Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH JENIS SENSOR

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Sensor & Aktuator

Nama : Diki Yusril Ilyas


NIM : 220341029
Kelas : 2AEB

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG

Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id

2021
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor

JENIS SENSOR
I. PENDAHULUAN
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran
fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu,
kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya. Setelah mengamati terjadinya
perubahan, Input yang terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi Output yang dapat
dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu sendiri ataupun
ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau diolah
menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Sensor pada dasarnya dapat digolong sebagai Transduser Input karena dapat
mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya
menjadi sinyal listrik ataupun resistansi (yang kemudian dikonversikan lagi ke
tegangan atau sinyal listrik).

II. PEMBAHASAN
1. LVDT (Linear Variabel Differensial Transformer)
a. Cara Kerja
Sesuai dengan namanya, sensor LVDT adalah sensor linear yang berfungsi
sebagai transducer elektromagnetik yang bisa mengkonversi gerak lurus pada
suatu material menjadi sinyal listrik. Sensor LVDT juga berfungsi untuk
mengukur gerakan kecil mulai dari beberapa inci sampai seperjuta inci .
Cara kerja sensor LVDT adalah dengan bergeraknya inti (core) di
sepanjang bodi. Posisi inti (core) di dalam bodi dideteksi oleh lilitan coil, dimana
arus AC dialirkan ke coil. Sinyal kemudian diproses oleh conditioning
electronic untuk menunjukkan sebuah pengukuran dari posisi inti (core). Bodi
umumnya diletakkan pada bagian yang diam (static) dari elemen
sementara core sebagai bagian yang bergerak
b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Force transducers
 Pressure transducers
 Sensor perpindahan induktif
 Temperature Transducers

2. Inductosyn
a. Cara Kerja
Sensor Inductosyn Ini adalah transduser elektromagnetik yang digunakan
untuk mengukur perpindahan linier, dengan ketepatan urutan mikron. Hal ini
digunakan dalam koordinat mesin dan peralatan mesin mengukur dengan kontrol
numerik. Transduser ini terdiri dari dua bagian magnetis digabungkan, disebut
skala tetap dan sejajar dengan perpindahan sumbu terletak dan tumpang tindih
lain untuk slide sebelumnya dan integral dengan bagian bergerak.
Bagian tetap terukir dengan trek sirkuit tercetak dalam bentuk gelombang
persegi panjang dengan langkah p. Bagian mobile memiliki dua kecil, dihadapkan
dengan skala, dan keluar dari fase satu sama integer langkah langkah lagi ¼
(mirip dengan yang terlihat untuk encoders tambahan). Jika bagian tersebut
bersemangat dengan alternating sinyal set di setiap sirkuit dari bagian geser
tegangan yang fungsi linear perpindahan dan gelombang lapangan skala
dikumpulkan. Amplitudo bervariasi antara maksimum dan minimum sesuai
dengan sirkuit tetap dan bergerak dihadapkan ½ langkah atau offset. Pengukuran
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
ini dilakukan dengan menambahkan jumlah siklus sinyal output penuh ditambah
variasi dalam siklus. Ketidakpastian makna diselesaikan dengan membandingkan
fase dari dua sensor.
b. Gambar

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Satellite Communication Ground
 Antena radar pencarian udara
 Scanners inframerah udara
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
 Space Flight Qualified Robotic Arms

