12
Gejala tanah longsor
13
1. Definisi tanah longsor
Tanah longsor merupakan adanya perpindahan
material berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau
material campuran tersebut bergerak ke bawah atau
keluar lereng. Menyebabkan retakan dan tanah terbuka.
2. Jenis-jenis tanah longsor
Terdapat 6 jenis tanah longsor : translasi, rotasi,
pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan
aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi dan
rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Aliran bahan
rombakan merupakan jenis longsor yang sering
memakan korban jiwa.
a. Longsor Translasi
14
Longsoran translasi terjadi saat tanah dan
batuan pada bidang miring berbentuk rata atau
menggelombang landai.
b. Longsor Rotasi
c. Pergerakan Blok
d. Runtuhan Batu
e. Rayapan Tanah
16
Rayapan Tanah disebut sebagai jenis tanah
longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya
berupa butiran kasar dan halus. Jenis ini hampir
tidak dapat dikenali. Tiang, pohon, dan rumah dapat
miring setelah waktu yang lama.
17
3. Penyebab tanah longsor
faktor penyebab tanah longsor :
a. Jenis Tanah
Tanah yang bentuk renggang, lembut yang
sering disebut tanah lempung atau tanah liat dapat
menyebabkan longsoran. Pada musim penghujan
kemungkinan akan lebih besar pada tanah jenis ini.
Karena, ketebalan tanah tidak lebih dari 2,5 m
dengan sudut lereng 22 derajat. Kontur tanah yang
mudah pecah jika panas dan lembek saat hujan
menyebabkan rentan terjadi pergerakan tanah.
b. Curah Hujan
Pada musim hujan seperti bulan November
rentan terjadi longsor. Pori- pori muncul saa musim
panas berkepanjangan.
18
hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah
permukaan. Saat musim hujan tiba, air mulai
memasuki retakan tanah dan menyebabkan rekahan
tanah sehingga tanah dapat terjadi longsor.,
pepohonan dapat mencegah terjadi longsor karena
fungsi akar sebagai pengikat tanah.
c. Kemiringan Lereng
Jika terjal akan memperbesar gaya
pendorong. Pengikisan air sungai, mata air, air
laut, dan angin lereng merupakan pembentuk
terjal. Kemiringan lereng dinyatakan dalam
derajat atau persen.
19
Klasifikasi kemiringan lereng untuk pemetaan
ancaman tanah longsor dibagi dalam lima kriteria
yaitu lereng datar dengan kemiringan 0-8%, landai
berombak sampai bergelombang dengan
kemiringan 8-15%, agak curam berbukit dengan
kemiringan 15-25%, curam sampai sangat curang
25-40%, sangat curam dengan kemiringan >40%.
Wilayah yang kemiringan lereng antara 0-15%
akan stabil terhadap perkiraan longsor, potensi
semakin besar jika 15%.
d. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan (land use) ialah modifikasi
oleh manusia terhadap lingkungan hidup menjadi
lingkungan terbangun seperti lapangan,pertanian,
dan permukiman.
110
Penggunaan lahan seperti persawahan, perladangan,
danadanya genangan air di lereng yang terjal. Pada
lahan persawahan akarnya kurang kuat untuk
mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi
lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi
longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan
disebabkan karena akar pohonnya tidak dapat
menembus bidang longsoran yang dalam dan
umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
e. Getaran
Gempa bumi, ledakan,getaran mesin, dan
getaran lalu lintas kendaraan merupakan penyebab
getaran
f. Susut muka air danau atau bendungan
Susutnya muka air yang cepat di sumber air
menyebabkan penahan di lereng tidak ada.
g. Adanya beban tambahan
Adanya beban seperti bangunan atau
kendaraan akan memperbesar terjadinya longsor,
terutama di sekitar tikungan jalan pada daerah
lembah. sehingga sering terjadinya penurunan tanah
dan retakan yang arahnya ke arah lembah.
h. Pengikisan/erosi
Biasanya oleh air sungai ke arah tebing.
penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai,
tebing akan menjadi terjal juga merupakan
enyebabnya.
i. Adanya material timbunan pada tebing
Akibat dari tanah timbunan pada lembah yang
tidak terpadatkan sempurna seperti tanah asli
menyebabkan penurunan tanah saat hujan. Tanah
Longsor terjadi jika dipenuhi tiga keadaan, yaitu:
1) Kelerengan yang curam,
2) Terdapat bidang peluncur di bawah
permukaan tanah yang kedap air,
3) Terdapat cukup air (dari hujan) di dalam
tanah di atas lapisan kedap, sehingga tanah
jenuh air.
4) Akestabilan lereng dipengaruhi oleh air
hujan yang jatuh dari di atas permukaan
tanah, menurunnya tanah sangat menentukan
kestabilan lereng, menurunnya ketahanan
gesertanah (t) yang jauh lebih besar dari
penurunan tekanan geser tanah (s), sehingga
faktor keamanan lereng (F) menurun tajam
(F=t/s), menyebabkan lereng rawan longsor.
Daftar pustaka