Anda di halaman 1dari 58

ALAT-ALAT UKUR LISTRIK

 Pujianto.ST.MT
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk
mengukur besaran listrik yang mengalir seperti
hambatan listrik (R), Kuat Arus listrik (I), Beda
Potensial listrik (V), Daya listrik (P), dan lainnya.

Terdapat dua jenis alat ukur yang digunakan


yaitu :

1. alat ukur analog dan


2. alat ukur digital
Peran penting alat ukur listrik sangat penting saat
sebuah instalasi listrik telah selesai dikerjakan dan
akan segera digunakan, karena pengukuran
perlu dilakukan untuk memastikan jumlah arus,
tegangan dan ukuran lainnya sesuai dengan standar
yang telah ditentukan. Alat ukur listrik merupakan
sebuah alat bantu yang penting bagi engineer yang
bekerja dengan instalasi listrik atau bekerja dibagian
yang berhubungan dengan kelistrikan, baik di rumah,
perkantoran atau gedung lain yang memiliki instalasi
listrik.
Macam-macam Alat Ukur Listrik

1. Multimeter 11. Frekuensi Meter


2. Galvanometer 12. Cos Phimeter
3. Ampere Meter 13. Osiloskop
4. Volt Meter 14. Megger
5. OHM Meter 15. Generator Fungsi
6. Avo Meter 16. Power Supply
7. Tang Ampere 17. Tachometer
8. Watt Meter 18. Lux Meter
9. KWH Meter 19. Phasa sequence meter
10. Potensio Meter 20. Tespen
1. Multimeter

Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang


sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere
meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter),
hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter).

Ada dua kategori multimeter:


1. multimeter digital atau DMM (digital multi-
meter dan
2. multimeter analog.
Multimeter Digital

Multimeter digital atau sering juga disebut


sebagai digital multitester sama merupakan
jenis multimeter yang talah menggunakan
display digital sebagai penampil hasil ukurnya.
Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester
digital merupakan hasil yang telah sesuai,
sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan
antara hasil ukur dan batas ukur.
Multimeter Analog

Multimeter analog merupakan jenis multimeter /


multitester yang menggunakan display ukur
(meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga
untuk membaca hasil ukur harus dilakukan
dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada
meter dan melihat posisi saklar selektor pada
posisi batas ukur kemudian melakukan
perhitungan secara manual untuk mendapatkan
hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan
hasil ukur yang masih manual inilah yang
menyebabkan multimeter / multitester janis ini
dinamakan sebagai multimeter analog.
Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan
sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere),
V(volt), dan O(ohm).
Fungsi Multimeter :

1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek induktor
10.Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11.Mengukur suhu (type tertentu)
Gambar multi Meter Digital
Gambar multimeter analog
Dari gambar multimeter dapat dijelaskan bagian-
bagian dan fungsinya :
(1) Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk
(Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur
kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar
sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan
menggunakan obeng pipih kecil.

(2) Tombol pengatur jarum penunjuk pada


kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob),
berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada
posisi nol. Caranya : saklar (Ohm), test lead +
(merah Wpemilih diputar pada posisi dihubungkan
ke test lead – (hitam), kemudian tombol diputar ke
kiri atau ke kanan pengatur kedudukan 0 sehingga
menunjuk pada kedudukan 0
(3) Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi
untuk memilih posisi pengukuran dan batas
ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat
posisi pengukuran, yaitu :

1. Ohm berarti pengukuran resistansi


2. DCA berarti pengukuran arus DC
3. DCV berarti pengukuran tegangan DC
4. ACV berarti pengukuran tegangan AC
(4) Posisi ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas
ukur : x 1; x 10; W dan 10K

(5) Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter


berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari
empat batas ukur : 10; 50; 250; dan 750;.

(6) Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter


berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari
enam batas ukur : 0.25; 2.5; 10; 50; 250; dan
1000.
(7) Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter
berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri
dari tiga batas ukur : 0,25A; 25mA; dan 500µA.

(8) Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer),


berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.

(9) Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan


meter.
Di dalam multimeter analog terdapat PMMC

PMMC ini sendiri adalah singkatan dari


Permanent Magnet Moving Coil. Yakni alat
yang dapat digunakan untuk mengukur
arus listrik. Umumnya PMMC hanya bisa
digunakan untuk mengukur arus listrik
searah atau Direct Current (DC)
Alat ukur ini mengkonversi energi listrik diubah
menjadi energi mekanik. Gambar skematiknya
seperti di bawah ini:
Ketika ada arus listrik yang melewati lilitan kawat (coil)
yang berada pada medan magnet yang dihasilkan oleh
magnet permanen (Permanent Magnet), maka akan
timbul torsi. Sehingga lilitan kawat akan bergerak
(Moving Coil).

Lilitan kawat terhubung dengan jarum penunjuk


(pointer) sehingga jarum juga ikut bergerak.
Pergerakan jarum penunjuk tentu sesuai dengan torsi
yang dihasilkan. Torsi yang timbul dipengaruhi oleh
kerapatan fluks magnet, arus listrik yang mengalir,
jumlah lilitan, dan luas permukaan coil.
2. Galvanometer

Galvanometer adalah alat yang digunakan


untuk menentukan keberadaan, arah, dan
kekuatan dari sebuah
arus listrik dalam sebuah konduktor.

Galvanometer
3. Ampere Meter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC
yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya
dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara
menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter
secara langsung ke rangkaian.

Amperemeter
4. Volt Meter

Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk


mengukur besaran tegangan atau beda potensial
listrik antara dua titik pada suatu rangkaian listrik
yang dialiri arus listrik. Pada alat ukur voltmeter ini
biasanya ditemukan tulisan voltmeter (V),
milivoltmeter (mV), mikrovoltmeter, dan kilovolt
(kV). Sekarang ini, voltmeter ditemukan dalam dua
jenis yaitu voltmeter analog (jarum penunjuk) dan
voltmeter digital. Voltmeter memiliki batas ukur
tertentu, yakni nilai tegangan maksimum yang
dapat diukur oleh voltmeter tersebut. Jika tegangan
yang diukur oleh voltmeter melebihi batas ukurnya,
voltmeter akan rusak.
5. OHM Meter

Ohmmeter adalah perangkat yang mengukur jumlah listrik yang dihasilkan


pergeseran seperti elektron
melewati sebuah konduktor listrik. Juga dikenal sebagai hambatan listrik,
nilainya dinyatakan dalam satuan
“ohm.” Pengukuran ini diatur oleh “Hukum Ohm,” yang menyatakan bahwa
arus yang melalui rangkaian
listrik berbanding lurus dengan jumlah tegangan yang diberikan. Ketika
ditulis sebagai persamaan aljabar,
fenomena alam ini akan terlihat seperti ini: R = V / I, dimana R adalah
Resistensi, V Tegangan, dan I mewakili
Arus. Mekanisme bagaimana ohmmeter kerjanya sangat sederhana.
Pertama, ohmmeter harus mampu
menghasilkan aliran internal saat ini, oleh karena itu, dilengkapi dengan
baterai sendiri. Perangkat ini juga
terdiri dari dua arah, dari mana resistensi di antara mereka diukur. Ujung
merah dihubungkan ke terminal
positif sesuai unit listrik sedang diuji, sedangkan hitam melekat ke
negatif. Ketika arus mengalir dari baterai
dan melalui unit, ohmmeter mengukur penurunan tegangan, atau
hambatan, yang terjadi.
Gambar OHM Meter
6. Avo Meter
Avometer berasal dari kata ”AVO” dan ”meter”. ‘A’
artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. ‘V’
artinya voltase, untuk mengukur voltase atau
tegangan. ‘O’ artinya ohm, untuk mengukur ohm
atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan
dari ukuran.

Secara umum, pengertian dari AVO meter adalah


suatu alatuntuk mengukur arus, tegangan, baik
tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan
searah (DC) dan hambatan listrik.
Berdasarkan prinsip kerjanya, ada dua jenis AVO
meter, yaitu AVO meter analog (menggunakan jarum
putar/ moving coil) dan AVO meter digital
(menggunakan display digital). Kedua jenis ini tentu
saja berbeda satudengan lainnya, tetapi ada beberapa
kesamaan dalam hal operasionalnya. Misal sumber
tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan probe
/ kabel penyidik warna merah dan hitam. Pada AVO
meter digital, hasil pengukuran dapat terbaca
langsung berupa angka-angka (digit), sedangkan AVO
meter analog tampilannya menggunakan pergerakan
jarum untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk
memperoleh hasil ukur, harus dibaca berdasarkan
range atau divisi. A
Gambar AVO Meter
7. Tang Ampere

