Anda di halaman 1dari 15

Maria Resbal (18505009)

Pendidikan Fisika/4A

Tugas 2 Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan


Format Pengetahuan umum tentang Tanah Longsor

No Uraian Pertanyaan/Tugas Jawaban


.
1. Sebutkan definisi Tanah longsor Tanah longsor adalah peristiwa terjadinya pergerakan tanah, seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah yang bergerak menuju tampat
yang lebih rendah. Tanah longsor terjadi ketika perubahan stabilitas
kemiringan dari stabil ke kondisi tidak stabil.
2. Sebutkan jenis Tanah longsor a) Longsoran Translasi
b) Longsoran Rotasi
c) Pergeseran Blok
d) Runtuhan Batu
e) Rayapan Tanah
f) Aliran Bahan Rombakan
3. Apa penyebab Tanah longsor a) Hujan
b) Lereng Terjal
c) Tanah yang kurang Padat dan Tebal
d) Batuan yang kurang kuat
e) Jenis tata Lahan
f) Getaran
g) Susut muka air danau atau bendungan
h) Adanya Beban Tambahan
i) Pengikisan atau Erosi
j) Adanya material timbunan pada tebing
k) Bekas longsoran lama
l) Adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung)
m) Penggundulan Hutan
n) Daerah pembuangan sampah
4. Apakah ada peran manusia sebagai penyebab Ya, sebagian besar penyebab terjadinya tanah longsor adalah peran
terjadinya longsor manusia itu sendiri.
5. Bagaimana cara mengatasi Tanah longsor dan 1. Menjaga kelestarian hutan
upaya lainnya 2. Membuat dreynase
3. Menutup retakan tanah denga tanah lempung
4. Tidak menebang hutan di lereng
5. Tidak membuat lahan pertanian baru atau kolom
Upaya lainnya mengatasi bencana tanah longsor perlu dilakukan melalui
berbagai cara anatara lain:
1. Mengetahui dan menghindari kawasan rawan banjir
2. Memahami tindakan Pasca bencana tanah longsor
3. Tidak menggali tanah tanah di daerah tebing terjal
4. Tidak mendirikan bangunan di daearah tebing yang terjal
5. Segera mengungsi ke tempat yang aman jika terjadi bencana
6. Segera lapor kepada aparat desa desa /petugas jika terjadi bencana tanah
longsor

Definisi Tanah Longsor

Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran tersebut,
bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinyatanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah
akanmenambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperansebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin
dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerakmengikuti lereng dan keluar lereng.

Jenis-jenis Tanah Longsor


1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata ataumenggelombang landai.

2. Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran
translasi blok batu

4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas.Umumnya terjadi pada
lereng yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.

5. Rayapan Tanah
Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergeraklambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenistanah longsor ini
hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktuyang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau
rumah miring ke bawah.

6. Aliran Bahan Rombakan


Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerakdidorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung padakemiringan lereng, volume
dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah danmampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa
tempatbisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai disekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.

Penyebab Tanah Longsor


a) Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November seiring meningkatnya intensitas hujan. Musim kering yang panjang akan
menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Muncul-lah pori-pori atau rongga tanah, kemudian
terjadi retakan dan rekahan tanah di permukaan. Pada saat hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak. Tanah pun dengan cepat
mengembang kembali. Pada awal musim hujan, kandungan air pada tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat. Hujan lebat pada awal
musim dapat menimbulkan longsor karena melalui tanah yang merekah itulah, air akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng,
sehingga menimbulkan gerakan lateral. Apabila ada pepohonan di permukaan, pelongsoran dapat dicegah karena air akan diserap oleh
tumbuhan. Akar tumbuhan juga berfungsi sebagai pengikat tanah.

