A. Timing Light
Fungsi timing light
1. Untuk memeriksa dan menyetel saat penyalaan pada waktu putaran rendah atau stationer.
2. Untuk memeriksa dan mengetahui kerja advancer pada waktu putaran tinggi yang mana
advancer berfungsi sebagai automatik platina yang tugasnya membuat platina membuka
atau menutup.
Cara menggunakan
Hubungkan timing light
Kabel merah dihubungkan dengan kutub (+) accu
Kabel hitam besar dihubungkan dengan kabel busi,
Kabel hitam kecil dihubungkan dengan kutub (-) accu
a. Motor dihidupkan pada putaran rendah,
b. Sakelar tombol timing light ditekan agar timing light menyala,
c. Senterkan/ sorotkan sinar dari timing light tepat pada distator agar bisa melihat dengan
jelas kedudukan antara TP di stator dengan garis F dirotor pada saat motor sedang hidup,
d. Apabila pada putaran rendah garis F tepat segaris dengan TP, berarti saat penyalaan pada
putaran rendah tepat,
e. Apabila pada putaran rendah garis F tidak sebaris denga TP berarti penyalaan putaran
rendah tidak tepat. cara penyetelannya adalah sebagai berikut:
Motor dihidupkan dan timing light tetap dihidupkan pada posisi semula sambil piring
platina diputar kearah yang dikehendaki sampai pada penyetelan yang tepat.
f. Setelah menyetel saat pada putaran rendah dengan tepat maka mesin ditinggikan sampai
kecepatan lebih dari 4000 RPM untuk mengetahui pada saat putaran tinggi.
g. Apabila pada putaran tinggi garis II di rotor tepat segaris dengan TP di stator berarti saat
penyalaan pada putaran tinggi tepat.
h. Tetapi apabila pada putaran tinggi garis II di rotor tidak segaris dengan TP si stator
berarti saat penyalaan pada putaran tinggi tidak tepat dalam hal ini Advancer dalam
keadaan rusak/ tidak bekerja.
B. AVO Meter
AVOmeter berasal dari AVO dan meter, “A” untuk ampere, “V” untuk volt, dan “O” untuk ohm.
Jadi, AVOmeter merupakan alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik,
tegangan listrik, dan juga hambatan. AVOmeter biasa disebut dengan nama multitester (Multi
:banyak/lebih dari 1 dan tester : alat untuk mengetes / mengukur). Pengertian Multimeter, adalah
sebagai alat bantu yang digunakan untuk mengukur arus listrik, tegangan listrik, dan resistansi
atau ketahanan suatu benda yang biasa disebut avometer. Yang memiliki berbagai kegunaan atau
fungsi dalam mengukur tegangan atau arus listrik pada suatu benda dan mengatur tegangannya.
Pada setiap multimeter yang kita miliki keseluruhannya memiliki bagian-bagian yang kompleks
dan memiliki berbagai macam fungsi atau kegunaan masing-masing dalam suatu multimeter.
Fungsi Multimeter :
1. Mengukur tegangan DC 3. Mengukur kuat arus DC
2. Mengukur tegangan AC 4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi 9. Mengecek induktor
6. Mengecek transistor 10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
7. Mengecek kapasitor elektrolit 11. Mengukur suhu (type tertentu)
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
A. Cara Menggunakan Multimeter
Multimeter sendiri memiliki 2 jenis yaitu multimeter analog Multimeter generasi lama
yang masih menggunakan jarum Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan
tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah dan multimeter
digital DMM (digital multi-meter) generasi baru yang sudah menggunakan tampilan layar berupa
angka digital, yang memiliki fungsi yang sama tetapi memiliki tingkat kesulitan yang berbeda
dalam menggunakannya. Keunggulan Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan
kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki
tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak
terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian
atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga
bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya
adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran
tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog. Pada multimeter
analog memiliki berbagai bagian yang memiliki banyak fungsi untuk masing-masing bagiannya,
berikut ini adalah pengertian multimeter analog yang dilihat dari fungsi bagian-bagian yang
terdapat pada multimeter analog ini contohnya:
1. VA Terminal atau Test pin positif (+)atau lubang kutub plus (+) yang memiliki fungsi
sebagai tempat untuk masuknya test lead yang berarus plus (+) dan biasanya memiliki
warna merah.
2. Common Terminal atau Test pin negatif (-) atau lubang kutub negatif (-) yang memiliki
fungsi sebagai tempat untuk masuknya test lead yang berarus negatif (-) dan biasanya
memiliki warna hitam
3. Knife Edge Pointer atau biasa disebut sebagai jarum penunjuk meter, yang memiliki
fungsi sebagai penunjuk suatu besaran yang ingin diukur
4. Meter Cover atau bisa disebut dengan kotak meter ini memiliki fungsi sebagai tempat
yang sengaja dibuat untuk menyimpan komponen-komponen multimeter
5. Scale atau skala yang memiliki fungsi sebagai alat pembaca skala meter
6. Polarity Selector Switch atau saklar pemilih polaritas dengan komponen ini kita dapat
memilih polaritas yang diinginkan baik AC mupun DC
7. Zero Adjust Screw atau sekrup penunjuk kedudukan pada jarum penunjuk yang memiliki
fungsi untuk mengatur dan menentukan kedudukan jarum penunjuk yang bisa kita atur
dengan menggunakan obeng pipih sebagai alat bantu untuk mengubahnya
8. Range Selector Switch atau biasa disebut sebagai saklar pemilih, saklar ini berfungsi
sebagai komponen untuk memilih dan mengukur batasan atau posisi pengukuran arus
9. Zero Ohm Adjust Knob atau tombol pengatur jarum pada kedudukan nol atau zero,
merupakan komponen yang ada di multimeter yang memiliki kegunaan sebagai
komponen yang dapat mengatur jarum pada multimeter agar kembali pada posisi nol.
A. Cara Menggunakan Multimeter Analog
1. Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol apabila kedua penjoloknya
dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum belum tepat pada angka nol (0).
2. Putarlah sakelar pemilih (selector) ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah DC mA apabila akan
mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur tegangan AC, dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan
DC.
3. Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm dan nolkan dahulu dengan
menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar
ADJ Ohm.
4. Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hidam ke jolok negatif.
5. Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan negatifnya karena bisa menyebabkan
alat ukurnya rusak.
Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Cara Mengukur Tegangan AC :
1. Putar Posisi Saklar Selektor ke ACV.
2. Pilih skala yang cocok dengan perkiraan tegangan yang ingin diukur, contohnya jika ingin
mengukur 220 V, atur saklar selector ke 300 V (Cara ini digunakan hanya untuk Multimeter
jenis Analog).
3. Hubungkan Probe pada terminal tegangan yang mau diukur. Probe Merah pada terminal
Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negative (-). Untuk tegangan AC tidak ada polaritas
(-) Negative dan (+) Positif.
4. Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau kepadatan relatif) dari
cairan; yaitu, rasio densitas cairan kepadatan air. Sebuah hidrometer biasanya terbuat dari kaca
dan terdiri dari batang silinder dan bola pembobotan dengan merkuri atau tembakan timah untuk
membuatnya mengapung tegak. Cairan yang akan diuji dituangkan ke dalam wadah tinggi,
seringkali sebuah silinder lulus, dan hidrometer yang lembut diturunkan ke dalam cairan sampai
mengapung bebas. Titik di mana permukaan cairan menyentuh batang hidrometer yang dicatat.
Hidrometer biasanya mengandung skala di dalam batang, sehingga berat jenis dapat dibaca
langsung. Berbagai skala ada, dan digunakan tergantung pada konteksnya.
Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hydrometer. Pemeriksaan berat jenis
elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai
penuh pada suhu 20 ºC mempunyai Bj 1,27-1,28, dan baterai kosong mempunyai Bj 1,100 -
1,130.
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis
normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus
diamati. Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:
Bisa juga menggunakan alat hydrometer yaitu alat untuk mendeteksi berat jenis pada cairan
elektrolit pada baterai
Cara mengoperasikan hidrometer sebagai berikut:
a. Masukkan ujung hydrometer kedalam lubang sel sampai menjentuh permukaan caira elektrolit
D. Scanner
Pengertian Scanner
Scanner adalah suatu alat yang di gunakan untuk menscan suatu mobil yang sudah di
lengkapi dengan suatu sistem EFI (elektrik full injeksion), dengan cara mendapatkan data dari
ECU suatu mobil tersebut dan di tampilkan di layar scanner itu sendiri.
Engine scanner merupakan Scan/analisa mesin injeksi yang berfungsi untuk mencari kerusakan
pada mesin injeksi dengan cara menyecan data dari ecu unit, unutuk kecepatan scan tentu jauh
lebih cepat dari berfikir dengan otak kita, karena engine scanner membaca data error yang di
kirim Ecu unit dengan cepat.
Fungsi Scanner
Untuk mendeksi kerusakan system electronic kendaraan terutama yang berhubungan
dengan input sensor.sistim electronic untuk kendaraan banyak macamnya, misalnya untuk mesin
(EFI), dan untuk rem (ABS dan EBD), untuk bodi mobil (BCM), untuk transmisi (ECT or TCU
or EGS) dan bisa juga untuk sistem AC dan juga power steering (EPS).
1. DTC (Diagnostic trouble code) yaitu kesalahan system electronic yang di sebabkan oleh
Sensor-sensor, atau part lain yang mungkin bisa di deteksi oleh Ecu
2. Clear DTC/Erase DTC, fungsi untuk menghapus DTC
3. Data stream, yaitu untuk mengeluarkan digital data dari sistem yang kita cek (engine, rem,
transmisi dsb).
1. Hubungkan unit scanner dengan “socket Diagnostic Kendaraan” melalui kabel DLC dan
socket adaptor yang telah di sediakan dalam paket pembelian. Untuk pencarin dimana
letak “socket diagnostic kendaraan” ikutilah petunjuk dibawah ini:
a. Toyota, letak diagnosticnya ada di ruang mesin (17 pin) atau dibwah dashboard
(16 pin). OBD 16 pin biasanya digunakan pada kendaraan tahun muda (2000an
keatas, innova, avanza, rush, fortuner, yaris, ist, alpard, raum dsb) sedangkan
untuk 17 pin adaptor biasanya untuk mobil yang agak tua (kijang efi, great/neo/all
neo corrona, soluna, cressida, corrona)
b. khusus teknologi mobil terbaru, menggunakan socket CAN/OBD. Pilihlah
software scanner, sesuai dengan system socket ang tersedia. Khusus untuk socket
OBD/16 pin atau CAN/OBD, memang agak mirip, oleh karenanya kedua socket
tersebut bisa di coba, sesuai mana software yang cocok. CAN/OBD terutama
untuk mobil generasi terbaru.
c. Honda, letak socketnya semuanya ada di dashboard dalam, hanya untuk mobil
lama menggunakan 3 pin socket, dan letak socketnya di depan penumpang agak
ke kanan atau di sebelah kiri. Mobil yang masih menggunakan socket ini
misalnya Genio, Ferio, Maestro, cr-v th 99, city z, legend dsb. Sedangkan untuk
mobil baru biasanya menggunakan socket Obd 16 pin, misalnya mobil jazz, cr-v,
new cr-v, city, new city, new civic, new accord dsb. Letak socket OBD 16 pin ada
di depan pengemudi.
d. Suzuki dan Daihatsu, kedua tipe mobil ini sudah menggunakan adaptor socket
OBD 16 pin dan letak socketnya di mobil ada di bawah dashboard kemudi, agak
ke kiri.
e. Mitsubhisi, mobil ini letak socketnya juga ada di dashboard kendaraan di bawah
kemudi. Namun ada yang menggunakan OBD +12 pin dan OBD 16 pin saja.
Kedua tipe socket ini juga telah di sediakan dalam paket JBT.
f. Mazda, mobil ini juga menggunakan 2 tipe diagnostic socket, yaitu 17 pin
(letaknya di ruang mesin) dan OBD 16 pin (letaknya di dashboard di bawah
kemudi). Sedangkan mobil terbarunya sudah menggunakan socket CAN/OBD.
g. BMW, juga menggunakan dua tipe socket diagnostic socket, yaitu 20 pin bulat
yang letaknya di ruang mesin dan OBD 16 pin yang letaknya di dashboard di
bawah kemudi.
h. Mercedez Benz, menggunkan tipe adaptor socket, yaitu 38 pin bulat, 8 pin kotak
dan 16 pin kotak, semuanya itu ada di ruang mesin sedangkan satu type lagi OBD
16 pin berada di bawah ruang kemudi.
2. Setelah kita menghubungkan scanner tersebut dengan mobil lewat socket-socket adaptor
tersebut, maka putar kunci kontak ke posisi ON.
3. Tekan tombol power scanner (warna merah) sehingga unit scanner hidup, Jika tidak ada
tombol power tunggu sampai Scaner hidup dengan sendirinya karena alat mendapat
suplai arus listrik dari kabel yang terdapat di DLC, nanti layar pada OBDMATE
4. Tekan tombol OK, kemudian pilih jenis mobil dari benua ASIA (jepang, korea, malaysia,
china) atau EROPA (jerman, italy or prancis) atau juga mobil dari Amerika. Gunakan
tombol anak panah naik turun.
5. Pilih Autodiagnosis, kemudian pilih system electronic yang akan di test, misalnya
Engine, Transmisi, Rem dsb dan akhiri dengan tombol OK.
6. Dari pemilihan deteksi system tersebut akan muncul DTC, clear DTC, Data stream dan
juga Test functian.
Osiloskop
Oscilloscope adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik
dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Ini sama dengan
pengambaran pada layar televisi. Oscilloscope terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah
cathode (electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran electron dan sebuah
anode ( electrode positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga jatuh tertuju pada layar
tabung. Susunan ini disebut dengan electron gun. Elektron-elektron disebut pancaran sinar
katoda sebab mereka dibangkitkan oleh cathode dan ini menyebabkan oscilloscope disebut
secara lengkap dengan cathode ray oscilloscope atau CRO.
Biasanya spsesifikasi tekanan pembukaan katup tutup radiator ada pada bagian samping tutup
radiator, yang biasa saya jumpai adalah 0.9 bar. Radiator cup tester ini biasanya menjadi satu set
dengan radiator tester atau alat yang digunakan untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin.
Dari internet satu set ini bernama radiator pressure tester kit.
Masalah harga dari alat ini bervariasi, tergantung dari merk dan kelengkapan isinya. Yang bagus
bisa mencapai 1-2 juta rupiah, tetapi ada juga yang standar dengan harga dibawah 1 juta. Untuk
membeli alat ini bisa klik di sini.
Dalam satu set radiator pressure tester kit ini sudah berisi beberapa macam bagian dan komponen
utama seperti adapter, join, hose dan coupler, pressure gauge dan lain sebagainya. Dan berikut
ini merupakan gambar radiator cap tester untuk memperjelas tentang alat ini.
Pengertian dari Alat ukur pneumatic adalah alat ukur yang bekerja karena pengaruh tekanan
ataupun karena adanya perbedaan tekanan pada gas, udara dan zat lain. Atau dapat juga dikatan
sebagai alat ukur yang dalam penggunaanya berkaitan/berhubungan dengan tekanan/kevakuman
udara/gas.
Disamping hal-hal tersebut juga hamir semua kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan raya,
umumnya menggunakan roda yang dilengkapi dengan ban karet, dimana didalamnya di isi
tekanan udara, dan masih banyak lagi contoh lainnya yang dalam perawatan atau pengoperasian
pada bagian bagian yang bersangkuran memerlukan ketentuan-ketentuan khusus (batasan-
batasan) untuk memperoleh kondisi yang normal.
Untuk mengetahui keadaan tersebut digunakan alat alat yang dapat menunjukan besarnya
tekanan atau kehampaan udara,
Alat yang dapat menunjukan besarnya tekanan udara/gas dalam suatu ruangan, biasanya
disebut barometer atau pressure gauge.
Alat yang dapat menunjukan besarnya kevakuman udara disebut vacum meter/vacum
gauge
Kedua jenis alat tersebut mempunyai kontruksi yang hampir sama, namun dalam pekerjaan
teknik otomotiv biasanya alat alat ukur itu diberi nama sesuai dengan fungsi pemakaiannya.
Alat alat ukur pneumatic tersebut mempunyai satuan seperti berikut : Kg/Cm2, atmosphere
(atm), bar, CmHg, inHg, psi (pound square inch).
Untuk memperoleh kondisi kerja yang optimal, diamana daya mesin dapat semaksimal mungkin,
tetapi tidak merusak (mempercepat) kerusakan komponen komponen mesin maka tekanan
kompresi didalam silinder mesin harus sesuai dengan ketentuan khusus yang sudah diberikan
oleh pabrik pembuat mesin tersebut.
Alat ukur pneumatic compresi tester
Untuk mengetahui tekanan kompresi tersebut digunakan alat yang disebut “compression gauge/
compression tester”. Alat ini dipasangkan pada lubang busi (untuk motor bensin) dan dapat juga
pada lubang injector atau lubang pemanas mula pada motor diesel.
Jadi Compression tester adalah salah satu alat ukur pneumatic yang berfungsi untuk mengukur
tekanan kompresi didalam silinder mesin. Alat tersebut biasanya mempunyai satuan Kg/Cm2
atau atmosphere (atm).
Baca artikel yang berkaitan dengan tekanan kompresi : pengertian dan rumus perbandingan
kompresi
Jika proses kerja didalam masing-masing silinder tidak seimbang maka daya mesin (output) tidak
akan mencapai maksimal disamping menyebapkan pula boros pemakaian bahan bakar, mesin
terlalu panas dsb.
Untuk mendeteksi keseimbangan silinder tersebut dapat digunakan alat yaitu vacuum
gauge/vacuum tester. Alat ini dalam pengoperasiannya dihubungkan dengan saluran masuk
(intake manifold) dan dengan mematikan satu silinder mesin tersebut secara bergantian dalam
keadaan mesin hidup. Satuan alat ukur vacum ini adalah CmHg atau InHg
Untuk hal ini tutup radiator dipasangkan pada alat radiator cup tester. Alat ini biasanya
menggunakan satuan Kg/Cm2 atau Atm.Jadi radiator tester adalah alat yang berfungsi untuk
mengetahui kebocoran dari sistem pendingin. Sedangkan radiator cup tester adalah alat ukur
pneumatic yang berfungsi untuk mengetahui kerja dari tutup radiator (katup pada tutup radiator.
Baca juga : Sistem pendingin mesin
Kekerasan ban dapat diukur dengan alat pengukur tekanan udara melalui katup udara yang ada
apada ban yang bersangkuta (ventil).
Tekanan ban normal sudah ditentukan oleh pabrik pembuat kendaraan melalui buku petun juk
khusus. Alat ukur tekanan ban ini disebut “tire pressure gauge” dan umumya menggunakan
satuan psi atau kg/cm2.
Regulator
Untuk memperoleh api netral yang diharapkan sepanjang pengelasan, diperlukan proporsi
campuran oksigen-acetylene yangtertentu dan tetap. Seperti telah dijelaskan dimuka bahwa oksigen
dan acetylene yang digunakan untuk mengelas berasal dari dua sumber yang berbeda tekanannya.
Keduanya berasal dari suatu tabung yang akan mengalami penurunan tekanan akibat pemakaian.
Dengan kata lain tekanan tabung akan semakin menurun selama pengelasan sampai akhirnya gas dalam
tabung habis (tekanan dalam tabung sama dengan tekanan udara bebas).
