Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH GEOGRAFI

“TANAH LONGSOR”

DI

Oleh :

NUR ALIFAH WULANDARI


KELAS X MIPA 1

MA MA’ARIF LASEPANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya kami sekelompok tidak akan
bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari
proses pembelajaran yang telah dititipkan kepada kelompok kami.

Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan, namun dengan penuh
kesabaran kami mencoba untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini memuat tentang
“Tanah Longsor”, tema yang akan dibahas di makalah ini butuh waktu yang cukup panjang
untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Guru Pembimbing
yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah
yang kami buat ini dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh pembaca. Meski makalah ini
masih mempunyai kekurangan, kami selaku penyusun mohon kritik dan sarannya.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat,

Wassalamualaikum wr.wb.

Bantaeng, Januari 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alam merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
oleh karena itu manusia tidak dapat dipisahkan dari alam. Alam memang sangat
erat kaitannya dengan kehidupan manusia, akan tetapi selain menguntungkan
alam juga dapat merugikan bagi manusia, contohnya akhir-akhir ini banyak sekali
bencana alam khususnya di Indonesia. Melihat fenomena tersebut sehausnya
manusia dapat berpikir bagaimana untuk dapat hidup selaras dengan alam.
Karena alam tidak dapat ditentang begitu pula dengan bencana.
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng
Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling
menumbuk. Akibat tumbukan antara lempeng itu maka terbentuk daerah
penunjaman memanjang di sebelah Barat Pulau Sumatera, sebelah Selatan
Pulau Jawa hingga ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah Utara
Kepulauan Maluku, dan sebelah Utara Papua. Konsekuensi lain dari tumbukan itu
maka terbentuk palung samudera, lipatan, punggungan dan patahan di busur
kepulauan, sebaran gunung api, dan sebaran sumber gempa bumi.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Tanah longsor?
b. Apa penyebab terjadinya Tanah Longsor?
c. Apa sajakah dampak terhadap kesehatan
masyarakat yang diakibatkan oleh terjadinya bencana tanah longsor ?

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian tanah longsor
b. Untuk mengetahui penyebab terjadinya tanah
longsor
c. Untuk mengetahui dampak bencana tanah longsor
terhadap kesehatan masyarakat.

D. Manfaat Penulisan
 Masyarakat lebih memahami dan mengerti akan pentingnya menjaga keseimbangan
lingkungan hidup .
 Masyarakat akan mengetahui tentang dampak/aibat yang di timbulkan apabila tidak
menjaga lingkungan hidup dengan baik .
BAB II
LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor atau dalam bahasa Inggris disebut Landslide, adalah perpindahan
material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material
campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah
longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang
berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di
atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng (Wikipedia, 2007).
Hampir semua pulau utama di Indonesia memiliki beberapa kabupaten dan kota
yang rawan pergerakan tanah, kecuali Pulau Kalimantan yang hanya memiliki dua
kabupaten yang rawan, yakni Kabupaten Murung Raya di Kalimantan Tengah dan
Kabupaten Malinau di Kalimantan Timur. Daerah yang memiliki relief morfologi kasar
dengan lereng-lereng yang terjal secara umum lebih rawan untuk terjadi gerakan
tanah. Di samping itu, kondisi batuan yang tidak kompak dan mudah mengalami
degradasi umumnya lebih mudah untuk terjadi gerakan tanah. Setidaknya terdapat
918 lokasi rawan longsor di Indonesia. Setiap tahunnya kerugian yang ditanggung
akibat bencana tanah longsor sekitar Rp 800 miliar, sedangkan jiwa yang terancam
sekitar 1 juta.
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni:
a. Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
b. Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk cekung.
c. Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang
gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok
batu.
d. Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain
bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng
yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar
yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
e. Rayapan Tanah
Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir
tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan
ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke
bawah.
f. Aliran Bahan Rombakan
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong
oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan
tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah
dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa
sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunung api.
Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
Gejala-gejala umum yang biasanya timbul sebelum terjadinya bencana
tanah longsor adalah :
1) Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
2) Biasanya terjadi setelah hujan.
3) Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
4) Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

B. Penyebab Terjadinya Tanah Longsor


Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih
besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh
kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi
oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan (Moch
Bachri, 2006 & Nandi, 2007)
a. Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karena
meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan
menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah
besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga
terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan.
Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak sehingga tanah
dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas hujan
yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air pada tanah menjadi
jenuh dalam waktu singkat.
b. Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong.
Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan
angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180 apabila
ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
c. Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat
dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis
ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan.
Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi
lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.
d. Batuan yang kurang kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan
campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan
tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan
umumnya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat pada lereng yang terjal.
e. Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan,
perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan
persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat
tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor.
Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena akar
pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya
terjadi di daerah longsoran lama.
f. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempabumi, ledakan,
getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang ditimbulkannya
adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah menjadi retak.
g. Daerah pembuangan sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah
dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi ditambah
dengan guyuran hujan, seperti yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir
Sampah Leuwigajah di Cimahi. Bencana ini menyebabkan sekitar 120 orang
lebih meninggal.

C. Dampak Tanah Longsor Terhadap Kesehatan Masyarakat


Dampak terhadap masyarakat yang terjadi akibat bencana tanah longsor,
yaitu sebagai berikut (Pan American Health Organization, 2006) :
1. Peningkatan Morbiditas
Tingginya angka kesakitan dalam keadaan terjadinya bencana dibagi
dalam 2 katagori, yaitu:
a. Kesakitan primer, adalah kesakitan yang terjadi
sebagai akibat langsung dari kejadian bencana tersebut, kesakitan ini dapat
disebabkan karena trauma fisik, termis, kimiawi, psikis dan sebagainya.
b. Kesakitan sekunder, kesakitan sekunder terjadi
sebagai akibat sampingan usaha penyelamatan terhadap korban bencana,
yang dapat disebabkan karena sanitasi lingkungan yang buruk, kekurangan
makanan dan sebagainya.
2. Tingginya Angka Kematian
Kematian akibat terjadinya bencana alam dibagi dalam dua kategori, yaitu:
a. Kematian primer, adalah kematian langsung akibat terjadi bencana,
misalnya tertimbun tanah longsor.

b. Kematian Sekunder, adalah kematian yang tidak langsung disebabkan oleh


bencana, melainkan dipengaruhi oleh faktor-faktor penyelamatan terhadap
penderita cedera berat, seperti. kurangnya persediaan darah, obat-obatan,
tenaga medis dan para medis yang dapat bertindak cepat untuk mengurangi
kematian tersebut.

3. Masalah Kesehatan Lingkungan


Mencakup masalah-masalah yang berkaitan erat dengan sanitasi
lingkungan, tempat penampungan yang tidak memenuhi syarat, seperti
penyediaan air bersih, tempat pembuangan tinja dan air bekas, tempat
pembuangan sampah, tenda penampungan dan kelengkapannya, kepadatan
dari tempat penampungan, dan sebagainya.

4. Suplai Bahan Makanan dan Obat-Obatan


Apabila kekurangan suplai bahan makanan dan obat-obatan untuk
membantu korban bencana, maka kemungkinannya akan menimbulkan
berbagai masalah, diantaranya:
a. Kekurangan gizi dari berbagai lapisan umur
b. Penyakit infeksi dan wabah, diantaranya infeksi pencernaan (GED), infeksi
pernapasan akut seperti influensa, penyakit kulit.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Tanah longsor atau dalam bahasa Inggris disebut Landslide, adalah
perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,
tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar
lereng. Penyebab epidemiologi tanah longsor yaitu; hujan, lereng terjal,
tanah yang kurang padat dan tebal, batuan yang kurang kuat , jenis tata
lahan, getaran, susut muka air danau atau bendungan, adanya beban
tambahan, pengikisan/erosi, adanya material timbunan pada tebing, bekas
longsoran lama, adanya bidang diskontinuitas (bidang tidak sinambung),
penggundulan hutan, dan daerah pembuangan sampah. Adapun dampak
epidemiologi tanah longsor terhadap kesehatan masyarakat yaitu;
peningkatan morbiditas, tingginya angka kematian, masalah kesehatan
lingkungan, masalah suplai bahan makanan dan obat-obatan, serta
keterbatasan tenaga medik dan paramedis serta transportasi ke pusat
rujukan.
2. Adapun tahap pengungsian bencana tanah longsor yaitu; Peringatan
Bahaya, Informasi yang Perlu Disampaikan Pada Masyarakat,
Transportasi, Saat Dilokasi Pengungsian
3. Upaya pencegahan terjadinya bencana tanah lonsor yaitu; pencegahan
tingkat pertama (sebelum terjadinya tanah longsor), pencegahan tingkat
kedua (saat terjadinya tanah longsor), dan pencegahan tingkat ketiga
(setelah terjadinya tanah longsor).
4. Prinsip penanggulangan bencana tanah longsor yaitu; Koordinasi dan
Keterpaduan, Prioritas, Cepat dan Tepat, Berdaya Guna dan Berhasil
Guna, Transparansi dan Akuntabilitas, Kemitraan, Pemberdayaan,
Nondiskriminatif, Nonproletisi

B. Saran
Adapun saran yang diberikan untuk menghindari bencana tanah longsor
adalah :
1. Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di
dekat pemukiman
2. Buatlah terasering (sengkedan)
3. Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam
tanah melalui retakan
4. Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjal
5. Jangan menebang pohon di lereng
6. Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal
7. Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang terjal
8. Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak
9. Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi
DAFTAR PUSTAKA

 Artikel Kesehatan. 2011. Perawatan Kesehatan Masyarakat Dalam Keadaan Bencana.


 http://fkunhas.com/perawatan-kesehatan-masyarakat-dalam-keadaan-bencana-
201103121022.html.
 Moch Bachri. 2006. Geologi Lingkungan. Malang : CV. Aksara.
 Gatot M Soedradjat. 2008. Bencana Gerakan Tanah di Indonesia.
 http://pirba.hrdpnetwork.com/e5781/e5795/e6331/e15201/eventReport15219/Bencana_G
erakan_Tanah.pdf.
 Iwan Setiawan. 2008. Penanggulangan Bencana Alam.
 http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197106041999031-
IWAN_SETIAWAN/Penanggulangan_bencana.pdf.
 Nandi.2007.Longsor.http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197901
012005011NANDI/BUKU_LONGSOR.pdf__Pengayaan_Geologi_Lingkungan.pdf.
 Pan American Health Organization. 2006. Bencana Alam, Perlindungan Kesehatan
Masyarakat.
 Terjemahan oleh Munaya Fauziah. Jakarta: EGC.
 Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana 2006-2009.
 http://www.bappenas.go.id/node/107/826/rencana-aksi-nasionalpengurangan-risiko-
bencana-2006-009/.
 https://www.academia.edu/28533278/MAKALAH_TANAH_LONGSOR

Anda mungkin juga menyukai