Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ PENGUKURAN TEGANGAN ”

NAMA KELOMPOK :

1. Elsa Cipto Riani ( 19063045 )


2. Rizky Adrian Nicola ( 19063066 )
3. Alif Fathil Haqqi (19063038)
4. Muhammad Fadhel Azzikri ( 19063058 )

TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
SUMATERA BARAT
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penysunan makalah ini. Penyusun berusaha
menampilkan makalah ini dalam bentuk yang selengkap mungkin dan mudah untuk dicerna.
Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas mata kuliah “Alat Ukur dan Pengukuran”.
Penyusun menyadari, dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, makalah ini
masih memiliki kekurangan-kekurangan. Namun, penyusun yakin setidaknya dapat
membantu pembaca dalam memperoleh informasi dan penjelasan tentang materi
pengukuran tegangan listrik.
Oleh karena itu, penyusun harapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik dan terperinci. Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai
akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri dan bagi pembaca pada
umumnya.

Padang, Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
1.3 tujuan ....................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengukuran dan Tegangan Listrik ......................................................................... 2
2.2 Jenis Alat Ukur Tegangan Listrik dan Sistem Kerjanya ............................................................ 2
2.3 Cara Mengukur Tegangan Dengan Menggunakan Voltmeter ................................................. 5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka.............................................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lebih dari satu setengah abad yang lalu, telah banyak dilakukan penelitian
untuk mendalami ilmu pengukuran besaran listrik. Selama periode tersebut,
dilakukan penyempurnaan instrument (alat ukur) jenis-jenis defleksi dengan sebuah
skala atau penunjuk yang dapat bergerak. Sudut defleksi dari penunjuk merupakan
suatu fungsi, dengan demikian dapat disamakan dengan harga dari besaran listrik
yang diukur.

Pengukuran yang tepat dari dimensi, temperatur, tekanan, daya, tegangan,


arus, impedansi, bermacam- macam sifat material, dan sebagian besar variabel
fisika lainnya adalah penting bagi keteknikan sebagai ilmu pengetahuan.
Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran lain
yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standart.
Dalam pengukuran listrik terjadi juga pembandingan, dalam pembandingan ini
digunakan suatu alat Bantu (alat ukur). Alat ukur ini sudah dikalibrasi, sehingga
dalam pengukuran listrikpun telah terjadi pembandingan. Pengukuran akurat sangat
diperlukan untuk perancangan yang ekonomis. Pada makalah ini penulis akan
membahas mengenai pengukuran tegangan pada jaringan listrik, dalam hal
ini tegangan yang akan diukur diperbandingkan dengan penunjukkan dari Volt
meter.

1.2 Rumusan Masalah


a. apa itu pengukuran tegangan listrik ?
b. apa alat ukur tegangan listrik dan bagaimana sistem kerjanya ?
c. bagaimana cara mengukur tegangan menggunakan voltmeter ?

1.3 Tujuan
a. memahami pengukuran tegangan listrik
b. memahami jenis alat ukur tegangan listrik dan sistem kerjanya
c. memahami cara mengukur tegangan listrik menggunakan volt meter

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengukuran dan Tegangan Listrik


Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran
dengan besaran lain yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran
dianggap sebagai standart. Dalam pengukuran listrik terjadi
juga pembandingan, dalam pembandingan ini digunakan suatu alat
Bantu (alat ukur). Alat ukur ini sudah dikalibrasi, sehingga dalam pengukuran
listrikpun telah terjadi pembandingan. Pengukuran yang akan di bahas adalah
pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik. Dalam hal ini tegangan
yang akan diukur diperbandingkan dengan penunjukkan dari Volt meter.

Tegangan listrik adalah besarnya beda potensial antara dua titik yang dialiri
oleh arus listrik yang diukur dalam satuan volt. Jadi jika arus itu mengalir, tapi
tegangan itu tidak mengalir. Tegangan itu timbul akibat adanya arus mengalir yang
ditahan oleh suatu resistansi dalam suatu rangkaian. Ini seperti pipa yang bergetar
karena adanya air yang mengalir, semakin deras air mengalir maka tegangan pada
pipa juga akan semakin kuat. Satuan tegangan listrik adalah Volt.
Untuk mengukur tegangan yang jatuh pada kedua titik tertentu pada
rangkaian maka kita membutuhkan alat ukur yang disebut voltmeter. Alat ini
biasanya sudah terintegrasi dengan alat yang umum dipakai oleh para ahli service
barang elektronik yaitu multimeter (tester). Karena pada multimeter selain mengukur
tegangan, anda bisa juga mengukur tahanan dan arus listrik.

2.2 Jenis Alat Ukur Tegangan Listrik Dan Sistem Kerjanya


Dalam mengukur tegangan kita bisa menggunakan voltmeter baik digital
maupun analog.

1. Voltmeter

Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran


tegangan atau beda potensial listrik antara dua titik pada suatu rangkaian
listrik yang dialiri arus listrik. Voltmeter meter digunakan dengan cara
merangkainya secara pararel dengan komponen listrik yang akan diukur

2
tegangannya dengan syarat pada komponen listrik yang akan diukur harus
dialiri arus listrik.

- Kelebihan voltmeter adalah dapat mengukur nilai tegangan secara


langsung
- Kekurangan volt meter adalah tidak dapat digunakan untuk mengukur
komponen dari besaran listrik yang lain seperti arus dan hambatan
terkecuali dengan hitungan.

Voltmeter terbagi menjadi dua yaitu: voltmeter analog dan voltmeter


digital.

a. Voltmeter analog memiliki kelebihan untuk melatih penerapan


rumus dan memiliki kekurangan dalam ketelitian.

Voltmeter digital memiliki kelebihan dalam ketelitian dan


memiliki kekurangan mudah rusak.
Voltmeter digital memperagakan pengukuran tegangan dc atau ac
dalam bentuk angka diskrit, sebagai pengganti defleksi jarum penunjuk pada
sebuah skala Kontinu seperti dalam alat ukur analog. Penunjukkan dengan
angka dalam banyak pemakaian lebih menguntungkan, karena :

- mengurangi kesalahan pembacaan oleh manusia.dan interpolasi.


- menghilangkan kesalahan paralaksis.
- memperbesar kecepatan pembacaan.
- melengkapi keluaran dalam bentuk digital yang sesuai bagi
pengolahan dan pencatatan selanjutnya.

3
Karakteristik Voltmeter Digital :

- Rangkuman masukan : dari ± 1,000000 V sampai ± 1000, 000 V,


dengan pemilihan rangkuman secara otomatis dan indikasi beban
lebih.
- Ketelitian mutlak sebesar ± 0,005 persen dari pembacaan.
- Stabilitas : jangka pendek 0,002 persen dari pembacaan untuk perioda
24 jam : jangka panjang 0,008 persen pembacaan untuk perioda 6
bulan.
- Resolusi : 1 bagian dalam 106 (1 μV dapat dibaca pada rangkuman
masukan1 V ).
- Karakteristik masukan : tahanan masukan khas adalah 10 MΩ ;
kapasitas masukan 40 pF.
- Kalibrasi : standar kalibrasi internal yang memungkinkan kalibrasi tidak
ber-gantung pada rangkaian ukur diperoleh dari sumber referensi yang
distabilkan.
- Sinyal-sinyak keluaran : perintah mencetak, memungkinkan keluaran
menuju pencetak keluaran BCD ( binary coded decimal = bilangan
desimal yang masing-masing angka dinyatakan oleh empat bit ) untuk
pengolahan atau pen- catatan digital.

2. Prinsip Kerja Dari Voltmeter


Cara kerja voltmeter tidak jauh berbeda dengan amperemeter. Pada alat
voltmeter juga terdapat komponen yang terdiri dari galvanometer yang
dikolaborasikan dengan multiplier atau alat yang biasa disebut dengan hambatan
seri. Dalam suatu alat ukur kelistrikan tentu bekerja dengan prinsip kerja tertentu,
termasuk Voltmeter. Dimana ada fluksi magnetik yang memiliki bentuk mirip
gelombang sinus dengan frekuensinya sama.
Selain itu, fluksi magnetik ini nantinya juga akan memasuki kepingan dalam
logam yang dirangkai secara paralel. Terdapat juga perbedaan antara fase
dalam satu fluks dengan fluks lainnya. Dan tegangan-tegangan yang
memunculkan arus putar pada kepingan itu pun dipengaruhi akibat adanya fluks
yang terjadi secara bolak-balik.
Sedangkan pada Voltmeter digital, maka angka diskrit merupakan aktualisasi
atau gambaran terhadap pengukuran dalam DC maupun AC. Dimana angka ini
dapat digunakan sebagai alternatif terhadap defleksi jarum penunjuk pada alat
ukur untuk jenis analog.