3. Accelerometer
a. Cara Kerja
Accelerometer adalah suatu sensor yang dipakai untuk mengukur kecepatan
suatu benda atau objek. Accelerometer dapat mengukur percepatan dinamis dan
juga statis. Sesuai dengan namanya, prinsip kerja dari accelerometer adalah
prinsip percepatan (acceleration). Misalkan suatu per yang memiliki beban
dilepaskan kemudian beban bergerak dengan suatu percepatan sampai pada
kondisi tertentu hingga berhenti. Apabila terjadi goncangan maka beban akan
berayun kembali. Pengukuran tersebut juga merupakan hasil pengukuran chip.
Apabila menghendaki sensor untuk dapat mendeteksi 3 dimensi maka Anda
membutuhkan 3 pasang plat yang dipasang tegak lurus antar masing-masing chip.
Accelerometer memiliki beberapa fungsi, akan tetapi fungsinya akan
menjadi berbeda bergantung pada alat yang digunakan. Pada ponsel misalnya,
accelerometer memiliki fungsi shake control. Pada saat Anda menggoyangkan
telepon, seketika fitur pada telepon pun berubah. Misalnya saat Anda memutar
lagu kemudian dapat berganti ke playlist selanjutnya. Atau bisa juga saat Anda
mengganti tampilan layar dari vertikal ke horizontal. Berbeda halnya pada
kamera video, accelerometer disini berfungsi untuk menstabilkan tangkapan
gambar sehingga bisa meminimalkan blur kamera.
b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
c. Datasheet
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
d. Contoh penggunaan
 Layar Telepon Genggam
 Transportasi
 Sportwatch

4. Gyroscope
a. Cara Kerja
Gyroscope adalah perangkat untuk mengukur atau mempertahankan
orientasi, dengan prinsip ketetapan momentum sudut, alat ini bekerja sama
dengan accelerometer. Mekanismenya adalah sebuah roda berputar dengan
piringan didalamya yang tetap stabil. Alat ini sering digunakan pada robot atau
drone serta alat-alat canggih lainnya.
Pada gyroscope terdapat gyro sensor untuk menentukan orientasi gerak
dengan bertumpu pada roda atau cakram yang berotasi dengan cepat pada
sumbu. Gyro sensor sendiri memiliki fungsi untuk mendeteksi gerakan sesuai
gravitasi, atau dengan kata lain mendeteksi gerakan pengguna.
Sebelum digunakan, gyro sensor harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu
dengan menggunakan bandul. Proses kalibrasi tersebut berfungsi untuk
memperoleh nilai faktor kalibrasi. Gyroscope memiliki keluaran berupa
kecepatan sudut dari arah 3 sumbu yaitu, sumbu x yang nantinya akan menjadi
sudut phi (kanan dan kiri) dari sumbu y nantinya menjadi sudut theta (atas dan
bawah), dan sumbu z nantinya menjadi sudut psi (depan dan belakang).
b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Aplikasi Game 3D
 Global Positioning System

5. Hall Effect Sensor


a. Cara Kerja
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
Sensor Efek Hall atau Hall Effect Sensor adalah sebuah sensor jenis
transduser yang dapat mengubah informasi magnetik menjadi sinyal listrik dalam
sebuah sistem kelistrikan otomotif. Banyak sekali kegunaan dari sensor Efek
Hall, beberapa di antaranya adalah untuk mendeteksi kedekatan (proximity),
mendeteksi posisi (positioning), mendeteksi kecepatan (speed), mendeteksi
pergerakan arah (directional) dan mendeteksi arus listrik (current sensing).
Sensor Efek Hall pada dasarnya terdiri dari potongan tipis semikonduktor
yang bertipe P dengan bentuk persegi panjang. Bahan semikonduktor yang
digunakan biasanya adalah gallium arsenide (GaAs), indium
antimonide (InSb), indium phosphide (InP) atau indium arsenide (InAs).
Potongan tipis semikonduktor tersebut dilewati oleh arus listrik secara
berkesinambungan (terus-menerus). Ketika didekatkan dengan medan magnet
atau ditempatkan pada lokasi yang bermedan magnet, garis fluks magnetik akan
menggunakan gaya pada semikonduktor tersebut untuk mengalihkan muatan
pembawa (elektron dan holes) ke kedua sisi pelat semikonduktor. Gerakan
pembawa muatan ini merupakan hasil dari gaya magnet yang melewati
semikonduktor tersebut.
b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Door & Window Sensor
 Mobile Robot Motor Control
 Washers & Dryers
 Robotic Arm Sensor

