Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KONSEP SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Uli Basa Sidabutar S.Kom., M.Pd

OLEH

Arjun Pascal Pratama 5193331006


Daniel Maringga 5193131014
Dedi Saputra 5193131027
Elizar Hamdan Lubis 5192431003

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS


TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat Rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Tentang Konsep Sumber Belajar

Dam Media Pembelajaran.

Kami berterima kasih kepada Ibu dosen pengampu yang sudah memberikan
bimbingannya. Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
kami minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Medan, Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang……………………………………………….
b. Tujuan Penulisan……………………………………………..
BAB II Pembahasan
A. Sumber Belajar……………………………………………….
a. Fungsi Sumber Belajar………………………………..
b. Jenis-Jenis Sumber Belajar…………………………..
c. Kriteria Sumber Belajar yang Baik…………………
B. Media Pembelajaran
a. Fungsi Media Pembelajaran…………………………..
b. Kedudukan Media Pembelajaran…………………….
c. Bagian / Perangkat Media Pembelajaran……………
d. Klasifikasi Media Pembelajaran……………………
e. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran…..
f. Landasan Media Pembelajaran………………………
BAB III Penutup
a. Kesimpulan…………………………………………………
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan
dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Oleh karena itu,tugas yang diemban
oleh guru atau pembelajar adalah mampu menggunakan alat-alat yangdisediakan oleh sekolah
atau bahkan secara kreatif dan inovatif mampu menggunakan alatyang murah dan efisien untuk
membantu mencapai tujuan pembelajaran.Kenyataannya di atas menuntut guru di dalam
melaksanakan tugasnya sebagai perancang maupun pengelola pembelajaran untuk memiliki
ketrampilan dalam menyusunrencana pengajaran maupun melakukan interaksi dengan anak
didik, mengelola kelas,menggunakan sumber belajar termasuk didalamnya menggunakan
media pembelajaran. Untuk itu guru yang profesional memerlukan pemahaman mengenai
ilmuyang mendasari profesinya

B. Tujuan Penulisan
-Untuk mengetahui Fungsi dan Kriteria Media Pembelajaran
-Untuk mengetahui prosedur rancangan media pembelajaran
-Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran

ii
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Sumber Belajar
Menurut AECT (Assosiation of Education and Communication Tecnology), Sumber
belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu
yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau
mencapai kompetensi tertentu.
a. Fungsi Sumber Belajar, antara lain:
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a)Mempercepat laju belajar dan
membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b)Mengurangi beban
guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
(a)Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional dan (b)Memberikan kesempatan
bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a)Perancangan
program pembelajaran yang lebih sistematis dan (b)Pengembangan bahan pengajaran yang
dilandasi oleh penelitian.
4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a)Meningkatkan kemampuan sumber
belajar dan (b)Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a)Mengurangi kesenjangan antara
pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit dan
(b)Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi
yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber
belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.

ii
b. Jenis-Jenis Sumber Belajar yaitu:
1. Sumber belajar yang dirancang/direncanakan (learning resources by design), yakni
sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen
sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan/idak direncanakan (learning resources by
utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran
dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat berbentuk:
1. Pesan : informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya.
2. Orang : guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga,
tokoh karier dan lainnya.
3. Bahan : buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk
pembelajaran, relief, candi, arca,
komik, dan sebagainya.
4. Alat/perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan
tulis, generator, mesin, mobil,
motor, alat listrik, obeng dan sebagainya.
5. Pendekatan/metode/teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan,
sarasehan, percakapan biasa,
diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya.
6. Lingkungan : ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko,
museum, kantor dan sebagainya.

c. Kriteria Sumber Belajar yang Baik yaitu:


(1)Ekonomis : tidak harus terpatok pada harga yang mahal;
(2)Praktis : tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka;
(3)Mudah : dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita;
(4)Fleksibel : dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan;
(5)Sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat
membangkitkan motivasi
dan minat belajar siswa.

ii
Bagaimana memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar?
Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-
nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat
memperkaya bahan dan kegiatan belajar.
Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri dari: (1)lingkungan
sosial dan (2)lingkungan fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam
ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk
mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan
cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan
membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan
dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa yang
disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan
alam terbuka.
Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa
lingkungan ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di
dalam kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka perlu
dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya.

Bagaimana prosedur merancang sumber belajar?


