Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ALAT UKUR

“INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH”

KELOMPOK 2 :

Maria Resbal (18505009)


Deby O. Panna (18505019)
Pranata V. Karamoy (18505011)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat,
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Instrumen
Penunjuk Arus Searah”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Alat
Ukur.
Makalah ini memuat informasi mengenai instrument-instrumen uji listrik dan elektronik
dan melengkapi instrumentasi praktis mengenai pemakaian dan pembatasan-pembatasan
instrument dalam pemakaian pengukuran yang khas. Makalah ini diharapkan akan menambah
wawasan pengertahun terhadap pengukuran listrik terutama mengenai tegangan, arus hambatan
dan instrumentasi lainnya.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada Ibu Dra. Jeane V. Tumangkeng, M. Si selaku
dosen pengampu yang telah memberikan pengarahan yang sangat berarti dan bermanfaat,
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selain itu juga kepada segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini, kami
mengucapkan banyak terimakasih.
Selanjutnya, kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tak luput dari berbagai
kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat terbuka dalam menerima saran dan
kritikan yang konstruktif dari pembaca sekalian, demi kesempurnaan penulisan makalah kami di
kemudian hari.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat positif
bagi kita semua.

Tondano, 16 Oktober 209


Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


Voltmeter, ampermeter dan ohmmeter elektronik menggunakanan penguat, penyearah,
dan rangkaian lain untuk membankitkan suatu arus yang sebaning dengan besaran yang diukur.
Selanjutnya arus ii menggerakan suatu mekanisme alat ukur konvensional dari jenis penunjuk
arus searah. Hal ini sangatlah menarik untuk diperhatikan bahwa banyak voltmeter elektronik
menggunakan gerak suspense ban kencang sebagai pengganti mekanisme pivot dan jewel yang
lebih konvensional. Instrument-instrumen yang menggunakan mekanisme alat ukur untuk
menunjukan besaran kuantitas yang akan diukur pada sebuah skala yang kontinyu kadang-
kadang disebut instrument analog.
Bila hasil pengukuran diperagakan dalam selang waktu yang diskrit atau dalam bentuk
angka. Pembacaan berdasarkan angka secara langsung mengurangi kesalahan manusia dan rasa
jemu, menghilangkan paralaksis dan kesalahan pembacaan lainnya dan mempertinggi kecepatan
pembacan.
Instrument digital tersedia untuk mengukur tegangan, arus searah dan bolak-balik, dan
tahanan. Variable fisisnya dapat diukur dengan menggunakan trasducer yang sesuai. Banyak
instrument digital memiliki istrumen tambahan bag keluaran guna membuat pencatatan
permanen dari hasil-hasil pengukuran yang mengguankan unit-unit cetakan (printer), pelobanga
karut dan pita (card and tipr punches) atau peralatan pita magnetic. Dengan data yang sudah
dalam bentuk digital. Mereka kemudian dapat diolah tanpa kehilangan ketelitian.
Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik merupakan salah satu prosedur standar
yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang
diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang
diinginkan oleh seorang user.
Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi. Hampir
semua alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena setiap kuantitas fisis mudah dapat diubah
kedalam kuantitas elektrik, seperti tegangan, arus, frekuensi, perputaran dan lain-lainnya.
Misalnya : temperatur yang dulu diukur dengan sebuah termometer air raksa sekarang dapat
diukur dengan thermocople.
Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi dibidang pengukuran.
Pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus untuk mahasiswa elektro.
Karena tanpa pengukuran listrik maka kita akan sangat sulit untuk mengetahui besaran – besaran
listrik yang sangat kita perlukan dalam membuat suatu perencanaan, pemasangan atau
pembuatan barang – barang elektronika dan listrik. Mengingat begitu pentingnya pengukuran
listrik, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai instrument alat ukur arus searah atau
arus DC.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini akan membahas permasalahan tentang :
1. Apa itu AVO meter/ multimeter?
2. Bagaimana jenis – jenis AVO meter/multimeter ?
3. Apa saja bagian dari AVO meter/multimeter ?
4. Bagaimana cara mengunakan AVO meter/multimeter ?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang AVO meter/multimeter
2. Menjelaskan tentang jenis – jenis AVO meter
3. Menjelaskan bagian dari AVO meter
4. Menjelaskan menggunakan AVO meter

