YUSTINI,SST.,MT
JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
PENGERTIAN
1. Pengukuran Tegangan
Volt meter adalah suatu alat ukur yang menera teganagn
listrik dalam satuan volt. Cara pemakaian volt meter
harus dipasang paralel terhadap instrumen dari alat
pemakai. Kelayakaan batas ukur dalam masyarakat pada
umumnya 110 volt, 220 v serta 380volt, kecuali alat-alat
pemakai dan pada laboratorium listrik bias
menggunakan milivolt sampaian kilovolt, bahkan pada
jaringan distribusi maupun jarngan trnsmisi sampai
ratusan kilovolt. Adapun cara penyambungannya
sebagaiman gambar berikut:
Gambar 2.5 Penyambungan Volt meter
Tegangan Terukur =
Lihat Contoh berikut ini:
x10 =5,4
Pengukuran arus
Ampermeter adalah suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur kuat arus listrik dalam satuan amper (A).
didalam kepekaan ukur menunjukkan spesifikasi dari alat
ukurnya.
Cara pemakaian alat ukur harus dihubungkan seri dengan
rangkaian yang diukur karena mempunyai tahanan dalam
(RA ) yang kecil.
Apabila ampermeter dihubungkan paralel akan terjadi
dua aliran (I1 dan I2), maka pengukuran tidak benar (salah)
dan
akan merusak ammeter karena dihubung singkat dengan
batere/tegangan sumber alat ukur tersebut .
Gambar 2.7 Penyambungan Ampermeter
Note : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+)
padakolektor tidak diperlukan.
MENGECEK TRANSISTOR PNP
1. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
2. Pilih skala batas ukur X 1K (kali X 1000).
3. Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-)
pada kolektor.
4. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya
sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk
berarti transistor rusak putus B-C.
5. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-)
pada basis dan probe (+) pada kolektor.
6. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak)
berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak
bocor tembus B-C.
7. Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-)
pada emitor.
8. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya
sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk
berarti transistor rusak putus B-E.
9. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter(-)
pada basis dan probe (+) pada emitor.
10. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak)
berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak
bocor tembus B-E.
11. Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+)
pada kolektor.
12. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak)
berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak
bocor tembus C-E.
Note : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan
probe (-) pada kolektor tidak diperlukan.