4
2.3 Cara Menggukur Tegangan Dengan Menggunkan Voltmeter

1. Mengukur menggunakan voltmeter analog

a. Cari skala tegangan listrik pada papan skala dan sesuaikan dengan
kebutuhan.

b. Taksir posisi jarum berdasarkan angka yang paling dekat.


Skala ini adalah skala linear seperti penggaris.
- Jarum yang menunjuk ke bagian tengah antara 30 dan 40 dibaca
sebagai 35V.

c. Bagikan hasil yang Anda dapat jika Anda menggunakan skala yang
berbeda.
Lewati langkah ini jika kita membaca dari skala yang persis sama
dengan pengaturan voltmeter. Jika tidak, perbaiki hasil jawaban dengan
membagi nilai maksimum pada skala yang gunakan dengan angka pada
pilihan kenop. Bagi angka yang ditunjuk oleh jarum dengan hasil
pembagian sebelumnya untuk mendapatkan besar tegangan listrik yang
sebenarnya.

Sebagai contoh, jika voltmeter Anda disetel pada 10V, tetapi Anda
membacanya dalam skala 50V, hitunglah dengan 50 ÷ 10 = 5. Jika jarum
menunjukkan angka 35V, jawaban Anda adalah 35 ÷ 5 = 7V.

5
2. Cara Menggunakan Voltmeter Digital

a. Setel alat Anda untuk mengukur tegangan listrik. Sebagian besar alat
pengukur tegangan listrik sebenarnya adalah multimeter yang bisa
mengukur beberapa aspek dari rangkaian listrik. Jika alat Anda memiliki
kenop dengan beberapa pengaturan, setel kenop tersebut seperti di
bawah ini:
- Untuk mengukur tegangan listrik pada sirkuit listrik AC, setel kenop ke
V~, ACV, atau VAC. Sebagian besar rangkaian listrik perumahan
adalah listrik arus bolak-baik (AC).
- Untuk mengukur tegangan listrik pada sirkuit listrik DC, pilih V–, V---,
DCV, atau VDC. Baterai dan eletronik portabel biasanya adalah listrik
arus searah (DC).

b. Pilih rentang listrik yang lebih besar dari tegangan listrik yang Anda
ukur. Sebagian besar voltmeter memiliki beberapa
pilihan untuk tegangan listrik, sehingga Anda dapat mengubah kepekaan
voltmeter untuk mendapatkan pengukuran yang tepat dan menghindari
rusaknya alat. Jika voltmeter digital Anda tidak memiliki rangkaian pilihan
maka dengan fitur "autoranging", voltmeter digital tersebut dapat
mendeteksi besar jarak tegangan listrik dengan benar secara otomatis.
Ikuti pedoman di bawah ini:
- Pilih rentang listrik yang lebih tinggi dari tegangan listrik maksimum
yang Anda ukur. Jika Anda tidak tahu tegangan listrik maksimumnya,
pilih rentang listrik tertinggi untuk mencegah rusaknya alat.
- Pada baterai biasanya tertulis besar tegangan listriknya, yaitu sekitar
9V atau lebih kecil.
- Baterai mobil memiliki sekitar 12.6V ketika terisi penuh dan dengan
mesin yang tidak dijalankan.
- Sebagian besar negara di dunia memiliki stop kontak bertegangan
listrik 240V dan 120V di Amerika dan beberapa negara.

6
- mV berasal dari kata milivolt (1/1000 V), kadang-kadang digunakan
untuk menunjukkan pengaturan terendah

c. Masukkan kabel penyidik.

Voltmeter Anda akan dilengkapi dengan satu kabel penyidik berwarna


hitam dan merah. Setiap kabel penyidik memiliki logam pada ujungnya
dan logam jack di ujung lainnya yang akan dimasukkan ke dalam lubang
jack pada voltmeter Anda. Masukkan kabel tersebut ke dalam lubang jack
dengan mengikuti pedoman di bawah: Jack berwarna hitam harus selalu
dimasukkan ke dalam lubang yang berlabel "COM."
Ketika mengukur tegangan listrik, masukkan jack berwarna merah ke
dalam lubang berlabel V (di antara simbol lainnya). Jika tidak terdapat
simbol V, pilih lubang dengan angka terkecil atau yang bersimbol mA.

d. Pegang kedua ujung kabel secara hati-hati

Jangan memegang logam ujung kabel penyidik ketika sedang


menghubungkannya dengan rangkaian listrik. Jika karet isolator pada
ujung kabel terlihat rusak atau sobek, pakai sarung tangan isolator atau
belilah kabel penyidik yang baru. Kedua logam ujung kabel penyidik tidak
boleh bersentuhan satu sama lain ketika sedang terhubung dengan
rangkaian listrik atau akan menyebabkan percikan listrik yang besar.

7
e. Sentuhkan kabel penyidik berwarna hitam ke salah satu bagian
rangkaian listrik.

Ukur tegangan rangkaian listrik dengan menyentuhkan kedua kabel


penyidik pada sirkuit secara paralel. Dengan kata lain, Anda
menyentuhkan ujung kedua kabel penyidik di dua titik pada rangkaian
listrik tertutup yang memiliki arus listrik.
- Pada baterai, sentuhkan kabel penyidik berwarna hitam ke terminal
negatifnya (anoda).
- Pada stop kontak, sentuhkan kabel penyidik berwarna hitam ke dalam
lubang netral atau lubang yang berada di bagian kanan.
- Jika memungkinkan, lepaskan kabel penyidik berwarna hitam sebelum
lanjut ke langkah berikutnya. Sebagian besar kabel penyidik berwarna
hitam memiliki tonjolan plastik kecil yang dapat menempel pada stop
kontak.

f. Sentuhkan kabel penyidik berwarna merah ke titik yang berbeda


pada rangkaian listrik.

Dengan ini, rangkaian listrik paralel akan terbuat dan menyebabkan


voltmeter dapat menunjukkan besar tegangan listrik.
- Pada baterai, sentuhkan kabel penyidik berwarna hitam ke terminal
positifnya (katoda).
- Pada stop kontak, sentuhkan kabel penyidik berwarna merah ke dalam
lubang "fasa" atau lubang yang berada di bagian kanan.

8
g. Naikkan rentang pengukuran jika mendapat hasil pengukuran yang
kelebihan.

Segera naikkan rentang pengukuran ke pengaturan yang lebih tinggi


jika Anda mendapatkan hasil seperti di bawah ini sebelum alat Anda
rusak:
- Alat digital Anda menunjukkan "OL", "overload", atau "1". Sebagai
catatan, "1V" adalah hasil pengukuran yang betul, sehingga Anda tidak
perlu khawatir bahwa voltmeter Anda rusak.
- Jarum analog Anda menunjukkan sisi yang berlawanan dengan skala
Anda.

h. Baca voltmeter.
Voltmeter digital akan secara jelas menunjukkan besar tegangan listrik pada
layar eletroniknya.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran


dengan besaran lain yang sejenis secara eksperimen dan salah satu
besaran dianggap sebagai standart. Tegangan listrik adalah besarnya beda
potensial antara dua titik yang dialiri oleh arus listrik yang diukur dalam satuan
volt. Dalam pengukuran tegangan alat yang digunakan adalah Voltmeter.
Voltmeter memiliki dua versi yakni analog dan digital.

3.2 Saran

Dalam melakukan pengukuran, kita harus mengetahui terlebik dahulu apa


yang akan kita cari. Jika kita mencari tegangan dari listrik maka kita
menggunakan voltmeter yang di pasang paralel saat mengukur. Pastikan
juga alat ukur yang kita pakai dalam kondisi yang baik atau tidak terjadi
kerusakan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tneutron.net/elektro/pengukuran-tegangan/

https://id.wikihow.com/Menggunakan-Voltmeter

https://id.wikihow.com/Menggunakan-Voltmeter

https://ngertiaja.com/fungsi-voltmeter/

https://digital-meter-indonesia.com/voltmeter-alat-pengukur-tegangan-digital/

11

Anda mungkin juga menyukai