Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ALAT UKUR LISTRIK

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA-S1

Di SUSUN OLEH :

NAMA : RESKI ANUGERAH ASHARI

NIM : 210205500005

KELAS : 01/A

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Alat Ukur Listrik" dengan tepat
waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Alat Ukur dan
Pengukuran. Terima kasih juga kepada Dosen Pengampu mata kuliah Sistem Alat Ukur
dan Pengukuran yang telah mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini dan tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 5 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................. 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................... 4

1.3 TUJUAN .................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 5

2.1 Definisi Potensiometer ......................................................................................... 5

2.2 Prinsip Kerja Potensiometer ................................................................................ 5

2.3Pengukuran Impedansi .......................................................................................... 6

2.4 Pengukuran Magnet .............................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 11


BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam melakukan eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang
digunakan di dalam pengukuran yang disebut alat ukur. Didalam kehidupan
sehari-hari, alat ukur listrik merupakan peralatan yang diperlukan oleh manusia.
Karena, besaran listrik yaitu seperti : tegangan, arus, daya, frekuensi dan
sebagainya tidak dapat langsung di tanggapi oleh alat indra kita. Oleh karena itu,
besaran listrik tersebut di trasnformasikan melalui fenomena fisis yang akan
memungkinkan pengamatan melalui indera kita.

Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik merupakan salah satu


prosedur standart yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan
diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan
dan intrumen kontrol maupun hasil yang di inginkan oleh seseorang.
Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi.
Hampir semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena setiap kuantitas fisis
mudah dapat diubah kedalam kualitas elektrik, seperti tegangan, arus dsb.

Pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus untuk


mahasiswa elektronika. Karena tanpa pengukur listrik maka kita sangatlah sulit
untuk mengetahui besaran-besaran listrik yang sangat kita perlukan dalam
membuat suatu perencanaan, pemasangan atau pembuatan barang-barang
elektronika dan listrik. Mengingat begitu pentingnya pengukuran listrik, maka
dalam makalah ini akan dibahas secara rinci mengenai Definisi dan Prinsip Kerja
Potensiometer, Pengukuran Impedansi, dan Pengukuran Magnet.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi potensiometer ?

2. Bagaimana prinsip kerja potensiometer ?

3. Apa Itu pengukuran impedansi ?

4. Apa itu pengukuran magnet ?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui definisi potensiometer

2. Mengetahui prinsip kerja potensiometer

3. Mengetahui tentang pengukuran impedansi

4. Mengetahui tentang pengukuran magnet


BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Potensiometer


Potentiometer atau potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan
sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan yang nilai resistansinya
dapat diatur sesuai keinginan. Potensiometer termasuk salahsatu jenis variable
resistor (resistor yang daat diubah-ubah nilai resistansinya). Secara struktur,
potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang
berfungsi sebagai pengaturnya. 3 terminal tersebut terbagi menjadi terminal
tetap dan satu terminal geser. Jika hanya dua kaki terminal yang digunakan
maka terminal yang digunakan adalah satu terminal tetap dan satu terminal
geser.

Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat


elektronik seperti pengendali suara pada penguat yang sering kita temukan di
radio, Handy Talkie atau Walkie Talkie, tape mobil, amplifier sound system dan
ekualizer atau mixer. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme
dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Potensiometer juga sering digunakan dalam rangkaian pengatur terang gelapnya
lampu dan pengatur tegangan pada power supply. Potensiometer memiliki nilai
resistansi yang bermacam-macam mulai dari potensiometer 5k, potensiometer
10k, potensiometer 50k dan potensiometer 100k serta potensiometer juga
memiliki beberapa jenis seperti potensiometer digital, potensiometer rotary, dan
potensiometer stereo.

2.2 Prinsip Kerja Potensiometer


Sebuah Potensiometer terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk
jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya
(biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk
menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan
Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya
Nilai Resistansi sebuah Potensiometer. Elemen Resistif pada Potensiometer
umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun
Bahan Karbon (Carbon). Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya,
Potensiometer dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear
(Linear Potentiometer) dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic
Potentiometer).
2.3Pengukuran Impedansi
Beberapa pembaca mungkin tidak mengerti apa itu impedansi. Impedansi
menunjukkan resistansi terhadap arus bolak-balik. Ini diekspresikan
menggunakan simbol “Z” dan ohm (Ω) sebagai satu unit. Angka yang lebih besar
menunjukkan hambatan yang lebih besar terhadap aliran listrik, sedangkan
angka yang lebih kecil menunjukkan hambatan yang lebih sedikit. Impedansi
merupakan pertimbangan yang sangat penting dalam rangkaian listrik.

Impedansi adalah resistansi, dan bahkan diekspresikan menggunakan unit


yang sama – ohm – sebagai resistansi DC. Meskipun demikian, resistansi dan
impedansi DC tidak selalu sama. Pada tingkat umum, keduanya
menggambarkan konsep yang sama, tetapi impedansi AC lebih kompleks. Dalam
rangkaian DC, resistansi (R) menghalangi aliran arus. Dalam rangkaian AC,
kumparan (induktansi, L) dan kapasitor (C) juga menghambat aliran arus, selain
hambatan (R).

Pengukur impedansi diperlukan untuk mengukur impedansi. Karena


impedansi tidak terlihat, Anda memerlukan instrumen khusus untuk mengukurnya.
Instrumen yang mampu mengukur impedansi antara lain pengukur impedansi
(impedance meter), pengukur LCR, dan penganalisis impedansi.

Ada beberapa metode untuk mengukur impedansi, masing-masing dengan


kelebihan dan kekurangannya sendiri. Akibatnya, cara, jangkauan, dan
keakuratan pengukuran Anda akan memengaruhi instrumen yang Anda pilih.
Tabel berikut merangkum metode pengukuran impedansi. Anda dapat
menggunakannya untuk mengembangkan pemahaman umum tentang
bagaimana impedansi diukur.
Pengukuran impedansi adalah proses yang sangat rumit, dan nilai yang diukur
sering kali gagal untuk stabil. Beberapa penyebab potensial dari masalah ini
adalah:

Variabilitas yang disebabkan oleh komponen yang diukur

Pengukuran impedansi dipengaruhi oleh perbedaan individu antar komponen


yang diukur. Dalam beberapa kasus, tidak mungkin mereproduksi nilai terukur,
meskipun pengukuran dilakukan dalam kondisi yang sama.

Komponen parasit dari komponen yang diukur

Selain nilai desain untuk resistansi dan reaktansi, komponen memiliki


komponen parasit yang menyebabkan variabilitas dalam nilai yang diukur.
Bahkan perbedaan panjang kabel yang terhubung ke komponen dan jarak di
antara mereka dapat menyebabkan nilai yang diukur bervariasi.

Variabilitas yang disebabkan oleh kondisi instrumen yang digunakan

Nilai terukur dipengaruhi oleh perubahan lingkungan pengukuran, termasuk


suhu kapasitor dan induktor pada saat pengukuran, kapasitansi probe, dan, saat
mengukur elemen impedansi tinggi, gangguan induktif eksternal. Selain itu,
pengukuran dapat dipengaruhi oleh bias DC yang terjadi di sirkuit yang sedang
diukur atau di instrumen.

2.4 Pengukuran Magnet


Gauss meter atau magnetometer adalah alat yang digunakan untuk
melakukan pengukuran medan magnet yang ada pada suatu benda. selain
digunakan untuk mengukur besaran arus pada magnet, alat ini juga dapat
digunakan untuk menentukan arah serta kekuatan dari magnet tersebut. alat ini
juga bersifat portable, yang mana alat ini dapat dibawa kemanapun, dan
kapanpun. Jenis Jenis Gauss Meter yaitu Skala Gauss meter dengan jenis skala
ini berfungsi untuk melakukan pengukuran pada kekuatan dan arah pada medan
magnet yang terdapat di sekitar material atau benda yang sedang diuji Dan
Vector Gauss Meter yang memiliki fungsi untuk menentukan arah dari medan
magnet, akan tetapi ini tergantung dari posisi dan juga arah dari material tersebut
berada.

Adapun instrumen yang terdapat pada gauss meter sendiri dapat


menggabungkan kedua teknologi tersebut, dengan melewati beberapa proses
yang sangat singkat dan juga sederhana. Proses tersebut akan dilakukan
dengan menggunakan monitor sebagai output-nya, setelah itu akan terlihat
seberapa kuat medan magnet tersebut serta dapat menunjuk asal dari mana
arah medan magnet tersebut.Jika orang yang memegang alat tersebut berjalan
mendekat menuju sumber asal dari magnet tersebut, maka alat tersebut akan
membacanya. Perubahan pada medan magnet juga bergantung pada dimana
pengguna tersebut berada dan juga bergantung pada kekuatan tesla meter bumi
di wilayah tersebut.

Penggunaan pada alat ini juga cukup mudah, pada alat ini terdapat sensor
yang terhubung menuju monitor, fungsi dari sensor tersebut adalah untuk
menentukan besaran dari medan magnet tersebut. untuk tahap penggunaan
pertama tentu dengan menghidupkan gauss meter, kemudian tempelkan sensor
pada benda yang akan diukur medan magnetnya. Maka kita akan dapat melihat
nilai pengkurannya, untuk melihat hasil dari pengukuran yang terdapat pada
layar monitor.

Prinsip Kerja Gauss Meter

Dasarnya gauss meter menggunakan prinsip induksi yang terdiri dari


beberapa kumparan listrik yang terindukasi dan juga alat ukur listrik. Apabila
mendapatkan perubahan yang besar yang dikarenakan energy listrik pada
kepadatan fluks dalam kumparan, maka akan menghasilkan sebuah induktansi,
dan kemudian medan yang bergerak akan menghasilkan gaya dan daya yang
lebih besar. Maka pada saat itulah alat ukut gauss meter akan mendeteksi
kekuatan yang dihasilkan oleh kumparan yang digerakkan dengan daya tinggi.
Jika semakin besar daya yang diberikan maka akan semakin besar pula medan
elektromagnetik yang akan dihasilkan.

Alat ini dapat mengukur dengan respon yang sangat cepat, yang mana
mampu membuat pekerjaan pengujian readiasi elektromagnetik atau medan
yang berisolasi dengan cepat. Alat ini juga dapat melewati ruang dan membawa
energi dalam satu ruang menuju ruang lainya dalam, alat ini juga sering
digunakan dalam bidang yang lain seperti kelistrikan.

Perbedaan Antara Medan Magnet dan Medan Listrik

Medan Magnet

• 1 tesla = 1 N /(C.m/s) = 10.000 Gauss

• Proses terbentuknya medan magnet, dikarenakan adanya arus listrik atau


muatan yang bergerak pada penghantar yang memiliki tegangan.

• Gaya yang diterima oleh muatan akan selalu dalam keadaan tegak lurus
dari kecepatan muatan dan juga medan magnet

• Nilai pada usaha muatan terhadap gerakan akan selalu berada pada
angka = 0, karena tidak adanya proses transfer energi

• Besar dan arah pada medan magnet tidak akan terpengaruh oelh benda
yang ada disekitarnya

• KMM atau kekuatan medan magnet pada suatu titik akan berbanding
lurus dengan besar arus listrik atau kemagnetan benda serta berbanding
terbalik denga jarak dari sumber menuju titik tersebut

• Medan magnet ada juga dikarenakan adanya suatu benda yang bersifat
magnet seperti besi atau baja

Medan Listrik

• 1 Newton = 1 volt atau meter

• Terbentuknya medan listrik yakni dikarenakan dari muatan diam atau


bergerak, atau diakibatkan karena adanya partikel yang memiliki muatan
listrik atau yang memiliki penghantar yang bertegangan.

• Arah gayanya menjadi penghubung antara gaya penyebab menuju arah


penerima gaya, tidak dipengaruhi oleh arah dari gerak muatan
• Medan listrik dapat menyebabkan transfer energi antara medan dan
muatan

• Arahnya geraknya yang selalu berawal dari muatan positif (+) dan diakhiri
pada muatan negatif (-) atau yang bersifat netral atau zero

• Medan listriknya berawal dari benda yang bertentangan dengan positif


yang setelah itu berakhir pada benda dengan tegangan negatif atau
tegangan zero seperti tanah

• Besar dan arahnya medan listrik sangat berpengaruh oleh benda benda
yang ada disekitarnya, terlebih benda yang bersifat konduktor

• Besar kuat medan listrik pada suatu titik berbanding lurus dengan besar
muatan atau tegangan sumber atau berbanding terbalik dengan jarak dari
sumber menuju titik tersebut

Persamaan Antara Medan Magnet Dan Medan Listrik

• Garis tak terlihat dari gaya yang dihasilkan oleh fenomena magnetik bumi,
badai serta penggunaan listrik

• Hubngan antara medan listrik dan magnet akan digunakan dengan


persamaan maxwell

• Medan listrik dan magnetik tegak lurus satu sama lain


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Potentiometer atau potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan
sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan yang nilai resistansinya
dapat diatur sesuai keinginan. Potensiometer termasuk salahsatu jenis variable
resistor (resistor yang daat diubah-ubah nilai resistansinya).

Sebuah Potensiometer terdiri dari sebuah elemen resistif yang


membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal
lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan
untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan
Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya
Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.

Impedansi menunjukkan resistansi terhadap arus bolak-balik. Ini


diekspresikan menggunakan simbol “Z” dan ohm (Ω) sebagai satu unit. Angka
yang lebih besar menunjukkan hambatan yang lebih besar terhadap aliran listrik,
sedangkan angka yang lebih kecil menunjukkan hambatan yang lebih sedikit.
Impedansi merupakan pertimbangan yang sangat penting dalam rangkaian listrik.

Gauss meter atau magnetometer adalah alat yang digunakan untuk


melakukan pengukuran medan magnet yang ada pada suatu benda. selain
digunakan untuk mengukur besaran arus pada magnet, alat ini juga dapat
digunakan untuk menentukan arah serta kekuatan dari magnet tersebut. Alat ini
juga bersifat portable, yang mana alat ini dapat dibawa kemanapun, dan
kapanpun.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.belajaronline.net/2020/07/Pengertian-potensiometer-dan-prinsip-
kerja.html?m=1

https://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-potensiometer/

https://www.hioki.com/en/learning/test-tools/impedance-meters.html/

https://testingindonesia.co.id/gauss-meter-solusi-pengukuran-pada-medan-
magnet/

Anda mungkin juga menyukai