Anda di halaman 1dari 11

cara menggunakan multitester digital

kang ready service-laptop

Tutorial cara menggunakan multitester digital, sudah lama tidak posting mudah- mudahan postingan ini
bermanfaat untuk sobat pembaca, Sebelum sherrrr admin izin dulu sama pak adie selaku pemilik ini ilmu,,
akhirnya di izinkan juga...silahkan sob disimak semoga bermanfaat gratis lagiii...heee....

Dasar Dasar Menggunakan Multitester


0=Tuas penunjuk /Fitur pengukuran
1=arahkan 0 ke 1 untuk mengukur arus DC dibawah 20v
2=arahkan 0 ke 2 untuk mengukur arus DC dibawah 200v
3=arahkan 0 ke3 untuk mengukur arus DC dibawah 500v
4=arahkan 0 ke 4 jika tidak dipakai untuk off/menghemat battery multitester.
5=arahkan 0 ke 5 utk mengukur aliran AC dibawah 500V
6=arahkan 0 ke 6 mengukur aliran AC dibawah 200V
7=mengukur ohm/resistensi/Kapasitansi
8=arahkan 0 ke 8 untuk buzzer(jika berbunyi pertanda buzzer atau terhubung)
catatan: nilai BUZZER 000 pertanda short total.
buzer dapat dilakukan untuk melihat nilai Dioda.
9=arahkan 0 ke 9 untuk sensor temprature dengan menggunakan kabel sensor

Catatan Com =lobang utk probe hitam


untuk fungsi detil silahkan baca manual dibawah ini...

Cara Menggunakan Multitester Digital sebagai Volt Meter.

Pasang Kabel hitam ke COM (Ground) dan pasang Kabel Merah ke V


Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur adapter charger laptop yang berkapasitas 16V.
Lihat skala pada Multitester pada bagian V (Volt) ada dua yaitu:

DC Volt -- (Tegangan searah): Tegangan Batere, Tegangan Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -).
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik): Tegangan PLN, dan sejenisnya.

Umumnya yang digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yang DC
Volt --.
Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai-nilai yang tertera pada bagian DC Volt tersebut. Contoh adalah sebagai
berikut:200mV artinya akan mengukur tegangan yang maximal 0,2 Volt

- 2V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 2 Volt


- 20V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 20 Vollt
- 200V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 200V
- 500V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 500V

Gunakan skala yang tepat untuk pengukuran, misalnya adapter charger laptop 16 Volt gunakan skala pada
20V. Maka hasilnya akan akurat misalnya terbaca: 14,86 Volt.

Setelah object pengukuran sudah ada, dan skala sudah dipilih yang tepat, maka lakukan pengukuran dengan
menempelkan kabel merah ke positif jack power dan kabel hitam ke negatif jack power. Akan muncul hasil
pengukurannya.
Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dgn
Multitester Analog. Jika kabel terbalik jarum akan mentok kekiri.

NB : * jika hasilnya ingin freeze dan di dicatat hasilnya, tekan tombol HOLD.
Jika layar displaynya kurang terang , tekan tombol matahari

Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 500 V.

Colok kabel merah dan hitam ke masing-masing lubang stop kontak (bolak balik boleh). Namun hati-hati
takut ada kabel yang terkelupas, bisa tersengat listrik.
Hasil yang akan muncul misalnya: 216 artinya tegangan PLN tersebut sebesar 216 Volt.
Jika memakai skala 200, maka hasilnya akan 1 pertanda over load alias melebihi skala 200 Volt tersebut.

Cara Menggunakan Multimeter / Multitester


Dickson Kho Pengujian Komponen

Cara Menggunakan Multimeter Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage
(Tegangan), Ampere (Arus Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi) dalam satu unit. Multimeter
sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVOMeter (singkatan dari Ampere Volt Ohm
Meter). Terdapat 2 jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog
Multimeter (AMM) dan Digital Multimeter (DMM).
Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya
serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter (DMM) menjadi lebih
populer dan lebih banyak dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika.
Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat
mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur
Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital). Beberapa
kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain :

Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt

Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere

Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm

Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad

Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz

Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry

Pengukuran atau Pengujian Dioda

Pengukuran atau Pengujian Transistor

Bagian-bagian penting Multimeter


Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah :
1. Display
2. Saklar Selektor
3. Probe

Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian

pentingnya.

Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik


dan Resistansi
Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti
Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm Meter (mengukur
Resistansi atau Hambatan)

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)


1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6
Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih
skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif
(+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)


1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220
Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih
skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada
polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)


1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah
100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala
yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya
sebelum kita dapat memakainya lagi.
3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe
Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun
Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)


1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm ()
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda X
yang artinya adalah Kali. (khusus Multimeter Analog)
3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan
pengalian dengan setting di langkah ke-2)

CARA MENGUJI KOMPONEN DENGAN MENGGUNAKAN


MULTITESTER/MULTIMETER
APRIL 27, 20131 COMMENT

Secara umum, para montir elektronik ketika menguji komponen menggunakan bantuan
multimeter dalam bekerja. Dengan alat ini dapat diketahui baik atau tidaknya suatu
komponen. Pengujian sebelum perakitan sangat penting karena komponen yang dipasang /
solder dan dihubungkan dalam keadaan baik semula. Sedangkan bagi para pemula, pengujian
dengan multimeter bisa dilakukan. Tetapi belum semuanya mengetahui cara-caranya.

1. Menguji Kondensator
Caranya adalah dengan langkah-langkah berikut di bawah ini:
1.

Mula-mula saklar multimeter diputar ke atas. Tanda panah ke atas tepatnya R x Ohm

2.

Kalibrasi sampai jarum multimeter menunjukkan angka nol tepat saat dua colok (+) dan
colok (-) dihubungkan. Putar adjusment untuk menyesuaikan.

3.

Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub negatif kondensator, sedangkan colok (+)
dengan kaki positif kondensator. Lihat jarum. Apabila bergerrak dan tidak kembali berarti
komponen tersebut masih baik. Jika bergerak dan kembali tetapi tidak seperti posisi semula
berarti komponen rusak. Dan apabila jarum tidak bergerak sama sekali dipastikan putus.

2. Menguji Resistor / Tahanan Tetap


Walaupun komponen ini tidak memiliki kutub negatif dan positif tetapi dengan multimeter kita
akan menguji kualitasnya. Tidak menutup kemungkinan adanya kerusakan yang disebabkan
oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya karena terbakar/korsleting karena tidak tahan
menahan arus yang lebih besar dari nilainya.
Untuk mengujinya dengan multimeter kita boleh membolak-balik kaki resistor ataupun
sebaliknya membolak-balik colok (+) dan colok (-).
Langkah-langkah pemeriksaan resistor:
1.

Memutar saklar sampai pada posisi R x Ohm.

2.

Kalibrasi dengan menghubungkan colok (+) dan colok (-). Kemudian memutar penyetel
sampai jarum menunjuk pada angka nol (0). Atau putar control adjusment untuk
menyesuaikan.

3.

Setelah itu kita hubungkan pencolok (+) pada salah satu kaki resistor, begitu pula colok
(-) pada kaki yang lain.

4.

Perhatikan jarum penunjuk. Apakah ia bergerak penuh atau sebaliknya jika bergerak
dan tak kembali berarti komponen masih baik. Bila sebaliknya jarum penunjuk skala tidak
bergerak berarti resistor rusak.

5.

Komponen resistor yang masih baik juga bisa dinilai dengan sama atau tidak nilai
komponen resistor yang tertera pada gelang-gelang warnanya dengan pengukuran melalui
multimeter.

3. Menguji variabel kondensator


Menguji variabel kondensator bukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebocoran. Hal ini
disebabkan ia tidak terbuat dari bahan-bahan seperti layaknya yang dipakai dalam pembuatan
elco, kondensator keramik dan lain sebagainya.
Tujuan pengujian ini hanyalah untuk mengetahui hubungan/kontak langsung antara rotor dan
stator. Jika keduanya berhubungan maka tidak dapat dipakai karena korsleting sehingga
menimbulkan suara gemerisik pada radio. Biasanya varco ang demikian dapat diketahui
dengan cara memutar-mutar varco guna memperoleh signal (gelombang) dan diiringi suara
gemerisik yang lebih tajam dari suara pancaran pemancar.
Untuk mengetahui tingkat korsleting pada sebuah varco adalah dengan :
1.

Pertama-tama memutar saklar multimeter pada posisi R x Ohm atau 1x dan K.

2.

Kalibrasi seperti biasa.

3.

Hubungkan colok (-) dan colok (+) pada masing-masing kaki.

4.

Putar rotornya. Apabila jarum tak bergerak sama sekali berarti varco dalam keadaan
baik. Jika bergerak-gerak maka komponen ini terjadi kontak langsung/korsleting.

4. Menguji Dioda
Komponen ini memiliki sepasang kaki yang mana masing-masing berkutub negatif dan positif.
Oleh karena itu dalam menguji nanti hendaknya dilakukan dengan benar dan cermat. Tujuan
pengujian alat ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan akibat beberapa hal . Pada
dioda yang pernah dipakai dalam suatu rangkaian biasanya disebabkan besarnya tekanan arus
sehingga tidak mampu ditahan dan diubah menjadi DC.
Cara pengujian:
1.

Saklar diputar pada posisi Ohmmeter, 1x dan Kalibrasi.

2.

Hubungkan colok (-) dengan kaki negatif (anoda) dan colok (+) dengan kaki positif
(katoda).

3.

Kemudian pindahkan pencolok (-) pada kaki anoda dan colok (+) pada kaki katoda. Bila
jarum bergerak berarti dioda tersebut rusak. Jika sebaliknya (tak bergerak) maka dioda
dalam keadaan baik.

5. Menguji Transformator
Transformator saat kita beli harus dan wajib untuk kita check apakah masih baik dan berfungsi.
Karena untuk trafo biasanya tidak diberi garansi apabila rusak setelah dibeli. Hal ini
dimungkinkan adanya pemutusan hubungan di gulungan/lilitan sekunder atau primer.
Langkah-langkah:
1.

Putar multimeter saklar pada posisi Ohm 1x.

2.

Kalibrasi.

3.

Hubungkan colok (-) dengan salah satu kaki di gulungan primer, colok (+) pada kaki
yang lain di gulungan primer. Bila jarum bergerak maka trafo dalam keadaan baik.

4.

Pada gulungan sekunder lakukan hal yang sama. Apabila jarum multimeter bergerakgerak maka trafo dalam keadaan baik. Selisih nilai sama dengan selisih tegangan yang
tertera pada trafo.

5.

Letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer kemudian colok
yang lain ke gulungan sekunder. Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan
baik, menandakan tidak adanya korsleting gulungan primer dengan sekunder dengan body
trafo. Lakukan hal sebaliknya.

6.

Langkah terakhir, letakkan colok (-) atau colok (+) ke salah satu kaki di gulungan primer
atau sekunder kemudian colok yang lain ke plat pengikat gulungan yang berada di tengah.
Apabila jarum tidak bergerak maka trafo dalam keadaan baik, menandakan tidak adanya
korsleting gulungan dengan body trafo.

Anda mungkin juga menyukai