Anda di halaman 1dari 31

LABORATORIUM ELEKTRONIKA

DASAR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

DASAR II D-3 METROLOGI DAN

INSTRUMENTASI

PENGUKURAN KOMPONEN DENGAN AVOMETER DAN OSILOSKOP

NAMA : EDENIA APRILIANI SINULINGGA

NIM : 212411039

KELOMPOK : III (TIGA)

GELOMBANG : A

ASISTEN : NADILA SUSILO

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR


DEPARTEMEN D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tiap osiloskop dilengkapi dengan satu knop bertuliskan fokus, dan satu knop lagi
bertuliskan intensitas. Dengan knop fokus dapat mengatur ketajaman kumpulan, dan
dengan knop intensitas, kejernihannya. Dianjurkan agar pada pemakaian osiloskop
jangan mempertajam kejernihannya melampaui yang diperlukan. Pada kejernihan
terlalu tajam lama lama layarnya akan terbakar artinya bahwa lapisan fosfor
kehilangan kejernihan, sehingga osiloskopnya kurang berfungsi. Seorang teknisi
memiliki alat ukur wajib yang mereka gunakan untuk keperluan teknisi, yaitu
avometer. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Avometer,
sedangkan alat ukur tegangan disebut Voltmeter, dan alat ukur resistensi disebut
Ohm meter. Avometer sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika
karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat. AVO
meter berasal dari kata “AVO” dan “meter”, (A) artinya ampermeter, untuk
mengukur arus listrik, (V) artinya volt metter, untuk mengukur voltase atau
tegangan.

.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui fungsi, batas kemampuan dan baik buruknya
beberapa komponen
2. Untuk mempelajari teknik pengukuran menggunakan avometer dan osiloskop
3.Mempraktekkan penggunaan osiloskop untuk mengukur besaran sinyal listrik
berupa :
- Besaran tegangan puncak puncak
- Perode/frekuensi
- Bentuk gelombang
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
BAB II

DASAR TEORI

Penggunaan avometer bertujuan untuk belajar mengidentifikasi operasi alat control


dari multimeter jenis analog dan digital, mampu menuliskan tujuan tujuan alat control
meter, mampu mengidentifikasi polaritas kabel serta pemasangannya, mempelajari
pengaturan jarum untuk Ohm dan Zero. Tegangan adalah tekanan listrik. Jenis ini
diukur menggunakan Voltmeter meskipun alat lain seperti osiloskop dapatpula
digunakan . Dua jenis Voltmeter digunakan saat ini yakni analog dan digital. Voltmeter
analog menggunakan pergerakan jarum untuk memainkan tegangan yang diukur untuk
di atas skala terkalibrasi. Tegangan yang diukur oleh meter digital muncul sebagai
angka (digital). Voltmeter analog setiap orang dapat membaca angka, dapat membaca
meteran digital, tetapi memerlukan sedikit latihan jika anda membaca meter analog.
Pembacaan yang salah pada meter analog dapat diatasi oleh meter digital. Lebih jauh
pada meter digital ialah lebih akurat. Dalam tahun belakangan ini, harga meter digital
telah menjadi murah, bahkan kadang-kadang sedikit lebih mahal dari meter analog.
Penekanan harga dan ketepatan yang baik telah membawa meter digital ke pemakai
yang luas. Voltmeter digolongkan kepada voltmeter elektronik (EVM) atau Volt Ohm
Meter (VOM). Istilah EVM merupakan kategori yang luas mencakup Vacum Tube
Voltmeter (VTVM). Alat ini membutuhkan daya yang cukup besar dalam bekerja hal
ini menyebabkan VTVM selalu terpasang ke sumber tegangan AC (disebut
dioperasikan oleh tegangan jala-jala). Kemudian Voltmeter bertransistor (TVM), karena
transistor beroperasi pada sumber tegangan rendah seperti baterai, maka biasanya alat
ini portibel. Selanjutnya, Field Effect Transistor Volt Ohm Meter (FETVOM). Fet ialah
tipe lain dari transistor, sehingga FETVOM biasanya juga dioperasikan memakai
baterai. Dan yang terakhir adalah Digital Multimeter (DMM), sering disebut Digital
Volt Ohm Milimeter (DVOM). Digital VOM menggunakan rangkaian terintegrasi (IC),
dimana rangkaiannya disimpan dalam wadah yang kecil tidak lebih besar dari transistor.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
Meter ini dioperasikan juga menggunakan baterai. VOM ialah alat mekanik elektro
yang terdiri dari saklar, resistor, satu atau dua diode. Ia memiliki bagian mekanik untuk
bergeraknya jarum. EVM dan VOM meter adalah multimeter. Nama multimeter
diperoleh dari kenyataan bahwa ia adalah perangkat multi fungsi yang digunakan untuk
mengukur tegangan, resistor dan arus. Meter dengan fungsi tunggal yang digunakan
hanya mengukur tegangan dapat pula digunakan, tetapi untuk pemakaian luar lab
sekolah selalu digunakan multimeter. Setiap meter memiliki dua dasar control
pengoperasian, yakni saklar fungsi dan saklar batas ukur. Tetapi ada juga yang
mengambil bentuk dengan sejumlah saklar masing-masing. Meskipun menggunakan
sejumlah saklar, cara pemakaiannya sama. Pertama fungsi pengukuran yang
dikehendaki harus dipilih, kita akan diskusikan Voltmeter, maka kita pilih dungsi
voltmeter melalui penempatan saklar fungsi ke Volt. Kita dapat pula memilih fungsi
selanjutnya dengan menempatkan pada AC Volt dan DC Volt. Ini mewakili pengukuran
arus bolak-balik (AC) atau arus searah (DC),seperti dijumpai pada stop kontak yang kita
gunakan sebagai pengantar arus . (Evasari, 2017)
Sebagai hal yang paling penting, apa itu multimeter? Luar biasa penyataan pengaturan
nya Ini adalah gadget genggam dengan paket berbagai listrik meter yang
memperkirakan tegangan, resistansi, arus, dan kontinuitas adalah yang paling luas
aplikasi multimeter yang diakui. Sebuah multimeter memiliki tiga bagian yaitu
pelabuhan, tombol seleksi, tampilan. Tampilan sebagian besar memiliki empat digit dan
kapasitas untuk menunjukkan sebuah tanda negative. Beberapa multimeter telah
menyalakan pertunjukkan untuk ulasan yang lebih baik di keadaan cahaya rendah. Ada
beberapa perbedaan utama antara multimeter, fundamental yang sederhana versus yang
terkomputerisasi. Semua multimeter memiliki pengukur tegangan dan arus (jika tidak,
mereka hanya disebut voltmeter dan amperemeter), dan sebagian besar juga mengukur
obstruksi. Ada bermacam-macam “tambahan” lainnya menyoroti mengandalkan
produsen dan biaya (misalnya koherensi, kapasitansi, pengulangan, dan sebagainya).
Ada sejumlah besar berbagai jenis probe, termasuk potongan buaya, IC snare, dan probe
uji. Kesimpulannya, secara konsisten periksa voltase paling ekstrim multimeter dan
penilaian saat ini untuk memastikan bahwa itu dapat menangani apa yang anda
butuhkan untuk menggunakannya. Multimeter itu sendiri memiliki etalase di bagian
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
atas, yang memberi anda pembacaan, dan ada tombol pilihan utama yang dapat anda
putar untuk memilih pengaturan tertentu. Setiap pengaturan mungkin juga memiliki
kualitas angka yang berbeda, yang ada untuk mengukur berbagai kualitas tegangan,
perlindungan, dan amp. Jadi jika multimeter anda disetel ke 20 di DVC area, multimeter
akan mengukur tegangan hingga 20 volt. Multimeter adalah alat estimasi yang sangat
penting dalam perangkat keras. Ini bergabung tiga sorotan dasar yaitu voltmeter,
ohmmeter, dan ammeter, dan sekarang dan lagi kontinuitas. Multimeter memungkinkan
anda untuk memahami apa yang terjadi di sirkuit anda. Pada titik apapun sesuatu di
sirkuit anda tidak berfungsi, mulmeter akan membantu anda menyelidiki. Berikut
keadaan tertentu dalam gadget meluas anda akan menemukan multimeter berguna yakni
apakah saklarnya menyala, apakah kabel ini mengarahkan daya atau putus, berapa
jumlah arus yang mengalir melalui penggerak ini, dan berapa banyak daya yang tersisa
pada baterai anda? Pertayaan ini dan pertanyaan lainnya dapat dijawab dengan bantuan
sebuah multimeter. Anda dapat menemukan berbagai macam multimeter dengan
berbagai fungsi dan ketepatan. Multimeter dasar mengukur tiga kualitas yang paling
tidak sulit. Namun yang paling signifikan di sirkuit anda adalah tegangan, arus, dan
obstruksi. Bagaimana anda dapat membayangkan bahwa multimeter ini tidak akan
bertahan lebih lama dan tidak sangat tepat. Multimeter terbaik untuk anda akan
bergantung pada apa yang anda harapkan yang harus dilakukan, jika anda seorang
pemula atau ahli reparasi sirkuit, dan pada rencana keuangan. Berkenalan dengan
multimeter, multimeter dibuat dengan empat segmen dasar yakni tampilan yaitu tempat
estimasi ditampilkan tombol, pilihan yaitu memilih apa yang perlu anda ukur, tombol
seleksi yaitu tempat anda memasang tes, dan probe yaitu untuk sebagian besar satu
berwarna merah dan yang lainnya gelap. Kebanyakan multimeter ini memberikan
elemen yang memungkinkan anda untuk menguji perkembangan pada sirkuit anda. Ini
memungkinkan anda untu bisa membedakan secara efektif, misalnya pada kabel yang
rusak. Ini juga menyebabkan anda memeriksa apakah dua tujuan sirkuit adalah terkait.
Untuk memanfaatkan kegunaan ini pilih mode yang menyerupai speaker. Multimeter
adalah instrument dasar di laboratorium kerena berfungsi untuk mengukur tegangan.
Osiloskop sinar katoda adalah instrument yang dirancang untuk menampilkan variasi
tegangan, periodic atau lainnya, yang dipenuhi dengan sirkuit. (Ferry, 2020)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
Osiloskop sinar katoda adalah instrument yang dirancang untuk menampilkan variasi
tegangan, periodic atau lainnya, yang dipenuhi dengan sirkuit elektronik dan ditempat
lain. Ada jenis osiloskop lain selain yang menggunakan tabung sinar katoda. Misalnya,
perekam pena, grafik ultra-violet perekam dan komplotan XY semuanya adalah
osiloskop atau osilografi dari semacam, seperti memang ‘Fletcher’s Trolley’ ketenaran
fisika sekolah. Namun, buku ini terutama membahas tentang sinar katoda osiloskop,
bersama dengan meningkatnya jumlah yang serupa instrument menggunakan teknologi
LCD (Liquid Crystal Display). Prinsip dasar osilografi adalah representasi, dengan cara
grafis, dari tegangan yang bervariasi. Tegangan adalah diplot atau ditelusuri dalam
koordinat Cartesian dua dimensi, dinamai Descartes, Prancis abad ketujuh belas yang
terkenal dilosof dan matematikawan. Layar osiloskop sering dilengkapi dengan vertical
dan aturan horizontal yang disebut ‘graticule’. Demikian juga, dalam arah vertical atau
Y, sensitivitas atau ‘faktor defleksi’ adalah 100 v per divisi. Pada osiloskop dengan
sebuah diameter layar nominal 13 cm (5 inch), pembagiannya adalah persegi sentimeter.
Namun, beberapa osiloskop memiliki yang lebih kecil ukuran layar dari ini. Dalam
kasus seperti itu, terimakasih dengan lebih sedikit divisi sentimeter persegi kadang-
kadang ditemukan, tetapi lebih biasanya divisi yang lebih kecil digunakan, untuk
mengaktifkan 10 × 8 atau 10 × 6 format pembagian yang akan di pertahan. Tidak semua
osiloskop adalah instrument waktu nyata. Osiloskop yang sangat adalah yang
diperlukan fasilitas untuk memeriksa bentuk gelombang berulang. Dengan instrument
seperti itu, waktu relative antara bentuk gelombang pada titik yang berbeda dalam suatu
rangkaian dapat dibentuk, meskipun secara tidak langsung dengan menggunakan input
pemicu eksternal dan melihat gelombang satu demi satu. Keuntungan untuk dapat
melihat waktu relative secara langsung dapat melihat dua bentuk gelombang secara
bersamaan begitu besar sehingga, semakin, bahkan dasar yang murah osiloskop
menawarkan fasilitas ini. Sebagaian besar instrument diilustrasikan seluruh buku ini
memiliki dua saluran independen seperti itu, dan beberapa memiliki tiga atau bahkan
empat saluran. Namun, bahkan osiloskop saluran tunggal dasar adalah bantuan yang tak
ternilai dalam melihat aksi sirkuit elektronik, dan bagian selanjutnya menjelaskan
instrument semacam itu,Metrix OX71. Meskipun bagi sebagian fasilitas yang
disediakan mungkin tampak sepenuhnya cukup jelas, mereka sebenarnya layak untuk
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
dilihat lebih dekat, dan beberapa komentar tentang karakteristik dan pengoperasian
ruang lingkup di umum telah dilemparkan untuk ukuran yang baik. Kamera osiloskop
biasanya menggunakan film fotografi dengan sensiivitas jauh lebih besar daripada mata
manusia, sehingga pulsa yang sangat sempit yang terjadi sebagai satu peristiwa dapat
difoto, meskipun tidak terlihat dengan mata telanjang Ini dating dalam berbagai tingkat
kompleksitas. (Hickman, 2001)

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau


membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor
termasuk komponen pasif pada rangkaian elektronika. Sebagaimanafungsi resistor yang
sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam
kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan
dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Hukum Ohm menyatakan bahwa resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai
resistansi (Ohm), resistor juga memiliki nilaiyang lain seperti nilai toleransi dan
kapasitas daya yang mampu dilewatkannya.Semua nilai yang berkaitan dengan resistor
tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh
karena itu pabrikan resistorselalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor
dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atauresistor
metal film.Kemudian berdasarkan nilai resistansinya, resistor dibedakan menjadi empat
yaitu :
* Resistor tetap (Fixed Resistor).
* Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor).
* Thermistor (Thermal Resistor).
* LDR (Light Dependent Resistor)
Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalahsebagai
berikut :
1. Sebagai Pembatas Arus listrik (Current Limitter )
Sebagai analoginya dapat digambarkan sebagai berikut : jika sebuah resistor dipasang
secara paralel maka akan menjadi pembagi arus listrik. Ini bisadiibaratkan dengan
sebuah resistor adalah sebuah bendungan dan air yang mengalir dianggap arus listrik.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
Jika sebuah sungai terdapat dua bendungan yangdigunakan untuk membagi air tersebut,
maka bendungan pertama sebagai resistor 1 dan bendungan kedua sebagai resistor dua
Maka besarnya arus air tergantung dari besar kecilnya bukaan pintu bendungan.
Semakin besar besar pintu bendungandibuka, semakin besar juga arus air yang akan
melewati pintu bendungan tersebut,dan jika bukaan di tiap-tiap pintu bendungan
tersebut sama besarnya maka arus airyang mengalir akan terbagi rata di kedua pintu
bendungan tersebut. Maka pembatas arus listrik dapat ditentukan dengan besarnya
resistor yang dipasang. Iniyang dinamakan dengancurrent limitter .
2. Sebagai Pengatur Arus listrik Resistor
Komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaianelektronika
karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Bila kitamenginginkan arus yang
besar maka kita pasang resistor yang nilai resistansi(tahanan) nya kecil, mendekati nol
atau sama dengan nol atau tidak dipasang samasekali dengan demikian arus tidak lagi
dibatasi.
3. Sebagai Pembagi Tegangan listrik (Voltage Divide)
Fungsi yang ketiga dari resistor adalah sebagai pembagi tegangan. Contohresistor
sebagai pembagi tegangan adalah : sebuah tegangan misalnya 5V dapatdibagi
tegangannya secara proporsional sesuai nilai hambatannya. Pada rangkaianitudipasang
dua resistor secara seri dengan nilai resistor yang sama yaitu 10 Kohm ( R1 = R2 =10 K
Ohm) dan nilai tegangan pada rangkaian itu adalah 5 volt.Maka tegangan pada masing-
masing resistor adalah bernilai 2,5 volt. Bila R1 dan R2 diganti menjadi 20 kilo ohm
dan 30 kilo ohm berturut-turut, maka tegangan pada R1 = 2V dan pada R2 = 3V
4. Sebagai Penurun Tegangan Listrik
Contoh resistor sebagai penurun tegangan dapat kita lihat berdasarkanrumus resistor
yang akan menentukan besarnya tegangan keluaran setelahmelewati resistor tersebut.
Resistor adalah komponen pasif yang pemasanganyadapat terbalik karena memang
tidak memiliki polaritas. Fungsi resistor adalah sebagai penghambat tegangan, nah dari
prinsip kerja inilah kemudian dalam penggunaanya resistor dapat difungsikan sebagai
penurun tegangan sehingga diperoleh besar tegangan sesuai yang kita inginkan. Namun
perlu diperhatikan pula untuk menurunkan tegangan dengan resistor ini sebaiknya
digunakan untuktegangan kecil saja, yang juga memiliki arus kecil. Karena kalau arus
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
terlalu besarmaka dapat dipastikan resistor tersebut akan terbakar atau putus karena
tidak kuatmenahan aliran arus yang besar.
5. Kapasitor (Capacitor )
Disebut juga dengan Kondensator (Condensator)adalah komponen elektronika pasif
yang dapat menyimpan muatan listrik dalamwaktu sementara dengan satuan
kapasitansinya adalah Farad . Satuan kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya
yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Kapasitor merupakan
komponen elektronika yang terdiri dari2 pelat konduktor yang pada umumnya adalah
terbuat dari logam dan sebuah isolator diantara pelat tersebut sebagai pemisah. Isolator
tersebut disebut juga dengan dielektrika. Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi
nilai darikapasitansi kapasitor tersebut. Adapun bahan dielektrik yang paling sering
dipakaia dalah keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain. Kapasitor sering juga
disebut sebagai kondensator.Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran,
tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya. Fungsi kapasitor antara
lain :a) Sebagai filter atau penyaring, biasanya digunakan pada sistem radio, tv,amplifier
dan lain-lain. Filter pada radio digunakan untuk menyaring (penghambatan ) gangguan-
gangguan dari luar. b) Sebagai kopling, kapasitor sebagai kopling (penghubung)
amplifier tingkat rendah ketingkat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan
muatan listrik, dankapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC ( Direct
Current)dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dankapasitor
juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC ( Direct Current). Membaca nilai
kapasitor pada kapasitor ukuran besar dapat langsung dibaca pada kemasannya, Untuk
kapasitor berukuran kecil nilai kapasitor ditulis dalam kodetertentu, dengan cara
pembacaan nilai kapasitor sebagai berikut. Pada kapasitoryang berukuran besar, nilai
kapasitansi umumnya ditulis dengan angka yang jelas.Lengkap dengan nilai tegangan
maksimum dan polaritasnya. Misalnya padakapasitor elco dengan jelas tertulis
kapasitansinya sebesar 22uF/25V. Kapasitor atau kondensator adalah komponen listrik
yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Bentuknya bermacam-macam seperti
bulat tipis, persegi empat berwarna-warni merah, hijau, coklat, dan lainnya. Kapasitor
juga boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Fungsi
kapasitor untuk menyimpan muatan electron atau listrik. (Basri, 2018)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Komponen dan peralatan


a. Pengukuran dengan Avometer
3.1.1 Komponen
1. Resistor
Fungsi: Sebagai penghambat atau pembatas aliran listriy k ang
mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.
2. Kapasitor
Fungsi : Untuk menyimpan muatan listrik
3. Dioda
Fungsi : Sebagai penyearah arus
4. Trafo
Fungsi : Untuk menaikkan dan menurunkan tegangan
5. Kabel
Fungsi : Untuk menghubungkan kutu positif dan kutub negatif antar
peralatan
3.2 Peralatan
1. Avometer
Fungsi : Untuk mengukur resistansi (tahanan), arus listrik, dan
tegangan

b. Pengukuran dengan osiloskop


3.1.2 Komponen
-
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
3.1.3 Peralatan
1. Osiloskop digital
Fungsi: Untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal
listrik
2. Signal generator
Fungsi : Untuk membangkitkan signal atau mengatur frekuensi
3. Power supply
Fungsi: Sebagai sumber tenaga untuk menjalankan rangkaian sirkuit
elektronika
4. Baterai
Fungsi : Sebagai sumber energy
3.2 Prosedur percobaan
3.2.1 Pengukuran dengan Avometer
Sebelum memulai praktek, periksalah terlebih dahulu peralatan ukur
dan komponen satu persatu dengan seksama.
1. Pengukuran dan pengujian resistor (R)
Buatlah tabel pengukuran dan pengujian seperti berikut :

No. R Prakter (Ohm) R kode warna %Ralat kondisi


(Ohm)
1
2
...

2. Pengukuran dan pengujian beberapa jenis trafo


 Ukur hubungan kaki ke kaki pada kumparan primer, sekunder
dan antara primer dan sekunder
 Tabulasikan hasilnya
3. Pengukuran dan pengujian beberapa jenis dioda (D)
 Ukur hubungan kutub anoda dan katoda, juga sebaliknya
 Tabulasikan hasilnya
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
4. Pengukuran dan pengujian beberapa jenis kapasitor (C)
 Ukur besar resistansi diantara kutub kutubnya dan catat
berapa lama waktunya hingga ke nol ohm
 Tabulasikan hasilnya

3.2.2 Pengukuran dengan Osiloskop


a. Prosedur pemakaian
1. Hidupkan osiloskop dan tunggu hingga cukup stabil
2. Atus saklar AC-DC pada posisi ground
3. Putar tombol INT ke kanan agar muncul bibtik terang di layar
4. Atur pumpun focus
5. Gerakkan bintik dengan memutar knop, osilator sumbu
waktu. keperluan ini sumbu waktu ditaruh pada posisi INT
atau disetel saklar sweeptime/div nya sehingga dilayar tampak
garis horizontal

b. Prosedur pengukuran
1. Aturlah osiloskop sedemikian rupa sehinga beroperasi
dengan semestinya, tanyakan ke asisten
2. Masukkan sinyal sinusoidal ke input dari fungsi generator
3. Variasikan frekuensi dari 50Hz-100KHz dan catat, tabulasikan
beberapa kondisi frekuensi dengan membaca harga Vpp, perioda
atau frekuensinya
4. Seperti pada poin 2dan3, namun untuk sinyal lain
5. Lukis bentuk gelombang pada saat saat kritis
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
3.3 Skema Rangkaian

oscilloscope

FG x

G
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
BAB IV

HASIL DAN ANALISA

4.1 Data Percobaan


4.1.1 Pengukuran resistor menggunakan AVOmeter

No R-Praktek R-Kode warna %Ralat Kondisi


(Ohm) (Ohm)

1 993 Ω 1KΩ (1000Ω) 0,007% Baik


(tersimulasi)
2 1984 Ω 2KΩ (2000 Ω) 0,008% Baik
(tersimulasi)
3 554 Ω 560 Ω 0,01% Baik
(tersimulasi)
4 329 Ω 330 Ω 0,003% Baik
(tersimulasi)
5 1490 Ω 15000 Ω 0,900% Baik
(tersimulasi)

Medan, 15 Maret 2023


Asisten, Praktikan,

(Nadila Susilo) (Edenia A Sinulingga)


LABORATORIUM ELEKTRONIKA
4.2 Analisa Data
4.2.1 Menghitung %Ralat Rpraktek
1 KΩ (1000 Ω)
𝑅𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘−𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
%Ralat = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
993−1000
%Ralat = | | × 100%
1000

%Ralat = 0,007%

2 KΩ (2000 Ω)
%Ralat = 𝑅𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘−𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
| | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
1984−2000
%Ralat = | | × 100%
2000

%Ralat = 0,008%

560 Ω
𝑅𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘−𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
%Ralat = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
554−560
%Ralat = | | × 100%
560

%Ralat = 0,01%

330 Ω
𝑅𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘−𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
%Ralat = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
329−330
%Ralat = | | × 100%
330

%Ralat = 0,003%

15000 Ω
𝑅𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘−𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
%Ralat = | | × 100%
𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
1490−15000
%Ralat = | | × 100%
15000

%Ralat = 0,900%
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
4.2.2 Cara penggunaan AVO meter untuk mengukur resistansi
1. Hidupkan AVO meter dengan memutar switch selector, atur
posisi saklar ke bagian Ohm meter.
2. Kemudian pilih dan sesuaikan dengan perkiraan Ohm yang
akan di ukur, biasanya diikuti dengan tanda X . Hubungkan
probe + AVO meter ke 1 kaki resistor yang akan diukur dan
probe – ke kaki resistor yang satunya lagi (boleh terbalik
karena tidak ada perbedaan polaritas pada resistor.
3. Kemudian baca dan catat hasil dari pengukuran resistor.
4. Matikan kembali AVO meter ketika sudah selesai
pengukuran dengan cara memutar kembali switch selector
kearah off.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
4.2.3 Gambar sinyal pada Osiloskop

4.2.4 Prinsip pemakaian multitester


1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual
instruction) Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur tegangan (Multimeter sebagai Volt- meter),
mengukur arus (multimeter sebagai ampere-meter, mengukur
resistansi (Ohm- meter).
3. Sebelum dan sesudah multimeter digunakan, posisi saklar
jangkauanukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan
batas ukur (range)250ACV atau lebih.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
4. Kabel penyidik (probes) multimeter selalu berwarna merah dan
hitam, masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang
penyidik yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna
hitam kelubangpenyidik yang bertanda (-) atau commom.
5. Pada saat melakukan pengukuran, perhatikan apakah jarum
penunjuk sudah berada pada posisibangka nol. Jika belum
lakukanlah peneraan dengan cara memutar sekrup pengatur
posisi jarum(preset) dengan obeng minus.
6. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai
dengan besaran yang diukur. Jika akan mengukur tegangan
listrik bolak – balik (AC), letakkan saklar pada posisi batar
ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan di ukur. Jika
mengukur tegangan bolak – balik 220V/220 AC, letakkan
saklar pada posisi batas ukur 250V AC. Hal yang sama juga
berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah(DC), kuat
arus (DCmA
– DCμA), dan tahanan/ resistansi(resistance).
7. Pada pengukuran DC, kabel penyidik warna merah (+)
diletakkan pada kutub positif, kabel penyidik warna hitam (-)
diletakkan pada kutub negative dari tegangan yang akan di
ukur.
8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita
sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir.
9. Untuk mengukur tahanan/resistansi, letakkan saklar jangkauan
ukurpada batas ukur Ω atau KΩ, pertemukan ujung kedua kabel
penyidik(probes), tera jarum penunjuka agar berada pada posisi
angka nol dengan cara memutar – mutar tombol pengatur jarum
pada posisi angak nol (zero adjustment). Berhati –hatilah jika
akan melakukan tegangan listrik setinggi 220ACV.
10. Tetaplah berhati – hati dalam menggunakan multimeter pada
tegangan listrik setinggi 220ACV.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
4.3 Gambar Percobaan
4.3.1 Pengukuran Resistor menggunakan simulasi Arduino pada
Proteus

4.3.1 Pengukuran Signal Generator menggunakan Osiloskop


LABORATORIUM ELEKTRONIKA
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Untuk mengetahui fungsi, batas kemampuan, dan baik buruknya
beberapa komponen aktif dan pasif.
A. Komponen aktif
Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang
memerlukan arus listrik agar dapat bekerja, yang fungsi
utamanya adalah menguatkan, menyearahkan sinyal listrik, dan
mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Ada 2
buah komponene yang termasuk kedalam komponen aktif :
Transistor dan Dioda.
 Transistor
Berfungsi untuk penguat/amplifier, pemutus/switching,
stabilisasi tegangan/stabilisator, perata arus, menahan arus,
membangkitkan frekuensi, dan fungsi – fungsi lainnya.
 Dioda
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada
umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan
arus listrik mengalirke satu arah (kondisi panjar mundur)
dan menghambat arus daria raha sebaliknya (kondisi panjar
mundur). Dioda dapat disamakan sebagai fungsi katup di
dalam bidang eektronika.
B. Komponen pasif
Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang
bekerja tanpa memerlukan arus listrik sehingga tidak bisa
menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat
mengubah suatu energy kebentuk lainnya. Komponen pasif ini,
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
walaupun tidak diberi arus taua tegangan listrik tetapi dapat
bekera dan beroperasi dengan baik. Komponen pasif terdiri atas
resistor, kapasitor, dan induktor.
 Resistor
Berfungsi untuk menghambat atau membatasi
arus yangmasuk dalam suatu rangkaian listrik.
 Kapasitor
Berfungsi untuk menimpan medan listrik, dapat juga
berfungsi untuk memblokir arus DC dan meneruskan arus
AC. Karena tidak dapat menguatkan, menyearahkan dan
mengubah suatu energy kebentuk lainnya, maka kapsitor
termasuk energi.
 Inductor
Berfungsi untuk menyimpan energy pada medan magnet
yangditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.
2. Mempelajari tenik pengukuran menggunakan AVOmeter.
3. Mempraktekkan penggunaan Osiloskop untuk mengukur besaran
sinyal listrik berupa :
 Besar tegangan puncak – puncak
Contohnya ketika mengukur tegangan AC (Alternating Current)
seringdikenal juga dengan tegangan bolak – balik merupakan
listrik yang araharusnya selalu berubah – ubah atau bolak –
balik. Pada umumnya tegangan AC berbentuk gelombang sinus.
Dengan menggunakan osioskop, kita dapat mengukur teganga
AC tersebut dan juga dapat melihat tampilan gelombang AC-
nya. Sebelum melakukan pengukuran tegangan AC pada
osiloskop, lakukan persiapan dengan mengatur berikut:
1. ON – kan Osiloskop
2. Saklar TIME/DIV diputar 5msec(5 mili detik)
3. Saklar VOLT/DIV diputar ke 5 volt (artinya 1 kotak atau
1 div padalayar osiloskop adalah 5 volt)
4. Pasangkan probe pada terminal yang ingin diukur
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
5. Hitung tegangan AC berdasarkan gelombang
yang ditampilkan.

5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan harus tepat waktu datang praktikum
2. Sebaiknya asisten lebih memahami materi yang dibawakan
3. Sebaiknya asisten dapat lebih sabar dalam mengajari praktikan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

DAFTAR PUSTAKA

Basri, Irma Y., Dedy I. 2018. Komponen Elektronika. Padang : Sukabina Press
Halaman : 31-33, 43-44, 47
Evasari, 2017. Teknik Elektronika Dasar- Dasar Listrik Dan Elektronika. Jakarta
Halaman : 3-9
Ferry, Dennis. 2020. How to Use A Multimeter Made Simple The Beginners Guide

on Using A Multimeter to Measure Voltage, Current, Resistance and

Checking Continuity for Basic Home Electronics Maintenance

Pages: 6, 14-15, 25,

Hickman, Ian. 2001. Oscilloscope How to Use Them, How They Work. Fifth
Edition. Oxford,
UK : Elseviers’s Science & Technology Rights Department
Pages : 8-9

Medan,10 Mei 2023


Asisten Praktikan

(Nadila Susilo) (Edenia Apriliani Sinulingga)


CamScanner
CamScanner
CamScanner
CamScanner
CamScanner
CamScanner

Anda mungkin juga menyukai