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi AVO meter


Avometer berasal dari kata ”AVO” dan ”meter”. Dimana ‘A’ artinya ampere, untuk
mengukur arus listrik. ‘V’ artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. ‘O’ artinya
ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran.
AVO Meter sering disebut dengan Multimeter atau Multitester. Secara umum, pengertian
dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus, tegangan, baik tegangan bolak-balik
(AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan listrik.
AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat
membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi sebelum
mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter dan
bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaiannya dan akan
menyebabkan rusaknya AVO meter tersebut.
Berdasarkan prinsip kerjanya, ada dua jenis AVO meter, yaitu AVO meter analog
(menggunakan jarum putar / moving coil) dan AVO meter digital (menggunakan display digital).
Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal
operasionalnya. Misal sumber tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan probe / kabel
penyidik warna merah dan hitam.
Pada AVO meter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka
(digit), sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum untuk
menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil ukur, harus dibaca berdasarkan range atau
divisi. AVO meter analog lebih umum digunakan karena harganya lebih murah dari pada jenis
AVO meter digital.
Multimeter yang diuraikan dalam modul ini adalah multimeter analog yang menggunakan
kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala. Multimeter ini banyak
digunakan karena harganya relative terjangkau. Jika pada multimeter digital hasil pengukuran
langsung dapat dibaca dalam bentuk angka yang tampil pada layer display, pada multimeter
analaog hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan skala.
Lihat gambar 1 dan gambar 2.
2.2 Jenis AVO meter / multimeter

AVO meter / Multimeter dibagi menjadi dua yaitu :

1. AVO meter/ Multimeter Analog

AVO meter/ Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah
alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke
range-range yang kita ukur dengan probe. Multimeter ini tersedia dengan kemampuan
untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak digunakan
untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya
digunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga
digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik
sesuai dengan rangkaian blok yang ada.

2. AVO meter/Multimeter Digital

Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter
digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuran
besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga
multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah
komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.
2.3 Bagian Bagian AVO meter/Multimeter

Gambar 3. Bagian-bagian dari AVO meter/Multimeter

 Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat
skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan
DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.

 Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja multimeter , dan
batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam W),
saklar ditempatkan pada posisi W, demikian juga jika digunakan untuk mengukur
tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-mA). Satu hal yang perlu diingat, dalam
mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi
dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus
berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.

 Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada
angka nol (sebelah kiri papan skala).

 Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk menera
jarum penunjuk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk mengukur nilai
tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan,
tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.

 Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan


Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada multimeter
yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur h fe transistor (penguatan arus
searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk
mengukur kapasitas kapasitor.

 Pointer (Jarum Meter) – merupakan sebatang pelat yang bergerak kekanan dan kekiri
yang menunjukkan besaran.

2.4 Cara menggunakan AVO meter / Multimeter Analog

2.4.1 Menentukan Posisi Alat Ukur

 Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage)


Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka Alat ukur mesti
di pasang paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua terminal pengukur
( Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (-) ) harus membentuk
suatu titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4. Memasang Multimeter Paralel

 Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere)


Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu posisi terminal harus
dalam kondisi berderetan dengan Beban, sehingga untuk melakukan pengukuran arus maka
rangkaian mesti di Buka / diputus / Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat
ukur pada titik yang telah terputus tersebut. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar:

Gambar 5. Memasang Multimeter SERI

 Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm)


Yang mesti di ketahui saat pengukuran tahanan ialah ‘jangan pernah mengukur nilai
tahanan suatu komponen saat terhubung dengan sumber’. Ini akan merusak alat ukur.
Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih ke posisi Skala OHM dan
kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi komponen (Resistor) yang akan di ukur.
Gambar 6. Memasang multimeter untuk mengukur tahanan

2.4.2 Cara Mengoperasikan AVO meter/Multimeter

 Mengukur Tegangan Listrik (Volt / Voltage) Dc

Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:

1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).

2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda
angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.

3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol
Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10,
x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan
positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan
menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.

4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang anda ingin
ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV untuk tegangan DC (Searah).

5. Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu seperti
1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan maksimal yang mengalir
pada rangkaian.
6. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.

7. Baca Alat ukur.

Cara membaca nilai tegangan yang terukur:

1. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum kita ketahui
sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya).

2. Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan memilih skala paling
besar yang tertera yaitu 1000. Nilai 1000 artinya Nilai tegangan yang akan diukur bisa
mencapai 1000Volt.

3. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak terdapat skala
terbesar 1000 yang ada hanya 0-10, 0-50, dan 0-250. Maka Untuk memudahkan
membaca perhatikan skala 0-10 saja.

4. Skala penunjukan 0-10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada angka 10 artinya
nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang di tunjuk jarum adalah angka 5
maka nilai tegangan sebenarnya yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya.

5. Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah hanya 15 Volt
sementara kita menempatkan saklar pemilih pada Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur
hanya akan bergerak sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa
nilai tegangan sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai
Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai pengukuran lebih
akurat.

6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV. Yang terjadi
adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai
tegangan yang akan di ukur LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika
Hal ini di biarkan terus menerus maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur
bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala
SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar. Saat saklar Pemilih diletakkan pada
angka 10 maka yang di perhatikan dalam layar penunjukan jarum adalah range skala 0-
10, dan BUKAN 0-50 atau 0-250.

Gambar 7. Multimeter Over, Awas Rusak

7. Telah jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai tegangan yang lebih
besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak akan terukur / diketahui. Solusinya
adalah Saklar Pemilih di posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat
memilih Skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan
Jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0-50 dan BUKAN lagi 0-10 ataupun
0-250.

8. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan bergerak Tepat di
tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50 yang artinya Nilai yang ditunjukkan
oleh alat ukur bernilai 15 Volt.

Perhatikan gambar berikut:


Gambar 10. Nilai tegangan Terlihat Benar

9. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula menggunakan RUMUS:

Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka:


Tegangan Terukur = (50 / 50) x 15
Nilai Tegangan Terukur = 15

 Mengukur Arus Listrik (Ampere) DC

Yang perlu disiapkan dan diperhatikan:

1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak pecah).

2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0)

3. Lakukan Kalibrasi alat ukur

4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA


5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m , 25m , atau
0.25A.

6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur.

7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan Tegangan DC diatas)

 Mengukur Nilai Tahanan / Resistansi Resistor (Ohm)

Yang perlu disiapkan dan diperhatikan:Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak
pecah).

1. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda
angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup.

2. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai Tombol
Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada x1 Ω, x10,
x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan
positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan
menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.

3. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang diinginkan
yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x (kali /perkalian) disini
adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca pada alat ukur nantinya akan di KALI
kan dengan nilai Skala OHM yang dipilih oleh saklar Pemilih.

4. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT JANGAN PASANG
ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH BERTEGANGAN)

5. Baca Alat ukur.

Cara Membaca Ohm Meter

1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah mudah.
2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum Penunjuk
dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih dengan sakelar
pemilih.

3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih
sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut adalah 2000
ohm atau setara dengan 2 Kohm.

Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:

Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai
resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:
Nilai yang di tunjuk jarum = 26
Skala pengali = 10 k
Maka nilai resitansinya = 26 x 10 k
= 260 k = 260.000 Ohm.
BAB III

3.1 Kesimpulan
Instrumen pengukuran voltmeter elektronik biasanya terdiri dari sebuah alat ukur
yang lazim, didahului oleh sebuah penguat dc dari satu tingkatan atau lebih. penguat-penguat dc
yang digunakan dalam volmeter elektronik dapat digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:
penguat dc tergandeng langsung (deirect coupled cd amplifier) dan penguat dc jenis pencincang
(chopper type dc amplifier).
Ada beberapa pertimabnag dalam pemilihan voltmeter selisih, diantaranya: impeansi
masukan, rangkuman tegangan, desible, sensitivitas versus lebar bidang frekuensi, oprasi dengan
batrai dan yang terakhir pengukuran arus bolak-balik.
Rangkaian dasar sebuah utimeter elektronik umumnya mencangkup penguat dc jembatan
setimbang, pelemahan masukan, rangkaian penyearah, batrai internal, dan sakelar fungsi. Skala
tahanan multimeter membaca tahanan yang bertambah besar dari kiri ke kanan.
Avometer adalah alat ukur yang mempunyai kemampuan tiga fungsi yaitu alat ukur yang
digunakan untuk mengukur arus disebut Ampere meter, sedangkan alat ukur tegangan disebut
Volt meter dan alat ukur resistansi disebut Ohm meter.

Avometer atau multimeter dibagi menjadi dua yaitu avometer analog dan
avometer digital. Multimeter analog menggunakan tampilan dengan penunjukkan jarum ke
range-range yang kita ukur dengan probe sedangkan multimeter digital hampir sama fungsinya
dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital.
Bagian-bagian dari avometer itu sendiri Adalah Papan skala, Jarump enunjuk, Tombol pengatur
jarum penunjuk nol, Pemutar jarum, Zero ohm ajusment (pengkalibrasi), LED indicator, Selektor
putar, Lubang probe hitam, Lubang probe merah

Untuk menganalisa kerusakan jalur pada suatu rangkaian dapat dilakukan dengan dua
cara, pertama pengukuran secara pararel dan pengukuran secara seri. Pada prinsipnya
pengukuran tersebut sama saja, akan tetapi akan lebih akurat bila dilakukan dengan dua cara
tersebut.

3.2 Saran
Avometer merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan maka dari itu saya
menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan menggunakan alat itu dengan
sembarangan, gunakanlah dengan benar dan sesuai dengan fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA

William D Copper.1994. Instrumetasi Elektronikdan Teknik Pengukuran. Jakarta: Erlangga


Rahman, Anugrah.20011. Pengukuran Besaran Elektrik. Bandung: ITT
Setiawan, Iwan.2009. Instrumentasi Pengukuran Listrik Searah. Jogjakarta:
Universitas Diponogoro
Sapiie, Soedjana.2005. Pengukuran Dan Alat-Alat Ukur Listrik. Jakarta; PT Pradnya Paramita
Waluyanti, Sri dkk.2008. Alat Ukur Dan Teknik Pengukuran. Jakarata: Departemen Pendidikan
Nasional
http://www.scribd.com/doc/32932035/makalah-avometer.com
http://fis15jaisuryani.blogspot.com/2016/05/makalah-instrumen-elektronik-untuk.html?m=1
Diakses pada tanggal 16 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai