Anda di halaman 1dari 18

1

PRAKTIKUM PROTEKSI SISITEM TENAGA

1.2. Karakteristik Rele Arus lebih Inverse Time


1.2.1 Tujuan Percobaan
- Menghubungkan rele pada jaringan tiga fasa dan menyelidiki karakteristik untuk
beberapa nilai setelan yang berbeda

- Mengukur waktu kerja rele

1.2.2 Landasan Teori Percobaan


Rele akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dañ besarnya arus
secara terbalik ( inverse time), makin besar arus makin kecil waktu tunthnya.pada
rele arus lebih merniliki duajems pengaman yang berbeda antara lain:

1. Pengaman hubung singkat fasa

Relay mendeteksi arus fasa. Oleh karena itu, disebut pula “rele fasa” karena pada
rele tersebut dialiri oleh arus fasa ,maka settingnya ( Iset ) hams lebih besar dan
arus beban maksimum. Ditetapkan Iset = 1,2 x In dimana In adalah arus nominal
peralatan terlemah.

2. Pengaman hubung tanah

Arus gangguan satu fas ke tanah ada kemungkinan lebih kecil dan arus beban, ini
disebabkan Karena salah satu atau dan kedua hal berikut:

a. Gangguan tanah ini melalui tahanan gangguan yang masih cukup tinggi.
b. Pentanahan netral sistemnya melalui impedansi! tahananyang tinggi, atau
bahkan tidak ditanahkan.
Dalam hal demikian, relay pengaman hubung singkat ( rele fasa ) tidak dapat
mendeteksi gangguan tanah tersebut. Supaya relay sensitive terhadap gangguan
tersebut dan tidak salah kerja oleh arus beban, maka relay dipasang tidak pada
kawat fasa melainkan kawat netral pada sekunder transformator arusnya. Dengan
demikian relay ini dialiri oleh arus netralnya, berdasarkan komponen simetrmya
arus netral adalah jumlah dari arus ketiga fasanya.arus urutan nol dirangkaian
primemya baru dapat mengaliri jika melalui kawat netral.
2

1.2.3 Alat -alat Percobaan


1. DL1O17R Resistive load
2. DL2108T02 Power Circiut Breaker
3. DLIO8OTT Transformator Tiga Fasa
4. DL21O8TAL Three-phasa power supply unit
5. DL2109T2A5 Moving —iron Ammeter (2.5 A)
6. DL2108T13 Inverse time overcurrent relay
7. DLBUZ Acoustic continuity tester
8. DLCRON Electronic stopelok
1.2.4 Prosedur Percobaan
1. Rangkailah sirkuit sesuai dengan aturan dan urutan rangkaian percobaan pada
gambar 3.2 di bawah ini.
2. Set pada sisi primer transformator tiga fasa pada hubungan delta 380V dan
pada sisi sekundernya menggunakan hubungan bintang pada Un = 220V
3. Beban resistive dalam hubungan bintang
4. Atur setelan rele seperti tube! berikut ini
Switch 1 2 3 4 5 6 7 8
SGR 1 0 1 0 0 0 1 0
SGI 0 0 1 0 0 0 1 1
Overcurrent stage I> = 0,5xIn
Time Multiplier K = 1,0
Overcurrent Stage I» = ∞
Operating Time t» = 100 5(1,0)
5. Buzzer merupakan indikator trip yang di hubungkan ke terminal TRIP 1.
6. Mur beban resistive pada R5 dalam hubungan bintang, atur tegangan sumber
380 V dan aktifkan CB serta perhatikan rele.
7. Amati indikator rele yang dimulai dan led berwarna hijau kemudian pada saat
rele sudah bekerja dan akan menyala led warna merah yang menandakan rele
telah trip ditanthi dengan bunyi bell.
8. Kemudian kembalikan beban ke posisi nol dan matikan sumber.
3

9. Atur kembali beban menjadi R3 kemudian lakukan pereobaan untuk


mengukur waktu trip tm dan menghitung te berturut-turut pada R4 dan R5.
10. Setiap rele telah trip, stopelock haus di normalkan kembali.
11. Ukur dan catat serta hitung arus ,tm dan te seperti pada tabel di bawah ini.

Resistive I ( A) tm( s) tc ( s)

R3
R4
R5
Jenis rele inverse athlah extremely.
1.2.5 Rangkaian Percobaan

Gambar 3.2. Rangkaian Percobaan Inverse Time Overcurrent Relay


1.2.6 Hasil Pengukuran
Resistive I ( A) tm( s) tc ( s)

R3 0,53 80 647,25
R4 0,75 63 64
R5 1,04 22 24,05
4

80
Tc = 1 2
−1
1( )
1set

Setean gangguan untuk :

 R3

0,53
𝐼= = 1,06
0,5

Waktu operasi rele :

𝑀
𝑡 = 80 𝐼2 − 1

(1)
𝑡 = 80 (1,06)2 − 1 t = 647,25 s

 R4

0,75
𝐼= = 1,5
0,5

Waktu operasi rele :

𝑀
𝑡 = 80 𝐼2 − 1

(1)
𝑡 = 80 (1,5)2 − 1 t = 64 s

 R5

1,04
𝐼= = 2,08
0,5

Waktu operasi rele :

𝑀
𝑡 = 80 𝐼2 − 1

(1)
𝑡 = 80 (2,08)2 − 1 t = 24,05 s
5

1.2.7 Analisa Percobaan

Kurva Relay Kerja Invers Time


700
600
500
400
300
200
100
0
0.54 0.75 1.04

tm (s) tc (s)

Percobaan relay invers dapat diketahui berdasarkan arus yang dihasilkan


dibandingkan dengan sistem pada relay bahwa waktu cut yang terjadi dalam
realita atau praktek tidak persis sesuai dengan perhitungan yang sebagaimana
mestinya. Perbedaan ini dapat disebabkan beberapa kemungkinan.
6

1.3. Rele Gabungan Gangguan Fasa dan Gangguan Tanah


1.3.1 Tujuan Percobaan
— Mengamati sifat rele padajaringan tiga fasa dengan titik netral langsung.
1.3.2 Landasan Teori Percobaan
Rele gabungan gangguan fasa dan gangguan tanah merupakan pengaman
yang sangat selektif dan cepat bekerjanya, sehinggan dapat digolongkan sebagai
pengaman utama. Rele ini ditunjukan sebagai pengaman terhadap gangguan
hubung singkat antara fasa dan tanah dimana arus hubung singkat ke tanah cukup
besar. Relay gangguan tanah adalah suatu rele yang bekerja berdasarkan adanya
kenaikan arus yang melebihi suatu nilai setting pengaman tertentu dan dalam
jangka waktu tertentu bekerja apabila teijadi gangguan hubung singkat fasa ke
tanah. Fungsi relay gangguan tanah untuk memproteksi peralatan dan kerusakan
yang diakibatkan bila terjadinya gangguan hubung singkat fasa ke tanah yang
berbentuk gangguan 1 fasa ,2 fasa atau 3 fasa ke tanah.

1.3.3 Alat -alat Percobaan


1. DL1O17R Resistive Load
2. DL2108T02 Power Circiut Breaker
3. DL1O8OTT Transformator Tiga Fasa
4. DL21O8TAL Three-phasa Power Supply Unit
5. DL2108T15 Combined Overcurrent and Earth-fault Relay
6. DLBUZ Acoustic Continuity Tester
1.3.4 Prosedur Percobaan
1. Rangkailah sirkuit sesuai dengan aturan dan unitan rangkaian percobaan pada
gambar 3.3 di bawah ini.
2. Set pada sisi primer transformator tiga fasa pada hubungan delta 380 V dan
pada sisi sekundernya menggunakan hubungan bintang pada Un 220 V
3. Sebelum percobaan dimulai, atur setelan rele sebagai berikut:
Switch 1 2 3 4 5 6 7 8
SGF1 0 0 0 0 0 0 0 0
SGF2 0 0 0 0 0 0 0 0
SGB 1 0 1 0 0 0 0 0
7

SGR1 1 1 0 1 0 1 0 1
SGR2 1 0 1 0 0 1 0 1
SGR31 0 0 0 0 1 0 1 0
Overcurrent stage I > = 0,75 x In
Operating time t > =10s
Overcurrent stage I » =6 x In
Operating time t » = 20 s
Earth —fault stage IO > = 0,25 X In
Operating time to > = 10 s
Earth —fault stage IO » =6 xln
Operating time to » =20 s
4. Oleh karena arus beban yang mengalir pada komponen akan sangat tinggi pada
saat hubung singkat maka dalam pengukuran hams dilakukan dengan
melepaskan rangkaian dengan cepat.
5. Atur beban resistive pada Rl kemudian secara bertahap . diturunkan menjadi
R2, R3 dan R4 dan untuk setiap tahap ukur dan catat arus seperti pada tabel
berikut:
R IL1 (A) IL2 (A) IL3 (A) I0 (A)
R1
R2
R3
R4
6. Amati pada saat arus melebihi setelan I> 0,75 A,maka bell akan berbunyi
setelah waktu kerja t> = 10 s
7. Matikan CB dan sumber, kemudian hubungkan bell ke terminal START 1
untuk mengamati reaksi rele terhadap gangguan tanah To>
8. Atur beban R seperti pada tabel berikut mi, kemudian ukur dan catat arus untuk
setiap nilai beban.
R IL1 (A) IL2 (A) IL3 (A) I0 (A)
R1-R1-R1
R1-R1-R2
R1-R1-R3
8

9. Amati pada saat arus netral melebihi lo > = 0,25 A, maka rele akan bekerja
setelah waktu kerja to> 10 s dengan berbunyi bell.
10. Matikan CB dan sumber.

1.3.5 Rangkaian Percobaan

1.3.6 Hasil Pengukuran


R IL1 (A) IL2 (A) IL3 (A) I0 (A)
R1 0,22 0,22 0,22 0, 00
R2 0,32 0,32 0,32 0, 00
R3 0,54 0,54 0,54 0, 00
R4 0,75 0,75 0,75 0, 00

R IL1 (A) IL2 (A) IL3 (A) I0 (A)


R1-R1-R1 0,22 0,22 0,22 0,22
R1-R1-R2 0,22 0,22 0,32 0,09
R1-R1-R3 0,22 0,22 0,54 0,31
9

1.3.7 Analisa hasil Percobaan


Pada percobaan yang dilakukan membuktikan gangguan karena beban yang
terjadi tidak merata. Pada beban yang seimbang arus pentanahan adalah 0 tetapi
ketika beban tidak seimbangan maka ada terjadi gangguan fasa dengan arus
masing- masing beban berbeda dan arus pentanahan pun muncul untuk
mengimbangi sistem jaringan.
10

1.4. Proteksi Arus Gangguan Seimbang Fasa ke Tanah


1.4.1 Tujuan Percobaan
— Mengamati pengaman / proteksi jaringan transmisi dengan pentanahan
langsung selama terjadi gangguan hubung singkat fasa ke tanah.

1.4.2 Landasan Teori Percobaan


Proteksi arus gangguan seimbang pada sisitem tenaga listrik, pada sistern
tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkítkan ,disalurkan dan
diserap oleh beban semuanya seimbang. Pada tegangan seimbang terdin dan
tegangan samfase. Pada sistem yang seimbang, daya total tersebut sama dengan
tiga kali daya fase, karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.

1.4.3 Alat -alat Percobaan


1. DL 2108TAL Catu Daya Tiga Fasa
2. DL 2108T02 Power Circuit Breaker
3. DL 1080TT Transformator Tiga fasa
4. DL 790 iTT Model Saluran Udara
5. DL 2108T14 Definite Time Overcurrent Relay
6. DL 2109T2A5 Moving-iron Meter (2,5 mA)
7. DL 2109T1PV Moving-iron Voltmeter ( 600 V)
1.4.4 Prosedur Percobaan
1. Rangkailah sirkuit sesuai dengan aturan dan urutan rangkaian percobaan sesuai
pada gambar 3.5.
2. Set pada sisi primer transformator tiga fasa pada hubungan delta 380 V dan
dengan menggunakan tusuk kontak sambungan, pada sisi sekundernya
menggunakan hubungan bintang pada UN-10 %.
3. Gunakan semua tusuk kontak sambungan untuk menghubunkan kapasitansi
pada model saluran udara.
4. Atur skala pada relay secara khusus:
5. Initial timer TC = 10 s ( detik)
6. Command time ( waktu kerja) T1 = 0,1 s
7. Nilai arus lebih trip (overcurrent tripping value ) I set 0,5 A
11

8. Setting harus diatur sangat hati-hati untuk semua fasa.


9. Sebelum percobaan dimulai berikan sumber pada relay dan pemutus daya
(Power Circuit Breaker) secara khusus.
10. Atur beban resistif tiga fasa seimbang pada posisi R2 (pada kondisi operasi
standard)
11. Nyalakan sumber tegangan dan atur tegangan pada miai Un = 380 V dan
hubungkan system pada sumber dengan menekan tombol ON pada Power
Circuit Breaker.
12. Amati response relay dan pengukuran hams dilakukan secepat mungkin. Hal
ini di karenakan arus yang mengalir pada komponen akan sangat tinggi pada
saat terjadi gangguan hubung singkat.
13. Catatlah hasil pengukuran pada fasa Li sebagai:
Ui = (V)
Il = (A)
14. Lepaskan system dengan sumber dengan menekan tombol OFF pada Power
Circuit Breaker.
15. Atur kembali beban fasa a sebesar R7 dan fasa b dan e tetap R2.
16. Nyalakan sumber tegangan dan atar tegangan pada nilai Un = 380 V dan
hubungkan system pada sumber dengan menekan tombol ON pada Power
Circuiy Breaker.
17. Catatlah hasil pengukuran pada fasa Li sebagai:
Ui = (V)
Il = (A)
18. Amati lampu indikator rele dan rele akan bekerja untuk memutuskan sumber
dengan waktu yang telah diset.
19. Lepaskan system dengan sumber dengan menekan tombol OFF pada Power
Circuit Breaker.
12

1.4.5 Rangkaian Percobaan

1.4.6 Hasil Pengukuran


Traformator 3 phase delta 380V (Un = 10%)
Initial Timer Tc = 10 s
Command Time Ti = 0.1 s
Iset = 0.5 A
Hasil pengukuran:
Pengukuran pada Fasa L1:
3 Fasa ketanah dengan beban R2
U1 = 200 V
I1 = 0.4 A
3 Fasa ketanah dengan beban R6
U1 = 200 V
Il = 1 A
13

1.4.7 Analisa hasil Percobaan


Pada percobaaan dilakukan relay bekerja untuk cut pada saat set arus yang
dilakukan sesuai dengan keinginan. Iset sebesar 0.5 maka pada percobaan dengan
beban R6 yang arusnya melewati batas maka akan Iangsung cut sesuai batas waktu
yang diberikan.
14

1.5. Proteksi Arus Gangguan Tak Seimbang Fasa ke Tanah


1.5.1 Tujuan Percobaan
— Mengamati pengaman / proteksi jaringan transmisi dengan pentanahan
langsung selama terjadi gangguan hubung singkat fasa ke tanah.

1.4.2 Landasan Teori Percobaan


Arus gangguan tanah adalah arus yang mengalir melalui pembumian.
sedangkan arus yang tidak melalui pembumian disebut arus gangguan fasa. Arus
gangguan hubung singkat ke tanah harus dapat dideteksi dan kemudian diisolir
agar tidak mengalir ke peralatan sistem tenaga listrik.suatu sistem dikatakan tidak
diketanahkan apabila tidak terdapat hubungan fisik antara netral dan tanah.

1.4.3 Alat -alat Percobaan


1. DL 2108TAL Catu Daya Tiga Fasa
2. DL 2108T02 Power Circuit Breaker
3. DL 1080TT Transformator Tiga fasa
4. DL 790 iTT Model Saluran Udara
5. DL 2108T14 Definite Time Overcurrent Relay
6. DL 2109T2A5 Moving-iron Meter (2,5 mA)
7. DL 2109T1PV Moving-iron Voltmeter ( 600 V)
1.4.4 Prosedur Percobaan
1. Rangkailah sirkuit sesuai dengan aturan dan urutan rangkaian percobaan sesuai
pada gambar 3.6.
2. Set pada sisi primer transformator tiga fasa pada hubungan delta 380 V dan
dengan menggunakan tusuk kontak sambungan, pada sisi sekundernya
menggunakan hubungan bintang pada UN-10 %.
3. Gunakan semua tusuk kontak sambungan untuk menghubunkan kapasitansi
pada model saluran udara.
4. Atur skala pada relay secara khusus:
5. Initial timer TC = 10 s ( detik)
6. Command time ( waktu kerja) T1 = 0,1 s
7. Nilai arus lebih trip (overcurrent tripping value ) I set 0,5 A
15

8. Setting harus diatur sangat hati-hati untuk semua fasa.


9. Sebelum percobaan dimulai berikan sumber pada relay dan pemutus daya
(Power Circuit Breaker) secara khusus.
10. Atur beban resistif tiga fasa seimbang pada posisi R2 (pada kondisi operasi
standard)
11. Nyalakan sumber tegangan dan atur tegangan pada miai Un = 380 V dan
hubungkan system pada sumber dengan menekan tombol ON pada Power
Circuit Breaker.
12. Amati response relay dan pengukuran hams dilakukan secepat mungkin. Hal
ini di karenakan arus yang mengalir pada komponen akan sangat tinggi pada
saat terjadi gangguan hubung singkat.
13. Catatlah hasil pengukuran pada fasa L1 sebagai:
U1 = (V)
Il = (A)
14. Lepaskan system dengan sumber dengan menekan tombol OFF pada Power
Circuit Breaker.
15. Atur kembali beban fasa a sebesar R7 dan fasa b dan e tetap R2.
16. Nyalakan sumber tegangan dan atar tegangan pada nilai Un = 380 V dan
hubungkan system pada sumber dengan menekan tombol ON pada Power
Circuiy Breaker.
17. Catatlah hasil pengukuran pada fasa Li sebagai:
Il = (A)
18. Amati lampu indikator rele dan rele akan bekerja untuk memutuskan sumber
dengan waktu yang telah diset.
19. Lepaskan system dengan sumber dengan menekan tombol OFF pada Power
Circuit Breaker.
16

1.4.5 Rangkaian Percobaan

1.4.6 Hasil Pengukuran


Traformator 3 phase delta 380V (Un = 10%)
Initial Timer Tc = 10 s
Command Time Ti = 0.1 s
lset= 0,5 A
Hasil pengukuran:
Pengukuran pada Fasa L1:
1 Fasa dengan beban R2
Ui = 200 V
Ii = 0.8 A
1.4.7 Analisa hasil Percobaan
Pada percobaan diatas pengukuran terhadap satu fasa pembebanan tidak
stabil sehingga arus bekelipatan 2 dan 3 fasa pentanahan. Dan relay bekerja
dengan seperti bisa.
17

DAPTAR PUSTAKA

TEE Power Enginering society. 1980. Application and Coordination of Recloser,


sectonalizer and fuse . New York.

Sunil , Rao. S. 1978. Switchgear And Protection. New Delhi : Khanna publisher

SPLN 64. 1985. Pentujuk Pemilihan penggunaan Pelebur Pada Sistem Distribusi Tegangan
Menengah. Jakarta : PT PLN

SPLN 52-3: 1983, pola pengamana sistem. Jakarta : PT PLN

Panduan Pratikum, Proteksi Sitem Tenaga Listnk : Tim Laboratorium Dan Sistem tenaga
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 2016.
18

Anda mungkin juga menyukai