b) Lereng Terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air,
air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang
longsorannya mendatar.
c) Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut lereng > 220. Tanah
jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor, terutama bila terjadi hujan. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap
pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.
d) Batuan yang kurang kuat
Pada umumnya, batuan endapan gunungapi dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara kerikil, pasir, dan lempung kurang
kuat. Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah jika mengalami proses pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor apabila
terdapat pada lereng yang terjal.
e) Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan
persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah
terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran
yang dalam dan umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
f) Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang
ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.

g) Susut muka air danau atau bendungan


Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah
terjadi longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.
h) Adanya beban tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor,
terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke
arah lembah.
i) Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan
menjadi terjal.
j) Adanya material timbunan pada tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah
timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan
terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
k) Bekas longsoran lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada
saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Bekas longsoran lama memilki ciri:
 Adanya tebing terjal yang panjang melengkung membentuk tapal kuda.
 Umumnya dijumpai mata air, pepohonan yang relatif tebal karena tanahnya gembur dan subur.
 Daerah badan longsor bagian atas umumnya relatif landai.
 Dijumpai longsoran kecil terutama pada tebing lembah.
 Dijumpai tebing-tebing relatif terjal yang merupakan bekas longsoran kecil pada longsoran lama.
 Dijumpai alur lembah dan pada tebingnya dijumpai retakan dan longsoran kecil.
 Longsoran lama ini cukup luas.
l) Adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung)
Bidang tidak sinambung ini memiliki ciri:
 Bidang perlapisan batuan
 Bidang kontak antara tanah penutup dengan batuan dasar
 Bidang kontak antara batuan yang retak-retak dengan batuan yang kuat.
 Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air dengan batuan yang tidak melewatkan air (kedap air).
 Bidang kontak antara tanah yang lembek dengan tanah yang padat.
 Bidang-bidang tersebut merupakan bidang lemah dan dapat berfungsi sebagai bidang luncuran tanah longsor.
m) Penggundulan hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul dimana pengikatan air tanah sangat kurang.
n) Daerah pembuangan sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi
ditambah dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini
menyebabkan sekitar 120 orang lebih meninggal.

Format Pengamatan di lapangan/di lokasi : Jaga 3 Desa Tombatu 3 Timur


Hari/Tgl. : Senin, 13 April 2020
Narasumber : Rafi Manengal
No. Uraian Pertanyaan/Tugas Jawaban
1. Tampilkan gambar foto lokasi tanah longsor

2. Jelaskan jenis tanah longsor yang terjadi Jenis tanah longsor yang terjadi di daerah tersebut adalah Aliran Bahan
Rombakan. Tanah longsor tersebut berada di daerah pegunungan.
Posisi tanah yang ada di daerah tersebut sangat miring dan juga berada
pada ketinggian, yang nantinya apabila ada hujan yang deras akan
mengakibatkan tanah longsor.
3. Jelaskan penyebab tanah longsor Penyebab Tanah longsor di daerah tersebut yaitu
 Hujan
Hujan merupakan penyebab utama terjadinya longsor di daerah
tersebut.
 Lereng Terjal
Memang di daerah tersebut lerengnya/ tanahnya sangat terjal dan
miring
 Tanah yang kurang padat & tebal
Sifat tanah pelapukan sarang akan mudah luruh jika terkena air
 Getaran
Misalnya Gempa bumi. Jika hanya gempa berkekuatan sedang
tidak ada longsor. Tetapi jika gempa yang berkekuatan tinggi
dapat mengakibatkan longsor.
 Adanya beban tambahan
Di daerah tersebut terdapat di pegunungan yang merupakan
daerah pemukiman warga, perumahan warga yang
mengakibatkan ketika terjadi longsor dapat menghancurkan
bangunan yang ada di bawahnya
 Bekas Longsoran lama
Jika musim hujan, pastinya akan mengakibatkan longsor dan
membuat bekas. Jika kembali terjadi longsor, akan terjadi juga
pada bekas longsor sebelumnya.
4. Jelaskan apakah ada peran manusia sebagai Peran manusia sebagai penyebab tanah longsor salah satunya adalah
penyebab tanah longsor Pembuatan drainase/ saluran air yang kurang baik. Ketika hujan,
jalan masuknya air tidak normal dan mengakibatkan banjir dan juga
tanah longsor

Hubungan Konsep-Konteks
No Uraian Pertanyaan/Tugas Jawaban
.
1. Jelaskan konsep fisika yang berhubungan dengan 1. Konsep Getaran & Gelombang
tanah longsor. Adanya gempa bumi menimbulkan getaran dan gelombang
dan ketika gempa tersebut mengenai daerah lereng yang
tanahnya sudah basa karena hujan lebat , tidak ada pepohonan
di atasnya maka hal ini dapat menyebabkan tanah longsor.

2. Konsep Energi
Hudson (1976) dan Beasley (1972) berpendapat bahwa erosi
adalah proses kerja fisika yang keseluruhan prosesnya
menggunakan energi. Energi ini digunakan untuk
menghancurkan agregat tanah, memercikan partikel tanah,
menyebabkan olakan pada limpasan permukan, serta
menghanyutkan partikel tanah.
Adanya erosi / pengikisan tanah yang disebabkan aliran air
permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut
yang menggerus kaki-kaki lereng dan menyebabkan
bertambah curamnya lereng-lereng tersebut sehingga
terjadinya longsor

3. Gaya Gravitasi
Pada lereng berupa bidang miring, gaya gravitasi/gaya berat
dapat diuraikan menjadi komponen gaya gravitasi pada arah
sumbu y (Wy) dan arah sumbu x (Wx) seperti pada gambar di
bawah ini.

Pada gambar tersebut Wy menahan material agar tetap berada


pada posisinya di atas permukaan lereng disebut dengan gaya
pendicular, sedangkan Wx menyebabkan material terlepas dan
tertarik sehingga bergerak turun sejajar lereng disebut dengan
tegangan Pelepas.
Jika lereng makin curam artinya sudut kemiringan lereng
bertambah (θ ≫ ¿ , maka Wx juga makin besar sedangkan Wy
berkurang, dengan persamaan :
Wx = W. sin θ
Wy = W. cos θ
Jika Wx > Wy, maka material akan bergerak menuruni lereng
Jika Wx > gaya kohesi antara material penyusun permkaan
lereng (tanah, tanah liat, pasir, dll) maka material tersebut
akan menuruni lereng

4. Elastisitas (Tegangan & Regangan)


Karakteristik zat padat seperti batuan dapat dipelajari melalui
sifat elastisitasnya. Elastisitas merupakan konsep dasar yang
banyak digunakan dalam permasalahan mekanika batuan.
Lereng dari bebatuan dan tanah, diperlemah melalui saturasi
yang diakibatkan oleh hujan lebat. Longsor yang disebabkan
karena hancurnya bebatuan lebih sering terjadi pada bebatuan
yang ada di lereng gunung. Jenis batuan yang sering longsor
adalah jenis batuan sedimen kecildan batuan endapan yang
berasal dari gunung berapi. Biasanya batu yang ada di lereng
bersifat lapukatau tidak memiliki kekuatan dan mudah hancur
menjadi tanah. Hal inilah yang memicu terjadinya tanah
longsor.
5. Tekanan
Tekanan pada tanah longsor terjadi jika adanya curah hujan
yang meninggi. Hal ini terbukti bahwa tanah longsor sering
terjadi ketika musim hujan. Ketika hujan deras ini maka aliran
hujan akan menghantam tanah yang ada di permukaan bumi.
Hal ini jika terjadi secara terus menerus maka tanah yang
tidak kuat (tanah yang miring dan berada di lereng) akan tidak
dapat menahan aliran air dan terpaan air hujan sehingga lama
kelamaan hal ini akan menyebabkan tanah longsor.

Anda mungkin juga menyukai