MAKALAH
10 ALAT UKUR BESERTA FUNGSI DAN SATUAN YANG DIGUNAKAN
Disusun Oleh :
Fahmi Ahmad Rizqi
2111060013
1. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan atau
diameter sebuah benda. Satuan yang digunakan adalah mm. Alat ini menggunakan skala
sangat kecil, yaitu hingga 0,01 mm sehingga sangat berguna jika mengukur benda yang
sangat kecil.
Untuk mengukur benda menggunakan mikrometer sekrup, benda yang akan diukur
harus dijepitkan pada rahang alat ini. Selanjutnya, putar sekrup skalanya hingga alat ini
terkuci rapat. Batang pengukur akan menunjukkan nilai millimeter dan sekrup akan
menunjukkan nilai desimal.
2. Stopwatch
Stopwatch adalah alat untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan dalam sebuah
kegiatan. Dengan menggunakan alat ini, proses penghitungan jadi lebih cepat dan akurat.
Pencatatan data pun jadi lebih praktis. Namun, dibutuhkan ketelitian saat melakukan
penghitungan. Satuan yang digunakan stopwatch adalah detik.
Saat ini, terdapat dua jenis stopwatch, yaitu stopwatch analog dan
digital. stopwatch digital memiliki tingkat akurasi lebih tinggi daripada jenis analog. Tingkat
ketelitian alat ini bisa mencapai 0,0001 detik. Terdapat juga stopwatch digital otomatis peka
cahaya yang menggunakan sensor cahaya sebagai saklar elektronik.
3. Voltmeter
Voltmeter adalah nama alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik. Tegangan
listrik didefinisikan sebagai benda potensial listrik di antara dua titik pada sebuah rangkaian
yang dialiri arus. Alat ini biasanya digunakan untuk rangkaian listrik di rumah, mobil, motor,
alat elektronik, dan sebagainya.
Satuan yang digunakan voltmeter adalah mikrovolt, milivolt, volt, dan kilovolt. Setiap
alat voltmeter memiliki batas kemampuan ukur tertentu, yaitu tegangan maksimum yang
dapat diukur. Voltmeter akan rusak jika tegangan listrik yang diukur melebihi batas ukurnya.
Saat ini, ada dua jenis voltmeter, yaitu voltmeter analog dan voltmeter digital. Pada
jenis analog, hasil pengukuran ditunjukkan oleh pergerakan jarum, sedangkan pada jenis
digital, hasil pengukuran langsung ditampilkan dalam bentuk angka.
4. Hygrometer
Hygrometer adalah alat untuk mengukur tingkat kelembapan relatif suatu tempat.
Biasanya, pada alat ini terdapat dua skala pengukuran, yaitu kelembapan dan temperatur.
Satuan yang digunakan oleh hygrometer adalah persentase (%).
Hal tersebut di atas disebabkan kelembapan dan temperatur saling berhubungan. Di
tempat yang suhunya lebih panas, tingkat kelembapannya juga lebih tinggi. Sebaliknya, di
tempat yang memiliki suhu lebih dingin, tingkat kelembapannya pun lebih rendah.
Alat pengukur ini digunakan dengan cara diletakkan di tempat yang akan diukur
kelembapannya. Setelah beberapa saat, kelembapan dapat dibaca pada skala yang terdapat
pada alat. Pada hygrometer analog, skala ditunjukkan dengan jarum, sedangkan pada jenis
digital langsung terbaca berupa angka.
5. Ohm Meter
Ohmmeter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik suatu konduktor (penghantar
listik) yang dinyatakan dalam satuan ohm. Biasanya, ohmmeter sudah terdapat di dalam alat
multitester, yaitu alat yang bisa mengukur besarnya arus, hambatan, sekaligus tegangan
listrik.
Alat ini biasanya digunakan untuk mengontrol atau memperbaiki jaringan listrik.
Namun, ohmmeter yang sering digunakan sehari-hari hanya bisa mengukur hambatan listrik
hingga beberapa digit saja. Untuk mengukur hambatan listrik lebih besar digunakan mega
ohmmeter.
6. Amperemeter
Amperemeter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik. Alat ini biasanya
digunakan para teknisi elektronik dan biasanya terdapat pada alat multitester yang bisa
digunakan sebagai amperemeter, ohmmeter, dan voltmeter sekaligus.
Satuan yang digunakan amperemeter adalah arus listrik (ampere). Arus listrik yang
dialirkan melalui kumparan kawat yang ada di dalam amperemeter akan menimbulkan medan
magnet yang bergerak berlawanan arah dengan arah arus listrik. Medan magnet ini akan
menggerakkan poros penunjuk sehingga menunjuk angka tertentu pada panel penunjuk.
Berdasarkan sistem kerjanya, amperemeter dibedakan menjadi 2, yaitu amperemeter
analog dan digital. Sementara itu, berdasarkan cara kerjanya, amperemeter memiliki beberapa
jenis, yaitu hot wire, induksi, elektrostatis, dan moving coil atau magnet tetap.
7. Multimeter Analog/Digital
8. Osiloskop
9. Wattmeter
Pengertian dan fungsi Wattmeter Wattmeter adalah instrumen pengukur daya listrik
yang pembacaanya dalam satuan watt dimana merupakan kombinasi voltmeter dan
amperemeter. Wattmeter pada dasarnya merupakan penggabungan dari dua alat ukur yaitu
Amperemeter dan Voltmeter yang berfungsi untuk mengukur secara langsung daya yang
terpakai pada suatu rangkaian listrik. Pada Wattmeter terdiri dari kumparan arus (kumparan
tetap) dan kumparan tegangan (kumparan putar), sehingga pemasangannya juga sama yaitu
kumparan arus dipasang seri dengan beban dan kumparan tegangan dipasang paralel dengan
sumber tegangan. Wattmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya
listrik secara langsung . Wattmeter dapat digunakan untuk pengukuran pada arus searah
maupun arus bolak balik. Untuk arus searah, maka daya yang dipakai dalam beban tahanan R
dinyatakan sebagai P=V I = I2 R = V2/R Dengan V adalah tegangan beban dan I adalah arus
beban Pada arus bolak balik, daya yang dipakai pada beban pada saat tegangan beban v dan
arus beban i dinyatakan sebagai p = v i dengan v dan i adalah tegangan dan arus sebagai
fungsi waktu yang memenuhi persamaan sinusoida.