Anda di halaman 1dari 2

Nama = Arkan Bari Amanullah

NIM = 211910201028
PENGUKURAN LISTRIK (B)

1. Sebutkan alat-alat ukur yang saudara temukan dalam kehidupan sehari-hari?


2. Sebutkan beberapa jenis alat ukur listrik yang sering dipakkai?
3. Lakukan proses pengukuran sederhana dengan alat ukur listrik yang ada?
4. Jelaskan pengertian proses pengukuran listrik?
5. Jelaskan mekanisme kerja alat ukur listrik standar?
6. Jelaskan besaran-besaran standar dalam proses pengukuran listrik?
Jawab:
1. Beberapa alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Penggaris: digunakan untuk mengukur panjang atau jarak antara dua titik.
2. Thermometer: digunakan untuk mengukur suhu, baik itu suhu air ataupun suhu udara.
3. Timbangan: digunakan untuk mengukur massa atau berat suatu benda.
4. Arloji dan stopwatch: digunakan untuk mengukur waktu.
5. Multimeter: digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
6. Altimeter: digunakan untuk mengukur ketinggian.
7. Kompas: digunakan untuk mengukur arah mata angin.
8. Anemometer: digunakan untuk mengukur kecepatan angin.
9. Lux meter: digunakan untuk mengukur intensitas cahaya.
10. pH meter: digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan.
Setiap alat ukur memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing, serta tingkat
ketelitiannya yang berbeda-beda.

2. Beberapa jenis alat ukur listrik yang sering digunakan antara lain:
• Ohm meter
• Avometer
• Amperemeter
• Voltmeter
• Multimeter
• Wattmeter
• Oscilloscope
• Frequency counter
• Power analyzer

3. Untuk melakukan proses pengukuran sederhana dengan alat ukur listrik, Anda dapat
menggunakan salah satu dari berbagai alat ukur listrik yang tersedia, seperti voltmeter,
ohmmeter, amperemeter, atau multimeter. Pilih alat ukur yang sesuai dengan besaran listrik
yang ingin diukur, dan pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan alat tersebut dengan
benar. Misalnya, jika ingin mengukur tegangan listrik, gunakan voltmeter, dan jika ingin
mengukur arus listrik, gunakan amperemeter. Pastikan juga untuk memeriksa kondisi alat
ukur sebelum digunakan dan pastikan alat tersebut berfungsi dengan baik.
4. Proses pengukuran listrik adalah upaya untuk menentukan nilai kuantitas besaran listrik
yang hendak diketahui. Pengukuran listrik bertujuan untuk mengetahui, menilai, atau
menguji besaran listrik. Ada beberapa besaran listrik yang esensial yang hendak diketahui,
dan pemilihan alat ukur listrik harus sesuai dengan besaran-besaran listrik yang hendak
diketahui nilai besarannya. Alat pengukur listrik yang digunakan sebagai pembanding atau
penunjuk disebut instrumen pengukur. Pengukuran listrik dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai alat pengukur listrik seperti meter kwh, meter kvarh, meter kva
maksimum, meter arus, dan meter tegangan.

5. Alat ukur listrik standar bekerja dengan prinsip gaya Lorentz. Ketika arus listrik mengalir
melalui kumparan yang dilingkupi medan, akan menimbulkan gaya yang menggerakkan
jarum. Alat ukur listrik ini digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti tegangan,
arus, resistansi, daya, faktor kerja, dan frekuensi. Prinsip kerja alat ukur listrik lainnya
seperti besi putar menggunakan gaya elektromagnetik pada suatu inti besi dalam suatu
medan magnet. Alat ukur listrik ini sangat penting dalam bidang listrik dan elektronika
karena dapat membantu dalam mengukur besaran listrik yang mengalir pada suatu
rangkaian listrik.

6. Dalam proses pengukuran listrik, terdapat beberapa besaran standar yang digunakan
sebagai acuan dalam penerapan alat ukur yang diakui oleh komunitas internasional.
Berikut adalah enam besaran standar dalam pengukuran listrik:
1. Standar Amper: Arus listrik konstan yang dialirkan pada dua konduktor dalam ruang
hampa udara dengan jarak 1 meter.
2. Resistansi: Besaran yang menunjukkan seberapa besar hambatan suatu bahan terhadap
arus listrik yang mengalirinya.
3. Tegangan: Besaran yang menunjukkan perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik.
4. Kapasitansi: Besaran yang menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menyimpan
muatan listrik.
5. Induktansi: Besaran yang menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menghasilkan
medan magnetik ketika dialiri arus listrik.
6. Kemagnetan: Besaran yang menunjukkan kekuatan medan magnetik yang dihasilkan
oleh suatu benda.
Dalam pengukuran listrik, setiap besaran pasti memiliki satuan yang digunakan untuk
mengukurnya. Contoh satuan yang digunakan dalam pengukuran listrik antara lain ampere
(A) untuk arus listrik, volt (V) untuk tegangan, ohm (Ω) untuk resistansi, farad (F) untuk
kapasitansi, henry (H) untuk induktansi, dan tesla (T) untuk kemagnetan.

Anda mungkin juga menyukai