GEOGRAFI
TANAH LONGSOR AKIBAT ULAH MANUSIA
DI
OLEH:
JABAL NUR
X MIPA 1
MA MA’ARIF LASEPANG
T.P. 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah daerah yang rawan dengan bencana alam. Hampir setiap waktu
daerah- daerah yang ada di Indonesia ini terancam dengan bencana yang menyebabkan
banyak kerugian, adapun bencana yang sering terjadi di Indonesia meliputi, gempa bumi,
meletusnya gunung berapi, tsunami, terjadinya tanah longsor, dan juga kebakaran hutan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia adalah Negara yang terletak antara pertemuan
tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia, lempeng pasifik dan juga lempeng Australia. Ketiga
lempeng tersebut bergerak saling bertubrukan antara satu dan lainnya. Akibat daripada
tubrukan itu maka terbentuklah patahan samudra, palung samudra, dan juga munculnya
gunung berapi.
Di Indonesia banyak kita temukan tanah pelapukan yang bersumber dari letusan
gunung berapi. Tanah hasil pelapukan ini mempunyai komposisi tanah yang sedikit lempung
dengan sedikit pasir dan juga subur. Adapun tanah pelapukan yang terdapat di atas batuan
kedap air pada perbukitan dan mempunyai kemiringan sedang maupun terjal sangat
berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana tanah longsor pada musim hujan. Oleh
karenanya jika di perbukitan itu tidak terdapat tanaman dengan akar yang kuat dan dalam
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
3. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya bencana tanah longsor ?
BAB II
PEMBAHASAN
Tanah longsor adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan proses yang
melibatkan gerakan tanah, bebatuan dan juga puing-puing kearah bawah atau keluar lereng di
bawah pengaruh gravitasi bumi. Tanah longsor terjadi disebabkan oleh gerakan menurun atau
keluar lereng oleh masa tanah ataupun disebabkan oleh batuan penyusun, akibat dari
Tanah longsor merupakan salah satu bencana geologis yang bisa diperkirakan.
Terdapat beberapa petunjuk umum untuk melihat kemungkinan terjadinya bencana longsor
antara lain:
7. Muka air sungai naik beberapa sentimeter dan air sungai menjadi keruh secara tiba
tiba.
Tanah longsor adalah suatu peristiwa alam yang terjadi di sekitar areal pengunungan.
Jika kemiringan suatu lereng itu curam maka semakin memungkinkan akan terjadinya
longsor. Tanah longsor diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi baik itu secara
mendadak ataupun secara bertahap pada komposisi ,struktur,hidrologi atau vegetasi pada
suatu lereng. Perubahan ini bisa terjadi secara alami oleh alam sendiri dan juga bisa
disebabkan oleh ulah manusia yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan
materi-materi yang ada pada lereng. Beberapa factor penyebab perubahan tersebut yang
1. Meningkatnya kandungan air yang disebabkan oleh hujan lebat atau naiknya air tanah.
4. Terjadinya getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi,letusan gunung berapi, gerakan
mesin.
5. Penambahan beban oleh hujan, materi vulkanis, bangunan, atau rembesan dari irigasi
Istilah tersebut sering didengar dengan kata penggundulan hutan. Hutan dapat berfungsi
untuk menyerap dan menahan air hujan yang turun atau genangan air yang terjadi dalam
jumlah yang besar. Jika hutan tersebut ditebang atau digunduli, maka akan
memberikan dampak penebangan hutan secara liar seperti tidak ada yang menyerap air hujan
dan genangan air hujan, sehingga air-air tersebut akan turun menuju sungai. Jika air dalam
volume besar, maka sungai tidak dapat menampung air yang sangat berlebih tersebut.
sehingga air tersebut akan meluap ke daerah daerah yang rendah yang akan mengakibatkan
banjir terjadi. Selain itu, akibat dari penebangan hutan akan membuat tanah menjadi mudah
Hal ini dapat menyebabkan ukuruan sungai menjadi sempit dan tidak cukup banyak untuk
menampung air hujan yang deras. Akibatnya, air-air yang meluap akan mengakibatkan banjir
datang ke tempat penduduk. Selain itu, tanah yang berada di tempat penduduk akan tidak
mudah untuk menyerap air, sehingga air pun mudah untuk membanjiri daerah penduduk.
3. Saluran air mampet
Jika got, selokan, dan parit-parit mampet, maka akan sangat mudah meluapnya air ke daerah
penduduk atau di jalanan. Sebab, volume air yang berlebih tidak dapat disalurkan melalui
saluran atau selokan yang mampet yang akan lebih mudah menyebabkan terjadinya banjir.
Inilah salah satu faktor penyebab dimanan sungai-sungai, selokan maupun parit tidak mampu
menampung jumlah volume air yang banyak. Sungai-sungai dan selokan menjadi sempit dan
terhenti arusnya karena sampah-sampah yang banyak dan menyumbat arus air di sungai
Suatu daerah yang biasanya tidak banjir akan menjadi langganan banjir jika disekitar daerah
itu melakukan sesuatu yang mengubah sistem drainase yang sudah ada tanpa AMDAL.
Seperti peninggian masal suatu wilayah rendah untuk pembangunan komplek perumahan
Hal ini akan mengakibatkan terjadinya banjir dalam volume yang besar, sebab tanah tanah
yang ada di sekitar daerah itu telah tertutup dengan aspal-aspal yang dibangun, paving, dan
semen sehingga tanah tersebut susah dan tidak lagi menyerap air yang datang.
1. Rayapan
Gerakan massa tanah yang bergerak dengan kecepatan lambat, kurang dari 1 meter/tahun.
Jenis tanah longsor ini terjadi pada lereng yang landai dan biasanya tidak menyebabkan
Bergeraknya masa tanah dan batuan pada lereng dengan kemiringan lereng mencapai 20
hingga 40 derjat
3. Fenomena Jatuhan
Fenomena ini terjadi ketika sejumlah besar batuan atau materi lainnya bergerak ke bawah
dengan cara jatuh. Hal ini biasanya terjadi di kawasan yang terjal atau tebing yang curam.
4. Aliran
Capuran tanah, bebatuan dan air yang membentuk cairan kental. Cairan pada awalnya
merupakan endapan longsoran dalam suatu lembah, namun karena kemiringan, ia meluncur
5.Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk
6. Longsoran Translasi
Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau
Survey perlu dilakukan untuk mengidentifikasikan pola gerakan tanah di daerah yang
diperkirakan akan terjadinya tanah longsor. Factor-faktor yang dianggap daerah tertentu lebih
rawan longsor daripada daerah lain. Pemetaan dan analisis tingkat kerentanan terhadap
gerakan tanah atau batauan sangat diperlukan pada tahap pencegahan bencana longsor.
Dengan adanya peta kerentanan bisa menjadi dasar bagi langkah-langkah mitigasi bencana.
b. Pemasangan rambu-rambu
Daerah yang dianggab rentan terjadinya bencana tanah longsor sebagaimana
diidentifikasikan dari hasil pemetaan. Maka perlu dipasang rambu rambu peringatan rawan
tanah longsor. Rambu rambu yang digunakan bias berbentuk gambar atau tulisan dan mudah
dipahami orang.
yang rawan terhadap bencana longsor sebagai tempat tinggal atau bangunan penting lainnya.
Peraturan juga mencakup pembatasan aktifitas warga yang mungkin dapat menggerakkan
tanah longsor.
d. Penghijauan
Penghijauan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya bencana tanah longsor . penghijauan ini bias dilakukan pada lereng-lereng daerah
aliran sungai dan pada kawasan yang di anggap rawan terjadinya longsor.
e. Perbaikan sarana
Upaya perbaikan sarana-sarana yang terdapat pada jalur yang dianggap bakal terjadi
longsor menjadi suatu hal yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya bencana
longsor. Perbaikan juga dilakukan untuk rumah rumah penduduk seperti drainase tanah.
f. Pendidikan masyarakat
Manusia ikut terlibat dalam factor penyebab terjadinya tanah longsor, dikarenakan
banyak kegiatan manusia yang berhubungan langsung dengan alam seperti penggundulan
hutan, kontruksi jalan, perumahan dan sarana fisik yang menyebabkan terjadinya tanah
longsor. Maka perlu program pendidikan kepada masyarakat untuk menyadarkan bahwa
setiap orang bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan. Masyarakat perlu di berikan
pendidikan tentang sebab- sebab longsor, cara pencegahan longsor, dan tindakan yang harus
dilakukan ketika longsor terjadi. Pendidikan biasa diberikan melalui organisasi masyarakat,
Pemantaau terhadap kawasan yang rawan bencana sangatlah penting sehingga ketika
secara cepat. Peringatan dapat dilakukan dengan adanya system peringatan dini baik itu
2. Mengatasi bencana
Terdapat beberapa upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi bencana tanah
Untuk mengatasi bencana maka salah satunya kita harus mengetahui kawasan atau area
3. Di daerah pengunungan
2. Langkah-langkah yang harus diakukan ketika terjadi dan pasca bencana tanah
longsor.
Beberapa hal yang harus dilakukan ketika terjadi tnah longsor yaitu:
Jangan panic
Secepatnya menjauhi sumber datangnya suara longsor
Menolong orang yang membutuhkan bantuan khusus, seperti anak bayi, orang cacat
Pasca terjadinya bencana longsor ada beberapa hal yang sangat penting untuk
dilakukan salah satunya adalah pemberian bantuan kepada korban yang terkena bencana
tanah longsor adapun bantuan penting yang diperlukan di daerah yang terkena bencana tanah
longsor adalah :
Tempat perlindungan darurat bagi masyarakat yang kehilangan rumah atau rusak.
yang telah bergerak dan masih labil agar ditutup untuk umum. Para penghuni yang berada di
lahan yang telah bergerak dipindahkan ketempat yang lebih aman. Dan juga dibutuhkan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tanah longsor adalah berpindahnya suatu material pembentuk lereng yang berupa
bebatuan tanah atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Penyebab
utama terjadinya longsor adalah air yang meresapkedalam tanah dan akan menambah berat
bobot tanah sehingga akan sangat mudah terjadinya longsor. Indonesia banyak kita temukan
tanah pelapukan yang bersumber dari letusan gunung berapi. Tanah hasil pelapukan ini
mempunyai komposisi tanah yang sedikit lempung dengan sedikit pasir dan juga subur.
Adapun tanah pelapukan yang terdapat di atas batuan kedap air pada perbukitan dan
B. SARAN
kembali hutan yang telah gundul merupakan suatu upaya yang bisa dilakukan oleh manusia