Secara skematik, prosedur merancang sumber belajar dapat mengikuti alur sebagai
berikut:

ii
Bagaimana mengoptimalkan sumber belajar?
Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya
biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan
membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi. Padahal
dengan berbekal kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yang
sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas.
Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak
pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas,
bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang
menjadi sumber belajar yang sangat berharga. Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang
berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang
sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa. Tidak sedikit sekolah-sekolah di kita yang
memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali
ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan
menjadi sumber belajar yang sangat berharga.
Belakangan ini di sekolah-sekolah tertentu mulai dikembangkan bentuk pembelajaran
dengan menggunakan internet, sehingga siswa “dipaksa” untuk menyewa internet yang memang
ukuran Indonesia pada umumnya masih dianggap relatif mahal. Kenapa tidak disediakan dan
dikelola saja oleh masing-masing sekolah? Mungkin dengan cara difasilitasi oleh sekolah
hasilnya akan jauh lebih efektif dan efisien, dibandingkan harus melalui rental ke WarNet.
Bukankah sekarang ini sudah tersedia paket-paket hemat untuk berinternet yang disediakan para
provider?

Sumber:
Adaptasi dari: Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber
Belajar. Jakarta.

ii
B. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara
harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan
yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video, dan sebagainya.
Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk
teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada
diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya,
media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan
adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi
dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan,
saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif,
seperti adanya komputer dan internet.

a. Fungsi Media Pembelajaran sebagai berikut:


1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik.
Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang
menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan
melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika
peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah

ii
yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,
maupun bentuk gambar–gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.
Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta
didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a)obyek terlalu besar; (b)obyek
terlalu kecil; (c)obyek yang bergerak terlalu lambat; (d)obyek yang bergerak terlalu cepat;
(e)obyek yang terlalu kompleks; (f)obyek yang bunyinya terlalu halus; (f)obyek
mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka
semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan
lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai
dengan abstrak.
b. Kedudukan Media Pembelajaran
Kemajuan teknologi saat ini memang tak terbendung hal ini harus disikapi bijaksana
terkait salah satu funginya sebagai sebuah media sumber belajar. Media pembelajaran sendiri
merupakan alat bantu dalam sebuah proses pembelajaran. Kedudukannya dalam sebuah proses
pembelajaran merupakan hal yang penting dikarenakan kemampuannya menjembatani antara
pendidik dan peserta didik. Setiap media mempunyai kemampuan dan kegunaan masing-masing
dalam menjembatani antara pendidik dan peserta didik, tergantung dari bentuk apa pengetahuan
yang akan diberikan kepada siswa. Pemilihan media yang tepat mampu meningkatkan efektifitas
dan efisiensi dalam sebuah proses pembelajaran.
Kedudukan media dalam sistem pendidikan hanyalah sebagai media penyampaian atau
media pembawa pesan. Namun hal tersebut rupanya menjadi sebuah alat penting dalam proses
pembelajaran yang telah mengalami pergeseran. Media pembelajaran saat ini haruslah sebuah
media yang bukan hanya bersifat media sebagai penyampaian pesan, namun media harus mampu
menjadi sebuah pengalaman belajar. Media sendiri dibuat agara peserta didik tidak hanya
mendapatkan pengetahuan lewat verbalistik melainkan dibuat untuk memberikan sebuah
pengalaman belajar dan pengaktifan ranah kognitif dan psikomotorik dalam sebuah proses
pembelajaran.

ii
c. Bagian / Perangkat Media Pembelajaran
Material ( bahan media ) adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang
akan disampaikan kepada auidien dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya
sendiri, seperti transparansi untuk perangkat overhead, film, filmstrip, dan film slide, gambar,
grafik, dan bahan cetak. Semua isi pesan yang disimpan dalam material disebut Software
(Perangkat Lunak).
Sedangkan Equipment (peralatan) ialah sesuatu yang dipakai untuk memindahkan atau
menyampaikan sesuatu yang disimpan oleh material kepada audien, misalnya proyektor film
slide, video tape recorder, papan tempel, papan flanel, dan sebagainya. Peralatan yang digunakan
untuk menuangkan pesan dan mengirimkan ke audien disebut Hardware (Perangkat Keras).

d. Klasifikasi Media Pembelajaran


Media pembelajaran diklasifikasi berdasarkan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis
media. Terdapat lima model klasifikasi, yaitu:
-Wilbur Schramm
Ditinjau dari cara pengadaannya Schramm menggolongkan media menjadi tiga,
(1) media rumit
(2) mahal, dan
(3) media sederhana.
Ditinjau dari kemampuan daya liputan Media dikelompokkan menjadi 2, yaitu
(1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile;
(2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape;
(3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan
komputer dam telpon.
-Gagne
Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu :
1. benda untuk didemonstrasikan.
2. komunikasi lisan.
3. media cetak.
4. gambar diam.
5. gambar bergerak.
6. film bersuara.
7. mesin belajar.
Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya

ii
memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar,
penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, member kondisi eksternal, menuntun cara berpikir,
memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
-Allen
Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu:
1. visual diam
2. film
3. televise
4. obyek tiga dimensi
5. rekaman
6. pelajaran terprogram
7. demonstrasi
8. buku teks cetak
9. sajian lisan
Allen juga mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu tetapi
lemah untuk tujuan belajar yang lain.
Allen mengungkapkan enam tujuan belajar, antara lain: info faktual, pengenalan visual,
prinsip dan konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki
perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar; ada tinggi, sedang, dan rendah.

-Gerlach dan Ely


Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas
delapan kelompok, yaitu :
1. benda sebenarnya
2. presentasi verbal
3. presentasi grafis
4. gambar diam
5. gambar bergerak
6. rekaman suara
7. pengajaran terprogram
8. simulasi.
-Ibrahim.

ii
Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya
alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu:
1. media tanpa proyeksi dua dimensi
2. media tanpa proyeksi tiga dimensi
3. media audio
4. media proyeksi
5. televisi, video, komputer.
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan
mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat
pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang
disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pebelajar, akan sangat
menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
e. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran
Media Gafis
1. Gambar / foto
Kelebihan
a) Sifatnya kongkrit (Gambar/ foto lebih realisis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal)
b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
c) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk usia berapa
saja
sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalah pahaman
d) Harganya murah dan gampang untukdibuat
Kekurangan
a) Foto hanya menekankan indera mata
b) Gambar foto yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
c) Ukurannya sangat terbatas untuk ukuran besar
2. Sketsa
Kelebihan
a) Jika gurunya kreatif dapat menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa
b) Dapat menarik perhatian murid
c) Menghindari verbalitas
d) Memperjelas penyampaian pesan
3. Diagram

ii
Kelebihan
a) Media ini rapi, benar,jelas dan diberi tittle
b) Ditempatkan secara strategis
c) Penyusunannya sesuai dengan pola dan memperjelas arti
Kekurangan
a) Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga sulit untuk dimengerti
b) Yang dapat membaca diagram adalah orang-orang yang harus mempunyai latar
belakang
tentang apa yang didiagramkan
4. Bagan/ chart
Kelebihan
a) Bentuknya sederhana
b) Hemat biaya/ murah
c) Detail
Kekurangan
a) Biasanya data dari bagan banyak
b) Pesannya terlalu singkat sehingga sulit dipahami
c) Hanya menekankan pada persepsi indera mata saja
5. Grafik / grafis
Kelebihan
a) Bermanfaat untuk mempelajari data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya
b) Grafis memungkinkan kita dengan cepat mengadakan analisis interprestasi
dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah
pertumbuhan dan arah
c) Penyajian dari data grafik: jelas,cepat, menarik, ringkas dan logis.
Kekurangan
a) Media ini sulit dipahami karena berbentuk gambar sederhana
6. Media Kartun
Kelebihan
a) Kemampuan besar sekali untuk menarik perhatian
b) Pesan yang besar bias disajikan secara ringkas
c) Kesannya akan tahan lama diingat
Kekurangan
a) Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan

ii
b) Menuangkannya dalam gambar yang sederhana
c) Mempengaruhi sikap / tingkah laku
7. Poster
Kelebihan
a) Poster dapat dibuat di kertas, kain, kayu, seng dan semacamnya
b) Pemasangannya bias di kelas, di luar kelas, di pohon, di tepi jalan dan di majalah
c) Ukurannya terserah tergantung kenutuhan

Kekurangan
a) Media ini tetap
b) Sulit untuk dipindahkan
Media Audio
1. Radio
Kelebihan
a) Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dari pada TV
b) Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat di pindahkan dari suatu ruang
ke ruang lain dengan mudah
c) Jika di gunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi problem
jadwal
karena program dapat di rekam dan di putar lagi sesuka kita
d) Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak
e) Rado dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang di gunakan pada
bunyinya dan artinya.
f) Kelemahan
g) Sifat komunikasinya hanya satu arah, (one way comunication)
h) Biasaya siaran di sentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya
i) Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah integrasi siaran
radio
kedalam kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali menylitkan.
2. Alat perekam pita magnetic
Kelebihan
a) Alat perekam peta magnetic mempunyai fungsi ganda
yang efektif sekali untuk merekam, untuk menampilkan rekaman, dan

ii
menghapusnya
b) Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume
c) Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi
d) Pita Rekaman dapat dipakai sesuai jadwal yang ada. Guru dapat mengontrolnya
secara langsung
e) Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/ hal-hal di luar sekolah.
f) Program kaset bisa menimbulkan berbagai kegiatan
Kekurangan
a) Daya jangkauannya terbatas, jika radio sekali di siarkan dapat menyiarkan
pendengar
yang massal tempat-tempat berbeda, program kaset hanya terbatas di tempat
program yang disajikan saja
b) Dari segi biaya penyedianya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.
Media Audio Visual
1. Televisi
Kelebihan
a) Dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua
bentuk media yang lain, menyesuaikan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai
b) TV Merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap di terima oleh
anak-anak
karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
c) Sifatnya langsung dan nyata
d) Horizon kelas dapat diperlebar dengan TV.

Kelemahan
a) Harga pesawat TV relative mahal
b) Sifat komunikasinya hanya satu arah
c) Jika akan di manfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah
sering kali sulit untuk disesuikan
d) Program di luar kontrol guru
2. Video
Kelebihan
a) Dapat menarik perhatian untuk priode yang singkat dan rangsangan luar lainnya.

ii
b) Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi
dari ahli-ahli spesialis
c) Menghemat waktu dan rekaman dapat di putar berulang-ulang
d) Ruangan tak perlu di gelapkan waktu penyajiannya
Kekurangan
a) Perhatian penonton sulit di kuasai, partisipasi mereka jarang di praktikkan
b) Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian
bentuk umpan balik yang lain
c) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang di sajikan secara sempurna
d) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks
3. Film
Kelebihan
a) Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-
kejadian sejarah yang lamp
b) Film dapat menyajikan baik teori maupun praktek dari yang bersifat umum ke
khusus atau sebaliknya
c) Film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya di kelas
d) Film memikat perhatian anak
Kekurangan
a) Harga atau biaya produksi relatif mahal
b) Film tidak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran
c) Penggunaannya perlu ruangan gelap
f. Landasan Media Pembelajaran
Landasan filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi
baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata
lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Bukankan dengan
adanya berbagai media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk
digunakan media yang sesuai dengan karakteristik pribadinya? Dengan kata lain siswa dihargai
harkat kemanusiaanya diberi kebebasan untuk menentukan pilhan, baik cara maupun alat belajar
sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti
dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting
bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap
siswa sebagai anak manusia yang memiliki keprbadian, harga diri, motivasi, dan memiliki

ii
kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain,maka baik menggunaka media hasil
teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan
pendekatan humanis.

Landasan psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan
media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di
samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam
pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar,
memahami makna persepsi serta factor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi
hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif. Untuk maksud tersebut perlu:
Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta
memberikan kejelasan objek yang diamatinya. Bahan pembelajaran yang kana diajarkan
disesuaikan dengan pengalaman siswa.
Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajarai hal yang
konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan continuum konkret-abstrak dan kaitannya
dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat. Pertama, bahwa dalam proses
pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film ( iconic
representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbol , yaitu menggunakan kata-kata
(symbolic representation). Hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang
dewasa. Kedua, bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam
proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke
yang paling abstrak. Ketiga, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang
berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kmeudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian
nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media,
dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan symbol. Jenjang konkrit-
abstrak ini ditunjukkan dengan bagan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of experiment).

Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan,
penerapan, pengelolaan, [enalaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran

ii
merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis maslaha, mencari cara pemecahan, melaksankan, mengevaluasi,
dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu
mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalahan
dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen system pembalajaran yang telah
disusun dalm fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga
menjadi system pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang,
bahan, media, peralatan, teknik dan latar.

Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan
media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa.
Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan
media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memilih tipe
belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual,
seperti gambar, diagram, video, atua film. Sementara siswa yang memilih tipe belajar auditif,
akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru.
Akan kebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan
media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media
pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan
kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik media pelajaran, dan karakteristik media
itu sendiri.

ii
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan menggunakan atau menerapkan konsep belajar yang baik
Serta mendukungnya media pembelajaran suatu hal terciptanya tujuan yang lebih
Tepat dan benar.

ii
Daftar Pustaka :
https://www.scribd.com/doc/136453794/Konsep-Sumber-Belajar-Dan-Media-Pembelajaran

ii

Anda mungkin juga menyukai