STEAM SPARATOR
Disusun dan
Dibuat oleh kelompok :
1.
Bayu Kristianto
41312320003
2.
Iwan Nugroho
41312320027
3.
Rasito
41312320025
4.
Adi Suryadi
41312320018
5.
Nanang Sumarna
41312320026
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Tujuan Penulisan Laporan Makalah
Bab II Pembahasan
A. Pengenalan Separator
B. Prinsip Kerja Steam Separator
C. Klasifikasi Separator
D. Kapasitas Design Separator
E. Gambar Design Basis
F. Prinsip Perancangan
G. Formula Perancangan
H. Ruang Lingkup Kerja Separator
1. Membuat Disain Separator
2. Material Take Off
3. Bahan yang dibutuhkan (Consumable)
4. QA/QC ( inspek / Pengecekan)
5. Langkah-Langkah Fabrikasi
I. Test & Commissioning
J. Perawatan
Bab III Kesimpulan dan Saran
Bab IV Sumber Referensi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fluida yang dihasilkan oleh industri migas tidak seluruhnya adalah hidrokarbon satu
fasa kebanyakan dan hampir pasti fluida yang dihasilkan adalah campuran dari berbagai
fasa, yang paling umum adalah minyak, air dan gas.
Ketiga fasa tersebut mempunyai ninai ekonomi berbeda-beda, yang paling tinggi adalah
minyak lalu gas sedangkan air formasi hampir bisa dikatakan tidak mempunyai nilai
ekonomi, dan ketiga jenis fluida tersebut harus diolah secara terpisah, sehingga perlu untuk
dilakukan pemisahan antara fasa-fasa tersebut.
Oleh karena itu peralatan pemisah fasa itu mutlak diperlukan di dalam sebuah
Pembankit Energi Geothermal. Separator dalam Pembankit Energi Geothermal adalah
sebuah drum besar yang didesain untuk memisahkan fluida hasil produksi menjadi
komponen konstituen yaitu minyak, air dan gas.
Dalam separator terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi proses, diantaranya
yaitu; laju aliran masukan fluida, tekanan, temperatur, ketinggian air-minyak, dan
ketinggian minyak.Semua variabel tersebut memiliki sistem pengendalian masing-masing
yang terintegarasi menjadi sistem pengendalian separator untuk mendapatkan hasil
pemisahan yang sempurna.
Secara umum separator berfungsi untuk memisahkan fluida produksi menjadi dua atau
tiga fasa, yaitu air minyak dan gas.Ada juga separator yang hanya berfungsi sebagai
pemisah antara liquid dan gas. Separator bekerja berdasarkan perbedaan densitas yang
dimiliki oleh minyak, air dan gas, gas akan berada di atas minyak, dan minyak akan berada
di atas air.Selain mempunyai tujuan sebagai pemisah fasa, separator juga dapat digunakan
sebagai alat untuk menentukan laju produksi sumur atau yang biasa disebut sebagai test
separator.
1. Pada sudu-sudu poros Turbin Generator sering mengalami kerusakan katup dan
pengendapan padatan (terutama silika) di nozel turbin, menyebabkan ShutDown untuk
penggantian sudu-sudu dan pembersiahan pada nozel turbin.
Steam Separator_Teknik Masin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Sparator
Separator adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan fluida sumur
menjadi air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana pemisahannya dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
a. Penurunan tekanan
b. Gravity Setlink
c. Turbulensi aliran atau perubahan arah aliran
d. Pemecahan atau tumbukan fluida
Untuk mendapaktkan effisiensi kerja yang stabil dengan kondisi yang bervariasi, gas
liquid separator harus mempunyai komponen pemisah sebagai berikut :
1. Bagian pemisah pertama, berfungsi untuk memisahkan cairan dari aliran fluida
yang masuk dengan cepat berupa tetes minyak dengan ukuran besar.
2. Bagian pengumpul cairan, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan
prinsip gravity setlink.
3. Bagian pemisah kedua, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan
prinsip gravity settlink.
4. Mist extraktor, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan berukuran sangat kecil
(kabut).
5. Peralatan kontrol, berfungsi untuk mengontrol kerja separator terutama pada kondisi
over pressure.