6. Termocouple
a. Cara Kerja
Thermocouple adalah suatu jenis sensor suhu yang mendteksi dan
mengukur suhu melalui dua buah logam konduktor yang berbeda. Ujung dari
kedua logam tersebut kemudian didekatkan sehingga terjadi efek yang disebut
dengan Thermo-electric.
Termokopel menjadi populer dan banyak digunakan pada berbagai macam
rangkaian elektronika ataupun peralatan listrik yang ada kaitannya dengan suhu.
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
Termokopel yang memiliki respon cepat pada perubahan suhu dan tahan terhadap
guncangan menjadi salah satu alasan termokopel lebih populer dibanding sensor
suhu lainnya. Termokopel memiliki rentang suhu operasional yang luas, mulai
dari -200 derajat celcius sampai dengan 2.000 derajat celcius.
Thermocouple memiliki prinsip kerja yang sederhana, dua logam konduktor
yang berbeda dihubungkan pada ujung logam. Satu logam sebagai refrensi
referensi dengan suhu konstan (tetap), dan logam yang lain berfungsi untuk
mendeteksi suhu panas.

Dapat dilihat bahwa persimpangan alias Junction memiliki suhu yang sama.


Tidak terjadi perbedaan nilai potensial atau tegangan listrik pada persimpangan
ketika tidak ada perbedaan suhu. Namun pada saat persimpangan tersebut
diberikan suhu panas, maka terjadi perbedaan suhu diantara persimpangan
tersebut atau bisa dikatakan muncul tegangan listrik. Nilai beda potensial atau
tegangan listrik yang dihasilkan sebanding dengan suhu atau panas yang diterima
oleh logam (V1 – V2). Besar tegangan listrik yang muncul berkisar 1 µV sampai
70µV tiap derajat celciusnya. Besarnya tegangan yang dihasilkan kemudian
dikonversikan ke dalam pengukuran yang lebih mudah dipahami.

b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Industry besi dan baja
 Pengaman pada alat-alat pemanas
 Untuk thermopile sensor radial

7. Strain Gauge
a. Cara Kerja
Strain Gauge adalah komponen elektronika yang biasa digunakan untuk
mengukur suatu deformasi maupun strain. Alat ini mempunyai bentuk foil berupa
logam yang mempunyai sifat isolasi yang ditempelkan pada benda uji yang akan
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
diukur tekanannya, dan tekanan yang dihasilkan didapat dari pembebanan. Cara
kerjanya adalah jika tekanan yang terjadi pada benda mengalami perubahan,
maka kawat logam akan mengalami deformasi, dan nilai tahanan pada alat pun
berubah. Perubahan pada tahanan selanjutnya dimasukkan ke dalam rangkaian
listrik berupa jembatan Wheatstone. Setelah itu akan diketahui berapa besarnya
tahanan pada Strain Gauge.
Strain gauge adalah sebuah kawat logam berliku-liku yang tipis
ditempelkan pada permukaan dari benda. Apabila kawat logam dibebani, maka
akan terjadi regangan. Tahanan yang terjadi pada kawat logam yang berubah
berbanding lurus dengan regangan induksi beban. Gaya yang diberikan kepada
benda uji, selain menghasilkan regangan berbentuk fisik juga menghasilkan
perubahan sifat resistansi tahanan listrik pada benda uji. Dengan melekatkan
strain gauge pada benda uji menggunakan perekat isolatif dengan arus listrik,
maka strain gauge menghasilkan suatu perubahan resistansi yang besarnya
berbanding lurus pada deformasi kawat.
b. Gambar

c. Datasheet
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor

d. Contoh penggunaan
 Aircraft component testing 
 Rotational strain on turbines, wheels, fans, propellers and motors
 Testing ships hulls
 Testing structural components for bridges and buildings 
 Automotive testing

8. Proximity
a. Cara Kerja
Sensor proximity adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak obyek
terhadap sensor. Karakteristik dari sensor ini adalah mendeteksi obyek benda
dengan jarak yang cukup dekat. Proximity sensor ini mempunyai tegangan kerja
antara 10-30 Vdc dan ada juga yang menggunakan tegangan 100-200VAC.
Prinsip kerja dari sensor proximity adalah apabila ada tegangan sumber maka
osilator yang ada pada proximity akan membangkitkan medan magnet dengan
frekuensi tinggi. Jika sebuah benda logam di dekatkan pada permukaan sensor
maka medan magnet akan berubah.
b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Sensor Parkiran
 Panggilan di Smartphone.

9. Magnetometer Sensor
a. Cara Kerja
Magnetometer adalah sebuah instrumen pengukuran yang digunakan untuk
dua tujuan umum - untuk mengukur magnetisasi bahan magnetik seperti
feromagnet, atau untuk mengukur kekuatan dan, dalam beberapa kasus, arah
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
medan magnet pada suatu titik dalam ruang angkasa (juga dikenal sebagai
Gaussmeter atau magnetometer survei).
Magnetometer sensor merupakan alat yang akan terpengaruh medan magnet
dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembaban,
asap ataupun uap. Magnetometer sensor bekerja dengan memanfaatkan
perubahan induktansi. Sensor magnet terdiri dari berbagai jenis dan
pengaplikasiannya disesuaikan dengan jenis dari sensor magnet tersebut.
b. Gambar

c. Datasheet
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
d. Contoh penggunaan
 Medan Magnet Bumi
 Kompas
 Pengeboran Minyak

10. Pulse Oximetry


a. Cara Kerja
Pulse oximetry mengukur 2 komponen absorbansi yakni direct current (DC)
dan alternating current (AC). DC merepresentasikan cahaya yang melewati
jaringan, vena, dan kapiler, yang cenderung statis dan tidak dipengaruhi oleh
faktor lain. Sedangkan AC merepresentasikan  cahaya yang melewati arteri dan
berfluktuasi sesuai dengan siklus kardiak. Perubahan siklus kardiak memiliki
pengaruh terhadap jumlah volume darah arteri, sehingga proporsi absorbansi
cahaya R dan IR pun berubah-ubah.
Pulse oximeter disebut juga alat ukur saturasi oksigen bekerja dengan
memberikan sinar melalui ujung jari. Sensor yang terpasang akan mendeteksi
berapa banyak oksigen dalam darah berdasarkan cara cahaya melewati jari
anda. Pulse oximeter dilengkapi teknologi untuk menghitung banyaknya oksigen.
Alat ini bekerja dengan memanfaatkan sifat alami darah (hemoglobin) yang dapat
menyerap cahaya serta denyut alami arteri. Hemoglobin yang mengandung
banyak oksigen, atau kadar normal di dalam darah akan memiliki intensitas
cahaya yang berbeda dengan hemoglobin yang mengandung sedikit oksigen.
b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Pengukuran Saturasi Oksigen

11. Pedometer
a. Cara Kerja
Pedometer adalah alat portabel elektronik atau elektromekanik yang
menghitung tiap langkah orang dengan mendeteksi gerakan tangan atau pinggul.
Karena jarak tempuh orang dapat berbeda, kalibrasi oleh pengguna diperlukan
jika jarak yang ditampilkan merupakan satuan panjang seperti kilometer atau mil,
meski saat ini pedometer lebih banyak yang elektronik atau berbasis perangkat
lunak. Jarak tempuh (berjalan kaki misalnya), dapat diukur dengan penerima
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
GPS. Pedometer sekarang menjadi populer sebagai pengukur latihan harian dan
motivator.

b. Gambar

c. Datasheet
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
d. Contoh penggunaan
 Smartphone (mencatat jumlah langkah yang telah dilakukan).

12. Pyeroelectric
a. Cara Kerja

Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor
yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu
objek. Sesuai dengan Namanya sensor ini bersifat pasif yang berarti sensor ini
tidak memancarkan sinar infra merah, melainkan hanya dapat menerima radiasi
sinar infra merah dari luar.
Sensor ini bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, kemudian
pancaran infra merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan
mengenai sensor pyroelectric, sinar infra merah mengandung energi panas
membuat sensor pyroelectric dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah
yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor.
b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Sistem pemantau jarak jauh

13. Thermistor
a. Cara Kerja
Thermistor adalah komponen resistor yang nilai resistansinya berubah
mengikuti perubahan suhu pada tubuhnya. Ada dua jenis thermistor yaitu
Thermistor NTC dan Thermistor PTC. NTC merupakan singkatan dari Negatif
Thermal Coefficient, sedangkan PTC merupakan singkatan dari Positive Thermal
Coefficient. Nilai resistansi dari NTC akan turun (mengecil) jika suhu
naik. Sedangkan Thermistor PTC sebaliknya, nilai resistansinya akan naik
(membesar) jika suhu naik.
Cara kerja thermistor adalah sesuai dengan namanya, yaitu nilai
hambatannya akan berubah karena pengaruh panas pada tubuhnya. Perubahan
pada NTC berbanding terbalik dan perubahan pada PTC berbanding lurus dengan
perubahan suhu.
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
Pada jenis Thermistor NTC, nilai hambatannya akan turun jika suhu pada
tubuhnya naik. Sedangkan pada Thermistor PTC, nilai hambatannya akan naik
jika suhu pada tubuhnya naik.

Deteksi panas pada thermistor ini terletak pada tubuhnya. Oleh karena itu
ada dua sistem aplikasi kerja yang dapat diterapkan pada thermistor,
yaitu pemanasan internal dan eksternal.
Sistem pemanasan internal berarti thermistor bisa panas dengan sendirinya
karena dialiri arus. Cara ini kebanyakan dipakai pada rangkaian input power
supply, misalnya menggunakan komponen NTC.
Seiring dengan waktu pemakaian dan besarnya kuat arus yang mengalir,
maka hambatan NTC akan menyesuaikan. Dengan cara ini maka diperoleh fitur
slow start saat pertama kali masuk tegangan 220VAC.
b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Sensor suhu pada AC
 Pelindung Komponen
14. Piezoelectric
a. Cara Kerja
Piezoelektrik merupakan salah satu komponen elektronika yang banyak
digunakan untuk perangkat yang berhubungan dengan bunyi (tone) ataupun
sebagai tranduser yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai pengertian piezoelektrik, cara
kerja piezoelektrik beserta kelebihan dan kekurangannya.
Ketika piezoelektrik mengalami tekanan yang disengaja, makan akan
menghasilkan gaya listrik pada bidang piezo sehingga akan menghasilkan
tegangan listrik pada kedua bagian tersebut. Secara lebih mudah dapat dikatakan
bahwa prinsip kerja piezoelektrik akan menghasilkan gerakan mekanis berupa
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
getaran suara ketika kedua bidang pada piezo dialiri arus listrik. Sebaliknya
ketika bidang piezo diberikan tekanan berupa ketukan misalnya, maka energi
mekanik tersebut akan diubah menjadi energi listrik.
b. Gambar

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Mendeteksi getaran.
15. Optocoupler (Position Encoder)
a. Cara Kerja
Optocoupler adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai
penghubung berdasarkan cahaya optik. Pada dasarnya Optocoupler terdiri dari 2
bagian utama yaitu Transmitter yang berfungsi sebagai pengirim cahaya optik
dan Receiver yang berfungsi sebagai pendeteksi sumber cahaya.
Masing-masing bagian Optocoupler (Transmitter dan Receiver) tidak memiliki
hubungan konduktif rangkaian secara langsung tetapi dibuat sedemikian rupa
dalam satu kemasan komponen.
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
Pada prinsipnya, Optocoupler dengan kombinasi LED-Phototransistor
adalah Optocoupler yang terdiri dari sebuah komponen LED (Light Emitting
Diode) yang memancarkan cahaya infra merah (IR LED) dan sebuah komponen
semikonduktor yang peka terhadap cahaya (Phototransistor) sebagai bagian yang
digunakan untuk mendeteksi cahaya infra merah yang dipancarkan oleh IR LED.
b. Gambar

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Sensor gerakan otomatis
 Sensor kecepatan motor listrik
 Switch

16. Bimetal
a. Cara Kerja
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
Bimetal adalah dua keping logam yang disatukan atau dikeling dan
memiliki muai panjang berbeda. Dua logam yang dikeling disebut dengan keping

bimetal.

Prinsip kerja bimetal menggunakan konsep pemuaian, khususnya muai


panjang. Jadi, bimetal peka terhadap perubahan suhu. Jika keping bimetal
dipanaskan atau dinaikan suhunya, maka akan melengkung ke arah logam yang
memiliki angka koefisien muai panjangnya kecil. Bila didinginkan, keping
bimetal akan melengkung ke arah logam yang angka koefisien muai panjangnya
besar.

b. Gambar

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Pengatur suhu otomatis
 Saklar otomatis
 Sensor Panas otomatis
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor

17. Inframerah
a. Cara Kerja
Sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat
mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Konsep dasar dari sensor
IR yang digunakan untuk mendeteksi suatu benda adalah
dengan cara mentrasmisikan sinyal infrared (IR trasmiter) kemudian sinyal
inframerah ini dipantulkan oleh permukaan suatu objek dan sinyal diterima oleh
penerima infrared (IR recevier)
b. Gambar

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Sistem keamanan
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
18. Fototransistor
a. Cara Kerja
 Photo Transistor adalah Transistor yang dapat mengubah energi cahaya
menjadi listrik dan memiliki penguat (gain) Internal. Penguat Internal yang
terintegrasi ini menjadikan sensitivitas atau kepekaan Photo Transistor terhadap
cahaya jauh lebih baik dari komponen pendeteksi cahaya lainnya seperti Photo
Diode ataupun Photo Resistor. Photo Transistor juga merupakan komponen
elektronika yang digolongkan sebagai Transduser.
Cara kerja Photo Transistor atau Transistor Foto hampir sama dengan
Transistor normal pada umumnya, dimana arus pada Basis Transistor dikalikan
untuk memberikan arus pada Kolektor. Namun khusus untuk Photo Transistor,
arus Basis dikendalikan oleh jumlah cahaya atau inframerah yang diterimanya.
Oleh karena itu, pada umumnya secara fisik Photo Transistor hanya memiliki dua
kaki yaitu Kolektor dan Emitor sedangkan terminal Basisnya berbentuk lensa
yang berfungsi sebagai sensor pendeteksi cahaya.
Pada prinsipnya, apabila Terminal Basis pada Photo Transistor menerima
intensitas cahaya yang tinggi, maka arus yang mengalir dari Kolektor ke Emitor
akan semakin besar.
b. Gambar

c. Datasheet
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor

d. Contoh penggunaan
 Instalasi listrik

19. Humidity Sensor


a. Cara Kerja
Sensor Humidity merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk
membantu dalam proses pengukuran atau pendefinisian pada suatu kelembaban
uap air yang terkandung dalam udara.
Pada prinsipnya cara kerja sensor  ini adalah mendeteksi besarnya
kelembaban relatif udara di sekitar sensor tersebut. Sensor yang mendeteksi
kelembaban di sekitarnya akan merubah frekuensi oscilator dan akan
mengirimkan data ke mikrokontroler slave. Dari mikro slave akan dilanjutkan ke
mikro master. Selanjutnya mikro akan menganalisa data, mikro melakukan
dengancara membandingkan antara data yang dikirim dan data masukan. Apabila
dalam membandingkan tersebut diatas kelambaban yang ditentukan dibawah atau
diatas dari data yang dikirimsensor maka alat akan bekerja untuk menyesuaikan
kelembaban menjdi sesuai dengan yang diharapkan.
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
b. Gambar

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Penggunaan pada badan metrology untuk mengukur kelembaban seperti pola
temperature untuk memprediksi cuaca.
 Ruang penyimpanan
 Tanaman hidroponik
 Industry kayu & industry beton
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor

20. Termometer
a. Cara Kerja
Thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Untuk
dapat mendeteksi suhu sebuah objek, thermometer akan menyerap radiasi
elektromagnetik (sinar infrared) yang sejatinya dipancarkan atau dipantulkan oleh
sebuah objek. Sinar infrared tersebut lantas bakal menembus lensa thermometer
dan dihantarkan kesebuah alat pendeteksi suhu bernama thermopile. Modul
thermopile kemudian mengubah pancaran radiasi tadi menjadi energi panas untuk
kemudian dikonversika menjadi energi listrik. Energi listrik inilah yang bakal
diukur oleh thermometer dan akan mengeluarkan hasil berupa besaran suhu.
b. Gambar

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
 Mengukur suhu tubuh
 Mengukur suhu ruangan

21. Tachometer
a. Cara Kerja
Tachometer atau kadang kita sebut RPM adalah sebuah alat untuk
mengukur putaran mesin, khususnya jumlah putaran yang dilakukan oleh
sebuah poros dalam satu satuan waktu dan sering digunakan pada peralatan
kendaraan bermotor. Biasanya memiliki layar yang menunjukkan kecepatan
perputaran per menitnya.
Dalam aplikasi kendaraan bermotor, pemasangan tachometer dengan tujuan
agar pengendara dapat menggunakan mesin secara efisien.
b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Pengukuran kecepatan putaran mesin
 Alat medis

22. Ultrasonic
a. Cara Kerja
Sensor jarak yang umum digunakan dalam penggunaan untuk mendeteksi
jarak yaitu sensor ultrasonik. pengertian sensor ultrasonik adalah sebuah sensor
yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan
sebaliknya.
Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu
gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak)
suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena
sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Gelombang
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat
tinggi yaitu 20.000 Hz.
b. Gambar
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Mendeteksi keretakan pada logam.
 Membantu mendiagnosis berbagai penyakit (bidang medis)

23. Inclination Sensor


a. Cara Kerja
Sensor kemiringan merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
sudut kemiringan. Kegunaan sensor ini dapat diaplikasikan pada robot, keperluan
keamaan, dan pada sepeda motor, misalnya ketika motor berada pada posisi
kemiringan tertentu (jatuh) maka mesin motor akan mati.
Prinsip kerja dari sensor ini yaitu dengan menggunakan logam berbentuk
bola yang jika sensor dimiringkan, logam akan bergulir dan menjauhi kutubnya.
Pada saat posisi tegak, bola akan berada dibawah dan menyentuh kutub yang ada
di bawah.
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor
b. Gambar

c. Datasheet

d. Contoh penggunaan
 Mengukur sudut kemiringan suatu benda / mesin.
 Mengukur kemiringan suatu bangunan.
Teknik Otomasti Manufaktur dan Mekatronika
21
Jenis Sensor

III. Penutup
Demikian tugas penjelasan sekilas mengenai jenis-jenis sensor yang lazim
digunakan untuk berbagai keperluan. Setelah mengerjakan tugas ini, mahasiswa
diharapkan bisa mengetahui dan memahami gambar fisik, cara kerja, dan contoh
penggunaan dari setiap sensor yang sudah dijelaskan agar dapat digunakan ketika
membutuhkan sensor-sensor tersebut.

Anda mungkin juga menyukai