Disusun Oleh :
DARA PIHAR UTAMI
24040115120053
DEPARTEMEN FISIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
PENDAHULUAN
c. Thermocouple
Thermocouple tersusun atas dua kawat logam yang berbeda yang menyatu
pada satu ujung. Ketika salah satu ujung kawat terhubung untuk mengukur
suatu instrument, thermocouple menjadi sensitive dan menjadi alat
pengukur yang memiliki keakuratan yang tinggi. Faktor utama yang harus
dipertimbangkan ketika memilih sepasang material adalah perbedaan
termoelektrik antara kedua material. Perbedaaan yang signifikan antara
kedua material akan memberikan hasil yang baik. Thermocouple biasanya
digunakan untuk mengukur suhu dengan range yang besar. Keuntungan
menggunakan thermocouple adalah:
-Kecepatan responnya tinggi
-Bentuknya kecil-Dapat stabil lebih lama
-Mudah dibuat
Di samping keuntungan dari thermocouple juga terdapat kerugiannya antara
lain adalah tegangan keluaran dari output ini kecil, sensitivitasnya rendah,
memerlukan suhu referens iuntuk dibandingkan dengan suhu terukurnya.
Cara kerja:Termokopel akan menimbulkan arus listrik yang mengalir pada
rangkaian yang terpasang ketika terjadi perbedaan suhu. Besar arus yang
dihasilkan tergantung dari perbedaan suhuantara suhu yang terukur dengan
suhu referensi pada ujung pertemuan kawat. Pemanasan pada simpangan
terukur (measuring junction) menghasilkan tegangan yang lebih besar
daripada tegangan pada reference junction.
Perbedaan tegangan ini sebanding dengan perbedaan suhu dan dapat treukur
pada voltmeter.
Apabila dua metal/logam yang berbeda digabungkan pada salah satu ujung
kemudiandipanaskan, pada kedua ujung yang lain akan timbul tegangan
(Efek Seebek, tahun 1821).Pada kalang/rangkaian thermocouple terdapat
hot junction dan cold junction. Hot junction merupakan suatu pertemuan
dua logam, dimana pada titik ini terjadi pemanasan. Hot junction disebut
juga dengan measuring junction. Cold junction disebut juga reference
junction karena pada titik ini tidak terjadi perubahan suhu karena
pemanasan, suhu padatitik ini merupakan suhu lingkungan yang dijadikan
sebagai acuan / referensi. Tegangan yang terjadi, tergantung dari jenis
material A dan B, dan beda temperatur antara hot junction dan cold junction
(reference temperature).
Aplikasi:
-Untuk memantau suhu pada peralatan yang bertemperatur tinggi
-Untuk mengukur suhu manusia akan tetapi sensitivitasnya rendah (kurang
akurat)
d. Thermoresistor
Daya hambat dari sebagian besar logam pantas untuk dipertimbangkan
derajat ketergantungannya terhadap suhu. Dengan ini akan lebih mudah
untuk membentuk suatu temperature tranducer. Sebuah resistor yang
didesain untuk suatu tujuan disebut juga resistance thermometer. Variasi
resistansi pada sebagian besar logaml dapat dianggap linear terhadap
rentang suhu. Karena sensitivitas dari thermoresistor rendah, maka
sebaiknya menggunakanrangkaian jembatan wheatstone.
Aplikasi:
-Untuk mengukur suhu manusia ( resistance thermometer)
Sumber Referensi
Fitriani, Nur. (2015). Simulasi Sensor Suhu pada alat Blood Warmer. Jurnal
Elektromedik, 15, 3-4.
Sholeha, Thie. (2010). Cara Kerja Sensor dan Aplikasi di Bidang Medis. 7, 3-5.