Tutorial cara menggunakan multitester digital, sudah lama tidak posting mudah- mudahan postingan ini
bermanfaat untuk sobat pembaca, Sebelum sherrrr admin izin dulu sama pak adie selaku pemilik ini ilmu,,
akhirnya di izinkan juga...silahkan sob disimak semoga bermanfaat gratis lagiii...heee....
DC Volt -- (Tegangan searah): Tegangan Batere, Tegangan Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -).
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik): Tegangan PLN, dan sejenisnya.
Umumnya yang digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yang DC
Volt --.
Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai-nilai yang tertera pada bagian DC Volt tersebut. Contoh adalah sebagai
berikut:200mV artinya akan mengukur tegangan yang maximal 0,2 Volt
Gunakan skala yang tepat untuk pengukuran, misalnya adapter charger laptop 16 Volt gunakan skala pada
20V. Maka hasilnya akan akurat misalnya terbaca: 14,86 Volt.
Setelah object pengukuran sudah ada, dan skala sudah dipilih yang tepat, maka lakukan pengukuran dengan
menempelkan kabel merah ke positif jack power dan kabel hitam ke negatif jack power. Akan muncul hasil
pengukurannya.
Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dgn
Multitester Analog. Jika kabel terbalik jarum akan mentok kekiri.
NB : * jika hasilnya ingin freeze dan di dicatat hasilnya, tekan tombol HOLD.
Jika layar displaynya kurang terang , tekan tombol matahari
Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 500 V.
Colok kabel merah dan hitam ke masing-masing lubang stop kontak (bolak balik boleh). Namun hati-hati
takut ada kabel yang terkelupas, bisa tersengat listrik.
Hasil yang akan muncul misalnya: 216 artinya tegangan PLN tersebut sebesar 216 Volt.
Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tersebut.
Cara Menggunakan Multimeter Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage
(Tegangan), Ampere (Arus Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi) dalam satu unit. Multimeter
sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVOMeter (singkatan dari Ampere Volt Ohm
Meter). Terdapat 2 jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog
Multimeter (AMM) dan Digital Multimeter (DMM).
Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya
serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter (DMM) menjadi lebih
populer dan lebih banyak dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika.
Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat
mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur
Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital). Beberapa
kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :
Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian
pentingnya.
Secara umum, para montir elektronik ketika menguji komponen menggunakan bantuan
multimeter dalam bekerja. Dengan alat ini dapat diketahui baik atau tidaknya suatu
komponen. Pengujian sebelum perakitan sangat penting karena komponen yang dipasang /
solder dan dihubungkan dalam keadaan baik semula. Sedangkan bagi para pemula, pengujian
dengan multimeter bisa dilakukan. Tetapi belum semuanya mengetahui cara-caranya.
1. Menguji Kondensator
Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini:
1.
Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm
2.
Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan
colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.
3.
Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator, sedangkan colok (+)
dengan kaki positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali berarti
komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula
berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.
2.
Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel
sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk
menyesuaikan.
3.
Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok
(-) pada kaki yang lain.
4.
Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak
dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak
bergerak berarti resistor rusak.
5.
Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai
komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui
multimeter.
2.
3.
4.
Putar rotornya. Apabila jarum tak bergerak sama sekali berarti varco dalam keadaan
baik. Jika bergerak-gerak maka komponen ini terjadi kontak langsung/korsleting.
4. Menguji Dioda
Komponen ini memiliki sepasang kaki yang mana masing-masing berkutub negatif dan positif.
Oleh karena itu dalam menguji nanti hendaknya dilakukan dengan benar dan cermat. Tujuan
pengujian alat ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan akibat beberapa hal . Pada
dioda yang pernah dipakai dalam suatu rangkaian biasanya disebabkan besarnya tekanan arus
sehingga tidak mampu ditahan dan diubah menjadi DC.
Cara pengujian:
1.
2.
Hubungkan colok (-) dengan kaki negatif (anoda) dan colok (+) dengan kaki positif
(katoda).
3.
Kemudian pindahkan pencolok (-) pada kaki anoda dan colok (+) pada kaki katoda. Bila
jarum bergerak berarti dioda tersebut rusak. Jika sebaliknya (tak bergerak) maka dioda
dalam keadaan baik.
5. Menguji Transformator
Transformator saat kita beli harus dan wajib untuk kita check apakah masih baik dan berfungsi.
Karena untuk trafo biasanya tidak diberi garansi apabila rusak setelah dibeli. Hal ini
dimungkinkan adanya pemutusan hubungan di gulungan/lilitan sekunder atau primer.
Langkah-langkah:
1.
2.
Kalibrasi.
3.
Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+) pada kaki
yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam keadaan baik.
4.
Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerakgerak maka trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih tegangan yang
tertera pada trafo.
5.
Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok
yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan
baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan body
trafo. Lakukan hal sebaliknya.
6.
Langkah terakhir, letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer
atau sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah.
Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya
korsleting gulungan dengan body trafo.