Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK

“STRAIN GAUGES (PENGUKUR REGANGAN / TEKANAN)”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
NAMA :- ALDY SAPUTRA / 5183230008
- RAHWAL DANDI / 5182230003
DOSEN PENGAMPU :Dr. Adi Sutopo, M.Pd, MT

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK ELEKTRO
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya
makalah ini dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini membahas
mengenai “Strain Gauges”

Dengan harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca,Dimana tujuan kami membuat makalah berisikan tema tersebut adalah untuk
memperdalam pengertian serta pemahaman kita khususnya serta masyarakat umumnya yang
akan membaca makalah yang disusun ini. Dimana makalah ini menjadi tugas kami sebagai
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Pengukuan Listrik.

Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini,

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Oleh sebab itu, penulis pada kesempatan ini
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat kedepannya saya ucapkan banyak
terima kasih.

Medan, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................


DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................
1.1 Latar Belakang .................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................................

1.4 Manfaat ............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................

2.1 STRAIN GAUGES ..........................................................................................

BAB III PENUTUP .................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Peningkatan kebutuhan pengukuran kekuatan logam untuk menahan beban baik


dalam skala bangunan maupun pada skala laboratorium memerlukan suatu alat yang
memadai dan lebih akurat. Pengukuran kekuatan logam meliputi pengukuran sebuah
gaya, kuat lentur dan regangan logam. Pengukuran kelenturan bahan secara manual dapat
menggunakan instrumen dial indikator yaitu sebatang logam dimana kedua ujung logam
diklem dan kemudian diletakkan
sejajar dengan beban yang diberikan pada batang logam (Halliday, 1997).
Ada beberapa sensor yang dapat mengindera besaran fisis seperti tekanan dan gaya
yaitu sensor strain gauge, sensor load cell, sensor piezoresistif serta sensor piezoelektrik.
Beberapa sensor sering digunakan dalam pembuatan alat ukur massa, tekanan dan gaya.
Penggunaan sensor piezoelektrik, piezoresistif dan load cell sebagai sensor gaya, tekanan
dan berat kurang cocok untuk alat ukur regangan logam karena perancangan yang cukup
sulit. Sensor strain gauge cukup murah dan mudah untuk didapat serta cakupan yang
cukup luas dalam pengukuran dan dapat digunakan lebih dari satu buah untuk
meningkatkan sensitifitas dalam pengukuran (Fahrizal, 2004). Beberapa kelebihan dari
sensor strain gauge dapat dilihat dari bentuk yang lebih sederhana dengan massa yang
dapat diabaikan dan ukurannya yang kecil, sehingga tidak menimbulkan interferensi
(gangguan pengaruh luar) pada tegangan dalam spesimen sensor, memiliki kepekaan
yang tinggi terhadap frekuensi sehingga dapat digunakan untuk menelusuri rambatan
fluktuasi tegangan yaitu sensitif terhadap getaran yang terjadi pada
logam. Sensor ini memungkinkan untuk melakukan pengukuran pada sejumlah titik
secara bersamaan dan pengukuran jarak jauh karena dilengkapi dengan penyambungan
yang panjang. Keluaran sensor strain gauge berupa sinyal elektrik berup a tegangan
analog yang dapat memudahkan dalam pengolahan data (Dieter, 1988).
Pada penelitian yang akan dilakukan digunakan dua buah sensor yang dirangkai
secara dummy jembatan Wheatstone sebagai pengindera dari tekanan pada bahan yang
akan diuji. Penggunaan dua buah sensor diperkirakan dapat mengurangi biaya dan
meningkatkan efisiensi. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk membahas tentang
Strain Gauge.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
makalah ini sebagai berikut.
1. Apa pengertian Strain Gauge?
2. Apa saja macam-macam Strain Gauge?
3. Bagaimana prinsip atau cara kerja Strain Gauge?
4. Bagaimana aplikasi yang menggunakan Strain Gauge ?

