TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu menjelaskan cara kerja alat ukur dasar listrik baik analog maupun digital. Mampu mendiskripsikan alat ukur berdasarkan klasifikasinya Pendahuluan Besaran listrik seperti arus, tegangan, daya, dan sebagainya tidak dapat dideteksi panca indera secara langsung. Agar dapat mengukur besaran tsb maka harus ditransformasikan ke dalam besaran mekanis atau besaran lain yg dapat ditangkap oleh panca indera. Salah satu contoh transformasinya adalah perubahan dari arus menjadi suatu komponen yg bergerak rotasi pada sumbunya (misalkan penunjukkan jarum yg bergerak dari kiri ke kanan). Besar sudut rotasi tsb berhubungan langsung dengan besaran arus listrik yg diamati, shg besar sudut sama dg besar arus. Pendahuluan Alat ukur adalah alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan / mengetahui hasil perbandingan antara suatu besaran / ukuran yang ingin diketahui dengan standar yang dipakai. Fungsi penting dari alat ukur baik alat ukur listrik maupun mekanik adalah untuk mengetahui nilai yang telah ditentukan sebagai batasan baik atau tidaknya peralatan / jaringan akan dioperasikan. Pendahuluan Jadi dalam sistem pengukuran listrik, ada elemen yg mendeteksi besaran yang akan diukur dan menghasilkan sinyal yg kemudian diproses dalam komponen prosesor dan akhirnya hasil pengukuran ditampilkan oleh indikator. Kumpulan peralatan dalam sistem pengukuran listrik yang mentransformasikan besaran listrik disebut alat ukur listrik. Alat-alat ukur listrik adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik, misalnya arus, tegangan, daya, dan lain-lain. Klasifikasi Alat Ukur Pada umumnya alat ukur dibagi menjadi 2: 1. Absolute instrument, instrumen yang digunakan sebagai acuan dasar pengukuran dengan tingkat ketelitian sangat tinggi dan biasanya digunakan pada laboratorium sebagai alat ukur standar 2. Secondary instrument, dapat mengukur besaran listrik bila telah dikalibrasi lebih dahulu dengan membandingkan dengan absolute instrumen Klasifikasi Alat Ukur Berdasarkan prinsip kerjanya alat ukur listrik dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : - Alat ukur penunjuk (Indicating Instruments) - Alat ukur pencatat (Recording Instruments) - Alat ukur penjumlah (Integrating Instruments) Alat Ukur Penunjuk (Indicating Instrument)
Alat ukur penunjuk adalah alat ukur yang
langsung menunjukkan besaran yang diukur, biasanya menggunakan jarum penunjuk. Tetapi sekarang ada pula yang tidak menggunakan jarum penunjuk yaitu alat ukur digital. Banyak alat ukur yang termasuk kategori ini, misalnya Voltmeter, Amperemeter. Alat Ukur Pencatat (Recording Instruments)
Alat Ukur Pencatat adalah alat ukur yang
mencatat secara terus menerus besaran yang diukur selama periode waktu yang ditentukan. Pada alat ini terdapat pena dan gulungan kertas yang berputar. Pena tersebut akan bergerak sebanding dengan besaran listrik yang diukur sehingga perubahannya tercatat secara kontinyu. Sebagai contoh adalah recording voltmeter yang terdapat pada gardu induk yang mencatat fluktuasi tegangan yang terjadi. Alat Ukur Penjumlah (Integrating Instruments)
Alat ukur penjumlah adalah alat ukur yang
mengukur jumlah total energi listrik yang dikonsumsi oleh suatu rangkaian dalam periode waktu tertentu. Energi yang diukur ini sebenarnya merupakan perkalian antara daya aktif dengan waktu. Kilo Watt Hour meter (kWh meter) merupakan contoh dari alat ukur jenis ini. Alat Ukur Listrik Berdasarkan Macam Arus
Menurut macam arus :
- Arus searah
- Arus bolak balik
- Arus searah dan arus bolak balik
Syarat Alat Ukur Listrik
1. Alat ukur tidak boleh membebani / mempengaruhi yang diukur
2. Mempunyai keseksamaan yang tinggi, yaitu alat harus mempunyai ketepatan dan ketelitian yang tinggi. 3. Mempunyai kepekaan (sensitifitas) yang tinggi, yaitu batas input signal yang sekecil- kecilnya sehingga mampu membedakan gejala-gejala yang kecil. 4. Mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga menolong dalam pembacaan dan tidak terganggu karena keadaan yang tidak dikehendaki. 5. Kemampuan baca (readibilitas) yang baik, hal ini banyak tergantung dari skala dan alat penunjuknya serta piranti untuk menghindari kesalahan paralatan. 6. Kemantapan (reliabilitas) alat yang tinggi, yaitu alat yang dapat dipercaya kebenarannya untuk jangka waktu yang lama. Tanda – tanda pada alat ukur
Pada alat ukur, khususnya alat ukur Electrical
Instrument selalu terdapat beberapa tanda pada alat ukur, tanda tersebut menyatakan antara lain: Tipe/jenis alat ukur
Jenis besaran yang dapat diukur
Letak alat ukur saat pengukuran
Klas Contoh Alat Ukur Penunjuk Listrik lanjutan Simbol Alat Ukur Menurut Sumber Tegangan Simbol alat ukur menurut tegangan pengujinya Posisi pengoperasian Posisi pengoperasian Posisi pengoperasian