Didalam block station, disamping terdapat separator pemisah gabungan terdapat juga
separator uji yang berfungsi untuk melakukan pengujian (test) produksi suatu sumur dan
dari separator uji ini laju produksi sumur (Qo,Qw,danQg) bias didapat dimana Qo dan Qw
diperoleh dari barel meter sedangkan Qg diperoleh dari pencatatan orifice flow meter
(orifice plate ) atau dari alat pencatat aliran gas lainnya.
Disamping itu ditinjau dari tekanan kerjanyapun separator dapat dibagi tiga, yaitu
separator tekanan tinggi (750 1500 psi), tekanan sedang (230 700 psi), tekanan rendah
(10 225).
B. Prinsip Kerja Steam Sparator
Berikut prinsip kerja separator:
Fluida yang berasal dari manifold akan masuk ke separator melalui lubang inlet dan
selanjutnya menumbur inlet diverter. Disini terjadi perubahan momentum awal dalam
pemisahan cairan dan gas. Cairan yang berisi minyak dan air ini turun ke bagian bawah
bejana separator sedangkan gas akan bergerak naik ke atas melewati mist extractor dan
keluar melalui outlet gas.Untuk air akan keluar melalui outlet air dibagian bawah
sedangkan minyak akan menumpuk di bawah dan melewati weir untuk selanjutnya
terakumulasi diruang khusus berisi minyak dan keluar menuju minyak outlet.
Faktor utama yang berpengaruh dalam pemisahan di separator adalah berat jenis dari
masing masing fase. Dengan berat jenis yang dimiliki gas ringan berkisar antara ....,
maka didalam separator letaknya akan berada dibagian atas bejana separator. Untuk air
yang memiliki berat jenis paling berat diantara ketiga fase lainnya akan berada di urutan
Steam Separator_Teknik Masin
paling bawah fluida dengan nilai .... dan minyak dengan berat jenis yang lebih ringan
daripada air akan akan terletak dibagian atas air dengan nilai .... Dengan aliran fluida yang
terus mengalir masuk ke dalam separator, membuat kapasitas penampungan untuk air dan
minyak akan menjadi penuh. Dengan penumpukan volume di separator akan berakibat
pada tidak maksimalnya pengeluaran fase di setiap lubang outletnya. Namun bila suatu
kondisi dimana tempat air terlalu sedikit maka minyak yang berada diatasnya akan keluar
bersama air melalui outlet air. Untuk itu dalam penanganannya, didalam separator terdapat
suatu alat level interface controll yang akan mengirimkan sinyal ke katup pembuangan air
di bagian bawah, sehingga akan terbuka secara otomatis. Dengan itu, maka akan
memungkinkan jumlah air yang tepat untuk dikeluarkan dari bejana sehingga antarmuka
minyak dan air tetap dipertahankan pada ketinggian desain separator. Antarmuka minyak
dan air adalah batas kontak langsung antara permukaan minyak dan air yang saling
menimpa dibagian bawah bejana separator.
Dari gambar diatas , tempat penampungan air dan minyak tidak sepenuhnya berada di
seluruh bagian bawah bejana hanya mencakup 2/3 dari panjang separator keseluruhaannya
dan 1/3 dari panjang separator merupakan ruangan tempat minyak bersih terakumulasi.
Disinilah minyak akan keluar melalui outlet minyak.
Gas yang telah terpisah dari inlet diverter akan melewati mist extractor, sebagai tempat
penyaringan gas yang kemungkinan masih mengandung cairan. Sehingga setelah
melewatinya akan dihasilkan gas yang bersih menuju ke katup pengontrol tekanan. Disini
terjadi pengaturan tekanan konstan di dalam separator. Untuk penempatan gas dalam
separator yaitu 25% dari tinggi separator dan level antarmuka gas dan minyak dapat
berkisar 50%-75% dari diameter tinggi bejana separator yang tergantung pada ketinggian
Steam Separator_Teknik Masin
relatif pemisahan gas dan cairan itu. Antarmuka gas dan minyak adalah batas kontak
langsung antara permukaan minyak tertinggi dengan gas yang berada dibagian tengah
bejana separator.
Peralatan dalam separator:
Inlet diverter, merupakan pemisahan tahap awal pada cairan dan gas. Ini menyebabkan
perubahan tiba tiba dengan mengubah momentum kecepatan dan arah aliran dari
fluida yang masuk ke dalam separator.
mengandung cairan saat akan mengalir keluar menuju outlet gas. Cairan yang
menempel di mist extractor akan terjatuh ke bawah dan terakumulasi bersama aliran
minyak.
