Anda di halaman 1dari 19

5.

Oscilloscope
Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk
sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode.
Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan
sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal
kontinyu sehingga dapat dipelajari.

10.Ampere Meter Amperemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Pada umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik yang biasanya terletak pada alat multitester listrik
yaitu gabungan amperemeter, voltmeter dan ohm meter.

Cara Pemakaian

: Setelah kita buka saklar S kemudian kita putus penghantar, kemudian sambungkan amperemeter di
tempat itu.

Setelah amperemeter terpasang, kita dapat mengetahui besar kuat arus yang mengalir melalui
penghantar dengan membaca amperemeter melalui jarum penunjuk. Dalam membaca amperemeter
harus diperhatikan karakteristik alat ukur karena jarum penunjuk tidak selalu menyatakan angka apa
adanya.

Kuat arus yang terukur I dapat dihitung dengan rumus:

A = Amperemeter yang digunakan


11.Voltmeter Voltmeter alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat
multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.

Cara Pemakaian

: Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus sesuai. Kutub positip dengan
potensial tinggi dan kutub negatip dengan potensial rendah. Biasanya ditandai dengan kabel yang
berwarna hitam dan merah atau biru. Bila pemasangan terbalik akan terlihat penyimpangan yang
arahnya ke kiri. Sedangkan pada rangkaian arus bolak balik tidak menjadi masalah.

Setelah voltmeter terpasang dengan benar maka hasil pengukuran harus memperhatikan bagaimana
menuliskan hasil pengukuran yang benar. Tegangan yang terukur (V) adalah:

12.Ohmmeter Ohmmeter ialah alat yag digunakan untuk mengukur hambata listrik yang merupakan
suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan
galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi kesatuan ohm.
13.Thermometer Thermometer adalah alat untuk mengukur suhu, baik suhu udara maupun suhu air.
Satuan umum yang digunakan adalah celcius.

Cara penggunaanya:

thermometer bekerja berdasarkan perubahan kuantitas fisik, ketika temperaturnya berubah. Jadi bisa
berdasarkan pemuaian (thermometer air raksa), perubahan resistivitas, perubahan kuantitas
listrik(termokopel), radiasi bahan (thermometer temperature tinggi). 14.Barometer Barometer
merupakan alat pengukur tekanan udara dalam satuan Mb. Barometer termasuk peralatan meteorology
golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.
Barometer raksa ada dua jenis yaitu wheel barometer dan stick barometer.Prinsip kerja wheel
barometer adalah peningkatan tekanan udara akan berpengaruh pada kolom merkuri menyebabkan
ketinggian raksa di tuba sebelah kiri meningkat disebelah kanan menurun.Terdapat pemberat kecil yng
mengapung di atas merkuri,yang mengikuti pergerakan turun naik merkuri ini menyebabkan darongan
yang terhubung pada pointer dimana akan mengidentifikasi kenaikan tekanan.Jika terjadi penurunan
tekanan maka akan terjadi proses sebaliknya,barometer jenis ini sebaiknya diguncang dulu sebelum
digunakan. Stik barometer mempunyai prinsip kerja sebagai berikut : Barometer jenis ini dirancang
untuk dapat membaca tekanan pada sea level dan juga dapat langsung dibaca oleh pengguna pada skala
yang biasanya tercatat pada stick barometer tersebut,sehinngga memerlukan pengaturan

bawah kondisi penggunaan adalah untuk meminimalkan perubahan dimensi ( atau gerakan ) dalam
produk akhir . 28.

Galvanometer

Galvanometer

adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif
kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik
yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung. Galvanometer bisa
digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer
tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada
ampermeter disebut hambatan shunt)
Fungsi

Alat yang digunakan untuk menentukan keberadaan, arah, dan kekuatan dari sebuah arus listrik dalam
sebuah konduktor.

Cara Penggunaan

1. Galvanometer menyimpang sewaktu magnet bergerak terhadap koil. Hanya gerakan relatifnya yang
menentukan ada tidaknya penyimpangan. 2. Galvanometer menyimpang untuk sementara jika kontak
penghubung ditutup atau dibuka. 30. Multimeter 1.

Multimeter Analog, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya menggunakan penunjuk jarum.. 1.

Multimeter Digital, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurnya berupa digit angka.

Fungsi Multimeter :

1.

Mengukur tegangan DC 2.

Mengukur tegangan AC 3.
Mengukur kuat arus DC 4.

Mengukur nilai hambatan sebuah resistor 5.

Mengecek hubung-singkat / koneksi 6.

Mengecek transistor 7.

Mengecek kapasitor elektrolit 8.

Mengecek dioda, led dan dioda zener 9.

Mengecek induktor 10.

Mengukur

HFE

transistor (type tertentu) 11.

Mengukur suhu (type tertentu)

A.

Cara M

enggunakan Multimeter Analog

1.

Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol apabila kedua
penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum belum tepat pada angka nol (0). 2.
Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah DC mA apabila akan
mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur
tegangan DC. 3.

Untuk mengukur tahanan (

resistor

), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan
negatif. Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm. 4.

Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hidam ke jolok negatif. 5.

Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan negatifnya karena

bisa menyebabkan alat ukurnya rusak

B. Cara Menggunakan Multimeter Digital

Cara menggunakannya sama dengan multimeter analog, hanya lebih sederhana dan lebih cermat dalam
penunjukan hasil ukurannya karena menggunakan display 4 digit sehingga mudah membaca dan
memakainya. 1.

Putar sakelar pemilih pada posisi skala yang kita butuhkan setelah alat ukur siap dipakai.

2.
Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur setelah disambungkan dengan alat ukur. 3.

Catat angka yang tertera pada multimeter digital. 4.

Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun probenya terpasang terbalik karena display
dapat memberitahu. 29. Kalorimeter

Kalori meter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalori meter adalah
kalori meter campuran. Kalori meter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya diketahui.
Bejana ini biasanya ditempatkan didalam bejana lain yang agak lebih besar.kedua bejana dipisahkan
oleh bahan penyekat misalkan gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar
perukaran kalor dengan sekitar kalori meter dapat dikurangi. Kalori meter juga dilengkapi dengan
batang pengaduk. Pada waktu zat dicampurkan didalam kalori meter, air dalam kalori meter perlu
diaduk agar diperoleh suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat yang suhunya berbeda. Asas
penggunaan kalori meter adalah asas black. 30. Planimeter Planimeter adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur luas area tertentu yang tidak beraturan pada daerah dua dimensi. Secara umum
planimeter terdiri dari dua jenis, yaitu planimeter linier dan planimeter polar. Keduanya mempunyai
komponen, ada tracer arm, tracer point, dan sebuah roda yang terhubung ke scala yang berada di
tengah tracer arm. Scala tersebut digunakan untuk mengukur berapa besar putaran roda yang
dihasilkan. Yang membedakan dari kedua planimeter itu adalah di bagian ujung tracer point

.
226

Bahan yang memantulkan cahaya pada layar CRT dapat diperoleh dari sulfid, oksid atausilikat dari
kadmium, yang diaktifkan melalui bahan tambahan dari perak, emas atau tembaga.Pada umumnya
dipilih warna hijau untuk tampilan cahaya pada layar CRT, karena matamanusia pada umumnya peka
terhadap warna ini.

Penguat Vertikal:

Penguat ini dapat memberikan tegangan hingga 100 V. Penguat ini harus dapatmenguatkan tegangan
DC maupun AC dengan penguatan yang sama. Pengukuran sinyaldapat diatur melalui tombol POS
(position).

Input-Y (Vert. Input):

Bagian ini terhubung dengan tombolpembagi tegangan, untuk membagitegangan yang akan diukur,
denganperbandingan 10 : 1 atau 100 : 1. (

Gambar 8.34

). Tombol ini harus dibantu dengansinyal kotak untuk kompensasi.

Penguat Horisontal:

Penguat ini memiliki dua input, satu dari sweep generator, menghasilkan trace (sapuan)horizontal lewat
CRT dan input yang lain menguatkan sinyal eksternal dan ditampilkan padaCRT hanya pada sumbu
horizontal.Skala pada sumbu Horisontal CRT Osiloskop, digunakan untuk mengukur waktu (periode)dari
sinyal yang diukur, misalnya 2 ms/ divisi.

Generator-Waktu

Generator waktu menghasilkan sinyal gigigergaji, yang frekuensinya dapat diatur, dengancara mengatur
periodenya melalui tombol TIMEBASE. CRT akan menampilkan sinyal yang diukur (sinyal input) hanya
jika periode sinyal tersebutpersis sama dengan periode sinyal gigi gergaji iniatau merupakan kelipatan
periodenya.

Triggering dan bias waktu

Sinyal gigi gergaji akan mulai muncul jika adasinyal trigger (

Gambar 8.35

). Pada saat sinyalinput melewati level trigger, maka sinyal gigi gergajimulai muncul.

Gambar 8.34
Trigering memunculkansinyal gigi gergaji

227

Catu Daya

Kinerja catu daya ini sangat mempengaruhi kinerja bagian lainnya di dalam osiloskop.Catu daya yang
tidak terregulasi dengan baik akan menyebabkan kesalahan pengukurandan tampilan yang tidak baik
pada CRT (fokus, kecerahan/

brightness

, sensitifitas, dansebagainya).

8.19 Osiloskop Dua Kanal

Seringkali orang perlu melakukan pengukuran dua sinyal AC yang berbeda dalam waktuyang sama.
Misalnya kanal-1 mengukur sinyal input dan kanal-2 mengukur sinyal outputsecara bersamaan, maka
osiloskop dua kanal mampu menampilkan dua sinyal dalam waktubersamaan dalam satu layar.Blok
diagram osiloskop dua kanal

Gambar 8.36

mempunyai sebuah sistem pembangkitsinar (

electron gun

). Dua sinyal input dapat dimasukkan melalui kanal-1 dan kanal-2 (masing-masing penguat-Y).
Pengaktifan kedua penguat-Y tersebut dipilih secara elektronik, melaluifrekuensi yang berbeda untuk
tiap kanal. Kedua sinyal input tersebut akan masuk melaluisatu elektron-gun secara bergantian lalu
ditampilkan pada CRT.Jika sinyal input mempunyai frekuensi rendah, maka sakelar elektronik akan
mengaturnyapada frekuensi tinggi. Sebaliknya, jika input sinyal mempunyai frekuensi tinggi, maka
sakelar elektronik akan mengaturnya pada frekuensi yang lebih rendah.Tampilan sapuan ganda (

dual-trace
) dari

electron beam

tunggal dapat dilakukan dengan2 cara, yaitu

chop time sharing

dan

alternate time sharing

. Pemilihan kanal dilakukan olehmultivibrator yang akan mengoperasikan sakelar elektronik secara
otomatis.

8.20 Osiloskop Digital

Blok diagram osiloskop digital (

Gambar 8.37

semua sinyal analog akan digitalisasi.Osiloskop digital, misalnya

storage osciloscope

terdiri dari:•ADC (Analog-to-Digital Converter)•DAC (Digital-to-Analog Converter)•Penyimpan


Elektronik

Gambar 8.35

Blok diagram Osiloskop dua kanal

228
Pada osiloskop jenis ini, semua data yangakan ditampilkan disimpan di dalam RAM. Sinyalanalog akan
dicuplik (

sampling

), lalu dikuantisasioleh ADC, yaitu diberi nilai (biner) sesuai denganbesarnya amplitudo tersampling (

Gambar 8.38

).Nilai ini dapat ditampilkan kembali secaralangsung pada layar CRT atau monitor PC melaluikabel
penghubung RS-232.Perbedaan antara osiloskop analog dan digi-tal hanya pada pemproses sinyal ADC.
Pengarahpancaran elektron pada osiloskop ini samadengan pengarah pancaran elektron padaosiloskop
analog. Osiloskop digital ada yangdilengkapi dengan perangkat lunak matematikuntuk analisis sinyal
atau printer.

8.21 Pengukuran dengan Osiloskop

Berikut ini diberikan ilustrasi pengukuran dengan menggunakan osiloskop meliputi:1.pengukuran


tegangan DC,2.mengukur tegangan AC, periode, dan frekuensi,3.mengukur arus listrik AC,4.pengukuran
beda phasa tegangan dengan arus listrik AC, dan5.pengukuran sudut penyalaan thyristor.

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektrCRT (Cathode Ray tube) Tuesday, June 12th 2012. | Teori


Elektronika Mesothelioma Law Firm, Sell Annuity Payment

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/crt-cathode-ray-tube/


Copyright © Elektronika Dasar

onika/crt-cathode-rHome » Teori Elektronika » CRT (Cathode Ray tube) CRT (Cathode Ray tube)
Tuesday, June 12th 2012. | Teori Elektronika Mesothelioma Law Firm, Sell Annuity Payment CRT
(Cathode Ray tube) adalah jenis display yang paling tua dan paling banyak dipakai oleh masyarakat.
Awalnya CRT ditemukan oleh Ahli fisika Jerman Ferdinand Braun tahun 1897 sehingga dikenal sebagai
“Braun Tube”. Sinar katode merupakan suatu berkas elektron yang keluar dari suatu pemanas katode
(heater) yang berada di dalam tabung ruang hampa, dimana berkas elektron ini akan ditarik ke anoda
disebabkan adanya beda potensial yang cukup tinggi antar katode dan anoda (tegangan ini umumnya
dalam orde Kilo volt). CRT (Cathode Ray tube) CRT (Cathode Ray tube),crt,tabung tv,teori CRT (Cathode
Ray tube),pengertian CRT (Cathode Ray tube),sejarah CRT (Cathode Ray tube),artikel tabung tv,sejarang
tabung tv,tabung sinar katoda,teori video,materi tabung sinar katoda,penemu CRT (Cathode Ray
tube),penemuan CRT (Cathode Ray tube) Tabung sinar katode (CRT) adalah suatu tabung ruang hampa
yang berisi suatu senapan elektron (Electron guns) dan suatu elemen pemanas (heater), yang berfungsi
untuk mempercepat dan membelokkan berkas elektron (Electron beams). Hal ini dikarenakan di dalam
ruang hampa yang panas, berkas elektron mudah untuk bergerak dari katoda menuju ke anoda. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan bagian-bagian CRT untuk televisi berwarna di di bawah ini. Konstruksi CRT
(Cathode Ray tube) Konstruksi CRT (Cathode Ray tube),bagian CRT (Cathode Ray tube),elemen CRT
(Cathode Ray tube),bagian tabung tv,elemen tabung tv,nama komponen tabung tv,komponen CRT
(Cathode Ray tube),bagian tabung sinar kator,konstruksi tabung sinar katoda,dasar teori CRT (Cathode
Ray tube),definisi CRT (Cathode Ray tube),pengertian CRT (Cathode Ray tube),gambar CRT (Cathode Ray
tube),bentuk CRT (Cathode Ray tube) Bagian-Bagian CRT (Cathode Ray tube) Berwarna Electron guns
Electron beams Focusing coils Deflection coils Anode Mask Phosphor layers Close-up of the phosphor
Layar mempunyai sejumlah fosofor yang akan berpendar ketika terkena tembakan elektron yang
dihasilkan oleh senapan elektron. Berkas elektron ini akan dibelokkan oleh medan magnet yang
dikendalikan oleh kumparan vertikal dan horisontal (kumparan defleksi yoke). Elektron yang
ditembakkan dan mengenai titik pospor akan menghasilkan cahaya yang terang yang dapat terlihat pada
layar. selain itu, tabung juga memiliki mask color, semacam masker untuk menempatkan titik-titik
pospor sehingga berkas elektron tepat mengenai pospor tersebut. Bila dilihat secata titik-titik, terbentuk
tampilan seperti gambar dibawah. Ada 3 bulatan pospor yaitu merah, biru dan hijau. Bila digambarkan
berdasarkan urutan warnanya, maka terlihat seperti gambar berikut. Tampilan Warna Dasar CRT
(Cathode Ray tube) Tampilan Warna Dasar CRT (Cathode Ray tube),warna dasar tabung tv,tabung tv
warna,trace warna tabung tv,warna dasar tabung sinar katoda,titik warna CRT (Cathode Ray tube)
Sumber berkas elektron adalah senapan elektron, yang menghasilkan suatu arus elektron melalui emisi-
termion, dan memusat menjadi seuah titik kecil. Senapan ditempatkan pada leher CRT atau bagaian
belakang CRT. Senapan elektron mempercepat tidak hanya elektron tetapi juga ion hadir di ruang
hampa yang tidak sempurna. Ion lebih berat dibanding elektron, sulit untuk dibelokkan oleh medan
megnet. Untuk untuk mencegahnya, senapan elektron ini dapat diposisikan pada poros tabung
sedemikian sehingga ion akan membentur sisi CRT. Magnet tetap (perangkap ion) membelokkan
elektron sehingga elektron membentur layar/pospor. Senapan Elektron (Elektron Gun) CRT (Cathode
Ray tube) Senapan Elektron (Elektron Gun) CRT (Cathode Ray tube),senapan elektron,elektron
gun,tembakan sinar crt,elemen elektron gun,bagian elektron gun,bagian senapan elektron,jenis senapan
elektron,jenis crt,jenis tabung tv,ukuran tabung tv,tipe CRT (Cathode Ray tube),tipe tabung tv CRT
menggunakan suatu tabung yang umumnya berukuran besar, berat, dan relatif mudah pecah. Kemajuan
teknologi, CRT mulai ditinggalkan dan tergantikan oleh LCD dan plasma. Ukuran CRT sangat bervariasi,
mulai dari 6” sampai lebih dari 34”. Fisik yang besar sangat berpengaruh pada konsumsi daya.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/crt-cathode-ray-tube/


Copyright © Elektronika Dasar

ay-tube/
Jenis – Jenis Kapasitor Thursday, January 5th 2012. | Komponen, Teori Elektronika

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-jenis-kapasitor/


Copyright © Elektronika Dasar

Kapasitor yang dipelajari dan digunakan dalam rangkaian elektronika ada beberapa jenis. Cara
membedakan kapasitor juga ada beberapa sudut pandang yang digunakan, kapasitor dapat dibedakan
berdasarkan kapasitasnya, berdasarkan dielektrikum yang digunakan dan polaritas kapasitor.
Berdasarkan kapasitas dari suatu kapasitor, maka kapasitor dapat dibedakan dalam 2 jenis. 1. Kapasitor
Tetap Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi tetap dan tidak dapat diubah-ubah.
Pada kategori kapasitor tetap, terdapat 2 jenis kapasitor yang dapat dibedakan berdasarkan polaritas
elektrodanya. jenis-jenis kapasitor,kapasitor tetap,kapasitor variabel,kapasitor polar,kapasitor non
polar,dielektrik kapasitr,electrolit kapasitor,pengertian kapasitor tetap,definisi kapasitor variabel,fungsi
kapasitor variabel,contoh kapasitor polar,fungsi kapasitor tetap,kapasitas kapasitor variabel a. Kapasitor
Polar Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah
lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan
tanda + dan – di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses
pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif
katoda. Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium,
niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-
oksida (oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses
penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate) lalu diberi
tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan
electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium,
maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya. jenis-jenis
kapasitor,kapasitor tetap,kapasitor variabel,kapasitor polar,kapasitor non polar,dielektrik
kapasitr,electrolit kapasitor,pengertian kapasitor tetap,definisi kapasitor variabel,fungsi kapasitor
variabel,contoh kapasitor polar,fungsi kapasitor tetap,kapasitas kapasitor variabel Dengan demikian
berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan electrolyte (katoda) membentuk kapasitor.
Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik. Besar kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal
dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang
kapasitansinya cukup besar. Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak
digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah adalah Aluminium.
Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga
dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar. Sebagai contoh 100uF, 470uF,
4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor elco. Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum
ada yang cair tetapi ada juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan
electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan
demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan
mungil. Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama.
Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil, jadi dapat dipahami mengapa kapasitor
Tantalum menjadi relatif mahal. b. Kapasitor Non-Polar jenis-jenis kapasitor,kapasitor tetap,kapasitor
variabel,kapasitor polar,kapasitor non polar,dielektrik kapasitr,electrolit kapasitor,pengertian kapasitor
tetap,definisi kapasitor variabel,fungsi kapasitor variabel,contoh kapasitor polar,fungsi kapasitor
tetap,kapasitas kapasitor variabel Kapasitor non polar adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan
bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah
untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang
biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan
dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal
dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya. 2.
Kapasitor Tidak Tetap / Kapasitor Variabel Kapasitor tidak tetap atau kapasitor variabel adalah kapasitor
yang nilai kapasitansinya dapat diubah atau kapasitansinya dapat diatur sesuai keinginan dengan batas
maksimal sesuai yang tertera pada kapasitor tersebut. Contoh suatu kapasitor variabel (Varco/trimer
kapasitor) tertulis 100pF maka kapasitansi kapasitor tersebut dapat diatur maksimal 100pF sampai
mendekati 0 pF. jenis-jenis kapasitor,kapasitor tetap,kapasitor variabel,kapasitor polar,kapasitor non
polar,dielektrik kapasitr,electrolit kapasitor,pengertian kapasitor tetap,definisi kapasitor variabel,fungsi
kapasitor variabel,contoh kapasitor polar,fungsi kapasitor tetap,kapasitas kapasitor variabel Aplikasi dari
kapasitor variabel ini dapat ditemukan pada rangkaian penerima radio atau pembangkit gelombang,
kapasitor variabel ini juga dapat ditemui pada pemancar radio. Fungsi kapasitor variabel ini pada
rangkaian tersebut adalah untuk mengatur nilai frekuensi resonansi yang dihasilkan dari rangkaian
pembangkit gelombang, dan sebagai trimer impedansi pemancar dan antena pada pemancar radio.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-jenis-kapasitor/


Copyright © Elektronika Dasar

Anda mungkin juga menyukai