Anda di halaman 1dari 19

ALAT UKUR WATT METER

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8 (DELAPAN)
FERNANDO BREGIN TARIGAN (5193331005)
ISWANDI GIRSANG (5193131020)
HERDI SEMBIRING (5192131004)
AAN SIDABUTAR (5193131025)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FALKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah banyaK memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita
umatnya. Rahmat berserta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti
oleh pengikut yakni Nabi Muhammad SAW. ‘’ALAT UKUR WATT
METER’’ ini sengaja di bahas karena sangat penting untuk kita
khususnya mahasiswa pendidikan teknik elektro yang ingin
mengetahui penggunaan alat ukur watt meter.
Selanjutnya, kami kelompok 8 mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan-
pengarahan sehingga kami kelompok 8 dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada ibu dosen
Drs.Rosneli,M.pd. dan teman-teman yang lain untuk memberikan
saran kepada kami kelompok 8 agar makalah ini lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya kami dan
umumnya Semua yang membaca makalah kami ini
Wassallamu’alaikum Wr. Wb.

Medan,september 2019
disusun

kelompok 8
DAFTAR ISI
KATAPENGHANTAR……………………………………………………………………............
DAFTAR ISI …………………………………............................................................
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………......................................
a. Latar Belakang ……………………………………………………................................
b. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………..
c. tujuan ……………………………………………………………………………………...........
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….........................
a. Pengertian Watt Meter………………………………………………………..........
b. Jenis-jenis Watt meter………………………………………………………………...
c. Perinsip Kerja Watt Meter………………..…………………………................
d. Cara penggunaan Watt Meter…………………………………………………...
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...…………………
a. Kesimpulan………………………………………………………………………..............
b. Saran………………………………………………………………………………….............
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk mengukur daya Pengukuran merupakan suatu teknik
untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai hasil
untuk membandingkan dengan suatu besaran baku yang diterima
sebagai satuan Dalam sebuah pengukuran dibutuhkan instrumen
untuk membantu keterampilan manusia dalam menentukan nilai
dari suatu besaran yang tidak diketahui.
Dengan demikian sebuah instrumen dapat didefinisikan sebagai
sebuah alat yang digunakan untuk menentukan besaran dari suatu
kuantitas dan variabel. Telah disadari bahwa besaran listrik seperti
arus, tegangan daya,dan yang lainnya tidak dapat secara langsung
kita menanggapi dengan panca indra kita. Untuk memungkinkan
pengukuran, maka besaran listrik ini ditransformasikan melalui
suatu fenomena fisis ke dalam besaran yang memungkinkan untuk
diamati oleh panca indra kita.
Dengan demikian kegiatan yang dilakukan untuk merubah
besaran listrik ke dalam suatu fenomena fisis yang dapat diamati
oleh panca indra kita dikenal sebagai pengukuran besaran listrik.
Listrik merupakan kebutuhan hidup yang tidak bisa dipisahkan
dengan kehidupan kita. Listrik mempunyai ukuran sehingga dapat
diketahui keberadaannya juga besar nilainya. Daya merupakan besar
kekuatan listrik adapun ukuran dari daya menurut satuan
internasional adalah watt disini biasa digunakan untuk mengukur
daya yang digunakan atau yang terpakai dari suatu beban listrik.
Adapun alat yang digunakan adalah Watt Meter.
B. Rumusan Masalah
1. apa pengertian dari watt meter ?
2. sebutkan jenis-jenis dari watt meter ?
3. bagaimana prinsip kerja dari watt meter ?
4. bagaimana cara penggunaan dari watt meter ?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian dari watt meter.
2. untuk mengetahui fungsi dari watt meter.
3. untuk mengetahui jenis-jenis dari watt meter.
4. untuk mengetahui prinsip kerja dari watt meter.
5. untuk mengetahui cara penggunaan dari watt meter.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN WATT METER

Watt meter adalah instrumen pengukur daya listrik yang


pembacaannya dalam satuan
watt merupakan kombinasi voltmeter danamperemeter. Dalam
pengoperasiannya harus memperhatikan petunjuk yang ada pada
manual boo Atau tabel yang tertera pada wattmeter. 1

V v Demikian juga dalam hal


pembacaannya harus mengacup ada manual book yang ada.
Pengukuran daya listrik secara langsung adalah dengan
menggunakan watt meter, ada beberapa jenis watt meter, antara lain
watt meter elektro dinamik, wattmeter induksi, watt meter elektro
statik dan sebagainya. Yang paling banyak digunakan adalah watt
meter elektro dinamik, karena sesuai dengan karakteristiknya.
Wattmeter Eletro dinamik atau Elektro dinamometer Watt meter
Instrumeninicukup familiar dalam desaind ankonstruksi elektro dinamo
meter tipe amper meter dan volt meter analog. Kedua koilnya
dihubungkan dengan

sirkuit yang berbeda dalam pengukuran power. Koil yang


tetapatau field coil dihubungkan secara seri dengan rangkaian, koil
bergerak dihubungkan paralel dengan tegangan dan membawa arus yang
proporsional dengan tegangan. Sebuahtahanan non-induktif
dihubungkan secara seri dengan koil bergerak supaya dapat membatasi
arus menuju nilai yang kecil. Karena koil bergerak membawa arus
proposional dengan tegangan maka disebut pressure coil atau voltage
coil dari wattmeter.

Error padaWattmeter
1. Error pada akibat hubungan berbeda.
2. Error akibat induktansi kumparan tegangan.
3. Error akibat kapasistansi pada rangkainan kumparan tegangan.
4. Error karena medan liar.
5. Error karena arus Eddy.
. Sedangkan Watt meter Induksi memiliki prinsip kerja yang sama
dengan prinsip kerja ampere meter dan voltmeter induksi. Perbedaan
dengan wattmeter jenis dinamo meter adalah wattmeter induksi hanya
dapat dipakai dengan suplai listrik bolak balik sedangkan wattmeter
jenis dinamo meter dapat dipakai baik dengan suplai listrik bolak balik
atau searah. Kelebihan dan keterbatasan watt meter induksi yaitu watt
meter induksi mempunyai skala lebar, bebas pengaruh medan liar, serta
mempunyai peredaman bagus. Selainitu, alat ukur ini juga bebas dari
error akibat frekuensi. Kelemahannya adalah timbulnya error yang
kadang-kadang serius yang diakibatkan oleh pengaruh suhu sebab suhu
ini berpengaruh pada tahanan lintasan arus eddy. Pengukuran daya arus
searah dapat dilakukan dengan alat ukur wattmeter. Di dalam instrumen
ini terdapat dua macam kumparan yaitu kumparan arus dan kumparan
tegangan

B. Jenis Watt meter

1. Wattmeter Analog

a. Wattmeter elektro dinamik/elektro

dinamo meter/Analog

Wattmeter elektro dinamik atau elektro dinamo meter,


instrumen ini cukup familiar dalam desain dan konstruksi
elektro dinamo meter tipe amper meter dan voltmeter analog.
Kedua koilnya dihubungkan dengan sirkuit yang berbeda
dalam pengukuran power. Koil yang tetap atau field
coil dihubungkan secara seri dengan rangkaian, koil bergerak
dihubungkan paralel dengan tegangan dan membawa arus
yang proporsional dengan tegangan. Sebuah tahanan non-
induktif dihubungkan secara seri dengan koil bergerak
supaya dapat membatasi arus menuju nilai yang kecil.
Karena koil bergerak membawa arus proposional dengan
tegangan maka disebut pressure coil atau voltage coil dari
wattmeter.

b. Wattmeter Induksi

Perbedaan wattmeter induksi dengan wattmeter


dinamometer/analog adalah wattmeter induksi hanya dapat
dipakai dengan suplai listrik bolak balik sedangkan
wattmeter jenis dinamometer dapat dipakai baik dengan
suplai listrik bolak balik atau searah.
Kelebihan dan keterbatasan wattmeter induksi yaitu
wattmeter induksi mempunyai skala lebar, bebas pengaruh
medan liar, serta mempunyai peredaman bagus. Selain itu,
alat ukur ini juga bebas dari error akibat frekuensi.
Kelemahannya adalah timbulnya error yang kadang-kadang
serius yang diakibatkan oleh pengaruh suhu sebab suhu ini
berpengaruh pada tahanan lintasan arus eddy. Pengukuran
daya arus searah dapat dilakukan dengan alat ukur wattmeter.
Didalam instrumen ini terdapat dua macam kumparan yaitu
kumparan arus dan kumparan tegangan.

c. Wattmeter Thermocouple

Prinsip kerja wattmeter thermocouple bekerja berdasarkan


pada adanya gaya listrik termos. Thermocouple ini biasanya
digunakan untuk mengukur daya yang kecil yaitu frekuensi
audio.
d. Watt meter digital

Wattmeter elektronik digital modern/energy meter


menghasilkan sampel tegangan dan arus ribuan kali dalam
sedetik. Nilai rata-rata tegangan instan yang dikalikan dengan
arus adalah true power (daya murni). Daya murni yang dibagi
oleh volt-ampere (VA) nyata adalah power factor. Rangkaian
komputer menggunakan nilai sampel untuk menghitung
tegangan RMS, arus RMS, VA, power (watt), power factor,
dan kilowatt-hours (kwh). Model yang sederhana
menampilkan informasi tersebut pada layar display LCD.
Model yang lebih canggih menyimpan informasi tersebut
dalam beberapa waktu lamanya.

C. Prinsip Kerja Wattmeter

Wattmeter merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk


mengetahui berapa besarnya daya listriknya tanpa ada beban yang
sedang beroperasi dalam suatu sistem kelistrikan dengan beberapa
kondisi beban, seperti beban DC, beban AC satu fasa serta beban
AC tiga fasa. Dalam pengoperasiannya harus memperhatikan
petunjuk yang ada pada manual book atau tabel yang tertera pada
wattmeter.

Pada rangkaian dasar Wattmeter, kumparan arus dari


Wattmeter dihubungkan secara seri dengan rangkaian (beban), dan
kumparan tegangan dihubungkan parallel dengan line. Jika arus
line mengalir melewati kumparan arus dari Wattmeter, maka akan
membangkitkan medan di sekitar kumparan. Kuat medan ini
sebanding dengan besarnya arus line kumparan tegangan dari
wattmeter yang dipasang seri dengan resisitor dengan nilai
resistansi sangat tinggi. Tujuannya adalah untuk membuat
rangkaian kumparan tegangan dari meter mempunyai ketelitian
tinggi. Jika tegangan dipasangkan ke kumparan tegangan, arus
akan sebanding dengan tegangan line.
a. Pengukuran Daya Arus Searah

Wattmeter adalah instrumen pengukur daya listrik yang merupakan


kombinasi voltmeter dan ampermeter. Pengukuran daya arus searah
dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur Wattmeter. Didalam
instrument ini terdapat dua macam kumparan yaitu kumparan arus dan
kumparan tegangan. Kopel yang dikalikan oleh kedua macam
kumparan tersebut berbanding lurus dari hasil perkalian arus dan
tegangan.

b. Pengukuran Daya Arus Bolak – Balik Satu Phase

Pengukuran daya arusbolak – balik dapat dilakukan dengan


menggunakan alatukur Wattmeter. Pada gambar diatas dapat dilihat
bahwa dalam menghubungkan kebeban dan saluran supply daya listrik
wattmeter untuk pengukuran dayasatu phase ada kesamaan dengan
pengukuran daya DC, terminal input output pada Wattmeter mempunyai
kesamaan dengan saat mengukur daya DC. Pada pengukuran daya
listrik beban arusbolak baliksatu phase dilaksanakan dengan
menggunakan 4 titik terminal I/O pada Wattmeter yaitu terminal in,
out, L1 dan L2. Perhitungan perludilakukan seperti yang tertera pada
tabel yang tersedia di atas.
D. Cara Penggunaan Watt meter

Wattmeter 1 fasa adalah alat untuk mengukur daya listrik suatu


beban listrik AC 1 fasa. Satuan daya listrik adalah watt, yang
rumus nya sebagai berikut :
P = V .I . Cos Q
Denganpengertian :
P : dayalistrik (Watt)
V : teganganlistrik (Volt)
I : aruslistrik (ampere)
Cos Q : faktordaya

Gambar di bawah memperlihatkan penampang atas sebuah


wattmeter 1 fasa model PD-310; kelas 0.5;
buatanTakimotoElectrical Instrument CO. LTD.
Keterangangambar :
a) Terminal tegangan 120 V
b) Terminal tegangan 240 V
c) Terminal ±
d) Terminal tegangan 60 V
e) Terminal arus A
f) Terminal hubunganseriatauparalel
g) Skalapembacaan
h) Cermin
i) Jarumpenunjuk
j) Sekruppengaturkedudukanjarum
Cara menggunakan wattmeter pertama-tama telitilah
kedudukan jarum penunjuknya; jikake dudukannya sudahtep atpa
daangka 0 berarti wattmeter sudah siap untuk digunakan.
Apabilakedudukanjarumpenunjukbelumtepatpadaangka 0,
makaharusdiaturdenganmemutarsekruppengaturkedudukanjarum.

Diagram hubungan wattmeter dapatdiperlihatkansepertipadagambar


dibawah:
Dari gambar diagramhubungan wattmeter diatasterlihatbahwa
terminal teganganyaitu terminal 240 V dan terminal ±
dihubungkansecaraparalel, sedangkan terminal arus A dan terminal
± dihubungkansecaraseri. Gambar a terlihatbahwa terminal
terminal hubungandisambung antara terminal atasdan terminal
bawah, inidisebuthubunganseri. Sedangkanpadagambar b terminal
sampingkanandisambungdengan terminal sampingkiri,
inidisebuthubunganparalel. Hasilpengukuran wattmeter
didapatkandenganmengalikanangkapenunjukkanjarumpenunjukdenganfa
ktorpengalisesuaidenganbatasukurdanjenishubungannyasepertiterlihatpa
databel di bawahini.

Tabel 2. Diagram Hubungan Wattmeter

MultIple
Volt Ampere 60 V 120 V 240 V
Seri 0.5 A 0.25 o.5 1
Paralel 1A o.5 1 2

Tabel di atasdapatdijelaskansebagaiberikut :

 Dalamhubunganseri, batasukuraruslistriknya 0.5 ampere,


jikadigunakanbatasukurteganganberturut-turut 60 V; 120 V; 240 V,
makahasilpengukurandayanyaadalahangkapenunjukkanjarumdikali
kandengan 0.25; 0.5; 1.
 Dalamhubunganparalel, batasukuraruslistriknya 1 ampere,
jikadigunakanbatasukurteganganberturut-turut 60 V; 120 V; 240 V,
makahasilpengukurandayanyaadalahangkapenunjukkanjarumdikali
kandengan 0.5; 1; 2.
 Dalamhubunganseri, batasukurdayanyasebesar 120 X 1 (Watt) =
120 Watt.
 Dalamhubunganparalel, batasukurdayanyasebesar 120 X 2 (Watt) =
240 watt

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil beberapa


kesimpulan,yaitu:

 Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik secara


langsung.
 Prinsip kerja wattmeter induksi sama dengan prinsip kerja
ampermeter dan voltmeter induksi. perbedaan dengan watt
meter jenis dinamometer adalah watt meter induksi hanya
dapat dipakai dengan suplai listrik bolak-balik sedangkan watt
-meter jenis dinamometer dapat dipakai dengan suplai listrik
bolak-balik (AC) atau searah(DC).
 Berdasarkan dari fasanya, jenis-jenis watt meter ada 2 yaitu
:watt meter satu fasa dan watt meter tiga fasa.
 Prinsip kerja watt meter sama dengan prinsip kerja amper
meter dan volt meter, dimana alat tersebut menggunakan
prinsip kerja gaya lorenz.
 Pada rangkaian arus searah, simpangan jarum penunjuk
sebanding dengan arus dan tegangan,dan memenuhi persamaan
P=VI, dimana persamaan tersebut merupakan persamaan daya
listrik.

B. Saran

Watt meter adalah alat ukur listrik yang sering digunakan,


maka dari itu sebelum Menggunakan watt meter kita
harus mengerti dulu tentang cara memakai watt meter dengan benar
serta dalam pengoperasiannya harus memperhatikan manual book
yang ada, jangan menggunakan alat dengan sembarangan,gunakanlah
alat pengukuran tersebut dengan benar sesuai dengan
kegunaanya/fungsinya.

B. DaftarPustaka
http://kontenlistrik.blogspot.co.id/2013/06/definisi-dan-pengertian-
wattmeter-adalah.html

http://elektronika-dasar.web.id/prinsip-kerja-wattmeter-
elektrodinamometer

http://id .wikipedia.org/wiki/watt-meter

http://elektronika-dasar.web.id/instrumen/konstruksi-dan-tipe-wattmeter/

Anda mungkin juga menyukai