Liquid Level Controll, digunakan untuk mengatur level fluida didalam separator, agar
dihasilkan ketinggian yang sesuai. LLC berisikan suatu pelampung yang berada
diantarmuka minyak dan gas, lalu mengirimkan sinyal secara otomatis ke penggerak
katup untuk membuka maupun menutup katup outlet minyak secara otomatis. Cairan
yang keluar bisa sedikit maupun banyak.
Pressure Controll Valve merupakan suatu katup otomatis yang berada dalam aliran
outlet gas dengan tujuan untuk mengatur tekanan konstan di dalam separator.
Pressure Relief Valve merupkana suatu peralatan pengamanan yang secara otomatis
akan membuka lubang ventilasi di separator saat tekanan didalamnya telah melebihi
batas keamanan.
dengan 3 menit. Untuk pemisahan glycol dan air, dapat mencapai 30 menit. Coba tebak
kira-kira mengapa demikian ! Waktu tinggal tersebut dapat digambarkan ke keadaan
nyata di separator dengan jelas. Angka waktu tinggal dapat digunakan untuk tebakan
kasar terhadap kapasitas suatu separator untuk memisahkan cairan dimasukannya.
Untuk separator horizontal yang mempunyai diameter tertentu, semakin panjang
separator, biasanya kapasitas pemisahan cairannya besar, sehingga dapat memisahkan
laju alir fluida cair yang lebih besar. Diameter vessel tentunya juga menjadi
pertimbangan meskipun tidak se-kritis dibandingkan dengan separator jenis vertikal.
Untuk separator jenis vertikal, besarnya kapasitas separator dapat dilihat dari
diameternya dan juga tingginya. Sebagai tambahan, separator vertikal mempunyai
syarat minimum diameter vessel guna menghindari liquid carry over ke badan gas.
C. Klasifikasi Separator
Berdasarkan fasa zat yang dipisahkan:
Separator dua fasa (memisahkan gas darialiran liquid)
Separator tiga fasa (memisahkan gas, minyak,dan air)
Berdasarkan tekanan operasinya:
High pressure separator, tekanan kerjanya 650 1500 psi,
Medium pressure separator, tekanan kerjanya 225 650 psi,
Low pressure separator, tekanan kerjanya 10 225 psi.
Berdasar kan bentuknya:
Dalam industri perminyakan dikenal beberapa jenis separator berdasarkan bentuk,
posisinya dan fungsinya.
1. Jenis Sparator berdasarkan bentuk dan posisinya
a) Sparator Tegak /Vertical
Biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang mempunyai GLR
rendah dan/atau kadar padatan tinggi, separator ini sudah dibersihkan serta
mempunyal kapasitas cairan dan gas yang besar.
b) Sparator Datar/Horisontal
Sangat baik untuk memisahkan fluida produksi yang mempunyai GLR tinggi dan
cairan berbusa. Separator ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu single tube
horizontal seprator dan double tube horizontal separator. Karena bentuknya yang
panjang, separator ini banyak memakan tempat dan sulit dibersihkan, namun
demikian kebanyakan fasilitas pemisahan dilepas pantai menggunakan separator ini
dan untuk fluida produksi yang banyak mengandung pasir, separator ini tidak
menguntungkan.
Steam Separator_Teknik Masin
c) Sparator Bulat/Sperichal
Separator jenis ini mempunyai kapasitas gas dan surge terbatas sehingga umumnya
digunakan untuk memisahkan fluida produksi dengan GLR kecil sampai sedang
namun separator ini dapat bekerja pada tekanan tinggi.Terdapat dua tipe separator
bulat yaitu tipe untuk pemisahan dua fasa dan tipe untuk pemisahan tiga fasa.
c) Separator Bulat
Kelebihannya:
Termurah dari kedua tipe diatas
Lebih mudah mengeringkan dan membersihkannya dari pada separator vertical,
lebih kompak dari yang lain
Kekurangannya:
Pengontrolan cairan rumit
Mempunyai ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebihk kecil
e) Chemical Electric
Merupakan jenis separator tingkat lanjut untuk memisahkan air dari cairan hasil separasi
tingkat sebelumnya yang dilakukan secara electris (menggunakan prisip anoda katoda)
dan umumnya untuk memudahkan pemisahan.
E.
F.
Prinsip Perancangan
1) Dimensi :Dimensi suatu separator tergantung oleh laju fluida uap dan tekenanan
dalam separator.
2) Bentuk :Untuk menentukan bentuk dari separator, faktor-faktor di bawah ini harus
diperhatikan:
Rasio maksimum-Minimum antara volume dan luas permukaan
Fungsi daripada bejana
Kemudahan fabrikasi
Mengacu standart
Biaya minimum
3) Inlet dan outlet
4) Toleransi korosi :Penetuan Tolerasi pada separator, dimana akan terjadi erosi,
khususnya didaerah dimana fasa air merubah laju aliran.
5) Material :Meskipun ASME menyarankan penggunaan plat carbon steel untuk
pembuatan separator, nanum berdasarkan pengalaman hanya beberapa plat carbon
steel tersedia dan digunakan. Jenis material yang sering digunakan untuk separator
adalah SA-516-70 ataupun SA-240-304SS
6) Flange :Flange dapat didisain berdasarkan ASME, tetapi akan lebih murah dengan
membeli Flange standart. Flange standart berdasarkan ANSI B16.5 hanya sampai
ukuran 600 mm, dan Flange jenis MSS-SP-44 tersedia untuk ukuran besar
beedasarkan ANSI B16.5 dnb B31.1.
G.
Formula Perancangan
Perancangan Mekanis
H.
Minimumstress
Fungsidaripadabejana
Kemudahanfabrikasi
Mengacu standart
Biayaminimum
dengan tingkat toleransi korosi untuk separator adalah 3 mm. Toleransi erosi
ditentukan dimana akan terjadi erosi, kususnya didaerah dimana fasa air merubah
laju aliran. Direkomendasikan bahwa toleransi erosi sebesar 3 mm diarea, dimana
permukaan akan bersentuhan dengan air, sehingga total toleransi adalah 6 mm (
Toleransi korosi dan erosi)
e) Kode Desain (Design Code)
Pemilihan kode disain berdasarkan kriteria dibawah ini:
f) Material
Meskjpun ASME menyarankan penggunaan plat carbonsteel untuk pembuatan
separator, nanum berdasarkan pengalaman
tersedia dan digunakan. Jenis material yang sering digunakan untuk separato
radalah SA-516-70.
g) Flange
Flange dapat didisain berdasarkan ASME, tetapiakan lebih murah dengan membeli
Flange standart. Flange standart berdasarkan ANSI816.5 hanya sampai ukuran 600
mm, dan Flange jenis MSS-SP-44 tersedia untuk ukuran besar berdasarkan
ANSI816.5 dan B831.1. Akan tetapi Flange jenis API 605 disarankan untuk
dipakai, karena lebih ramping dan membutuhkan lebih banyak baut ukuran kecil
dari pada Flange jenis MSS-SP-44. Flange jenis API 605 terdapat pada ASME VIII
untuk ukuran besar. Flange dengan klas 300 diperlukan untuk kondisi disain pada
tekanan10 barg dan suhu 185C.
d) Penentuan tipe dan konfigurasi separator yang akan digunakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe dan konfigurasi separator adalah:
Kehandalan
SPEK
QUANTITY
PIPA
M1,M2,N3,N4,N4 = ( 24) 3 M
N1,N2 = ( 42) 13 M
OP1,OP2 = ( 30) 1 M
OP3 = ( 18) 0,3 M
OP4 = ( 12) 0,3 M
N15, N17 = ( 8) 0,6 M
N7, N9, = ( 4) 0,6 M
N6,N8,N10,N11,N12,N13,N14,N16,N18,N1
9,N20 = ( 3) 2,2 M
M1,M2,N3,N4,N4 = ( 24) 3 M
N1,N2 = ( 42) 13 M
OP1,OP2 = ( 30) 1 M
OP3 = ( 18) 0,3 M
OP4 = ( 12) 0,3 M
N15, N17 = ( 8) 0,6 M
N7, N9, = ( 4) 0,6 M
N6,N8,N10,N11,N12,N13,N14,N16,N18,N1
9,N20 = ( 3) 2,2 M
FLANGE
BLAND FLANGE
M1,M2,N3,N4,N4 = ( 24) 3 M
N1,N2 = ( 42) 13 M
OP1,OP2 = ( 30) 1 M
OP3 = ( 18) 0,3 M
OP4 = ( 12) 0,3 M
N15, N17 = ( 8) 0,6 M
N7, N9, = ( 4) 0,6 M
N6,N8,N10,N11,N12,N13,N14,N16,N18,N1
9,N20 = ( 3) 2,2 M
END CAP
3352 mm = 1 EA
4114 mm = 1 EA
VISUAL
SPEK
QUANTITY
ELBOW PIPE
1 EA
PLATE
By vendor
1 LEMBAR
STUD BOLT
GASKET
ASTM A193-B7
M1,M2,N3,N4,N4 = ( 24)5 Ea
N1,N2 = ( 42) 2 Ea
OP1,OP2 = ( 30) 2 Ea
OP3 = ( 18) 1 Ea
OP4 = ( 12) 1 Ea
N15, N17 = ( 8) 2 Ea
N7, N9, = ( 4) 2 Ea
N6,N8,N10,N11,N12,N13,N14,N16,N18,
N19,N20 = ( 3) 11 Ea
5. Langkah-Langkah Fabrikasi
Mesin las
Gerindra
Meteran
Mesin potong
Besi
Baja
Plat
Baut
3. Penyambungan
4. Penyambungan
Tujuan Commissioning
Sistem penyelesaian berarti bahwa KONTRAKTOR telah menyelesaikan semua
ketentuan sebagaimana didefinisikan pada Dokumen Kontrak. Ini juga menjamin
bahwa semua peralatan pada sistem yang bersih, kompak, dan benar disesuaikan dan
diuji sesuai dengan Project Mutu dan Prosedurnya. Sistem ini akan siap untuk
terhubung ke sistem lain yang sudah ada dan telah siap untuk commissioning dengan
outstanding pekerjaan minor yang tidak mempengaruhi operasi yang aman.
Commissioning berarti proses untuk mentransfer peralatan atau sistem dari tahap
penyelesaian konstruksi ke tahap pengoperasian sistem yang terbukti sesuai yang
diinginkan. Ini melibatkan integrasi berbagai peralatan dan sistem dengan
menggunakan fluida proses pada stasiun yang dapat dioperasikan dan dikendalikan
dengan cara yang aman dan efisien.
Prosedur ini mendefinisikan tahapan pekerjaan berikut :
Commissioning
Suksesnya Commissioning Gas-in (Vapour) dari sistem Separator akan tergantung
pada hasil checkout kerja yang dilakukan secara hati-hati sebelum startup.
Ini akan memastikan semua peralatan dan sistem berada di urutan kerja yang
tepat dan bahwa unit secara lengkap siap dioperasikan.
Ada beberapa tahapan Prosedur sebelum T&C dilaksnakan:
a) General Pre-requisite
Aspek HSE
BAHAYA.!!!
UNTUK MENCEGAH KEMATIAN ATAU CEDERA TERHADAP
PERSONIL, JANGAN PERNAH MENJALANKAN COMMISSIONING
SYSTEM APAPUN KECUALI TELAH DIPERIKSA DAN SEPENUHNYA
DIANGGAP AMAN UNTUK COMMISSIONING.
Harus dipastikan bahwa area kerja telah aman dan ijin kerja untuk kerja panas
(hot work permits) harus dikeluarkan untuk masing-masing tempat kerja
sebelum pekerjaan dimulai.
Sistem ini harus menyediakan dua perlindungan yakni melindungi personil
konstruksi yang masih terlibat dalam kegiatan konstruksi, dan
menginformasikan personil operasi bahwa pekerjaan konstruksi masih
berlangsung.
Sebagai tindakan pencegahan keselamatan tambahan, pagar atau tali
penghalang harus dapat mengisolasi setiap pekerjaan konstruksi di daerah
operasi pada tahap ini. Sebelum sistem dapat dioperasikan, semua peralatan
proteksi kebakaran dan keselamatan harus berada di tempat dan beroperasi.
Semua personil harus benar-benar mengenal lokasi dan pengoperasian
peralatan.
Jika konstruksi masih berlangsung, pasanglah tanda pada peralatan yang
beroperasi untuk melindungi personil konstruksi. Tanda "No Smoking" harus
dipasang di area proses dengan bahan yang mudah terbakar.
Beberapa aspek HSE yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
Safety Helmet
Safety Glasses when appropriate
Safety Shoes (Steel toe footwear)
Alat Perlindungan Dengar (Hearing Protection) harus dipakai setiap saat
di daerah yang ditandai
Sarung tangan yang sesuai harus dipakai saat menangani bahan berbahaya
atau terhubung dengan permukaan yang dingin atau panas
Jalur Muster Point
Gas Detector
Toolkit Anti-spark
Hart Komunikator
Multi Tester
Buble Test
Warning Board
Availability of Documentation
Dokumen-dokumen yang harus tersedia di lokasi untuk persiapan
pekerjaan Commissioning
P&ID
Operating Manual
Commissioning Procedure
b) Start Up Commissioning
Documentation
Safety Precautions
Static Commissioning
Dalam hal ini fasilitas baru akan diisi dengan gas alam hingga tekanan operasi
maksimum pada jalur utama. Pada tahap ini tidak ada aliran gas ke Turbin.
Langkah demi langkah prosedur selama Static Commissioning mengacu pada
Prosedure yang telah disepakati.
Cleaning & Venting : Nitrogen di dalam saluran proses gas (initial filling
setelah hydrotest) yang baru harus dibersihkan atau didorong dengan gas alam
yang mencakup satu (1) section pipa gas Low Pressure.
Gas akan dibuang melalui katup ventilasi yang terletak di Outlet Gas Separator
ke jalur venting yang aman. Setelah gas vent terdeteksi mengandung 85%
metana, venting dihentikan.
c) Aceptance Criteria
Tahapan Commissioning di anggap sukses jika telah memenuhi kondisi
tersebut.
d) Final Acceptance
Tahap Penerimaan Akhir akan dilakukan ketika PERUSAHAAN telah
mengkonfirmasi fasilitas yang diterima secara operasional. Persyaratanpersyaratan di bawah ini harus telah di-approve sehingga KONTRAKTOR
menganggap layak untuk memberikan Sertifikat Penerimaan Akhir
J. PERAWATAN
Pengertian Perawatan pada Separator
Melakukan segala aktifitas terhadap Separator, untuk mempertahankan
unjuk kerja semula atau mengembalikan ke kondisi semula secara optimal, agar
asset fisik separator tersebut dapat memenuhi syarat fungsinya sesuai tujuan dan
sasarannya.
Tujuan Perawatan pada Separator
Sebagaimana peralatan pada umumnya, maka peralatan yang beroperasi
pada system Separator harus dipelihara secara rutin sesuai dengan buku
petunjuk pemeliharaan pabrik. Prmrliharaan dilakukan untuk mepertahankan
unjuk kerja yang optimal telah ditetapkan atau mengembalikan pada posisi
semula agar dapat beroperasi dengan efisien, ekonomis dan handal.
Sasaran Perawatan pada Separator
Sasaran Perawatan diarahkan untuk mencapai
1.
2.
3.
Jenis-Jenis Perawatan
1.
Perawatan Terencana
2.
Perawatan Periodik
3.
Perawatan Korektif
4.
Secara
garis
besar
perawatan
dapat
dibedakan
menjadi
dua,
yaitu:
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
1. KESIMPULAN
1. Untuk mendapatkan pemisah yang lebih baik, dapat mengunakan Separator Vertical, dan
dapat memperpanjang usia dari pipa dan sudu-sudu pada Turbin Generator.
2. Di Pembangkit Energi Geothermal semua sudah mengunakan Separator Vertical di
karenakan Proses pemisahnya fasa yang sangat baik dan mencapai hingga - 99,98% +
3. Kita akan menganalisis lebih lanjut untuk proses perbaikan /mentenence pada Separator
Vertical agar dapat mempermudah dalam mentenance.
4. Energi geothermar sengat efesiensi dan ketersedian energinya yang sangat banyak di dalam
bumi/inti bumi.
2. SARAN
1. Separator Vertikal ini hanya digunakan pada produksifitasnya yang besar dan bertekanan
tinggi, Kalau Produksifitasnya rendah dapat mengunakan Separator Horizontal.
2. Untuk keamanan Separator sebaiknya 1 bulan sekali harus diadakan jadual mentenance
untuk membersikah isi Separator agar kotoran/pasir yang mengendap tidak terbawa ke
sudu-sudu generator.
3. Dalam Setiap system energi geotherma peran Separator sangat penting maka disarankan
dalam instalasi system pemipaan untuk geothermal harus mengunakan 2 atau lebih agar
penggunaan Separator dapat bergantian tanpa harus Shut-Down pada saat mentenance
Separator.
BAB IV
SUMBER REFERENSI