Anda di halaman 1dari 15

DYE PENETRANT

Disusun oleh:
Muhamad Rizal
Agus Prayitno
Andi Dedi A Y
Wahyu Rifaldy
Sunaryo
Semy Patiung
Rizky Kurniawan
Angga Saputra
Pengertian DYE PENETRANT
Dye Penetrant (penetran cair) merupakan
inspeksi pada cacat yang menggunakan
prinsip kapilaritas pada cairan. Prinsip
kerjanya adalah dengan menetrasi cacat
terbuka pada permukaan benda. Uji Tak Rusak
dengan menggunakan cairan penetran dapat
digunakan pada benda ferro dan non ferro,
konduktor dan non konduktor, magnetik dan
non magnetik, serta semua bahan alloy dan
plastik
KEKURANGAN & KELEBIHAN
Kelebihan dari Pengujian Dye Penetrant, yaitu:
1. Dapat digunakan untuk menguji benda ferro dan non-ferro, konduktor
dan non konduktor, magnetik dan non magnetik, serta semua bahan
alloy dan plastik.
2. Proses sederhana dan tidak perlu latihan intensif
3. Mudah untuk dibawa
4. Lebih ekonomis dibandingkan dengan metode NDT lainnya.
Kekurangan dari metode Dye penetrant, yaitu:
1) Hanya mendeteksi defect yang merusak permukaan
2) Membutuhkan preparasi permukaan untuk menghilangkan
kontaminan yang dapat menutupi defect
3) Membutuhkan permukaan yang relatif halus dan tak berpori
4) Membutuhkan pembersihan setelah pengujian
5) Membutuhkan ruangan dengan lingkungan gelap dan sinar UV
dalam pengujian
6) Membutuhkan kehati-hatian dalam menggunakan zat kimia
(larutan penetrant dandeveloper).
7) Tidak dapat dilakukan pada benda berpori atau material produk
powder metallurgy. Hal tersebut akan menyebabkan terserapnya
cairan penetrant secara berlebihan sehingga dapat mengindikasikan
cacat palsu
Prosedur umum DYE PENETRANT
a) Pembersihan awal (pre cleaning)
Permukaan bahan uji harus dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran yang akan menghalangi masuknya cairan penetran
masuk ke dalam cacat. Permukaan harus bebas dari cat,
kotoran, kerak, pernis, minyak, tambalan, pelumas, oksida,
lilin, karat, cairan pemesinan, dan sisa dari inspeksi penetran
sebelumnya.
Prosedur umum DYE PENETRANT
b) Penggunaan cairan penetran
Setelah permukaan telah dibersihkan, bahan penetran
digunakan dengan cara penyemprotan, pengolesan, atau
pencelupan benda uji ke suatu bak berisi penetran. Setelah
penggunaan penetran, maka dibutuhkan waktu beberapa saat
agar cairan penetran benar-benar meresap ke dalam cacat.
Waktu yang dibutuhkan cairan penetran agar dapat meresap
ke dalam cacat disebut penetrant time/penetrant dwell time.
Waktu yang dibutuhkan biasanya berkisar antara 5-60 menit.
Prosedur umum DYE PENETRANT
c) Menghilangkan sisa penetran
Kelebihan sisa penetran yang ada di permukaan
benda uji, haruslah dihilangkan sampai sekecil
mungkin. Pembersihan dilakukan dengan cara
yang berbeda tergantung pada jenis penetran
yang digunakan.
Prosedur umum DYE PENETRANT
d) Pengeringan
Setelah proses menghilangkan cairan penetran
dilakukan, proses pengeringan harus dilakukan
dengan udara panas yang ditiup dengan
blower dimana suhunya tidak boleh melebihi
225º F.
Prosedur umum DYE PENETRANT
e) Penggunaan zat pengembang (developer)
Untuk menarik cairan penetran agar muncul ke
permukaan digunakan cairan pengembang. Jenis
pengembang ada dua jenis yakni bentuk cair dan jenis
kering. Pengembang jenis cair terbuat dari bahan
bubuk yang dilarutkan pada air dan volatile solvent. Zat
pengembang harus berwarna putih agar dapat
memberikan kontras warna terhadap cairan penetran,
dengan begitu cacat akan terlihat jelas. Zat
pengembang jenis kering umumnya digunakan untuk
cairan penetran jenis fluorescent sedangkan
pengembang cair digunakan pada cairan penetran
kontras warna.
Prosedur umum DYE PENETRANT
f) Interpretasi cacat
Interpretasi cacat yang timbul harus dilakukan
sesegera mungkin setelah terlihat adanya indikasi
pada zat pengembang. . Inspeksi permukaan uji
harus dilakukan setelah 10 sampai 30 menit
waktu pengembangan, tergantung jenis produk.
Untuk mendapatkan hasil interpretasi yang baik
pada pemeriksaan dengan metode penetran cair
jenis fluorescent harus dilakukan pda ruangan
yang gelap dengan bantuan lampu ultraviolet
(black light).
PRINSIP KERJA DYE PENETRANT
• Penetrant disemprotkan pada permukaan benda yang diperiksa hingga
merata. Maka penetrant tersebut akan meresap ke dalam cacat pada
permukaan dari benda, kemampuan meresapnya adalah merupakan ukuran
sensitifitas. Jika kemampuan meresapnya pada cacat yang kecil adalah
baik, maka sensitifitasnya adalah tinggi dan hal ini dicantumkan dari
industri yang menghasilkan penetrant tersebut sampai batas mana cacat
permukaan dapat dideteksi.
• Biarkan penetrant pada permukaan benda 5-15 menit untuk memberi
kesempatan meresapnya penetrant pada cacat.
• Bersihkan penetrant tersebut dengan bahan pambersih dan usahakan tak
ada penetran pada permukaan benda yang diperiksa. Perlu diketahui bahwa
penetrant tersebut tetap/tinggal pada cacat permukaan meskipun penetrant
telah bersih dari permukaan benda (lihat gambar).
• Biarkan permukaan benda mengering dan setelah itu semprotkan cairan
developer. Karena cairan akan mengadakan reaksi dan menarik penetrant
kepermukaan serta akan memberikan warna (merah).
BUAT VIDIO......DISINI.......
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA
DYE PENETRAN INSPECTION :

1. Jenis cairan penetrant dibedakan menjadi dua,


yaitu : visible penetrant dan fluorescent
penetrant.
2. Kemudian cara pembersihannya dibedakan
menjadi tiga, yaitu: pembersihan dengan air ;
pembersihan dengan cairan pelarut ;
pembersihan dengan emulsifier.
3. Namun hal penting yang perlu diingat bahwa
warna developer harus kontras dengan cairan
penetrant, agar mudah mengamati cacat yang
timbul.
ANALISA DATA
Setelah melakukan test uji penetrant, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat melakukan test uji penetrant. Diantaranya adalah prosedur
pelaksanaan dan accepted criteria (kriteria penerimaan).
Untuk menunjang keberhasilan suatu pengujian menggunakan uji
penetrant test, persiapan alat dan bahan harus lengkap. Selain itu, persiapan
permukaan benda kerja juga sangat perlu untuk diperhatikan, karena jika
suatu benda kerja yang hendak dilakukan test uji pentrant pada
permukaanya masih terdapat kotoran seperti grease, oli, minyak dll, maka
hal ini akan mempengaruhi hasil uji penetrant.
Pada saat proses uji penetrant, kita juga perlu memperhatikan teknik
penyemprotan cairan penetrant, karena jika terlalu banyak volume cairan
yang disemprokan ke benda uji, maka hal ini akan dapat memperboros
cairan penetrant. Selain itu, teknik pembersihan sisa penetrant
menggunakan cairan cleaner harus benar-benar bersih, karena jika masih
terdapat sisa penetrant yang menempel di benda uji, maka saat
disemprotkan developer akan menimbulkan indikasi palsu.
KESIMPULAN
Pada Dye Penetrant Inspection , alat yang
digunakan sederhana , murah , dan mudah
dalam pelaksanaan . Namun butuh persiapan
dan pembersihan yang sangat hati-hati atau
hasil yang akan didapat tidak maksimal atau
kurang menjanjikan .

Anda mungkin juga menyukai