Tang amper adalah alat untuk menggukur arus listrik


tapi bedanya bentuk alat ini seperti tang dan untuk
mengetahui berapa arus yang sedang mengalir hanya
dengan mengkaitkan diantara kabel yang ingin kita
ukur arusnya. Tang Ampere atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut dengan Clamp Meter adalah alat
ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik
pada sebuah kabel konduktor yang dialiri arus listrik
dengan menggunakan dua rahang penjepitnya
(Clamp) tanpa harus memiliki kontak langsung
dengan terminal
listriknya.
Pada umumnya, Tang Ampere (Clamp Meter) yang
terdapat di pasaran memiliki fungsi sebagai
Multimeter juga. Jadi selain terdapat dua rahang
penjepit, Clamp Meter juga memiliki dua probe
yang dapat digunakan untuk mengukur Resistansi,
Tegangan AC, Tegangan DC dan bahkan ada model
tertentu yang dapat mengukur Frekuensi, Arus
Listrik DC, Kapasitansi dan Suhu.
Gambar Tang amper/Clamp Meter
8. Watt Meter

Wattmeter merupakan alat ukur yang digunakan


untuk mengukur daya listrik secara langsung.
Wattmeter dapat digunakan untuk pengukuran pada
arus searah maupun arus bolak balik.
Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik
pada beban-beban yang sedang beroperasi dalam
suatu sistem kelistrikan dengan beberapa kondisi
beban seperti: beban DC, beban AC satu phase serta
beban AC tiga phase
Pada Watt meter terdapat kumparan tegangan dan
kumparan arus, sehingga besarnya medan
magnit yang ditimbulkan sangat tergantung pada
besarnya arus yang mengalir melalui kumparan arus
tersebut. Walaupun medan magnit yang ditimbulkan
oleh kumparan tegangan praktis sama (tidak
berubah), maka bila arus yang mengalir pada
kumparan arus makin besar (sesuai dengan besarnya
alat / peralatan listrik), maka medan magnit yang
ditimbulkan oleh kumparan arus juga makin besar,
sehingga gaya tolak yang menyebabkan kumparan
tegangan / jarum berputar kekanan juga makin
nkuat, yang menyebabkan penyimpangan jarum
kekanan makin lebar.
Gambar Watt Meter
9. KWH Meter

Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak


PLN untuk menghitung besar pemakaian daya
konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di
masyarakat. Bagian utama dari sebuah KWH meter
adalah kumparan tegangan, kumparan arus,
piringan aluminium, magnet tetap yang tugasnya
menetralkan piringan aluminium dari induksi
medan magnet dan gear mekanik yang mencatat
jumlah perputaran piringan aluminium. Alat ini
bekerja menggunakan metode induksi medan
magnet dimana medan magnet tersebut
menggerakkan piringan yang terbuat dari
aluminium. Putaran piringan tersebut akan
menggerakkan counter digit sebagai tampilan
jumlah KWH nya.
Gambar KWH Meter
10. Potensiometer

Potensiometer adalah resistor tiga terminal


dengan sambungan geser yang membentuk
pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua
terminal yang digunakan (salah satu terminal
tetap dan terminal geser), potensiometer
berperan sebagai resistor variabel atau
Rheostat.

Gambar Potensiometer
11. Frekuensi meter

Frekuensi meter adalah meter yang digunakan


untuk mengukur banyaknya pengulangan gerakan
periodik perdetik. Gerakan periodik seperti detak
jantung, ayunan bandul jam. Batang yang
frekuensi dasarnya sama dengan frekuensi
elektromagnet diberi energi, akan membentuk
suatu getaran.
Gambar Frequency meter
12. Cos Phimeter

Cosphimeter adalah alat yang digunakan untuk


mengetahui, besarnya faktor kerja (power factor)
yang merupakan beda fase antara tegangan dan
arus. Dalam pengertian sehari-hari disebut
pengukur Cosinus phi (ϕ ). Tujuan pengukuran
Cos ϕ atau pengukur nilai cosinus sudut phasa
adalah memberikan penunjukan secara langsung
dari selisih phasa yang timbul antara arus dan
tegangan.
Gambar Cosphimeter
13. Osiloskop

Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang dapat


memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik
dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat
dibaca dan mudah dipelajari. Dengan
menggunakan Osiloskop, kita dapat mengamati
dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal
listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian
elektronika.
Pada umumnya osiloskop dapat menampilkan
grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu
pada sumbu X dan tegangan pada sumbu Y.
Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar
katode.