1.3. Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian serta prinsip kerja Strain Gauge
2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam Strain Gauge
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana implementasi Strain Gauge
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN STRAIN GAUGE

Strain Gauge adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur tekanan
(deformasi atau strain). Alat ini berbentuk foil logam atau kawat logam yang bersifat
insulatif (isolasi) yang ditempel pada benda yang akan diukur tekanannya, dan tekanan
berasal dari pembebanan. Prinsipnya adalah jika tekanan pada benda berubah, maka foil
atau kawat akan terdeformasi, dan tahanan listrik alat ini akan berubah. Perubahan
tahanan listrik ini akan dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Whetstone yang
kemudian akan diketahui berapa besar tahanan pada Strain Gauge.
Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe metal-foil, dimana konfigurasi grid
dibentuk oleh proses photoeching. Karena prosesnya sederhana, maka dapat dibuat
bermacam macam ukuran gauge dan bentuk grid. Untuk macam gauge yang terpendek
yang tersedia adalah 0,20 mm; yang terpanjang adalah 102 mm. Tahanan gauge standard
adalah 120 mm dan 350 ohm, selain itu ada gauge untuk tujuan khusus tersedia dengan
tahanan 500, 1000, dan 1000 ohm.
Sg adalah factor gauge atau konstanta kalibrasi untuk gauge. Factor Sg selalu lebih
kecil dari sensitivitas alloy metallic Sa karena konfigurasi grid dari gauge dengan
konduktor transverse lebih kecil responsifnya ke strain axial dari pada konduktor lurus
uniform.
Pengukuran ketegangan menggunakan strain gauge dilakukan dengan
menempatkan strain gauge pada rangkaian jembatan. Dalam prakteknya, orde
pengukuran strain tidak lebih dari milistrain (e x 10-3), oleh karena itu pengukuran
ketegangan memerlukan pengukuran yang sangat akurat dari perubahan yang sangat
kecil dari resistansinya.
Nilai perubahan tahanan pada strain gauge yang mengalami perubahan tekanan
tidak signifikan,sehingga untuk dapat memberikan perubahan nilai elektrik maka
perubahan tahanan pada strain gauge ini dimasukan ke dalam rangkaian jembatan
wheatstone yang kemudian akan diketahui berapa besar tahanan pada Strain Gage. Tegangan
keluaran dari jembatan Wheatstone merupakan sebuah ukuran regangan yang terjadi akibat
tekanan dari setiap elemen pengindera Strain Gage. Tekanan itu kemudian dihubungkan
dengan regangan sesuai dengan hukum Hook yang berbunyi : Modulus elastis adalah rasio
tekanan dan regangan. Dengan demikian jika modulus elastis adalah sebuah permukaan
benda dan regangan telah diketahui, maka tekanan bisa ditentukan..Hukum Hook dituliskan
sebagai :

E
σ = s …………………………………………….(1)

dimana σ = regangan, Δl/l (tanpa satuan)


s = tegangan geser , kg/cm2
E = modulus Young , kg/cm2

Bila dua gage atau lebih digunakan, maka tekanan pada pelacakan arah setiap gage bisa
ditentukan dengan menggunakan perhitungan. Namun demikian persamaannya memiliki
tingkat kompleksitas yang berbeda tergantung pada kombinasi dan orientasi gage tersebut.
Kepekaan sebuah Strain Gage disebut dengan faktor gage dan perbandingan antara unit
resistansi dengan perubahan unit panjang adalah :

∆R/R
Faktor gage K = ∆L/L …………..(2)

Dimana : K = Faktor gage


ΔR = Perubahan tahanan gage
ΔL = Perubahan panjang bahan
R = Tahanan gage nominal
L = Panjang normal bahan

Jadi regangan diartikan sebagai perbandingan tanpa dimensi, perkalian unit yang sama,
misalnya mikroinci / inci atau secara umum dalam persen (untuk deformasi yang besar) atau
yang paling umum lagi dalam mikrostrain.
Perubahan tahanan ΔR pada sebuah konduktor yang panjangnya L dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan bagi tahanan dari sebuah konduktor yang penampangnya serba
sama, yaitu :
Panjang ρxl
R= ρ = π …………….(3)
Luas ( )d2
4

dimana : ρ = tahanan spesifik dari bahan konduktor


l = panjang konduktor
d = diameter konduktor

Macam-macam Strain Gauge


Sensor gaya muatan Berfungsi untuk mengubah gaya, beban, torsi dan regangan
menjadi resistansi/hambatan. Sensor ini terbuat dari kawat tahanan tipis berdiameter
sekitar 1 mm. Kawat tahanan yang biasa digunakan adalah campuran dari bahan
konstantan (60 % Cu dan 40 % Ni). Kawat tahanan ini dilekatkan pada papan penyangga
membentuk strain gauge dengan tipe-tipe:

a. Bonded strain gage


Susunan kawat tahanan di dalamnya berliku-liku sehingga memudahkan
pendeteksian terhadap gaya tekanan yang tegak lurus dengan arah panjang lipatan kawat,
karena tekanan akan menarik kabel sehingga meregang. Dengan meregannya starin gage,
maka terjadi perubahan resistansi kawat

b. Unbonded strain gage

Jenis strain gage yang dibentuk dengan kawat tahanan yang terpasang lurus dan
simetris. Jika papan atau rangka mendapat tekanan dari luar, maka resistansinya akan
bertambah

Prinsip Kerja Strain Gauge


Prinsipnya adalah jika tekanan pada benda berubah, maka foil atau kawat akan
terdeformasi, dan tahanan listrik alat ini akan berubah. Perubahan tahanan listrik ini akan
dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Whetstone yang kemudian akan diketahui
berapa besar tahanan pada Strain Gauge
Karakteristik Strain Gauge

Karakteristik dari filamen adalah sebagai berikut :


1) Faktor Gage tertinggi

2) Koefisien suhu resistansi rendah

3) Resitivitas tinggi

4) Kekuatan mekanis tinggi

5) Potensial termo listrik minimum disekitar lead

Bahan- bahan yang bisa dijadikan Strain Gauge

Berbagai jenis bahan tahanan telah dikembangkan untuk pemakaian dalam gage-gage kawat
dan foil, seperti:
a. Constantan adalah paduan (alloy) tembaga-nikel dengan koefisien temperatur rendah.
Biasanya Constantan ditemukan dalam Gage yang digunakan untuk strain dinamik, dimana
perubahan level strain tidak melebihi ± 1500 μcm/cm. Batas temperatur kerja adalah dari 10
o
C sampai 200oC.

b. Nichrome V adalah paduan nikel-chrome yang digunakan untuk pengukuran strain statik
o
sampai 375 C. dengan kompensasi temperatur, paduan ini dapat digunakan untuk
pengukuran static sampai 650 oC dan pengukuran dinamik sampai 1000 oC.

c. Dynaloy adalah paduan nikel-besi dengan Faktor Gage yang rendah dan ketahanan yang
tinggi terhadap kelelahan. Bahan ini digunakan untuk pengukuran strain dinamik bila
sensitivitas temperatur yang tinggi dapat di tolerir.

d. Stabiloy adalah paduan nikel-chrome yang dimodifikasi dengan rangkuman kompensasi


temperatur yang lebar. gage ini memikiki stabilitas yang sangat baik dan temperatur
cryogenic sampai sekitar 350 oC dan ketahanan yang baik tehadap kelelahan.

e. Paduan-paduan platina tungsten memberikan stabillitas yang sangat baik dan ketahanan
yang tinggi terhadap kelelahan pada temperatur tinggi. Gages ini disarankan untuk
pengukuran uji static sampai 700 oC dan pengukuran dinamik 850 oC.
Jenis-jenis dari Metal Foil Strain Gage

a) Rosette 90o yang dapat mengukur aksial dan regangan trasfer sekaligus. Variasi desain ini
adalah stress gage dimana dua elemen meliliki tahanan yang berbeda. Tahanan juga di pilih
sehingga hasilnya memberikan sebuah sensor yang keluarannya sebanding dengan takanan
dan keluaran elemen aksial sebanding dengan regangan.

b) Rosette 45o memberikan reaksi angular lebih besar dari rosette 90o

c) Rosette 60o

2.3. Aplikasi Strain Gauge


Secara umum, aplikasi dari strain gauge digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan tekanan pada suatu materi uji. Strain gauge sering digunakan dalam penelitian
teknik mesin dan pengembangan untuk mengukur tekananan yang dilakukan oleh mesin.
Pengujian komponen pada pesawat merupakan salah satu area penggunaannya, berbagai
komponen penting dari rangka pesawat menggunakan strain gauge untuk menguji
ketahanannya terhadap tekanan
Aplikasi lain dari strain gauge juga dapat ditemukan dalam bidang biomedis.
Beberapa contoh aplikasinya antara lain: dapat digunakan sebagai untuk mengukur
kontraksi otot kardia secara kontinyu, dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah
untuk mengetahui abnormalitas dari kardiovaskular, untuk mengukur laju pernapasan,
dan juga secara luas dikembangkan untuk mendeteksi tekanan yang cocok dalam
melakukan pemasangan anggota tubuh buatan

Aplikasi lain strain gauge :

1. Digunakan pada pengkur berat badan digital


2. Timbangan Digital pada kapasitas berat yang diangkut oleh bus, truck, dll.
3. Mengukur batas maksimal tumpangan pada lift
4. Alat pengukur pertambahan retakan pada pondasi/dinding bangunan
5. Bisa diaplikasikan pada jembatan wheatstone

Misal :
 Pada Timbangan Digital pada kapasitas berat yang diangkut oleh bus, truck, dll.
Sensor ini dapat di pasang di kenadaran bermotor seperti, motor, mobil, truck ataupun
bus. Karena banyak kendaraan bermotor tidak menaati peraturan dalam berkendara.
Biasanya mereka membawa beban dalam kendaraannya melebihi yang standart
kendaraan yang seharusnya. Itu mengakibatkan dapat terjadinya keolengan kemudian
terjadi kecelakaan. Untuk menghindari hal tersebut dapat kita dapat memasangkan sensor
ini. Jika terjadi kelebihan muatan kendaraan tersebut akan berbunyi dengan keras, dan
mesin tidak dapat dihidupkan.

 Pada pengukura batas maksimal tumpangan pada lift


Dalam sebuah lift, biasanya dibatasi berat maksimal bila ingin menggunakan lift. Alat ini
bekerja dengan cara apabila kita memasuki lift, maka alat ini akan menampilkan jumlah
berat total orang yang memasuki lift.

 Alat ini di namai dengan Strain Gage Motor alias SGM. Timbangan Digital pada
Permukaan Motor, hal ini berguna untuk mencegah motor ditumpangi melebihi kapasitas
berat tumpangan. Karena angka digital memiliki tingkat presisi yang teliti. Sehingga
Motor tidak akan bisa digunakan selama indikator timbangan digital belum mengizinkan.

Perhitungan perancangan jembatan WheatStone


Sebelum kita melakukan percobaan,kita akan terlebih dahulu melakukan perhitungan
terhadap rangkaian dibawah ini untuk mengetahui nilai resistor–resistor yang kita butuhkan
Dari rangkaian diatas ini yang kita inginkan adalah ketika jembatan diatas ini dalam keadaan
setimbang nilai dari Vg =0.Seperti kita ketahui bahwa strain gauge yang kita gunakan pada
percobaan ini memiliki resistansi sebesar 120Ω.Untuk mencari nilai resistansi ,kita masukkan
kedalam rumus berikut:
𝑅3 𝑅4
Vg= Vin− Vin
𝑅1+𝑅3 𝑅2+𝑅4
𝑅3 𝑅4
0= Vin− Vin
𝑅1+𝑅3 𝑅2+𝑅4
𝑅3 𝑅4
Vin= Vin
𝑅1+𝑅3 𝑅2+𝑅4
Dari persamaan diatas maka didapat rumus:
R1.R4=R2.R3
Kita tahu bahwa R4=120 Ω(tahanan dari strain gaguenya. Kita ambil gunakan R2 dan R3
sebesar 118.4Ω, maka nilai R1:
118.4  118.4
R1 
120
R1  116.8213
Pada percobaan kami menggunakan R1 yang terdiri dari resistor 120Ω yang diparalelkan
dengan potentiometer 10kΩ. Hal ini kami lakukan untuk memperoleh hambatan sebesar
116.8213 yang akurat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah :


1. Strain Gauge adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur
tekanan (deformasi atau strain). Alat ini berbentuk foil logam atau kawat logam yang
bersifat insulatif (isolasi) yang ditempel pada benda yang akan diukur tekanannya, dan
tekanan berasal dari pembebanan.

2. Prinsipnya adalah jika tekanan pada benda berubah, maka foil atau kawat
akan terdeformasi, dan tahanan listrik alat ini akan berubah. Perubahan tahanan listrik ini
akan dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Whetstone yang kemudian akan diketahui
berapa besar tahanan pada Strain Gauge

Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah agar dalam semua pembaca dapat
menjadikan makalah ini sebagai acuan untuk penambahan wawasan ilmu di bidangnya.
Untuk itu, kami sangat mengharapkan adanya pengembangan atas pembuatan makalah
ini

Anda mungkin juga menyukai