INSTRUMENTASI
NIM : 212411039
GELOMBANG : A
PENDAHULUAN
.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui fungsi, batas kemampuan dan baik buruknya
beberapa komponen
2. Untuk mempelajari teknik pengukuran menggunakan avometer dan osiloskop
3.Mempraktekkan penggunaan osiloskop untuk mengukur besaran sinyal listrik
berupa :
- Besaran tegangan puncak puncak
- Perode/frekuensi
- Bentuk gelombang
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
BAB II
DASAR TEORI
METODOLOGI PERCOBAAN
b. Prosedur pengukuran
1. Aturlah osiloskop sedemikian rupa sehinga beroperasi
dengan semestinya, tanyakan ke asisten
2. Masukkan sinyal sinusoidal ke input dari fungsi generator
3. Variasikan frekuensi dari 50Hz-100KHz dan catat, tabulasikan
beberapa kondisi frekuensi dengan membaca harga Vpp, perioda
atau frekuensinya
4. Seperti pada poin 2dan3, namun untuk sinyal lain
5. Lukis bentuk gelombang pada saat saat kritis
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
3.3 Skema Rangkaian
oscilloscope
FG x
G
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
BAB IV
%Ralat = 0,007%
2 KΩ (2000 Ω)
%Ralat = 𝑅𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘−𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
| | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
1984−2000
%Ralat = | | × 100%
2000
%Ralat = 0,008%
560 Ω
𝑅𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘−𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
%Ralat = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
554−560
%Ralat = | | × 100%
560
%Ralat = 0,01%
330 Ω
𝑅𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘−𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
%Ralat = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
329−330
%Ralat = | | × 100%
330
%Ralat = 0,003%
15000 Ω
𝑅𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘−𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
%Ralat = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
1490−15000
%Ralat = | | × 100%
15000
%Ralat = 0,900%
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
4.2.2 Cara penggunaan AVO meter untuk mengukur resistansi
1. Hidupkan AVO meter dengan memutar switch selector, atur
posisi saklar ke bagian Ohm meter.
2. Kemudian pilih dan sesuaikan dengan perkiraan Ohm yang
akan di ukur, biasanya diikuti dengan tanda X . Hubungkan
probe + AVO meter ke 1 kaki resistor yang akan diukur dan
probe – ke kaki resistor yang satunya lagi (boleh terbalik
karena tidak ada perbedaan polaritas pada resistor.
3. Kemudian baca dan catat hasil dari pengukuran resistor.
4. Matikan kembali AVO meter ketika sudah selesai
pengukuran dengan cara memutar kembali switch selector
kearah off.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
4.2.3 Gambar sinyal pada Osiloskop
5.1 Kesimpulan
1. Untuk mengetahui fungsi, batas kemampuan, dan baik buruknya
beberapa komponen aktif dan pasif.
A. Komponen aktif
Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang
memerlukan arus listrik agar dapat bekerja, yang fungsi
utamanya adalah menguatkan, menyearahkan sinyal listrik, dan
mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Ada 2
buah komponene yang termasuk kedalam komponen aktif :
Transistor dan Dioda.
Transistor
Berfungsi untuk penguat/amplifier, pemutus/switching,
stabilisasi tegangan/stabilisator, perata arus, menahan arus,
membangkitkan frekuensi, dan fungsi – fungsi lainnya.
Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada
umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan
arus listrik mengalirke satu arah (kondisi panjar mundur)
dan menghambat arus daria raha sebaliknya (kondisi panjar
mundur). Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup di
dalam bidang eektronika.
B. Komponen pasif
Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang
bekerja tanpa memerlukan arus listrik sehingga tidak bisa
menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat
mengubah suatu energy kebentuk lainnya. Komponen pasif ini,
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
walaupun tidak diberi arus taua tegangan listrik tetapi dapat
bekera dan beroperasi dengan baik. Komponen pasif terdiri atas
resistor, kapasitor, dan induktor.
Resistor
Berfungsi untuk menghambat atau membatasi
arus yangmasuk dalam suatu rangkaian listrik.
Kapasitor
Berfungsi untuk menimpan medan listrik, dapat juga
berfungsi untuk memblokir arus DC dan meneruskan arus
AC. Karena tidak dapat menguatkan, menyearahkan dan
mengubah suatu energy kebentuk lainnya, maka kapsitor
termasuk energi.
Inductor
Berfungsi untuk menyimpan energy pada medan magnet
yangditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.
2. Mempelajari tenik pengukuran menggunakan AVOmeter.
3. Mempraktekkan penggunaan Osiloskop untuk mengukur besaran
sinyal listrik berupa :
Besar tegangan puncak – puncak
Contohnya ketika mengukur tegangan AC (Alternating Current)
seringdikenal juga dengan tegangan bolak – balik merupakan
listrik yang araharusnya selalu berubah – ubah atau bolak –
balik. Pada umumnya tegangan AC berbentuk gelombang sinus.
Dengan menggunakan osioskop, kita dapat mengukur teganga
AC tersebut dan juga dapat melihat tampilan gelombang AC-
nya. Sebelum melakukan pengukuran tegangan AC pada
osiloskop, lakukan persiapan dengan mengatur berikut:
1. ON – kan Osiloskop
2. Saklar TIME/DIV diputar 5msec(5 mili detik)
3. Saklar VOLT/DIV diputar ke 5 volt (artinya 1 kotak atau
1 div padalayar osiloskop adalah 5 volt)
4. Pasangkan probe pada terminal yang ingin diukur
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
5. Hitung tegangan AC berdasarkan gelombang
yang ditampilkan.
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan harus tepat waktu datang praktikum
2. Sebaiknya asisten lebih memahami materi yang dibawakan
3. Sebaiknya asisten dapat lebih sabar dalam mengajari praktikan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Irma Y., Dedy I. 2018. Komponen Elektronika. Padang : Sukabina Press
Halaman : 31-33, 43-44, 47
Evasari, 2017. Teknik Elektronika Dasar- Dasar Listrik Dan Elektronika. Jakarta
Halaman : 3-9
Ferry, Dennis. 2020. How to Use A Multimeter Made Simple The Beginners Guide
Hickman, Ian. 2001. Oscilloscope How to Use Them, How They Work. Fifth
Edition. Oxford,
UK : Elseviers’s Science & Technology Rights Department
Pages : 8-9