Menurut prinsip kerja, alat ukur listrik terbagi menjadi beberapa macam yaitu: a. Besi Putar, Tanda (S) Prinsip kerja Besi Putar: gaya elektromagnetik pada suatu inti besi dalam suatu medan magnet. (kumparan tetap, besi yang berputar) penggunaan pada rangkaian AC/DC. b. Kumparan Putar, tanda (M) Prinsip kerja Kumparan Putar: gaya elektromagnetik antar medan magnet suatu tetap dan arus (kumparan berputar magnet tetap), pengunaan pada rangkaian DC, alat ukur yang menggunakan sistem ini VA/Ω. c. Elektrodinamik, tanda (D) Prinsip kerja Elektrodinamik: gaya elektromagnetik antar arus-arus (kumparan tetap dan kumparan berputar), pemakaian pada rangkaian AC/DC, alat yang menggunakan sistem ini V/A atau W atau F. d. Induksi, tanda (I) Prinsip kerja Induksi: gaya elektromagnetik yang ditimbulkan oleh medan magnit bolak-balik dan arus yang terimbas oleh medan magnet, (arus induksi dalam hantaran). e. Kawat Panas Prinsip kerja Kawat Panas: gerakan jarum diakibatkan oleh pemuaian panas dan tarikan pegas, pemakaian pada rangkaian AC/DC, alat yang menggunakan sistem ini A/V. 2. Tipe Alat Ukur Listrik Berikut adalah tipe alat ukur listrik menurut macam arus listrik: a. Tipe Jarum Petunjuk Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh jarum petunjuk, harga tersebut adalah harga sesaat pada waktu meter tersebut dialiri arus listrik. b. Tipe Recorder Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga yang ditulis / dicatat pada kertas, pencatat ini dilakukan secara otomatis dan terus menerus selama metertersebut dialiri arus listrik. c. Tipe Integrator Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga dari hasil penjumlahan yang dicatat pada selang waktu tertentu selama alat tersebut digunakan. d. Tipe Digital Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga sesaat. 3. Jenis Alat Ukur dan Penggunaanya a. Volt Meter Volt meter sendiri merupakan alat ukur tegangan yang masuk di dalam satu rangkaian. Ada berbagai macam bagian dari volt meter ini seperti terminal positif serta negatif. Terminal positif serta negative ini dipergunakan sebagai penghubung volt meter ke arah sumber listrik. Kemudian ada juga batas ukur, batas ukur terlihat dari batas maksimal jarum. Bagian volt meter yang terakhir adalah jarum penunjuk. Jarum penunjuk hanya berada di volt meter analog. Volt meter terbagi menjadi 2 jenis yaitu digital serta analog. Memang, untuk jenis volt meter digital, penggunaannya jauh lebih mudah. Selain itu, pengukuran juga lebih akurat, karena hasil pengukuran ditampilkan ke dalam bentuk angka. Cara kerja yang dimiliki volt meter cukup mudah. Pemasangan hanya perlu dilakukan secara paralel pada rangkaian listrik potensial. Kemudian, teknisi hanya perlu penyesuaian pemasangan kutub voltmeter positif di potensial tinggi dan negative di potensial rendah. b. Amperemeter Amperemeter merupakan alat yang sering dipergunakan untuk mengukur arus AC di rangkaian elektronika. Saat menggunakan amperemeter, arus listrik yang melewati rangkaian akan diketahui secara akurat. Penggunaan amperemeter hanya harus dipasang secara seri di penghantar, biasanya alat ini akan langsung bekerja saat dipasang di bagian ujung penghantar. c. Frekuensi Meter Pada dasarnya, frekuensi meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi pada rangkaian listrik AC. Frekuensi di sini ialah jumlah getaran yang terjadi di rangkaian listrik dalam setiap detiknya. Cara menggunakan frekuensi meter untuk mengukur getaran per detik yaitu, menyiapkan frekuensi meter yang lengkap dengan lidah getar, stop kontak serta kabel penghubung. Kemudian, pasang kabel penghubung di frekuensi meter. hubungkan kabel secara bersamaan di stop kontak. d. Ohm Meter Berfungsi sebagai pengukur daya listrik dan resistansi rangkaian listrik, ohm meter juga dapat digunakan untuk mengetes apakah bagian saklar, sekring serta kabel terputus atau tidak. Untuk menggunakan ohm meter, langkah yang dilakukan adalah memutuskan daya yang berasal dari rangkaian, kemudian masukkan probe di lubang meteran, lakukan pengaturan meteran agar posisinya ada di angka 0. Berikutnya, pilih rangkaian yang akan uji, hubungkan 1 probe di salah satu ujung rangkaian, kemudian 1 probe lain di ujung lainnya. e. Wattmeter Wattmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur daya di rangkaian listrik. Terdapat 3 jenis wattmeter untuk memudahkan pengukuran listrik yakni wattmeter digital, wattmeter induksi serta wattmeter analog. Jenis wattmeter digital, penggunaannya yaitu dengan menghubungkan kabel input di terminal watt, kemudian menghubungkan kabel output, dan langsung menghidupkan wattmeter. Agar dapat mengetahui daya yang diingini, tekan tombol pilihan, contohnya watt 1 digunakan untuk 2000 watt sampai X10 watt. Kemudian, pilih watt zero adjust agar tampilan layar menjadi 0, berikutnya hubungkan kabel input di stop kontak sehingga load dapat bekerja. f. Kwh Meter Alat ukur listrik yang lainnya adalah KwH meter. KwH meter digunakan untuk mengukur daya listrik yang sudah digunakan oleh rumah serta bangunan dalam periode tertentu, umumnya dalam waktu 1 bulan. g. Tang Ampere Tang ampere ini juga sering disebut dengan clamp meter. Alat ukur ini digunakan agar dapat mengukur arus listrik di kabel konduktor yang sedang dialiri arus listrik menggunakan dua rahang penjepit. Umumnya, tang ampere yang ada di pasaran mempunyai fungsi sebagai multimeter. Sehingga, bukan hanya memiliki dua rahang penjepit, tetapi tang ampere juga mempunyai dua probe yang bisa digunakan untuk mengukur tegangan AC, resistansi serta tegangan DC. h. Multimeter Multimeter merupakan alat ukur yang sangat multifungsi. Hal ini disebabkan karena multimeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan listrik, aliran listrik hingga daya listrik. Semua dapat di cek hanya dari satu alat saja. Multimeter terbagi menjadi 2 jenis yani multimeter digital serta multimeter analog. Cara mengukur menggunakan multimeter, contohnya ketika ingin mengukur resistor atau Ohm yaitu atur saklar selector di Ohm. Berikutnya, pilih skala yang sesuai dengan perkiraan ohm, umumnya diawali dengan tanda X, atau kali. Tanda ini bisa ditemukan dalam multimeter analog. Hubungkan probe di komponen resistor. Terakhir, baca hasil pengukuran yang berada di display multimeter. i. Oscilloscope Oscilloscope merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan memproyeksikan bentuk sinyal listrik sehingga dapat dilihat ke dalam bentuk sinyal digital. Oscilloscope mempunyai sejumlah manfaat seperti mengukur amplitude dari radio, kemudian mengetahui beda input serta output hingga menyelidiki gejala periodik.