Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TRANSDUSER UNTUK BIDANG MEDIK

Disusun Oleh :
DARA PIHAR UTAMI
24040115120053

PROGRAM STUDI FISIKA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang,baik


secara langsung maupun tidak pasti sangat berpengaruh juga pada perkembangan
Teknologi dibidang kesehatan. Teknologi dibidang kesehatan, khususnya peralatan
kesehatan adalah merupakan salah satu penunjang bagi kelancaran pelayanan
kesehatan pada centra-centra pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,klinik,
puskesmas dan lain-lain. Untuk itu dalam dunia kesehatan peralatan kesehatan
merupakan sesuatu hal yang sangat penting dan berperan dalam menyelamatkan
banyak jiwa pasien. Mengingat begitu pentingnya peran dan &ungsi dari peralatan
kesehatan, maka dituntutuntuk selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan
Teknologi di bidang alat kesehatan. Ilmu yang berhubungan dengan alat-alat di bidang
medis adalah Instrumentasi Medis, merupakan pengetahuan serta dasar ilmu dari fisika
medis. Dalam pembahasan kali ini akan difokuskan mengenai transduser dan sensor
dalam bidang medis serta pemanfaatannya.

1. Transduser dan sensor

Tranduser mentransformasikan suatu sinyal dari bentuk energy yang satu


menjadi bentuk energi yang lain atau dari besaran fisik yang satu menjadi
besaran fisik yang lain.
• Keluaran tranduser : sinyal listrik (arus, tegangan, resistansi, kapasitansi atau
frekuensi)
Pada dasarnya sensor juga merupakan tranduser. Yang membedakan antara
sensor dengan tranduser adalah aplikasi dan penggunaannya. Sensor adalah
transduser yang berfungsi untuk mengola variasi gerak, cahaya, dan panas atau
sinar, magnetis, dan kimia menjadi tegangan serta arus listrik. Sensor sendiri
adalah komponen penting pada berbagai peralatan. Sensor juga berfungsi
sebagai alat untuk mendeteksi dan juga untuk mengetahui magnitude.
Transduser sendiri memiliki arti mengubah, resapan dari bahasa latin traducere
Bentuk perubahan yang dimaksud adalah kemampuan merubah suatu energi
kedalam bentuk energi lain. Energi yang diolah bertujuan untuk menunjang
daripada kinerja piranti yang menggunakan sensor itu sendiri. Sensor sendiri
sering digunakan dalam proses pendeteksi untuk proses pengukuran. Sensor
yang sering menjadi digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik antara lain
sensor cahaya atau sinar, sensor suhu, serta sensor tekanan Berikut ini
merupakan macam-macam Sensor beserta Fungsi dan Implementasinya.

2. Aplikasi Sensor dan Transduser dalam Bidang Medik

a. LVDT ( Linear Variable Differential Transformers )LVDT merupakan


sensor posisi ( sensor elektromekanikal ) yang inputannya berupa
perpindahan secara mekanik. Cara Kerja:Sensor ini memiliki coil primer
dan coil sekunder. Ketika koil primer tereksitasi oleh arus,tegangan
terinduksi ke dalam dua koil sekunder. Penghubung antara dua koil ini
berubah posisi karena adanya pergeseran inti di dalamnya. Ketika inti
berada simetris di antara duakoil sekunder ini, setiap koil sekunder
terinduksi oleh tegangan yang sama, dan output tegangannya yang
merupakan perbedaan tegangan antara dua koil sekunder bernilai nol.Ketika
inti bergeser dari titik kesetimbangan, tegangan yang terinduksi ke dalam
koilsekunder berubah. Ketika inti bergerak naik maka tegangan pada koil
sekunder lainnya menurun. Perbedaan tegangan output yang dihasilkan
linear dengan posisi inti.
Aplikasi LVDT:
-Untuk pengukur tekanan darah ( blood pressure )
-Mengukur volume paru-paru berdasarkan pernafasan
Gambar bagian dari LVDT

Gambar hubungan antara inti dengan tegangan output yang dihasilkan

b. Capacitive Displacement Tranducer


Cara kerja:
Capacitive Displacement Tranducer terdiri atas dua buah variable kapasitor
yang diatur sehingga kapasitor ini merasakan perubahan yang sama tapi
pada arah yang berlawanan.Gambar hubungan antara inti dengan tegangan
output yang dihasilkan. Kapsitor terbentuk dari dua buah plat logam yang
disusun. Pengukuran menggunakan prinsip perbedaan kapasitansi antara
dua plat.

Differential capacitor dapat juga digunakan sebagai pressure tranducer


untuk mengukur tekanan.
Aplikasi
:-Pengukur panjang tulang dengan tekanan
-Mengukur volume paru-paru berdasarkan pernafasan

c. Thermocouple
Thermocouple tersusun atas dua kawat logam yang berbeda yang menyatu
pada satu ujung. Ketika salah satu ujung kawat terhubung untuk mengukur
suatu instrument, thermocouple menjadi sensitive dan menjadi alat
pengukur yang memiliki keakuratan yang tinggi. Faktor utama yang harus
dipertimbangkan ketika memilih sepasang material adalah perbedaan
termoelektrik antara kedua material. Perbedaaan yang signifikan antara
kedua material akan memberikan hasil yang baik. Thermocouple biasanya
digunakan untuk mengukur suhu dengan range yang besar. Keuntungan
menggunakan thermocouple adalah:
-Kecepatan responnya tinggi
-Bentuknya kecil-Dapat stabil lebih lama
-Mudah dibuat
Di samping keuntungan dari thermocouple juga terdapat kerugiannya antara
lain adalah tegangan keluaran dari output ini kecil, sensitivitasnya rendah,
memerlukan suhu referens iuntuk dibandingkan dengan suhu terukurnya.
Cara kerja:Termokopel akan menimbulkan arus listrik yang mengalir pada
rangkaian yang terpasang ketika terjadi perbedaan suhu. Besar arus yang
dihasilkan tergantung dari perbedaan suhuantara suhu yang terukur dengan
suhu referensi pada ujung pertemuan kawat. Pemanasan pada simpangan
terukur (measuring junction) menghasilkan tegangan yang lebih besar
daripada tegangan pada reference junction.
Perbedaan tegangan ini sebanding dengan perbedaan suhu dan dapat treukur
pada voltmeter.

Apabila dua metal/logam yang berbeda digabungkan pada salah satu ujung
kemudiandipanaskan, pada kedua ujung yang lain akan timbul tegangan
(Efek Seebek, tahun 1821).Pada kalang/rangkaian thermocouple terdapat
hot junction dan cold junction. Hot junction merupakan suatu pertemuan
dua logam, dimana pada titik ini terjadi pemanasan. Hot junction disebut
juga dengan measuring junction. Cold junction disebut juga reference
junction karena pada titik ini tidak terjadi perubahan suhu karena
pemanasan, suhu padatitik ini merupakan suhu lingkungan yang dijadikan
sebagai acuan / referensi. Tegangan yang terjadi, tergantung dari jenis
material A dan B, dan beda temperatur antara hot junction dan cold junction
(reference temperature).
Aplikasi:
-Untuk memantau suhu pada peralatan yang bertemperatur tinggi
-Untuk mengukur suhu manusia akan tetapi sensitivitasnya rendah (kurang
akurat)

d. Thermoresistor
Daya hambat dari sebagian besar logam pantas untuk dipertimbangkan
derajat ketergantungannya terhadap suhu. Dengan ini akan lebih mudah
untuk membentuk suatu temperature tranducer. Sebuah resistor yang
didesain untuk suatu tujuan disebut juga resistance thermometer. Variasi
resistansi pada sebagian besar logaml dapat dianggap linear terhadap
rentang suhu. Karena sensitivitas dari thermoresistor rendah, maka
sebaiknya menggunakanrangkaian jembatan wheatstone.
Aplikasi:
-Untuk mengukur suhu manusia ( resistance thermometer)
Sumber Referensi

Fitriani, Nur. (2015). Simulasi Sensor Suhu pada alat Blood Warmer. Jurnal
Elektromedik, 15, 3-4.

Sholeha, Thie. (2010). Cara Kerja Sensor dan Aplikasi di Bidang Medis. 7, 3-5.

Anda mungkin juga menyukai