Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI

DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK ELEKTRONIKA
NEGERI SURABAYA
ELECTRONIC ENGINEERING POLYTECHNIC
INSTITUTE OF SURABAYA
(EEPIS)

SENSOR DAN AKTUATOR

JUDUL : IDENTIFIKASI SENSOR


NAMA :Arya Damar Waluyo Jati
KELAS :2 D4 Teknik Elektronika A
NRP :2121600014
DOSEN :Khairurizal Alfathdyanto S.T., M.T.
ASISTEN : -
TANGGAL :10 MARET 2023
PERCOBAAN 1
IDENTIFIKASISENSOR

I. TUJUAN
1. Tujuan dari percobaan ini ialah agar mahasiswa/i dapat mengenali dan memahami
perbedaan yang ada pada setiap karakteristik sensor.
2. Mahasiswa mampu mengidentifiasikan jenis sensor
3. Mahasiswa mampu memahami spesifikasi sensor
4. Mahasiswa mampu memanfaat dan mengembangkan jenis sensor.

II. DASAR TEORI 1. Sensor


1.1 Pengertian Sensor
Sensor merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau
sinyal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia,
energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sensor dibagi menjadi dua yaitu:
• Sensor Aktif
Sensor yang mengeluarkan sinyal (memakan daya) untuk
melakukan fungsi pendeteksiannya.
• Sensor Pasif
Sensor yang dapat langsung mendeteksi perubahan besaran fisik.
Dengan perngertian lain, sensor merupakan detektor yang memiliki kemampuan
untuk mengukur beberapa jenis kualitas fisik yang teerjadi, seperti tekanan atau
cahaya.

1.2 Jenis-jenis Sensor


Berikut merupakan jenis-jenis sensor sesuai dengan kegunaannya :
• Sensor Strain
Sensor ini ialah resistor datar biasanya melekat pada permukaan
yang diinginkan untuk melenturkan atau membengkokkan. Prinsip sensor
ini diukur dalam 3 arah yaitu axial, bending dan torsional dan shear.
• Sensor Suara
Microphone adalah sensor yang digunakan untuk mengukur suara,
tapi terdapat banyak tipe dari sensor suara microphones. Sensor suara
terdiri dari 4 jenis yaitu Kondensor Mikrofon, Piezoelectric Microphones,
Magnetic Microphones dan Electret Microphones.
• Sensor Getaran
Pengukuran Getaran atau percepatan paling sering meggunakan
sensor piezoelektrik keramik atau accelerometer. Tiga faktor utama
membedakan sensor getaran: frekuensi natural, koefisien redaman, dan
faktor skala. Faktor skala berhubungan output ke input akselerasi dan
terkait dengan sensitivitas. Paramter frekuensi natural dan koefisien
redaman menentukan tingkat akurasi dari sensor getaran.
• Sensor Posisi
Ada berbagai jenis sensor posisi yang bias menjadi pilihan untuk
penelitian. Faktor-faktor pendorong dalam memilih sensor posisi adalah
eksitasi, penyaringan/filtering, lingkungan, dan tidak perlu meyentuh saat
mengukur jarak, atau koneksi fisik langsung diperlukan untuk mengukur
jarak. Tidak ada satupun jenis sensor universal untuk tekanan atau gaya.
Mendeteksi posisi telah dilakukakn dengan sensor untuk waktu yang lama,
sehingga kedua preferensi dan aplikasi memainkan peran dalam membuat
keputusan ini.
• Sensor Tekanan
Tekanan tinggi atau rendah adalah semua relatif - seperti panas
“heat”. Hal ini dapat “panas” di sebuah ruangan, tetapi suhu di ruangan itu
tidak seberapa dibandingkan dengan suhu di permukaan matahari. Dengan
tekanan, perbandingan membuat pengukuran. Ada 5 macam pengukuran
tekanan :
mutlak, gauge, vakum, diferensial, dan tertutup.
• Sensor Gaya
Load Cell Sejak waktu yang lama penggunaan skala tuas mekanik
digunakan untuk mengukur gaya. Namun saat ini, sensor load cell strain
gage adalah yang paling umum karena sensor jenis ini tidak memerlukan
jumlah kalibrasi dan pemeliharaan skala. Loas Cell dapat berupa
dikondisikan atau nonconditioned.
• Sensor Suhu
Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu komponen
yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga
dapat mendeteksi gejala perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu
melakukan pengukuran terhadap jumlah energi panas/dingin yang
dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan kita untuk
mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu tersebut
dalam bentuk output Analog maupun Digital.