Berdasarkan adanya perbedaan tekanan yang diharapkan dan tekanan yang tersedia tersebut
maka diperlukan sebuah alat yang disebut regulator. Regulator pada las Oxy-acetylene merupakan suatu
peralatan mekanis yang digunakan untuk mengatur tekanan gas (besarnya tekanan tertentu dan dapat
diatur), agar besarnya tekanan relatif tetap selama pengelasan berlangsung, walaupun tekanan dalam
tabung terus menurun karena pemakaian.
Tekanan acetylene berbeda dengan tekanan oksigen sehingga pada las oxyacetylene diperlukan
dua buah regulator, yaitu regulator acetylene dan regulator oksigen. Secara prinsip kerja regulator untuk
acetylene mupun oksigen sama, namun berbeda kapasitasnya. Agar tidak tertukar, maka regulator
acetylene (dan gas bahan bakar pada umumnya) memakai ulir kiri sedangkan regulator oksigen
memakai ulir kanan.
Gambar 7.14. Regulator Acetylene & Regulator Oksigen
1) Jagalah kebersihan regulator dari debu, endapan kotoran gas maupun kotoran lainnya yang dapat
menyebabkan terhambatnya gerakan bagian-bagian regulator. Oleh karena itu sebelum memasang
regulator, tabung oksigen sebaiknya dibuka dulu sesaat untuk melepaskan kotoran yang mungkin ada.
Ingat, sewaktu membuka tabung oksigen untuk melepaskan kotoran jangan berdiri di depan saluran
keluar. Semburan oksigen tabung bertekanan penuh (mencapai 150 kg/cm2) sangat kuat dan
berbahaya.
2) Regulator dan katup tabung gas dibuat dari kuningan atau bahan sejenis yang lebih lunak dari baja,
oleh karena itu untuk membukanya harus menggu-nakan alat yang tepat. Bila katup dan regulator
dilengkapi baut bersayap atau bertangkai, berarti cukup dibuka dengan tangan. Bila berupa baut/mur
segi enam, gunakan kunci pas yang tepat, tidak boleh longgar ataupun sesak. Tidak diperbolehkan
menggunakan kunci pipa ataupun kunci yang dapat diatur (Kunci Inggris). Pemakaian kunci atau alat lain
yang tidak tepat dapat merusak baut/mur.
3) Regulator tidak boleh dibuka sebelum katup tabung dibuka. Tutuplah regulator setiap selesai bekerja
setelah katup tabung ditutup sehingga tidak ada gas yang terperangkap di dalam regulator. Regulator
dalam keadaan tertutup sempurna apabila baut pengatur sudah pada posisi bebas.
4) Katup tabung harus dibuka dengan pelan sehingga tidak menimbulkan aliran gas kuat (jet) yang dapat
menembus regulator.
5) Regulator dan katup tabung tidak memerlukan pelumasan, dan tidak boleh dilumasi. Untuk
memeriksa kebocoran gas pada peralatan tersebut, pergunakan air sabun (yang tidak mengandung
bahan bakar atau bahan yang mudah terbakar seperti minyak, oli, dan sebagainya).
6) Periksalah regulator secara periodik. Walaupun sudah diusahakan kebersihan secara maksimal,
namun terkadang masih ada juga kotoran yang terbawa masuk dan meng-ganggu bekerjanya regulator.
e. Manometer
Regulator merupakan alat untuk mengatur tekanan, namun tekanan yang dihasilkan tersebut belum
dapat dibaca tanpa menggunakan bantuan alat lain, oleh karena itu regulator harus dilengkapi dengan
manometer.
Manometer merupakan alat untuk mengukur tekanan gas, yang masuk ke regulator (tekanan di dalam
tabung) dan tekanan yang akan keluar dari regulator (tekanan kerja). Jadi setiap regulator dilengkapi dua
buah manometer. Manometer adalah alat yang sensitif sehingga harus diperlakukan dengan hati-hati,
tidak boleh tertumbuk atau jatuh.
Nozzle Tester
Nozzle tester digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan injector dan kondisi injector
(kebocoran setelah injeksi).