Teknologi_dan_Industri
/sistem-refrigerasi-dan-tata-udara_2_.pdf
http://kuncikontak.com/fungsi-thermostat/
http://library.gunadarma.ac.id/10499419-skripsi_fti.pdf
http://smpn1bwi.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=85&Ite
mid=28
http://www.cassanova-id.com/forum/showthread.php?t=2202
http://www.howeverythingworks.org/supplements/thermometers_and_thermostats.pd
f
http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/042006/28/otokir/utama01.htm
Pengertian Bimetal
Bimetal terdiri dua kata yakni “bi” yang artinya dua dan “metal” yang
artinya logam. Jadi, bimetal merupakan dua keping logam yang
disatukan atau dikeling dan memiliki muai panjang berbeda. Dua logam
yang dikeling disebut dengan keping bimetal.
Misalnya bimetal terbuat dari besi dan tembaga sebelum dipanaskan bimetal itu dalam
keadaan lurus kemudian setelah dipanaskan, bimetal akan melengkung ke arah logam
(besi) yang nilai koefisien muai panjangnya kecil atau lambat memuai.
Contoh Bimetal
Alat-alat teknologi yang menggunakan prinsip bimetal, antara lain termostat, sakelar
otomatis pada setrika, alat pemberitahu kebakaran, dan termometer.
1) Termostat
Ruangan hotel-hotel mewah yang terdapat di daerah sejuk atau dingin, seperti di
kawasan Puncak-Bogor, Lembang-Bandung, atau daerah lainnya memiliki pengaturan
panas ruangan.
Model termostat dapat kamu lihat pada gambar di bawah ini. Apabila udara di ruangan
dingin, lempengan bimetal akan menyusut, lurus, dan menyentuh lempengan logam
biasa sehingga kedua ujung lempengan tersebut saling bersentuhan.
Gambar: Cara Kerja Thermostat
Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan adanya kontak dengan arus listrik,
arus listrik masuk dan rangkaian pemanas tertutup yang menyalakan pemanas sehingga
ruangan menjadi hangat.
Sebaliknya, apabila ruangan telah cukup hangat, maka lempengan bimetal akan
mengembang dan kembali ke posisi semula, yaitu membengkok, tidak kontak dengan
arus listrik, arus listrik terputus, sehingga rangkaiannya terbuka, pemanas terputus, dan
pemanasan ruangan selesai.
Prinsip kerja sakelar otomatis dapat kamu amati pada gambar di bawah ini. Apabila suhu
sudah cukup tinggi, bimetal akan melengkung menjauhi kontak (K), arus listriknya putus,
setrika akan menjadi dingin.
Ketika dingin, bimetal menyentuh kontak (K), maka arus listrik mengalir kembali,
sehingga setrika kembali panas.
4) Termometer Bimetal
Termometer ini terbuat dari bimetal yang melengkung. Salah satu ujungnya dijepit
sehingga tidak dapat bergerak. Ujung yang satunya lagi bebas bergerak dan
dihubungkan dengan jarum penunjuk.
Apabila suhu naik, bimetal menjadi lebih melengkung. Jarum penunjuk bergerak ke
kanan. Sebaliknya apabila suhu turun, bimetal menjadi lebih lurus. Jarum bergerak ke
kiri.