2. Indikator 1. Pengertian Indikator


Indikator ialah alat ukur dalam sebuah proses mencapai tujuan. Indikator
tidak selalu menjelaskan tentang keadaan keseluruhan, tetapi juga dapat berupa
sebuah petunjuk (indikasi) atau perkiraan yang mewakili keadaan tersebut.
Indikator dapat digunakan untuk mengetahui faktor perubahan dalam mencapai
mencapai tujuan tersebut.

2. Fungsi Indikator
Indikator digunakan sesuai bidang yang memiliki kebutuhan berbeda-beda.
Namun secara umum, fungsi indikator adalah sebagai berikut :
• Indikator menjadi alat ukur terhadap suatu hal yang akan dicapai.
• Indikator menjadi ukuran kuantitatif dan kualitatif yang dapat
menggambarkan tingkat pencapaian sesuai yang sudah dirancang.
• Indikator berfungsi untuk mengindikasikan tercapainya hal yang
diinginkan.
• Indikator menjadi acuan dalam mencapai target sasaran.
• Indikator digunakan untuk mengetahui perkembangan dalam mencapai
suatu hal.
• Indikator menjadi tanda tercapainya suatu tujuan.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Module Sensor
2. Alat Tulis
3. Akses Internet (Opsional)

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
2. Cari datasheet sensor sesuai kode yang ada pada google atau sejenisnya.
3. Jika ingin mencari tahu sistem kerja sensor sendiri dapat dilakukan dengan
menghubungkan sensor pada modul atau komponen tambahan.
4. Catat hasilnya jika sudah mendapatkan datasheet sensor secara aktual.

V. DATA PERCOBAAN
Dari pencarian datasheet sensor yang ada maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Gambar 1. Kode Sensor Kit
Gambar 2. Hasil Identifikasi Sensor
VI. ANALISA
Pada pencarian datasheet diatas dapat kita lihat jika sensor memiliki 2 output
yaitu analog dan digital. Sensor memiliki rata-rata Range Output 3,3V – 5V. Dan untuk
akurasi sensor sendiri memiliki range yang berbeda-beda yang dapat muncul dalam
pengukuran suatu variabel. Diambil contoh dari sensor Digital Temperature (KY-028)
jika dilihat memiliki akurasi ±0,5°C yang artinya tidak ada kepastian sebesar ±0,5°C
dalam setiap nilai suhu yang diukur.
Sensor adalah komponen yang mendeteksi parameter fisik dan mengubahnya
menjadi sinyal listrik sehigga dapat terkuantisasi dan dapat diolah oleh komponen listrik
lainnya dalam system.
Actuator adalah komponen yang dapat menghasilkan pergerakan dalam system
elektronik.
Indicator adalah komponen yang digunakan untuk mengetahui keberadaan sinyal
pada system elektronik.

SENSOR MENURUT BESARAN YANG DIUKUR


1. Mechanical quantities(mekanik) : displacement, strain, rotation velocity,
acceleraton, pressure, force/torque, twisting, weight, flow.
2. Thermal quantities(panas) :temperature, heat.
3. Electromagnetic/optical quantities(electromagnet) :voltage, current, frequency
phase, visual,light, magnetism.
4. Chemical quantities (kimia) : temperature, PH value,
SENSOR AKTIF DAN PASIF
a. Sensor aktif adalah sensor yang mengeluarkan sinyal (memakan daya) untuk
melakukan fungsi pendeteksiannya.
b. Sensor pasif adalah sensor yang dapat langsung mendeteksi perubahan besaran
fisik.
OUPUT ANALOG DAN DIGITAL
A. Analog : keluaran sensor bersifat continue sehingga bernilai tegangan atau arus
yang dapat berfariasi.
B. Digital : keluaran sensor bersifat diskrit sehingga memiliki nilai tegangan pada titik-
titik tertentu saja biasanya 2 posisi (HIGH/LOW).

KARAKTERISTIK SENSOR
1. Range kerja ( measurement range) : rentang pengukuran dan besaran fisik yang
dapat.
2. Range output : range output yang dapat dikeluarkan sensor.
3. Ketelitian (accuracy) : kesalahan pengukuran yang dapat terjadi saat menggunakan
sensor,
4. Resolusi (resolution) : perubahan sinyal terkecil yang dapat dideteksi sensor.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 macam
tipe alat yaitu sensor dan indicator .Sensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk
merubah besaran fisika/kimia menjadi besaran listrik sedangkan indicator adalah sebuah
alat yang dapat mengisyaratkan atau memberikan petunjuk ataupun keterangan.

Anda mungkin juga menyukai