■ Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan
searah sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Sebuah motor DC terdiri dari komponen statis atau disebut stator dan komponen yang berputar pada sumbunya yang disebut rotor. KONTRUKSI MOTOR DC
KONTRUKSI BAGIAN STATOR KONTRUKSI BAGIAN ROTOR
SISTEM PENGGERAK MOTOR DC
■ Sistem Penggerak Motor DC mengacu pada konsep pengaturan
kecepatan motor sehingga bergerak sesuai dengan sinyal perintah (Actuating Signal). ■ Agar dapat mengendalikan putaran motor, ditambahkan suatu komponen lain yang mengendalikan besar masukan energi (Kontroler) dimana dapat dipakai sistem sensorless dengan menurunkan persamaan elektris dan mekanis motor atau dengan menggunakan observer/sensor yang dapat mengetahui pergerakan motor untuk kemudian memberikan sinyal kendali (feedback signal) agar pergerakan motor dapat dikendalikan. JENIS – JENIS PENGGERAK MOTOR DC ■ Sistem Pengendali PID ■ Pulse Width Modulation ■ Open Loop Variable Voltage Control ■ Open Loop Current Control ■ Closed loop Speed Control ■ DC Tachogenerator ■ V-I Control ■ EMF Sensing ■ AC tachogenerator ■ Comutation Sensing ELEKTRONIKA DAYA DALAM MOTOR LISTRIK DC ■ Motor DC memiliki karateristik variable dan dipakai secara intensif untuk penggerak kecepatan variable. Motor DC dapat memberikan torka star tinggi dan sangat mungkin diperoleh control kecepatan dalam skala luas, metode control kecepatan secara normal lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan penggerak AC. ■ Penggerak DC dapat diklarifikasian sebagai berikut : a) Penggerak DC satu fasa (Single-pahase dc droves) b) Pengaruh DC chopper (chopper dc drives) c) Penggerak dc tiga fasa(single three phase drives KARAKTERISTIK DASAR MOTOR DC
■ Sebuah motor DC berpenguatan bebas memiliki rangkaian ekuivalen
seperti kecepatan motor ditentukan berdasarkan : a) Mengatur tegangan armature, Va dikenal sebagai control tegangan b) Mengatur arus medan, If dikenal sebagai control medan. c) Mengatur torka yang terhubung dengan 𝐼𝑎 , 𝐼𝑓 ■ Ketiga cara control diatas disebut sebagai control dasar. Dalam prakteknya untuk kecepatan yang lebih kecil kecepatan dasar, arus jangkar dan arus medan diusahakan tetap. PENGGERAK MOTOR ARUS SEARAH SATU FASA ■ Bila rangkaian jangkar dari sebuah motor DC dihubungkan dengan keluaran dari sebuah penyearah satu fasa yang terkendali, maka tegangan jangkarnya dapat dirubah dengan merubah sudut tunda dari konverternya aα. ■ Pada saat sudut tundanya rendah, arus jangkarnya menjadi tidak kontinyu, yang mana akan menyebabkan naiknya kurugian-kerugian pada motornya. Sebuah tapis induktor (induktor penghalus) Lm , biasanya dihubungkan secara seri dengan rangkaian jangkarnya, yang mana dimaksudkan untuk mengurangi ripple pada arusnya kesuatu harga yang diijinkan. Untuk mengendalikan arus medannya, kita bisa mengubah sudut tunda fα , dari sebuah konverter lain yang dihubungkan pada rangkaian medannya. PENGGERAK MOTOR ARUS SEARAH SATU FASA Penggerak-penggerak satu fasa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, yaitu : a) Penggerak-penggerak dengan konverter setengah gelombang satu fasa b) Penggerak-penggerak dengan semi-konverter satu fasa c) Penggerak-penggerak dengan konverter gelombang penuh satu fasa d) Penggerak-penggerak dengan konverter ganda satu fasa Penggerak Dengan Konverter Setengah Gelombang Satu-fasa Rangkaian Penggerak Konverter Gelombang Penggerak Konverter Setengah Gelombang Satu Fasa Setengah Gelombang Satu Fasa Penggerak Dengan Konverter Setengah Gelombang Satu-fasa ■ Gambar (a) menunjukkan hubungan atau rangkaian dari penggerak konverter setengah gelombang satu fasa, dimana dalam hal ini arus jangkarnya akan selalu tidak kontinyu tanpa adanya induktor yang sangat besar yang dihubungkan pada rangkaian jangkarnya. Pada rangkaian ini juga diperlukan adanya dioda free wheeling, karena beban motor DC (bersifat induktif) dan tipe penggerak ini hanya beroperasi pada satu (1) kwadran saja, oleh karena itu disebut juga sebagai penggerak satu kwadran (one-quadrant drives), seperti terlihat pada gambar (a). Sedang gambar (b) menunjukkan bentuk gelombang untuk beban induktif yang tinggi. Penggerak Dengan Semi-konverter Satu Fasa
Rangkaian Penggerak Dengan Gelombang Penggerak Dengan
Semi-Konverter Satu Fasa Semi-Konverter Satu Fasa Penggerak Dengan Semi-konverter Satu Fasa ■ Seperti halnya penggerak konverter setengah gelombang, penggerak semi-konverter inipun hanya mampu beroperasi pada kwadran satu. Akan tetapi di dalam aplikasinya, mampu digunakan untuk daya sampai dengan 15 KW. Penggerak Dengan Konverter Gelombang Penuh Satu Fasa
Rangkaian Penggerak Dengan Gelombang Penggerak Dengan
Konverter Gelombang Penuh Satu Fasa Konverter Gelombang Penuh Satu Fasa Penggerak Dengan Konverter Gelombang Penuh Satu Fasa ■ Pada tipe ini, tegangan jangkar dirubah oleh koverter gelombang penuh satu fasa, seperti yang ditunjukkan pada gambar 9(a). Selain itu, tipe ini mampu beroperasi pada dua kwadran, sehingga disebut juga sebagai penggerak dua kwadran (two quadrant drives) seperti pada gambar 9(b) dan di dalam aplikasinya mampu untuk daya sampai dengan 15 KW. Bentuk gelombang dari arusnya untuk beban induktif yang tinggi adalah seperti yang ditunjukkkan pada gambar 9(b). Dalam hal ini, proses regenerasi untuk pembalikan arah dari aliran dayanya, dilakukan dengan membalik medan penguatannya, sehingga tegangan baliknya akan berubah polaritasnya ■ Untuk melakukan ini semua, maka diperlukan sebuah konverter gelombang penuh pada rangkaian medannya. Penggerak Dengan Konverter Ganda Satu Fasa Rangkaian Penggerak Dengan Konverter Ganda Satu Fasa Penggerak Dengan Konverter Ganda Satu Fasa ■ Pada prinsipnya penggerak ini menggunakan dua buah konverter gelombang penuh satu fasa pada rangkaian jangkarnya, yang mana salah satu konverternya (konverter 1) akan beroperasi untuk mensuplai tegangan positif pada jangkarnya (+Va), sedang konverter yang lain (konverter 2) akan beroperasi guna mensuplai tegangan negatif pada jangkarnya (-Va). ■ Oleh karena pemakaian dua konverter pada rangkaian jangkarnya, penggerak ini mampu beroperasi pada ke-empat kwadrannya, sehingga disebut juga sebagai penggerak empat kwadran (four quadrant drives). ■ Penggerak ini mempunyai empat(4) model (daerah) pengoperasian, yaitu : – Daya maju (forward powering), di kwadran satu, – Pengereman maju (forward braking), di kwadran dua, – Daya balik (reverse powering), di kwadran tiga, – Pengereman balik (reverse braking), di kwadran empat. PENGGERAK MOTOR ARUS SEARAH TIGA FASA ■ Di dalam penggerak tiga fasa ini, rangkaian jangkar dari motor DC dihubungkan dengan keluaran dari penyearah tiga fasa yang dikontrol atau keluaran dari konverter AC-DC tiga fasa dengan komutasi yang dipaksakan (forced commutated three-phase ac-ac converter) ■ Penggerak tiga fasa ini akan menjadi lebih baik dibandingkan penggerak satu fasa, karena arus jangkarnya (yang sebagaian besar) sudah kontinyu. Demikian juga di dalam aplikasinya mampu digunakan untuk daya-daya yang tinggi hingga mencapai tingkat MegaWatt. PENGGERAK MOTOR ARUS SEARAH TIGA FASA Penggerak tiga fasa ini dapat digolongkan juga menjadi beberapa jenis, yaitu a) Penggerak dengan konverter setengah gelombang tiga fasa b) Penggerak dengan semi-konverter tiga fasa c) Penggerak dengan konverter gelombang penuh tiga fasa d) Penggerak dengan konverter ganda tiga fasa Penggerak Dengan Konverter Setengah Gelombang Tiga - Fasa Rangkaian Penggerak Dengan Gelombang Penggerak Dengan Konverter Setengah Gelombang Tiga - Konverter Setengah Gelombang Tiga - Fasa Fasa Penggerak Dengan Konverter Setengah Gelombang Tiga - Fasa ■ Penggerak tipe ini, disebut juga sebagai penggerak dua kwadran, karena hanya mampu beroperasi pada dua kwadran saja, dan di dalam aplikasinya mampu untuk daya-daya sampai dengan 40 KW. Selain itu, tipe ini juga tidak biasa digunakan dalam industri karena sumber AC-nya mengandung komponen DC. Kemudian untuk rangkaian medannya dapat menggunakan semi-konverter satu fasa atau tiga fasa. Penggerak Dengan Semi-Konverter Tiga Fasa
Rangkaian Penggerak Dengan Gelombang Penggerak Dengan
Semi-Konverter Tiga Fasa Semi-Konverter Tiga Fasa Penggerak Dengan Semi-Konverter Tiga Fasa ■ Penggerak tipe ini, digolongkan sebagai penggerak satu kwadran, karena hanya mampu beroperasi di kwadran satu saja, dan di dalam aplikasinya dibatasi hanya untuk daya-daya sampai dengan 115 KW. Seperti halnya penggerak konverter setengah gelombang, penggerak inipun menggunakan semi-konverter satu fasa atau tiga fasa pada rangkaian medannya. Penggerak Dengan Konverter Gelombang Penuh Tiga Fasa
Rangkaian Penggerak Dengan Gelombang Penggerak Dengan
Konverter Gelombang Penuh Tiga Fasa Konverter Gelombang Penuh Tiga Fasa Penggerak Dengan Konverter Gelombang Penuh Tiga Fasa ■ Penggerak konverter gelombang penuh tiga fasa ini adalah merupakan penggerak dua kwadran, dan di dalam aplikasinya dibatasi hanya untuk daya-daya sampai dengan 1500 KW. Dalam proses regenerasi (pengereman) untuk membalik arah aliran dayanya, dilakukan dengan jalan membalik medan penguatannya hingga tegangan baliknya akan berubah polaritasnya. Untuk itu konverter pada rangkaian medannya harus konverter gelombang penuh satu fasa atau tiga fasa, sehingga akan mampu membalik polaritas dari arus medannya. Penggerak Dengan Konverter Ganda Tiga Fasa
Rangkaian Penggerak Dengan
Konverter Ganda Tiga Fasa Penggerak Dengan Konverter Ganda Tiga Fasa ■ Seperti halnya penggerak konverter ganda satu fasa, pada penggerak tiga fasa inipun digunakan dua (2) buah konverter. Dimana salah satu konverternya akan beroperasi sebagai penyearah (rectifier) yang mana akan mensuplai tegangan positif (+Va) pada rangkaian jangkarnya, sedang konverter yang lain akan beroperasi sebagai inverter, yang akan mensuplai tegangan negatif (-Va) pada rangkaian jangkarnya. ■ Penggerak ini juga merupakan penggerak empat kwadran, yang mana di dalam aplikasinya digunakan untuk daya-daya sampai dengan 1500 KW. Untuk membalik polaritas arus medannya, yang mana dilakukan saat regenerasi (pengereman) maju dan balik berlangsung, digunakan konverter gelombang penuh pada rangkaian medannya. KENDALI UNTAIAN TERTUTUP DARI PENGGERAK MOTOR ARUS SEARAH ■ Pada dasarnya kecepatan dari motor DC berubah terhadap torsi bebannya. Untuk menjaga kecepatannya agar tetap konstan, tegangan jangkarnya (ataupun tegangan medannya) harus dikendalikan secara kontinyu dengan jalan mengendalikan sudut tunda dari konverter-konverter (AC-DC) yang digunakan. ■ Sebagian besar penggerak, di dalam industri biasa dioperasikan sebagai suatu sistem untaian tertutup (yang mana dilengkapi dengan faktor umpan balik). Karena sebuah sistem kendali untaian tertutup mempunyai keuntungan-keuntungan : – Untuk meningkatkan akurasi, – Respon (tanggapan) dinamik yang cepat, – Pengaruh dari gangguan-gangguan pada beban dapat dikurangi, – Merupakan sistem yang tidak linier. KESIMPULAN ■ Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. ■ Untuk dapat mengendalikan putaran motor, ditambahkan suatu komponen lain yang mengendalikan besar masukan energi (Kontroler) dimana dapat dipakai sistem sensorless dengan menurunkan persamaan elektris dan mekanis motor atau dengan menggunakan observer/sensor yang dapat mengetahui pergerakan motor untuk kemudian memberikan sinyal kendali (feedback signal) agar pergerakan motor dapat dikendalikan. ■ Motor DC dapat memberikan torka star tinggi dan sangat mungkin diperoleh control kecepatan dalam skala luas, metode control kecepatan secara normal lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan penggerak AC ■ Kecepatan motor ditentukan berdasarkan : a. Mengatur tegangan armature, Va dikenal sebagai control tegangan b. Mengatur arus medan, If dikenal sebagai control medan. c. Mengatur torka yang terhubung dengan 𝐼𝑎 , 𝐼𝑓 ■ Penggerak tiga fasa lebih baik dibandingkan penggerak satu fasa, karena arus jangkarnya (yang sebagaian besar) sudah kontinyu. Demikian juga di dalam aplikasinya mampu digunakan untuk daya-daya yang tinggi hingga mencapai tingkat MegaWatt. ■ Kecepatan dari motor DC berubah terhadap torsi bebannya. Untuk menjaga kecepatannya agar tetap konstan, tegangan jangkarnya (ataupun tegangan medannya) harus dikendalikan secara kontinyu dengan jalan mengendalikan sudut tunda dari konverter-konverter (AC-DC) yang digunakan. SEKIAN DAN TERIMA KASIH