Gambar Osiloskop
14. Megger

Megger adalah Alat ukur yang digunakan untuk


mengukur atau menguji tahanan isolasi suatu kabel.
Secara prinsip megger terdiri dari dua kumparan V dan C
yang ditempatkan secara menyilang
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi
dari alat-alat listrik maupun instalasi-instalasi, output
dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus
searah.Megger ini banyak digunakan petugas dalam
mengukur tahanan isolasi antara lain untuk : Kabel
instalasi pada rumahrumah/ bangunan, Kabel tegangan
tinggi, Kabel tegangan rendah, Transformator,dan
peralatan listrik lainnya. Yang mampu diukur oleh alat ini
adalah ketahanan isolasi dari sebuah rangkaian elektrik.
Biasanya digunakan semua teknisi untuk mengukur
ketahanan isolasi suatu listrik yang memiliki tegangan
tinggi.
Gambar Megger
15. Generator fungsi

Generator fungsi adalah bagian dari peralatan


atau software uji coba elektronik yang digunakan
untuk menciptakan gelombang listrik.
Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali
yang dalam kasus ini semacam sumber pemicu
diperlukan, secara internal ataupun eksternal.
Gambar Generator fungsi
16. Power Supply

Power supply merupakan suatu komponen


komputer atau perangkat elektronik lain yang
mempunyai fungsi sebagai pemberi suatu
tegangan serta arus listrik kepada komponen –
komponen komputer lainnya yang
telah terpasang dengan baik pada motherboard
atau papan induk, sedang tujuan awal dari
penyaluran arus listrik ini adalah agar perangkat
atau komponen-komponen lainnya bisa berfungsi
sebagaimana fungsinya
Gambar Power supply
Arus listrik yang disalurkan oleh power supply
ini merupakan arus listrik dengan jenis AC atau
arus bolak balik, namun dengan kelebihannya
PSU ini dapat mengubah arus AC tersebut
menjadi arus DC atau merupakan arus yang
searah
17. Tachometer
Tachometer adalah sebuah alat pengujian yang
dirancang untuk mengukur kecepatan rotasi dari
sebuah objek, seperti alat pengukur dalam sebuah
mobil yang mengukur putaran per menit (RPM)
dari poros engkol mesin
Pada materi kelistrikan biasanya digunakan untuk
mempelajari kinerja motor listrik yang
menggunakan Taco meter untuk mengukur
seberapa cepat kecepatan motor listrik dan
seberapa efisienkah daya yang dikeluarkan.
Gambar Tachometer
18. Lux Meter

Lux meter adalah sebuah alat yang digunakan


untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat
pencahayaan.Biasanya digunakan dalam ruangan.
Kebutuhan pencahayaan setiap ruangan terkadang
berbeda. Semuanya tergantung dan disesuaikan
dengan kegiatan yang dilakukan.
Gambar Lux meter
19. Phasa sequence meter
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui benar
/ tidaknya urutan phasa system tegangan listrik
3 phasa.
Alat ini sangat penting khususnya dalam
melaksanakan penyambungan gardu-gardu
ataupun konsumen listrik, karena kesalahan
urutan phasa dapat menimbulkan :

1. kerusakan pada peralatan / mesin antara lain


putaran motor listrik terbalik
2. putaran piringan kwh meter menjadi lambat
ataupun berhenti sama sekali
Gambar Phasa sequence
20. Tespen
Tespen merupakan salah satu alat yang paling
sering digunakan oleh para Teknisi Listrik dalam
melakukan pekerjaannya. Bentuknya yang relatif
kecil dan mirip seperti sebuah Pena membuatnya
sangat mudah untuk dibawa kemana-mana. Ujung
Test Pen yang yang berbentuk “Minus” dapat
dijadikan sebagai Obeng untuk melonggarkan atau
mengetatkan sekrup (screw). Jadi Test Pen pada
dasarnya adalah suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengetahui atau mengecek apakah sebuah
penghantar listrik memiliki tegangan listrik
atau tidak.
Gambar Tespen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai