Anda di halaman 1dari 20

ALAT UKUR LISTRIK

BUDI CAHYO WIBOWO


TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu menjelaskan cara kerja alat ukur dasar
listrik baik analog maupun digital.
 Mampu mendiskripsikan alat ukur berdasarkan
klasifikasinya
Pendahuluan
 Besaran listrik seperti arus, tegangan, daya, dan sebagainya tidak
dapat dideteksi panca indera secara langsung.
 Agar dapat mengukur besaran tsb maka harus ditransformasikan ke
dalam besaran mekanis atau besaran lain yg dapat ditangkap oleh
panca indera.
 Salah satu contoh transformasinya adalah perubahan dari arus
menjadi suatu komponen yg bergerak rotasi pada sumbunya
(misalkan penunjukkan jarum yg bergerak dari kiri ke kanan).
 Besar sudut rotasi tsb berhubungan langsung dengan besaran arus
listrik yg diamati, shg besar sudut sama dg besar arus.
Pendahuluan
 Alat ukur adalah alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan /
mengetahui hasil perbandingan antara suatu besaran / ukuran
yang ingin diketahui dengan standar yang dipakai.
 Fungsi penting dari alat ukur baik alat ukur listrik maupun mekanik
adalah untuk mengetahui nilai yang telah ditentukan sebagai
batasan baik atau tidaknya peralatan / jaringan akan
dioperasikan.
Pendahuluan
Jadi dalam sistem pengukuran listrik, ada elemen yg mendeteksi besaran yang
akan diukur dan menghasilkan sinyal yg kemudian diproses dalam komponen
prosesor dan akhirnya hasil pengukuran ditampilkan oleh indikator.
Kumpulan peralatan dalam sistem pengukuran listrik yang mentransformasikan
besaran listrik disebut alat ukur listrik.
Alat-alat ukur listrik adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur
besaran-besaran listrik, misalnya arus, tegangan, daya, dan lain-lain.
Klasifikasi Alat Ukur
Pada umumnya alat ukur dibagi menjadi 2:
1. Absolute instrument, instrumen yang digunakan
sebagai acuan dasar pengukuran dengan tingkat
ketelitian sangat tinggi dan biasanya digunakan
pada laboratorium sebagai alat ukur standar
2. Secondary instrument, dapat mengukur besaran
listrik bila telah dikalibrasi lebih dahulu dengan
membandingkan dengan absolute instrumen
Klasifikasi Alat Ukur
Berdasarkan prinsip kerjanya alat ukur listrik
dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
- Alat ukur penunjuk (Indicating Instruments)
- Alat ukur pencatat (Recording Instruments)
- Alat ukur penjumlah (Integrating Instruments)
Alat Ukur Penunjuk (Indicating Instrument)

Alat ukur penunjuk adalah alat ukur yang


langsung menunjukkan besaran yang diukur,
biasanya menggunakan jarum penunjuk. Tetapi
sekarang ada pula yang tidak menggunakan
jarum penunjuk yaitu alat ukur digital. Banyak
alat ukur yang termasuk kategori ini, misalnya
Voltmeter, Amperemeter.
Alat Ukur Pencatat (Recording Instruments)

 Alat Ukur Pencatat adalah alat ukur yang


mencatat secara terus menerus besaran yang
diukur selama periode waktu yang ditentukan.
 Pada alat ini terdapat pena dan gulungan kertas
yang berputar. Pena tersebut akan bergerak
sebanding dengan besaran listrik yang diukur
sehingga perubahannya tercatat secara kontinyu.
Sebagai contoh adalah recording voltmeter yang
terdapat pada gardu induk yang mencatat
fluktuasi tegangan yang terjadi.
Alat Ukur Penjumlah (Integrating Instruments)

Alat ukur penjumlah adalah alat ukur yang


mengukur jumlah total energi listrik yang
dikonsumsi oleh suatu rangkaian dalam
periode waktu tertentu. Energi yang diukur ini
sebenarnya merupakan perkalian antara daya
aktif dengan waktu. Kilo Watt Hour meter (kWh
meter) merupakan contoh dari alat ukur jenis
ini.
Alat Ukur Listrik Berdasarkan Macam Arus

Menurut macam arus :

- Arus searah

- Arus bolak balik

- Arus searah dan arus bolak balik


Syarat Alat Ukur Listrik

1. Alat ukur tidak boleh membebani / mempengaruhi yang diukur


2. Mempunyai keseksamaan yang tinggi, yaitu alat harus mempunyai ketepatan dan
ketelitian yang tinggi.
3. Mempunyai kepekaan (sensitifitas) yang tinggi, yaitu batas input signal yang sekecil-
kecilnya sehingga mampu membedakan gejala-gejala yang kecil.
4. Mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga menolong dalam pembacaan dan tidak
terganggu karena keadaan yang tidak dikehendaki.
5. Kemampuan baca (readibilitas) yang baik, hal ini banyak tergantung dari skala dan alat
penunjuknya serta piranti untuk menghindari kesalahan paralatan.
6. Kemantapan (reliabilitas) alat yang tinggi, yaitu alat yang dapat dipercaya
kebenarannya untuk jangka waktu yang lama.
Tanda – tanda pada alat ukur

Pada alat ukur, khususnya alat ukur Electrical


Instrument selalu terdapat beberapa tanda pada
alat ukur, tanda tersebut menyatakan antara lain:
 Tipe/jenis alat ukur

 Jenis besaran yang dapat diukur

 Letak alat ukur saat pengukuran

 Klas
Contoh Alat Ukur Penunjuk Listrik
lanjutan

Simbol Alat Ukur Menurut Sumber Tegangan
Simbol alat ukur menurut tegangan pengujinya
Posisi pengoperasian
Posisi pengoperasian
Posisi pengoperasian

Anda mungkin juga menyukai