Disusun oleh:
2017
Kata pengantar .....................
Daftar isi ......................................................................................................ii
Bab I pendahuluan .......................................................................................1
A. Latar belakang ........................................................................................
A. Pengertian Sistem Pendingin dan Air Conditioner
Sistem pendingin adalah suatu rangkaian proses dimana out put yang dihasilkan dapat
membuat kondisi udara berubah menjadi dingin. Sistem pendingin ini banyak diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari misalnya penggunaan AC, pembuatan es, pengkondisisan
udara dalam mobil, dll. Pada sistem pendingin terdapat serangkaian proses kerja yang
saling berhubungan dan saling berkaitan, disini akan dibahas mengenai sistem pendingin
pada AC. Air Conditioner Merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara.
Dengan kata lain, AC Berfungsi Sebagai Penyejuk Udara yang diinginkan ( sejuk atau
dingin ) dan nyaman bagi tubuh. Ac Lebih Banyak digunakan di wilayah yang beriklim
tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi (panas). AC banyak dijumpai
di Kantor, kendaraan, Kulkas dan Lain-lain.
AIR Conditioner pada masa ini sudah merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat
ditinggalkan, peralatan AIR Conditioner banyak dipergunakan di mobil, kantor, rumah
dan amsih banyak lagi. Secara umum peralatan AIR Conditioner ini mempunyai fungsi
sebagai berikut:
Kompresor Adalah Sebuah alat yang berfungsi untuk menyalurkan gas refrigeran ke
seluruh sistem. Jika dianalogikan, cara kerja kompresor AC layaknya seperti jantung di
Tubuh Manusia. Kompresor Memiliki 2 Pipa,, Yaitu Pipa Hisap Dan Pipa tekan. Dan
Memiliki 2 daerah tekanan, yaitu tekanan rendah dan tekanan tinggi. Ada tiga jenis
kompresor, Yaitu : Kompresor Torak ( Reciproacting ) Kompresor Sentrifugal, dan
kompresor rotary.
b. Kondensor
d. Evaporator
Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh refrigeran di
dalam sistem AC, Kotoran yang lolos dari saringan karena strainer rusak dapat
menyebabkan penyumbatan pipa kapiler. Akibatnya, sirkulasi refrigeran menjadi
terganggung. biasanya, kotoran yang menjadi penyumbat sistem pendingn, seperti karat
dan serpihan logam.
b. Accumulator
Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC berguna untuk melumasi bagian-
bagian kompresor agar tidak cepat aus karena gesekan. Selain itu, minyak pelumas
berfungsi meredam panas di bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor
bercampur dengan refrigeran, kemudian ikut bersirkulasi di dalam sistem pendingin
melewati kondensor dan evaporator. Oleh sebab itu, oli kompresor harus memiliki
persyaratan khusus, yaitu bersifat melumasi, tahan terhadap temperatur kompresor yang
tinggi, memiliki titik beku yang renndah, dan tidak menimbulkan efek negatif pada sifat
refrigeran serta komponen AC yang dilewatinya.
a. Thermistor
b. PCB Kontrol
PCB Kontrol merupakan alat mengatur kerja keseluruhan Unit AC. Jika di analogika,
fungsi PCB kontrol menyerupai fungsi otak manusia. Di dalam komponen PCB Kontrol
terdiri dari bermacam-macam alat elektronik, sperti thermistor, sensor, kapasitor, IC,
trafo, fuse, saklar, relay , dan alat elektronik lainnya. Fungsinya pun beragam, mulai dari
mengontrol kecepatan blower indoor, pergerakan swing, mengatur temperatur, lama
pengoperasian(timer), sampai menyalakan atau menonaktifkan AC.
c. Kapasitor
f. Motor Listrik
Motor Listrik berfungsi untuk menggerakan kipas (outdoor) dan Blower (indoor).
Bentuk dan ukuran motor listrik indoor dan outdoor berbeda. Untuk membantu
memaksimalkan putaran, baik pada motor listrik indoor maupun outdoor, dibutuhkan start
kapasitor yang berfungsi menggerakan motor listrik pertama kali sampai mencapai
putaran penuh. Selanjutnya, fungsi start capasitor akan digantikan oleh arus listrik PLN
untuk memutar kedua motor listrik tersebut.
g. Motor Kompresor.
Siklus AC Mobil
1. Kompresor AC berputar dan menghisap Freon pada tekanan yang rendah lalu
memompa gas tadi menju kompresor AC dalam keadaan bertekanan dan memiliki
temperature yang tinggi. Selanjutnya Freon yang berupa gas tadi di ubah menjadi cair
oleh kondensor.
2. Freon cair kemudian melewati receiver dryer untuk di saring jika terdapat kotoran di
dalam Freon.
3. Setelah melalui receiver dryer, kemudian Freon menuju expansi valve melalui saluran
sempit yang terletak pada exspansi valve dan dikabutkan oleh evaporator.
4. Dari evaporator, Freon kembali dihisap oleh kompresor AC dan siklus tadi kembali
berulang dari awal.
E. Praktikum
Ada 2 tahap dalam proses praktikum, yaitu pembongkaran komponen AC dan
pengisian Refrigent pada unit.
1) Pompa
2) Vakum.
3) Manometer.
4) Gauge.
5) Selang warna kuning.
6) Selang tekanan rendah dan tekanan tinggi.
7) Termometer
b. Langkah pengisian
Pemasangan selang pada tabung refrigerant :
1) Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah
jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh.
2) Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi
habis.
3) Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant.
4) Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.
5) Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan
putarlah kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat
mengalir ke selang.
6) Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan
sampai udara keluar dari selang tengah.
7) Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya
refrigerant ) tutuplah niple no 4 dengan tutup niple
Pemeriksaan kebocoran.
1) Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar
gas masuk kedalam sistem. (tabung menghadap keatas ).
2) Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2
( 14 psi; 98 kPa ) tutup keran manifold tekanan tinggi.
3) Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan
detektor.
Analisa disini terbagi menjadi 2, yaitu analisa pada komponen yang berpotensi
mengalami kerusakan dan analisa pada komponen yang sudah mengalami kerusakan.
D. Keselamatan Kerja
1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi engine stand atau kendaraan yang akan dipergunakan
untuk praktik sebelum dihidupkan. (air pendingin, pelumas mesin, dll).
2. Memperhatikan dan mengamalkan instruksi praktik dari Dosen Pembimbing dan buku
panduan praktik sistem AC
E. Dasar Teori
Sistem AC pada mobil merupakan salah satu fitur kenyamanan dalam berkendara. Mobil
sebagai penunjang aktivitas manusia yang dirancang dapat beroperasi pada berbagai keadaan
termasuk berbagai iklim dan temperatur, maka pada mobil memerlukan sistem pengatur suhu.
Sistem AC pada mesin yang digunakan untuk praktikum terdiri dari beberapa komponen
antara lain: kompresor, kondensor dan extra fan, receiver/dryer, expansion valve, evaporator
dan blower, dan heat sensitizing tube. Beberapa komponen ini menjadi satu kesatuan menjadi
suatu sistem yaitu sistem AC dan sebagai bahan yang diolahnya yaitu refrigerant.
F. Langkah Kerja
1. Menjalankan persiapan.
8. Melakukan diskusi kelompok terkait nama dan fungsi masing-masing komponen beserta
cara kerja sistem AC.
10. Memeriksa kelengkapan alat dan bahan praktik serta mengembalikan ke tempat semula.
Fungsi Sistem AC
3. Membersihkan udara.
Identifikasi Komponen
1. Kompressor
2. Kondensor
Kondensor pada sistem AC berfungsi untuk merubah refrigerant dari bentuk gas bertekanan
dan bersuhu tinggi (14-15 kg/cm2 dan 800 C) dari hasil pompaan kompresor mejadi cairan
dengan tekanan dan suhu lebih rendah (14-15 kg/cm2 dan 500 C). Proses mengubah gas
refrigerant bertekanan tinggi menjadi cairan dengan menghilangkan panas dari refrigerant
panas ke temperatur atmospir/udara luar dengan bantuan udara yang mengalir melalui sirip-
sirip kondensor. Karena energi panasnya berkurang maka gas refrigerant akan mengalami
kondensasi dan berubah bentuk menjadi cairan refrigerant. Kondensor dilengkapi juga
dengan extra fan yang berfungsi mengalirkan udara ke sirip-sirip kondensor untuk
mendinginkan refrigerant.
3. Receiver Dryer
Receiver dryer merupakan salah satu komponen sistem AC yang berfungsi untuk
menampung refrigerant cair untuk sementara, menyaring kotoran dan menyaring uap air.
Adanya uap air pada sistem AC dapat mengganggu kinerja dari sistem AC, akibatnya yaitu
berkurangnya jumlah refrigerant yang mengalir ke evaporator, sehingga akan berakibat AC
kurang dingin. Reciever dryer ada yang dilengkapi dengan sight glass, sensor tekanan
elektronik, atau sensor tekanan mekanik. Namun ada juga yang dibuat cecara terpisah dari
sight glass dan sensor tekanan.
4. Expansion Valve
Expansion Valve adalah komponen dalam sistem AC yang berfungsi mengabutkan refrigrant
ke dalam evaporator, agar tekanan refrigerant menurun dan bentuk refrigerant yang cair
dapat segera berubah menjadi gas. Oleh karena fungsi dari expansion valve ini untuk
mengabutkan refrigerant kedalam evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk
lubang kecil (orifice) konstan atau dapat diatur melalui katup (valve) yang pengaturannya
menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas. Expansion
valve juga mengontrol atau sebagai pengatur sistem untuk mencegah evaporator dari
peluapan dan pembekuan (freezing up). Pengaturan dilakukan dengan mengatur lubang
keluar expansion valve.
5. Evaporator
Evaporator merupakan komponen dalam sistem AC yang berfungsi untuk menyerap panas
dari udara yang akan dimasukkan ke dalam kabin penumpang sehingga suhunya akan turun.
Evaporator menerima atom cairan refrigerant bertekanan rendah dan dingin dari expansion
valve. Ketika refrigerant dingin ini melewati koil dari evaporator, maka pengabutan
refrigerant akan menyerap panas dari ruang dalam kendaraan. Ditambah dengan adanya
blower yang menghisap udara dari ruang kabin dan mengalirkan melalui sirip-sirip
evaporator, panas dari udara yang mengalir akan diserap oleh refrigerant di dalam evaporator
yang memiliki suhu lebih rendah (± 0-50oC), sehingga udara yang keluar bersuhu dingin.
Control panel pada sistem AC berfungsi sebagai pengontrol kerja sistem AC. Control panel
terletak pada ruang kabin. Pada control panel sedikitnya terdiri dari 2 tombol yaitu tombol
blower dan tombol kompresor. Tombol kompresor tidak dapat diaktifkan apabila tombol
blowerbelum diaktifkan, namun sebaliknya untuk mengaktifkan tombol blower tidak perlu
untuk mengaktifkan tombol kompresor sebelumnya.
Cara Kerja Komponen
1. Kompressor
Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan
menggerakkan piston/vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan tekanan bagi
refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga
akan meningkatkan temperaturnya.
2. Kondensor
Refrigerant yang masuk kedalam kondensor oleh karena tekanan kompresor masih dalam
bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80oC). Temperatur yang tinggi dari
refrigerant yang berada dalam kondensor yang bentuknya berliku- liku akan mengakibat kan
terjadinya pelepasan panas oleh refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan
adanya aliran udara baik dari gerakan mobil maupun isapan Fan yang terpasang dibelakang
kondensor. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh kondensor makin baik pula
pendinginan yang akan dilakukan oleh evaporator. Pada ujung pipa keluar kondensor
refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi refrigerant cair
dengan temperatur 50o C.
3. Receiver Dryer
Refrigerant dari kondensor masuk ke tabung receiver melalui lubang masuk (inlet port),
kemudian melalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang
keluar (outlet port) menuju ke expansion valve. dryer, desiccant maupun filter berfungsi
untuk mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat maupun pembekuan refrigerant
terutama pada expansion valve yang mana akan mengganggu siklus dari refrigerant. Bagian
atas dari receiver/dryer disediakan gelas kaca (sight glass) yang berfungsi untuk melihat
sirkulasi refrigerant.
4. Expansion Valve
Pada katup ekspansi dengan kontrol tekanan dan temperatur pembukaan katup ekspansi
tergantung pada tekana cairan diatas membran, tekanan pegas dan tekanan refigerant yang
keluar dari evaporator. Tekanan zat cair daiatas membran tergantung dari suhu pipa keluar
evaporator. Pada waktu tekanan refrigerant pipa keluar evaporator turun, tekanan cairan
diatas membran akan mendorong batang dan katup sampai membuka saluran, sehingga
refrigerant mengalir ke evaporator.Jika tekanan refigerant pada evaporator naik, tekanan
cairan diatas membran akan turun dan tekanan pegas akan mendorong katup keastas sehingga
refigerant tidak mengalir ke evaporator.
5. Evaporator
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat
terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi evaporator
panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan blower udara yang keluar keruang kabin
mobil akan menjadi dingin.
Cara Kerja Sistem AC
Siklus Pendinginan Air Conditioners merupakan suatu rangkaian yang tertutup. Gas
refrigerant di hisap oleh kompresor dan kemudian ditekan dengan tekanan menacapai ± 15
kg/cm2 dan suhu ± 700 C. Gas bertekanan dan besuhu tinggi dialirkan ke kondensor. Dalam
kondensor gas refrigerant mendapat hembusan udara dari kipas pendingin (extra fan)
sehingga panas yang terkandung didalamnya berkurang, akibatnya refrigerant terkondensasi
dan berubah bentuk dari gas menjadi cair. Suhu refrigerant menurun sampai sekitar 50o C.
Refrigerant dalam bentuk cair ini nantinya mengalir ke receiver dryer. Pada receiver
refrigerant disaring terhadap kemungkinan adnya kotoran dan apabila terdapat uap air dalam
refrigerant maka akna diserap oleh desiccant. Refrigerant yang telah disaring terhadap
kemungkinan adnya kotoran kemudain disemprotkan atau didijeksikan oleh katup ekspansi
sehingga berubah menjadi kabut refrigerant di dalam evaporator. Refrigerant dalam
evaporator menyerap panas disekitarnya sehingga proses penguapan gas terjadi lebih cepat.
Karena panas saluran evaporator diserap oleh refrigerant, maka suhu saluran pada evaporator
tersebut menurun. Dengan menghembuskan udara di depan evaporator menggunakan blower,
maka udara yang mengalir melalui evaporator tersebut suhunya juga akan turun. Selanjutnya
gas refrigerant akan dihisap kembali oleh kompressor.
H. Kesimpulan
Komponen sistem AC terdiri dari, antara lain: kompresor, kondensor dan extra fan,
receiver/dryer, expansion valve, evaporator. Sebagai bahan yang diolah adalah refrigerant
untuk menghasilkan suhu rendah dengan mengubah-ubah tekanan dan temperaturnya.
1. Compressor Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
2. Kondensor Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan
oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).
3. Receiver dryer berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan beban
pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu receiver dryer juga berfungsi sebagai filter untuk
menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
5. Evaporator merupakan kebalikan dari kondensor berfungsi untuk menyerap panas dari
udara yang melalui sirip-sirip pendingin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin.