Anda di halaman 1dari 44

Pengantar Elektronika

Jenis dan Cara Kerja Sensor dan Aktuator

Dosen Pengampu : Budi Wibowo

Institut Teknologi Budi Utomo


2023
Outline
Pada pertemuan ini kita akan belajar bersama tentang:

• Pengertian Sensor
• Jenis Sensor
◦ Sensor Aktif dan Pasif
• Sensor Analog
◦ Contoh Sensor Analog
• Sensor Digital
◦ Contoh Sensor Digital
• Elemen Unit Pemroses Sensor
• Pengertian Aktuator
• Jenis Aktuator
◦ Aktuator Linier
◦ Aktuator Putar
◦ Aktuator Elektromagnetik
• Contoh Aktuator Eektromagnetik
• Jenis Aktuator Berdasarkan Sumber Energi
• Cara memilih aktuator yang tepat
• Contoh Penerapan Aktuator dalam IoT
A. Pengertian Sensor
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk
mendeteksi perubahan besaran fisik seperti tekanan,
gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban,
suhu, kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan
lainnya.

Setelah mengamati terjadinya perubahan, Input yang


terdeteksi tersebut akan dikonversi menjadi output yang
dapat dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat
sensor itu sendiri ataupun ditransmisikan secara
elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau diolah
menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya
(teknikelektronika.com).
Ilustrasi Pengguanan
Contoh sederhana dari penggunaan sensor adalah Sensor Suhu

thermometer yang dapat membaca suhu.


B. Jenis Sensor
Sensor pada dasarnya dapat
digolongkan sebagai transduser input
karena mereka dapat mengubah
energi listrik seperti cahaya, tekanan,
gerakan, suhu atau energi fisik yang
lainnya menjadi sinyal listrik ataupun
resistensi yang kemudian akan
dikonversikan lagi ke tegangan
ataupun sinyal listrik.
Secara garis besar, sensor terbagi
menjadi beberapa jenis :
• Sensor Aktif dan Pasif
• Sensor Analog dan Sensor Digital Berbagai Sensor
(elektrologi.iptek.web.id)
C. Sensor Aktif dan Pasif
1. Sensor Aktif
Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan
sumber daya eskternal untuk dapat beroperasi. Sifat
fisik Sensor Aktif bervariasi sehubungan dengan efek
eksternal yang diberikannya.

Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor


Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).

Contoh: Sensor PIR (Passive Infrared Sensor)

Sensor PIR

Contoh Sensor Aktif: Sensor PIR


C. Sensor Aktif dan Pasif
2. Sensor Pasif
Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa
memerlukan pasokan listrik dari eksternal.

Contoh: Thermocouple yang menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas


atau suhu yang diterimanya.

Thermocouple
D. Sensor Analog
1.Pengertian Sensor Analog
Adalah sebuah sensor yang menghasilkan sinyal
output yang kontinu atau berkelanjutan. Sinyal
keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor
analog ini sebanding dengan pengukuran. Berbagai
parameter Analog ini diantaranya adalah suhu,
tegangan, tekanan, pergerakan dan lain-lainnya.
Sensor Tekanan Sensor kecepatan

Contoh : sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor


cahaya dan sensor suhu.

Sensor Cahaya Sensor Soil


D. Sensor Analog
2. Contoh Hasil Pembacaan Sensor Analog Hasil pembacaan sensor analog berupa
gelombang berdasarkan besarnya tegangan
yang dihasilkan oleh pembacaan sensor.

Gambar disamping adalah hasil pembacaan


flame sensor.

Hasil Pembacaan Flame Sensor Flame Sensor


E. Contoh Sensor Analog
1. Sensor Cahaya
Sensor cahaya atau LDR (Light Dependent Resistor) pada dasarnya adalah sebuah komponen
yang memiliki resistansi yang dapat berubah ubah sesuai dengan cahaya yang diterima.

Sensor ini memiliki 2 kaki yang tidak berpolaritas, sehingga pemasangan boleh terbalik.

Sensor LDR
E. Contoh Sensor Analog
2. Sensor Tekanan
Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah sensor yang digunakan untuk mengukur besar tekanan
yang dikenakan pada permukaan sensor.

Sensor tekanan akan menghasilkan sinyal keluaran analog (tegangan listrik) yang sebanding dengan
besarnya tekanan yang diberikan.

Sensor piezoelektrik adalah salah satu jenis sensor tekanan yang dapat menghasilkan sinyal
tegangan keluaran yang sebanding dengan tekanan yang diterapkan padanya.

Sensor Tekanan Piezoelektrik


E. Contoh Sensor Analog
3. Sensor Soil atau Kelembaban Tanah
Modul sensor kelembaban tanah digunakan untuk Probe

mendeteksi tingkat kelembaban tanah yang dapat


diakses menggunakan mikrokontroler. Sensor
kelembaban tanah ini dapat dimanfaatkan pada sistem
pertanian, perkebunan, dll.
Cara kerjanya yaitu kedua ujung sensor mendeteksi
adanya air, jika terdapat air maka resistansi akan
semakin rendah dan konduktivitas akan semakin tinggi,
dan sebaliknya. Hasil konduktivitas tersebut akan
dikonversi dalam bentuk tegangan dan memberikan
input ke mikrokontroler.
PIN Sensor :
A0 :Output data analog
D0 :Output data digital HIGH & LOW Modul
VCC:Supply tegangan 5 volt
GND :Ground
E. Contoh Sensor Analog
4. Sensor Gas
Sensor ini dapat mendeteksi adanya perubahan
kandungan gas pada udara. Gas Sensor tipe Metal
Oxide Semiconductor (MOS) atau Chemiresistors
mendeteksi berdasarkan perubahan resistansi saat
sensor melakukan kontak dengan gas tertentu.
Hasil Pembacaan Sensor Gas
Hasil pembacaan berupa tegangan 0 - 5 volt yang
dikonversi menjadi angka 0 – 1024 untuk memudahkan
dalam pemrograman.

Hasil Pembacaan Sensor Gas

Sensor Gas
E. Contoh Sensor Analog
5. Sensor Heart Rate
Sensor yang dapat mengukur detak jantung. Sensor ini dilengkapi dengan
photodiode. Photodiode yang sudah terintegrasi dalam komponen APDS 9008
digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infra
Red (IR). Metoda pengukuran detak jantung pada pembuluh darah jari tangan
pada sistem ini menggunakan metoda refleksi, dimana IR sebagai sumber
cahaya dipasangkan sejajar dengan Photodiode sebagai sensor cahaya.
Sensor Heart Rate

Hasil pembacaan berupa tegangan yang kontinyu


dan dapat diolah menjadi grafik sehingga dalam
rentang waktu tertentu dapat diketahui BPM (Beat
per minute)

Hasil Pembacaan Sensor Heart Rate


F. Sensor Digital
• Pengertian Sensor Digital
Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal
keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan non-kontinu
dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam
“bit”.

Output digital dapat dalam bentuk Logika 1 atau


logika 0 (ON atau OFF). Sinyal fisik yang diterimanya Sensor Ultrasonic Sensor Suhu DHT11

akan dikonversi menjadi sinyal digital di dalam sensor


itu sendiri tanpa komponen eksternal.

Contoh : Sensor suhu digital, Sensor PIR, Sensor


Ultrasonik, dll.

Sensor PIR
F. Sensor Digital
2. Contoh Hasil Pembacaan Sensor Digital
Hasil pembacaan sensor digital adalah berupa pulsa yang dihasilkan dari tegangan yang diterima
dari sensor yaitu HIGH dan LOW pada rentang waktu tertentu.

Hasil Pembacaan Sensor Digital


G. Contoh Sensor Digital
• Sensor Suhu DHT11
DHT11 merupakan sensor one wire (satu kabel) untuk transfer data.
DHT11 mengirimkan data temperatur dan kelembaban dengan total
40 bit, yang dikelompokkan dalam 5 byte. 2 byte pertama
merupakan data kelembaban dan 2 byte selanjutnya adalah data
temperatur. Bit terakhir adalah pengecekan data.

Cara kerja: Apabila Suhu meningkat, resistansi listrik dari termistor


akan meningkat juga dan sebaliknya. Sensor ini dapat membaca
Sensor Suhu DHT11
suhu 0 – 50 derajat Celsius dengan toleransi +-2 derajat Celsius.
G. Contoh Sensor Digital
2. Sensor Suhu DS18B20
Sensor DS18B20 merupakan sensor digital pembaca suhu dengan
range -55 sd 125 derajat Celsius dengan toleransi 0,5 derajat.

Pembacaan data sensor ini hampir sama dengan DHT11 hanya


berbeda pada jumlah data yang dikirm yaitu 12 bit. Sensor Suhu DS18B20

Koneksi Sensor DS18B20 :


• VDD ->3V/5V
• DQ ->Pin digital
• GND ->Ground

Koneksi Sensor Suhu DS18B20


G. Contoh Sensor Digital
3. Sensor PIR
Sensor PIR (Passive Infra Red) merupakan
sensor yang memanfaatkan pancaran
gelombang inframerah yang dipancarkan oleh
benda sekitar. Dengan demikian, sensor ini
dapat mengetahui adanya pergerakan yang
ada di depannya.

Jangkauan sensor PIR dengan objek maksimal


12m dengan sudut sebaran 60 derajat.

Untuk memastikan yang dibaca adalah benar-


Jangkauan Sensor PIR
benar gerakan, terdapat komparator untuk
membandingkan dengan gelombang lain yang
diterima. Jika terdapat perbedaan, maka
output sensor akan mengeluarkan tegangan
Sensor PIR
listrik.
G. Contoh Sensor Digital
4. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis
(bunyi/gelombang ultrasonik) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.

Sensor ultrasonik dapat digunakan untuk mengukur jarak dengan suatu benda tertentu.

Rumus sebagai berikut:


S = jarak (cm)
T =waktu (detik)

Pemasangan Sensor PIR


H. Elemen Unit Pemroses Sensor
Secara umum, komponen dasar dari sebuah sensor meliputi unit penginderaan, unit pemrosesan,
unit Analog to Digital Converter (ADC), unit daya, penyimpanan, dan transceiver

Sensing Unit Processing Unit Transceiver

Sensing ADC CPU Storage

Power Unit
H. Elemen Unit Pemroses Sensor
1. Sensing Unit
Elemen penginderaan (sensing unit) adalah
sebuah perangkat keras, yang bertanggung
jawab untuk mengukur setiap stimulus fisik
(yaitu cahaya, suhu, suara, dll) di lingkungan
untuk mengumpulkan data yang bersangkutan.

Apabila sensor tersebut berjenis analog maka


perlu ditambahakan ADC (Analog to Digital
Converter) agar untuk mengkonversi data
menjadi digital sebelum dibaca oleh
LM35
IC ADC0804
mikrokontroller.

Contoh: Sensor suhu LM35 dibaca oleh IC


ADC0804.
H. Elemen Unit Pemroses Sensor
2. Processing Unit
Elemen pemroses (processing unit)
adalah sebuah perangkat keras, yang
bertugas untuk mengolah,
menampilkan, dan menyimpan data
hasil pembacaan sensing unit. Elemen
pemroses minimal memiliki CPU dan
storage dalam beroperasi.

Contoh: Arduino, Raspberry, ESP8266,


ESP32, dll
Arduino Raspberry
H. Elemen Unit Pemroses Sensor
3. Transceiver
Sebuah transceiver diperlukan untuk menghubungkan node
sensor ke node lain dalam jaringan untuk transmisi dan
penerimaan data yang diperlukan.

Sebagian besar Industrial, Scientific and Medical band (ISM)


lebih banyak digunakan dalam teknologi sensor yang
memanfaatkan frekuensi bebas dan tiga skema komunikasi
umum, yaitu komunikasi optik (laser), Inframerah (IR), dan
frekuensi radio (RF) telah digunakan sebagai transmisi nirkabel
media. Radio Frekuensi
I. Pengertian Aktuator
Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk
menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau
sistem. Aktuator diaktifkan dengan sistem mekanis yang
biasanya digerakkan oleh motor listrik. Namun ada
aktuator yang menggunakan angin, atau cairan.

Aktuator biasanya adalah suatu output dari suatu sistem


yang dikendalikan mikrokontroller.

Contoh: Motor DC, relay, solenoid valve, servo motor,


stepper motor, dll.

Aktuator
J. Jenis Aktuator
Adapun jenis aktuator seperti aktuator linier, putar dan elektromagnetik.

Aktuator Linier Aktuator Putar Aktuator Elektromagnetik


K. Aktuator Linier
Aktuator Linier Adalah
Aktuator yang menciptakan gerak dalam
garis lurus, berbeda dengan gerak melingkar
pada motor listrik konvensional.

Aktuator linier digunakan dalam peralatan


mesin dan mesin industri, di periferal
komputer seperti disk drive dan printer, di
katup dan peredam, dan lain lain.

Aktuator linier dapat dihasilkan dari motor


listrik, pneumatic, dan hidrolik.
Aktuator Linier
L. Aktuator Linier
Gambaran Penerapan Aktuator Linier
Aktuator linier diterapkan pada banyak hal, terutama di bagian produksi industri.

Contoh: Material Handling, Robotika, Manufaktur Makanan dan Minuman, Otomatisasi Jendela, dll

Material Handling Robotika ManufakturMakanan Minuman Aktuator otomatisasi jendela


M. Aktuator Putar
Aktuator putar adalah aktuator yang menghasilkan
gerakan putar atau torsi. Aktuator putar yang paling
sederhana adalah murni mekanis dimana gerakan
linier dalam satu arah menimbulkan gerakan rotasi.

Gerakan yang dihasilkan oleh aktuator dapat


berupa rotasi kontinu, seperti untuk motor listrik,
atau gerakan ke posisi sudut tetap seperti untuk
motor servo dan motor stepper.

Bentuk selanjutnya, motor torsi, tidak selalu


menghasilkan putaran apapun tetapi hanya
menghasilkan torsi presisi yang kemudian
menyebabkan rotasi atau diseimbangkan oleh
beberapa torsi yang berlawanan. Aktuator Putar
N. Aktuator Elektromagnetik
Aktuator elektromagnetik bekerja dengan memanfaatkan tarikan magnet yang
dihasilkan oleh gaya elektromagnetik.

Contoh :Relay, Solenoid Valve, Motor DC

Selenoid Relay Motor DC


O. Contoh Aktuator Elektromagnetik
Relay
Relay adalah saklar elektromekanikal yang
digunakan untuk membuka dan menutup
rangkaian listirk serta menstimulasi listrik kecil
untuk mengendalikan katup pada arus yang
lebih besar. Komponen yang menyusun relay
ada diantaranya yaitu elektromagnetik (coil),
armature, switch contact point (saklar), dan
spring.

Relay saat tidak Relay saat diberi Gambaran Cara Kerja Relay
diberi tegangan tegangan

Simbol Kondisi Relay


O. Contoh Aktuator Elektromagnetik
Solenoid Valve
Solenoid Valve atau katup listrik merupakan Solenoid Valve bekerja secara electromechanically dimana
elemen kontrol yang paling sering digunakan mereka mempunyai kumparan (coil) sebagai penggeraknya.
dalam suatu aliran fluida. Tugas solenoid valve
adalah untuk shut off, release, mengalirkan
atau mencampurkan fluida.

Implementasinya banyak di area aplikasi dunia


industry seperti Oil & Gas, steam, petrokimia,
pengolahan limbah, dan sebagainya.

Cara Kerja Solenoid Valve Bagian - Bagian Selenoid

Selenoid Valve
O. Contoh Aktuator Elektromagnetik
Motor DC
Motor DC (direct current) merupakan motor yang digerakkan dengan arus searah. Motor DC tersusun atas lilitan
tembaga pada poros (rotor) dan magnet (stator) disampingnya. Sehingga saat mendapatkan arus listrik, stator
dapat berputar karena adanya fenomena elektromagnetik.

Adapun jenis motor DC yang sering digunakan pada projek iot yaitu Motor Bruses , Motor Servo, Motor Stepper

Motor Bruses Motor Servo Motor Stepper


P. Jenis Aktuator berdasarkan Sumber Energi

Jenis aktuator berdasarkan


sumber energi terbagi
menjadi
• hidraulik
• pneumatik
• Elektrik
• Termal atau magnetik
• Mekanikal.

Aktuator Berdasarkan Sumber Energi


Q. Hidraulik
Aktuator hidraulik (hydraulic actuator) merupakan
komponen sistem hidraulik yang digunakan untuk
menggerakkan beban. Aktuator mengubah tenaga
hidraulik menjadi tenaga mekanik (linear maupun
putar). Sistem hidrolik memiliki rentang tekanan
operasi antara 1 hingga 35 Megapascal.

Sistem aktuator hidrolik menggunakan konsep


Hukum Pascal yang menyatakan bahwa tekanan
yang diberikan pada titik tertentu pada fluida
dalam wadah ditransmisikan secara merata ke
Gambaran Cara Kerja Hidraulik
semua arah di dalam fluida serta dinding wadah
tanpa kehilangan apapun.

Komponen utama dari unit ini adalah katup pilot yang juga dikenal sebagai katup spool dan silinder utama (atau
silinder daya. Silinder utama memiliki dua bagian. Kedua daerah ini diperoleh dengan membagi silinder utama dengan
piston utama. Jadi, ada dua ruang silinder utama. Laju aliran fluida di dalam silinder dikendalikan oleh katup spool.
R. Pneumatik
Pada dasarnya sistem berbasis teknik pneumatik ini
menggunakan udara sebagai media operasinya.
Aktuator pneumatik beroperasi sedemikian rupa
sehingga mengubah udara bertekanan yang
diterapkan padanya menjadi perpindahan.

Dua unit utama dari aktuator ini adalah piston dan


diafragma. Dalam jenis aktuator ini, kedua unit ini
menciptakan tenaga penggerak dari udara yang
disuplai.

Pneumatik digunakan dalam berbagai hal, misalnya


pada robotika di mesin-mesin industri.
Aktuator Pneumatik Robot Lengan Pneumatik

Pneumatik memerlukan suplai tekanan udara untuk


menggerakkan aktuator. Tekanan udara dapat
menggunakan kompresor.
S. Elektrik
Aktuator Elektrik Adalah
perangkat elektromekanis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kebanyakan aktuator
elektrik beroperasi melalui interaksi medan magnet dan konduktor pembawa arus untuk menghasilkan
gaya. Proses sebaliknya, menghasilkan energi listrik dari energi mekanik, dilakukan dengan generator
seperti alternator atau dinamo.

Aktuator dan generator listrik biasa disebut sebagai mesin listrik. Terdapat beberapa jenis aktuator elektrik
yaitu elektromekanikal, elektrohidraulik dan linier motor.
T. Termal dan Magnetik
Aktuator termal dan magnetik biasanya terdiri dari
paduan shape memory yang dapat dipanaskan untuk
menghasilkan gerakan. Pergerakan aktuator termal
atau magnetik sering kali berasal dari efek Joule, tetapi
dapat juga terjadi ketika sebuah kumparan
ditempatkan dalam medan magnet statis. Medan
magnet menyebabkan gerakan konstan yang disebut
gaya Laplace-Lorentz.

Contoh yang menggunakan aktuator jenis termal atau


magnetik adalah adalah thermostat dan magnet
elektro.

Aktuator Termal
T. Termal dan Magnetik
Aktuator termal mengubah energi panas menjadi energi kinetik, atau gerak. Aktuator termostatik terdiri
dari bahan penginderaan suhu yang disegel di dalam wadah oleh diafragma yang mendorong sumbat
untuk menggerakkan piston di dalam pemandu. Elemen kunci dari aktuator termal adalah bahan
penginderaan suhu.

Bahan inilah yang mengembang dan


berkontraksi berdasarkan suhu
perangkat, menyebabkan piston
bergerak. Bahan ini bisa berupa cairan,
gas, zat seperti lilin atau bahan lain
yang berubah volume berdasarkan
suhu.

Aktuator Termal
U. Mekanikal
Beberapa aktuator sebagian besar bersifat
mekanis, seperti katrol atau sistem rak dan
pinion. Gaya mekanis lain diterapkan, seperti
menarik atau mendorong, dan aktuator akan
memanfaatkan gerakan tunggal itu untuk
menghasilkan hasil yang diinginkan.

Misalnya, memutar satu roda gigi pada satu


set rak dan pinion dapat memobilisasi objek
dari titik A ke titik B. Gerakan menarik yang
diterapkan pada katrol dapat membawa sisi
lain ke atas atau menuju lokasi yang
diinginkan.
Rack and pinion
V. Cara Memilih Aktuator yang Tepat
Memahami berbagai jenis aktuator
adalah langkah penting dalam
perancangan sistem karena setiap
jenis aktuator memiliki tujuan dan
kebutuhan energi yang berbeda.
• Ketersediaan Sumber Daya
• Gerakan
• Presisi
• Masalah Keamanan dan
Lingkungan
• Pedoman Resmi

Aktuator
W. Contoh Penerapan Aktuator dalam IoT
1. Mesin Kopi
Mesin Pengolahan Kopi / Alat Pembuat Kopi adalah alat yang berfungsi untuk memproduksi atau
membuat olahan kopi berupa minuman kopi yang beraneka ragam dan rasa. Dalam mesin kopi
terdapat beberapa aktuator seperti motor stepper, solenoid valve, dan turntable motor.
W. Contoh Penerapan Aktuator dalam IoT
2. Pengunci Pintu Pintar
Kunci pintar adalah kunci elektromekanis yang
dirancang untuk melakukan operasi penguncian
dan pembukaan kunci pada pintu ketika
menerima instruksi dari perangkat resmi
menggunakan protokol nirkabel dan kunci
kriptografi untuk menjalankan proses otorisasi.

Pengunci pintu pintar menggunakan solenoid


sebagai aktuator untuk mengunci pintu tersebut.

Pengunci Pintu Pintar


W. Contoh Penerapan Aktuator dalam IoT
3. Lampu Rumah Pintar
Lampu rumah pintar bekerja dengan mematikan
dan menghidupkan lampu secara otomatis atau
dikendalikan melalui aplikasi.

Aktuator yang digunakan dalam lampu pintar


adalah relay. Relay bekerja dengan
memanfaatkan medan magnet timbul karena
adanya tegangan listrik.

Lampu Rumah Pintar


ENJOY THIS GREAT TIME

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai