Anda di halaman 1dari 3

LAMPIRAN PERTANYAAN SAAT PERSENTASI

1. Jelaskan secara singkat jenis-Jenis Sistem Penggerak (Drive System) Pada Motor
DC ? ( Pertanyaan dari Giovanni Giorgeta )
a) Sistem Pengendali PID
Pengontrol PID adalah jenis pengontrol yang banyak diaplikasikan dalam
kontrol proses industri karena kesederhanaan strukturnya, lebih tahan
terhadap gangguan luar serta dapat diterapkan dalam kondisi operasi yang
bervariasi. Tetapi pengontrol PID perlu ditala secara benar yaitu menentukan
harga konstanta pengontrol proporsional, integral dan derivatif yang
mengoptimalkan kinerja sistem. Setelah tiga parameter tersebut ditala, maka
nilai parameter pengontrol tersebut pada PID biasanya dipertahankan tetap
selama proses pengontrolan.
b) Pulse Width Modulation
Secara garis besar teknik pengendalian motor DC dapat dideskripsikan
sebagai berikut. PWM adalah manipulasi dalam pengemudian motor (atau
perangkat elektronik berarus besar lainnya) yang menggunakan prinsip cut-off
dan saturasi. PWM pada dasarnya adalah menyalakan dan mematikan motor
DC dengan cepat, kuncinya adalah mengatur berapa lama waktu PWM
umumnya digunakan untuk daya yang melewati motor DC menghindarkan
motor mengkonsumsi daya berlebih.
c) Open Loop Variable Voltage Control (Tegangan jangkarnya divariasikan
sehingga didapat kecepatan yang diinginkan)
d) Open Loop Current Control (arusnya divariasikan sehingga dicapai torsi dan
kecepatan yang sesuai )
e) Closed loop Speed Control (pake sensor kecepatan spt.rotary encoder dan
optokopler buat tahu posisi motor sehingga dapat diberikan sinyal
kendali/feedback signal yang mengontrol kecepatan motor )
f) DC Tachogenerator
g) V-I Control (internal resistance compensation) (memasang rangkaian dalam
tambahan berupa resistor di motor dc nya sehingga dengan meningkatnya
resistansi jangkar maka ggl induksi yang dibangkitkan guna menggerakan
motor juga semakin besar. Dengan mengatur resistor tsb (variable resistor)
maka kecepatan motor dapat diatur.
h) EMF Sensing (prinsipnya sama dengan system speed control hanya saja
sensing yang dijadikan acuan sebagai sinyal kendali adalah fluks).
i) AC tachogenerator
j) Comutation Sensing (mengatur fase dari komutator motor dc sehingga
menghasilkan pulsa tegangan masukkan yang diinginkan. Dengan mengatur
pulsa masukan tersebut maka kecepatan motor DC dapat diatur.

2. Bagaimana pengoperasian kendali kotor arus searah dengan kecepatan yang lebih
kecil maupun sebaliknya ? ( Pertanyaan dari Aldianto )
Di dalam prakteknya, untuk pengoperasian dengan kecepatan yang lebih kecil
dari kecepatan dasarnya, arus jangkar dan arus medannya harus dijaga tetap
konstan, hal ini untuk memenuhi kebutuhan torsinya, dan untuk mengontrol
kecepatannya, tegangan jangkarnya dapat dirubah-rubah. Sedang untuk
pengoperasian dengan kecepatan yang lebih tinggi dari kecepatan dasarnya,
tegangan jangkarnya harus dijaga tetap pada harga ratingnya dan untuk
mengontrol kecepatannya dapat dilakukan dengan mengubah-ubah arus
medannya, sehinggga daya yang dihasilkan )(ωdT= akan tetap konstan.

3. Bagaimana bentuk ripple dari tegangan penggerak yang tiga fasa ? ( Pertanyaan
dari Muhammad Iqbal )
Di dalam penggerak tiga fasa ini, rangkaian jangkar dari motor DC
dihubungkan dengan keluaran dari penyearah tiga fasa yang dikontrol atau
keluaran dari konverter AC-DC tiga fasa dengan komutasi yang dipaksakan
(forced commutated three-phase ac-ac converter). Oleh karena itu ripple dari
tegangan jangkarnya menjadi berkurang (lebih kecil) dibandingkan pada
penggerak satu fasa, dan pada rangkaian jangkarnya hanya diperlukan suatu
induktansi yang relatif kecil guna mengurangi ripple-nya.

Anda mungkin juga menyukai