Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN

“KONSEP PENGEMBANGAN KELAS”

DISUSUN OLEH :

NAMA : DANIEL NGOLU MARINGGA


NIM : 5193131014
KELAS : PTE-B 2019
MATA KULIAH : STRATEGI PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU : ULI BASAH SIDABUTAR

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta Inayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Pengelolaan Kelas” ini dapat
diselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Kelompok mata kuliah Pengelolaan
Pendidikan yang di dalamnya akan dibahas mengenai konsep serta tata cara untuk
menumbuhkan pengelolaan kelas yang baik agar proses belajar mengajar dapat tercipta
dengan keharmonisan.
Jhon Lock mengemukakan Teori “Tabula Rasa” yang berarti manusia itu bagai meja
lilin putih, dibentuk dan diukir bukan oleh sendirinya, melainkan oleh orang – orang di
sekitarnya serta oleh lingkungannya, Oleh sebab itulah Konsep “Pengelolaan Kelas” sangat
penting untuk difahami, karena pengelolaan kelas bertujuan untuk menciptakan lingkungan
belajar yang baik agar anak dapat dibentuk sesuai potensi yang ia miliki.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penyusun pada
khususnya serta bagi para pembaca pada umumnya dan dapat dipertimbangkan untuk
diaplikasikan manfaatnya pada kehidupan sehari-hari.

Medan, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................……………………....………………………...
DAFTAR ISI ..…….....................………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..……………….……………………….........................
B. Rumusan Masalah ……………………………………………..............
C. Tujuan Penyusunan Makalah ….………………………………............
D. Metode Pengumpulan Data.......................................…………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pengelolaan Kelas...........................................................…….
B. Alasan Perlunya Strategi Pengelolaan Kelas................................…….
C. Upaya – Upaya dalam Pengelolaan Kelas………………………..
D. Komponen – Komponen Pengelolaan Kelas..........................................
E. Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas....................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………..………..………….……………..………….
B. Saran …………………………………………………………....…..
DAFTAR PUSTAKA....................……………………………….………………
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelas adalah salah satu tempat pembelajaran yang di dalamnya terdapat kepala-kepala dengan
pemikiran dan logika yang berbeda satu sama lain namun harus disatukan pada satu sisi yaitu
kenyamanan dalam pembelajaran dengan tujuan mendasar tidak lain adalah keberhasilan
pembelajaran itu sendiri.
Akan tetapi, pola pembelajaran dalam ruangan tidak selalu efektif dalam waktu yang lama,
karena selalu timbul kejenuhan bila seorang guru tidak berusaha sedemikian rupa untuk
menimbulkan rasa nyaman bagi siswa – siswanya dalam bel;ajar. Kejenuhan tersebut dapat
terbentuk dalam berbagai macam penunjukkan perilaku, baik kenakalan, over aktif, lower aktif atau
bahkan down spirit. Oleh karena itu, pengelolaan kelas agar kondisi kelas menjadi kondusif untuk
melanjutkan kegiatan pembelajaran sangatlah diprioritaskan dalam dunia pendidikan, dan di dalam
Pengelolaan tersebut termaktub berbagai poin yang harus dipertahankan maupun dirombak
mengikuti siswa agar keharmonisan pembelajaran dapat dicapai.
Pada makalah ini, akan dibahas hal – hal yang berkaitan dengan Pengelolaan Kelas dengan
tujuan agar dapat diaplikasikan kelak pada kelas yang sesungguhnya guna kesuksesan proses belajar
mengajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apalah Definisi dari Pengelolaan kelas ?


2. Mengapa Pengelolaan Kelas sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar ?
3. Apa sajakah upaya yang pantas dilakukan dalam pengelolaan kelas ?
4. Konsep – konsep seperti apakah yang seharusnya diterapkan dalam pengelolaan kelas ?
5. Bagaimana peran seorang guru dalam membentuk pengelolaan kelas yang baik dan benar

C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan beberapa tujuan yaitu sebagai berikut :
1. Memberikan pengutan pemahaman kepada para calon guru mengenai pengelolaan kelas sebagai
pendukung keberhasilan proses belajar mengajar;
2. Menjabarkan tata cara penerapan pengelolaan kelas yang baik dan dianjurkan;
Menjawab seluruh permasalahan yang dicantumkan di dalam Sub-bab Rumusan Masalah
3. Memberikan pengutan pemahaman kepada para calon guru mengenai pengelolaan kelas sebagai
pendukung keberhasilan proses belajar mengajar;
4. Menjabarkan tata cara penerapan pengelolaan kelas yang baik dan dianjurkan;
5. Menjawab seluruh permasalahan yang dicantumkan di dalam Sub-bab Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN

B. Definisi Pengelolaan Kelas

Berikut beberapa definisi Pengelolaan Kelas yang diungkapkan orang para ahli :
1. Definisi Menurut Made Pidarta
Pengelolaan kelas ditinjau dari pengertian lama dan pengertian baru sebagai berikut:
a. Pengertian lama, Pengelolaan kelas adalah mempertahankan ketertiban kelas.
b. Pengertian baru, Pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan menggunakan alat-alat yang tepat
terhadap problem dan situasi pengelolaan kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki,
danmemelihara organisasi kelas sehingga individu dapat memanfaaatkan kemampuannya, bakatnya,
dan energinya pada tugas-tugas individual (Pidarta, tth : 47).

2. Definisi Menurut Suharsimi Arikunto

Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar tercapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajar mengajar seperti yang diharapkan (Arikunto, 1986: 143).

3. Definisi Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan

Pengelolaan kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk menata kehidupan kelas dimulai
dari perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya,pengaturan
lingkungannya untuk memaksimalkan.efisiensi, memantau kemajuan siswa, dan mengantisipasi
masalah-masalah yang mungkin timbul (Wijaya danRusyan, 1994: 113).
4. Definisi Menurut Muljani A. Nurhadi

Pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk
menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas yang menunjang program pengajaran
dengan jalan menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan
serta dalam proses pendidikan di sekolah (Nurhadi, 1983: 162).
Jadi, bila kita ambil garis tengah antara pengertian – pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas
dengan menciptakan atau mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang mendukung program
pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Alasan Perlunya Strategi Pengelolaan Kelas


Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang
diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan,
sikap dan ketrampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan
inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang
penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru
dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu
menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga
hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003)
mengemukakan peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru
sebagai demonstrator, (b) guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan
(d) guru sebagai evaluator. Sebagai tenaga profesional, seorang guru dituntut mampu mengelola
kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan
pengajaran. Menurut Amatembun (dalam Supriyanto, 1991:22) “Pengelolaan kelas adalah upaya
yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang.
tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan”. Sedangkan menurut
Usman (2003:97) “Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya
proses belajar mengajar yang efektif”. Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek
penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam tugas guru di
dalamkelas. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi pengelolaan kelas sangat mendasar sekali
karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi kegiatan mengelola tingkah laku siswa dalam
kelas, menciptakan iklim sosio emosional dan mengelola proses kelompok, sehingga keberhasilan
guru dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan, indikatornya proses belajar mengajar
berlangsung secara efektif.
C. Upaya – Upaya dalam Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas jelas sekali membutuhkan pola – pola keterampilan tertentu agar maksud dan
tujuan pengelolaan dapat dicapai dengan baik, berikut dua macam upaya pengelolaan kelas :
1. Preventif
Preventif Merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinya gangguan
dalam pembelajaran. Keterampilan ini berhubungan dengan kompetensi guru dalam mengambil
inisiatif dan mengendalikan pelajaran dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal serta aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan , yaitu sebagai berikut :

a. Sikap Tanggap

 Guru memandang secara seksama ke seluruh sudut ruangan dan kepada seluruh siswa secara
bergantian.

 Bergerak mendekati, yaitu guru mendekati siswa yang menimbulkan gangguan atau kepada siswa
yang menunjukkan aktivitas belajar dengan baik dan tekun di kelas.

 Memberi pernyataan positif terhadap perilaku siswa yang baik dan nasehat atau teguran untuk siswa
yang berperilaku negatif.

b. Membagi Perhatian

Pengelolaan kelas yang efektif akan terjadi bila guru mampu membagi perhatiannya kepada
beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama, seperti :

 Visual, yaitu dengan pandangan mata atau gerakan tubuh lainnya,

 Verbal, yaitu dengan kata-kata.


c. Pemutusan Perhatian Kelompok

Adalah salah satu upaya guru sebagai tenaga pendidik membangun rasa percaya diri dan tanggung
jawab bagi siswa dalam bentuk kelompok agar dapat bertanggungjawab terhadap diri maupun
terhadap kelompoknya, yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

 Memberi tanda pada kelompok

 Meminta pertanggung jawaban anak didik

 Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas

 Melakukan penghentian

 Memberikan penguatan

 Evaluasi Tingkat kemajuan anak didik

2. Kuratif

Merupaka keterampilan pengelolaan kelas yang berhubungan dengan pengembangan kondisi


belajar yang optimal. Keterampilan ini sangat berkaitan dengan tanggapan guru terhadap gangguan
anak didik yang berkelanjutan agar guru dapat mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah
menggunakan tingkah laku dan tanggapan yang sesuai, akan tetapi belum juga berhasil sebaiknya
guru meminta bantuan kepala sekolah, guru konselor, atau orangtua siswa untuk membantu
mengatasi gangguan tersebut.

Dua jenis keterampilan diatas adalah strategi yang baik digunakan untuk mengatur kondisi
belajar mengajar di dalam kelas, namun lebih terarah pada penerapan tindakan pasif menghindarkan
siswa dari gangguan yang dapat membuyarkan konsenterasi serta kesungguhan niat dalam belajar.
Sedangkan bila kita merujuk pada strategi pengelolaan kelas, didapat dua macam strategi
yang biasa dihadapkan kepada siswa sebagai subjek pengelolaan tersebut.

Stategi itu adalah :

a. Modifikasi tingkah laku :

Analisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah kemudian modifikasi.

b. Pendekatan pemecahan masalah kelompok Dengan


cara:

 Memperlancar tugas-tugas melalui kerjasama yang baik

 Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, memulihkan semangat anak didik, dan menangani konflik
yang timbul

 Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.


D. Komponen – Komponen Pengelolaan Kelas 1. Pengelolaan
Kelas/tempat belajar

Merupakan upaya mendayagunakan potensi kelas dengan cara melakukan seleksi terhadap
penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema dannsituasi kelas. Hal yang dilakukan dalam
pengelolaan kelas atau tempat elajar :
a. Pengaturan tempat duduk (meja dan kursi)
Pengaturan ini berdasarkan prinsip-prinsip :
Aksebilitas, yaitu kemudahan siswa untuk menjangkau alat dan sumber belajar yang tersedia.
Mobilitas, yaitu memudahkan siswa dan guru untuk bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam
kelas.
Interaksi, memudahkan terjadi interaksi dalam proses pembelajaran antara guru dan siswa dan antar
siswa.
Variasi kerja siswa, memungkinkan siswa untuk dapat bekerja secara perorangan atau kelompok.
2. Pengaturan alat-alat pengajaran.

Diantara alat-alat pengajaran dikelas yang harus diatur adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan kelas

 Sekolah yang maju memiliki perpustakaan disetiap kelas

 Pengaturannya dilakukan bersama-sama anak didik

b. Alat peraga / media pengajaran

 Alat peraga atau media pengajaran semestiunya diletakan di kelas agar mudah penggunaannya

 Pengaturannya dilakukan bersama anak didik

c. Papan tulis, kapur tulis, dan lain-lain

 Ukurannya disesuaikan

 Warnanya harus kontras


d. Papan presensi anak didik

 Di tempatkan dibagian depan sehingga dapat dilihat oleh semua anak didik

 Difungsikan sebagaimana mestinya

3. Penataan keindahan dan kebersihan kelas.

a. Hiasan dinding

 Burung garuda - gambar pahlawan

 Teks proklamasi - Peta/Globe

 Slogan pendidikan - Gambar presiden dan wakil presiden

b. Penempatan lemari

 Lemari buku diletakkan di depan

 Lemari alat-alat peraga diletakkan di belakang

c. Pemelihara kebersihan

 Anak didik bergiliran membersihkan kelas

 Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas

d. Ventilasi dan tata cahaya.

 Ventilasi sesuai dengan ruangan kelas

 Sebaiknya tidak merokok

 Pengaturan cahaya perlu diperhatikan sehingga cahaya yang masuk cukup

 Cahaya masuk dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan
4. Pengaturan anak didik

Pengelolaan siswa dalam satu kelas dapat dilakukan secara perorangan, berpasangan,
kelompok, sesuai keterlibatan siswa siswa, interaksi belajar, dan ketersedian sarana dan prasarana
pendidikan serta karakteristik siswa. Kegiatan interkasi edukatif dengan pendekatan kelompok
mengehendaki peninjauan pada aspek perbedaan individual anak didik. Postur tubuh anak didik
yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang, anak didik yang mengalami gangguan penglihatan
atau pendengaran sebaiknaya ditempatkan.

didepan kelas. Dengan begitu mata anaka didik yang minus dapat melihat tulisan dipapan tulis
dengan cukup baik. Anak didik cerdas berdampingan dengan ynga kurang cerdas. Anak pandai
bicara dengan anak pendiam. Sekolompok anak didik yang suka berulah harus dipisahkan dan harus
dalam pengawasan guru.

5. Pengelolaan Isi/ Materi Pembelajaran

Pengelolaan isi atau materi pelajaran yng dilakukan guru harus disiapkan dan direncanakan
dalam silabus dan sistem penilaian yang dibuat guru. Dari silabus yang dibuat oleh guru akan
tergambar jenis dan satuan pendidikan dan tingkatan kelas serta semester, standar kompetensi
kelulusan per mata pelajaran yang harus dicapai siswa, kompetensi pembelajaran setiap materi
pokok pembelajaran, indikator dan hasil belajar siswa, perencanaan pengalaman belajar, dan
pengembangan kecakapan hidup, skenario pembelajaran, penilaian serta sumebr, alat dan media
pembelajaran yang digunakan.

6. Pengelolaan Sumber Belajar


Contoh sumber belajar antara lain :
SDM : guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan
Secara fisik yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar di sekolah adalah perpustakaan,
laboratorium, serta media cetak dan elektronik. Sumber belajar lainnya adalah iklim fisik dan iklim
psikologis yang ada di sekolah
E. Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas

Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan
berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk
meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar
siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan
peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator,
(b) guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d) guru sebagai
valuator.
1. Guru Sebagai Demonstrator

Guru menjadi sosok yang ideal bagi siswanya hal ini dibuktikan apabila ada orang tua yang
memberikan argumen yang berbeda dengan gurunya maka siswa tersebut akan menyalahkan
argumen si orangtua dan membenarkan seorang guru. Guru adalah acuan bagi peserta didiknya oleh
karena itu segala tingkah laku yang dilakukannya sebagian besar akan ditiru oleh siswanya. Guru
sebagai demonstrator dapat diasumsikan guru sebagai tauladan bagi siswanya dan contoh bagi
peserta didik.

2. Guru Sebagai Evaluator

Evaluator atau menilai sangat penting adalah rangkaian pembelajaran karena setiap
pembelajaran pada akhirnya adalah nilai yang dilihat baik kuantitatif maupun kualitatif. Rangkaian
evaluasi meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi. Tingkat pemikiran ada beberapa tingkatan antara
lain :

Mengetahui - Mengerti - Mengaplikasikan - Analisis - Sintesis (analisis dalam berbagai sudut) –


Evaluasi

Manfaat evaluasi bisa digunakan sebagai umpan balik untuk siswa sehingga hasil nilai ini bukan
hanya suatu point saja melainkan menjadi solusi untuk mencari kelemahan di pembelajaran yang
sudah diajarkan. Hal -hal yang paling penting dalam melaksanakan evaluasi. Harus dilakukan oleh
semua aspek baik
efektif, kognitif dan psikomotorik. Evaluasi dilakukan secara terus menerus dengan pola hasil
evaluasi dan proses evaluasi. Evalusi dilakuakan dengan berbagai proses instrument harus terbuka
3. Guru Sebagai Pengelola Kelas

Manager memenage kelas, tanpa kemampuan ini maka performence dan karisma guru akan
menurun, bahkan kegiatan pembeajaran bisa kacau tanpa tujuan. Guru Sebagai Pengelola Kelas,
agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di
dalamnya. Beberapa fungsi guru sebagai pengelola kelas : Merancang tujuan pembelajaran
mengorganisasi beberapa sumber pembelajaran Memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa.
Ada 2 macam dalam memotivasi belajar bisa dilakukan dengan hukuman atau dengan reaward
Mengawasi segala sesuatu apakah berjalan dengan lancar apa belum dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran
4. Guru Sebagai Fasilitator
Seorang guru harus dapat menguasai benar materi yag akan diajarkan juga media yang akan
digunakan bahkan lingkungan sendiri juga termasuk sebagai sember belajar yang harus dipelajari
oleh seorang guru. Seorang siswa mempunyai beberapa kemampuan menyerap materi berbeda-beda
oleh karena itu pendidik harus pandai dalam merancang media untuk membantu siswa agar mudah
memahami pelajaran. Keterampilan untuk merancang media pembelajaran adalah hal yang pokok
yang harus dikuasai, sehingga pelajaran yang akan diajarkan bisa dapat diserap dengan mudah oleh
peserta didik. Media pembelajaran didalam kelas sangat banyak sekali macamnya misalkan torsu,
chart maket, LCD, OHP/OHT, dll.
BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Pengelolaan kelas jelas sangat penting keberadaannya, karena struktur di dalamnya lah yang akan
memberikan kepastian apakah siswa dapat dengan baik mengikuti pembelajaran atau sebaliknya.
Oleh sebab itu, guru dan juga staff tenaga kependidikan sangat dibutuhkan untuk saling bekerja
sama dalam merumuskan serta menerapkan pengelolaan kelas yang sesuai dengan kebutuhan dan
kriteria individi-individu yang mendiami kelas tersebut agar tercipta pola belajar mengajar yang
harmonis dan selaras.

B. Saran

Pengaplikasian pola Pengelolaan kelas harus sangat di prioritaskan oleh seorang pengajar,
maka dari itu, semoga penjabaran dalam makalah ini dapat dijadikan sumber acuan dasar guna
memulai pencitraan pada Pengelolaan kelas walaupun belum harus diaplikasikan secara langsung
pada waktu dekat.
DAFTAR PUSTAKA

- http://generasiberpendidikan.blogspot.com
Sumber Buku dalam Situs :
Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Drs. Syaiful Bahri J) Strategi Belajar
Mengajar (Drs. Darwyan Syah, M.Pd. M.Si dkk)
- http://sdn-medangasem03.blogspot.com

- http://psikologi.ugm.ac.id/riset-psikologi-pendidikan.9.1015

Anda mungkin juga menyukai