Anda di halaman 1dari 9

DLE PERTEMUAN 7 #WATTMETER#TOI2021

ALAT UKUR WATTMETER

1.1  Latar Belakang


Pengukuran adalah suatu tekhin untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai
hasil untuk membandingkan dengan suatu besaran baku yang diterima sebagai satuan.
Dalam pengukuran dibutuhkan instrumen untuk membantu ketrampilan manusia dalam
menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Dengan demikian instrumen dapat
didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menentukan besaran dari suatu
kuantitas dan variabel. Telah disadari bahwa besaran listrik seperti arus, tegangan daya, dan
yang lainnya tidak dapat secara langsung kita tanggapi dengan panca indra kita. Untuk
memungkinkan pengukuran, maka besaran listrik ini ditransformasikan melalui suatu
phenomena fisis ke dalam besaran yang memungkinkan untuk diamati oleh panca indra kita
Dengan demikian kegiatan yang dilakukaan untuk merubah besaran listrik kedalam suatu
phenomena fisis yang dapat diamati oleh panca indra kita dikenal sebagai pengukuran
besaran listrik. Listrik merupakan kebutuhan hidup yang tidak bisa dipisahkan dengan
kehidupan kita. Listrik mempunyai ukuran sehingga dapat diketahui kebaradaanya juga besar
nilainya. Daya merupakan besaran kekuatan listrik. Adapun ukuran dalam daya menurut
satuan internasional adalah watt.Wattdisini biasa digunakan untuk mengukur daya yang
digunakan atau yang dipakai dari suatu beban listrik. Adapun alat yang digunakan untuk
mengukur daya adalah Wattmeter.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Wattmeter
2. Untuk mengetahui fungsi dari Wattmeter
3. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam Wattmeter
4. Untuk mengetahui fungsi setiap komponen dalam Wattmeter
5. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Wattmeter
6. Untuk mengetahui cara menggunakan Wattmeter
7. Untuk mengetahui macam-macam Wattmeter

2.1 Pengertian dan fungsi Wattmeter


Wattmeter adalah instrumen pengukur daya listrik yang pembacaanya dalam satuan
watt dimana merupakan kombinasi voltmeter dan amperemeter. Wattmeter pada dasarnya
DLE PERTEMUAN 7 #WATTMETER#TOI2021

merupakan penggabungan dari dua alat ukur yaitu Amperemeter dan Voltmeter yang
berfungsi untuk mengukur secara langsung daya yang terpakai pada suatu rangkaian listrik.
Pada Wattmeter terdiri dari kumparan arus (kumparan tetap) dan kumparan tegangan
(kumparan putar), sehingga pemasangannya juga sama yaitu kumparan arus dipasang seri
dengan beban dan kumparan tegangan dipasang paralel dengan sumber tegangan. Wattmeter
merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya listrik secara langsung .
Wattmeter dapat digunakan untuk pengukuran pada arus searah maupun arus bolak balik.
Untuk arus searah, maka daya yang dipakai dalam beban tahanan R dinyatakan sebagai
P=V I = I2 R = V2/R
Dengan V adalah tegangan beban dan I adalah arus beban Pada arus bolak balik, daya
yang dipakai pada beban pada saat tegangan beban v dan arus beban i dinyatakan sebagai p =
v i dengan v dan i adalah tegangan dan arus sebagai fungsi waktu yang memenuhi persamaan
sinusoida. Terdapat beberapa jenis Wattmeter yaitu analog dan digital.

2.2 Prinsip Kerja Wattmeter


Wattmeter bekerja berdasarkan prinsip kerja gaya Lorentz.gaya dimana gerak partikel
akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya lorentz pada
muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz
(F) akibat dari arus listrik,I dalam suatu medan magnet B.
Ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I).Jari telunjuk menunjukkanarahmedan magnet (B).
Jari tengah menunjukkan arah gaya Lorentz. Untuk muatan positif arah gerak searah dengan
arah arus, sedangkan untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.

Keterangan:
F = gaya Lorentz
I= arus
B = kuat medan magnet
DLE PERTEMUAN 7 #WATTMETER#TOI2021

2.3 Macam-macam Wattmeter


Macam wattmeter dibagi menjadi 2,yaitu: Analog dan digital. Wattmeter analog ada 2 tipe,
elektrodinamometer, induksi, dan thermocouple.
1. Wattmeter Analog
1.Wattmeter elektrodinamik/elektrodinamometer/Analog

Wattmeter elektrodinamik atau elektrodinamometer, instrumen ini cukup familiar


dalam desain dan konstruksi elektrodinamometer tipe ampermeter dan voltmeter analog.
Kedua koilnya dihubungkan dengan sirkuit yang berbeda dalam pengukuran power. Koil
yang tetap atau field coil dihubungkan secaraseri dengan rangkaian, koil bergerak
dihubungkan paralel dengan tegangan dan membawa arus yang proporsional dengan
tegangan. Sebuah tahanan non-induktif dihubungkan secara seri dengan koil bergerak supaya
dapat membatasi arus menuju nilai yang kecil. Karena koil bergerak membawa arus
proposional dengan tegangan maka disebut  pressure coil  atau voltage coil dari wattmeter
2.Wattmeter induksi
DLE PERTEMUAN 7 #WATTMETER#TOI2021

Perbedaan wattmeter induksi dengan wattmeter dinamometer/analog adalah


wattmeter induksi hanya dapat dipakai dengan suplai listrik bolak balik sedangkan
wattmeter  jenis dinamometer dapat dipakai baik dengan suplai listrik bolak balik atau searah.
Kelebihan dan keterbatasan wattmeter induksi yaitu wattmeter induks imempunyai
skala lebar, bebas pengaruh medan liar, serta mempunyai peredaman bagus. Selain itu, alat
ukur ini juga bebas dari error akibat frekuensi. Kelemahannya adalah timbulnya error yang
kadang-kadang serius yang diakibatkan oleh pengaruh suhu sebab suhu ini berpengaruh pada
tahanan lintasan arus eddy. Pengukuran daya arus searah dapat dilakukan dengan alat ukur
wattmeter. Didalam instrumen ini terdapat dua macam kumparan yaitu kumparan arus dan
kumparan tegangan. Kopel yang dikalikan oleh kedua macam kumparan tersebut berbanding
lurus dari hasil perkalian arus dan tegangan.

3. Wattmeter Thermocouple
Prinsip kerja wattmeter thermocouple bekerja berdasarkan pada adanya gaya listrik
termos. Thermocouple ini biasanya digunakan untuk mengukur daya yang kecil yaitu
frekuensi audio.
2. Wattmeter digital

Wattmeter elektronik digital modern/energy meter menghasilkan sampel tegangan dan


arus ribuan kali dalam sedetik. Nilai rata-rata tegangan instan yang dikalikan dengan arus
adalah true power (daya murni). Daya murni yang dibagi oleh volt-ampere (VA) nyata adalah
power factor. Rangkaian komputer menggunakan nilai sampel untuk menghitung tegangan
RMS, arus RMS, VA, power (watt), power factor, dan kilowatt-hours (kwh). Model yang
sederhana menampilkan informasi tersebut pada layar display LCD. Model yang lebih
DLE PERTEMUAN 7 #WATTMETER#TOI2021

canggih menyimpan informasi tersebut dalam beberapa waktu lamanya, serta dapat
mengirimkannya ke peralatan lapangan atau lokasi pusat.

2.4 Konstruksi Wattmeter Analog dan Digital sebagai berikut :

Keterangan gambar :
a)    Terminal tegangan 120 V
b)   Terminal tegangan 240 V
c)    Terminal  ±
d)    Terminal tegangan 60 V
e)    Terminal arus A
f)     Terminal hubungan seri atau paralel
g)    Skala pembacaan
h)    Cermin
i)     Jarum penunjuk
j)     Sekrup pengatur kedudukan jarum

Cara menggunakan wattmeter pertama-tama telitilah kedudukan jarum penunjuknya; jika


kedudukannya sudah tepat pada angka 0 berarti wattmeter sudah siap untuk digunakan.
Apabila kedudukan jarum penunjuk belum tepat pada angka 0, maka harus diatur dengan
memutar sekrup pengatur kedudukan jarum

 
DLE PERTEMUAN 7 #WATTMETER#TOI2021

Cara Menggunakan Wattmeter


Diagram hubungan wattmeter dapat diperlihatkan seperti pada gambar  di bawah.
Dari gambar  diagram hubungan wattmeter diatas terlihat bahwa terminal tegangan yaitu
terminal 240 V dan terminal ± dihubungkan secara paralel, sedangkan terminal arus A dan
terminal ± dihubungkan secara seri.  Gambar a terlihat bahwa terminal-terminal hubungan
disambung  antara terminal atas dan terminal bawah, ini disebut hubungan seri. Sedangkan
pada gambar  b terminal samping kanan disambung dengan terminal samping kiri, ini disebut
hubungan paralel.
Hasil pengukuran wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka penunjukkan jarum
penunjuk dengan faktor pengali sesuai dengan batas ukur dan jenis hubungannya seperti
terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Diagram Hubungan Wattmeter


MultIple
                            Volt
60 V 120 V 240 V
Ampere
Seri 0.5 A 0.25 o.5 1
Paralel 1A o.5 1 2
Tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Dalam hubungan seri, batas ukur arus listriknya 0.5 ampere, jika digunakan batas
ukur tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka hasil pengukuran dayanya
adalah angka penunjukkan jarum dikalikan dengan 0.25; 0.5; 1.
 Dalam hubungan paralel, batas ukur arus listriknya 1 ampere, jika digunakan batas
ukur tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka hasil pengukuran dayanya
adalah angka penunjukkan jarum dikalikan dengan  0.5; 1; 2.
 Dalam hubungan seri, batas ukur dayanya sebesar 120 X 1 (Watt) = 120 Watt.
 Dalam hubungan paralel, batas ukur dayanya sebesar 120 X 2 (Watt) = 240 Watt.

Sedangkan untuk Wattmeter digital,memiliki konstruksi sebagai berikut:


DLE PERTEMUAN 7 #WATTMETER#TOI2021

Cara Pemakaian Wattmeter Digital:


o   Masukan Kabel power sumber ( In Put ) pada terminal WATT & 10 A, sesuai petunjuk
pada Watt Meter digital yang bertuliskan “ POWER SOURCE “.
o   Masukan kabel beban ( Out Put ) pada Terminal COM & V, sesuai petunjuk pada Watt Meter
digital yang bertuliskan “ LOAD “.
o   Setelah kabel In Put ( Power Source ) & Out Put ( Load ) Terpasang, Hidupkan Watt Meter
digital dengan menggeser tombol pada posisi ON.
o   Tekan tombol pilihan Watt 1 ( 2000 W ) atau Watt 2 ( 6000 W – X10 W) tergantung dari
beban yang akan di ukur.
o   Apabila pada layar tidak tertulis nol maka perlu di setting Watt Zero Adjust agar tampilan 
pada layar bernilai nol.
o   Masukan kabel In Put ( Power Source ) pada Stop Kontak agar beban / load dapat bekerja.
o   Lihat hasil tampilan pada layar, apabila menggunakan batas ukur yang Watt 1 ( 2000 W )
maka tampilan pada layar merupakan hasil pengukuran daya pada beban / Load.
o   Apabila menggunakan batas ukur yang watt 2 ( 6000 W ), maka hasil pada layar di kalikan 10 
baru ketahuan hasilnya.
o   Apabila sudah selesai dalam pengukuran daya, matikan wattmeter Digital dengan menggeser
tombol pada posisi OFF.

Daya listrik dalam pengertiannya dapat dikelompokkan dalam dua kelompok sesuai


dengan catu tenaga listriknya, yaitu daya listrik DC dan daya listrik AC.
Pengukuran Daya Arus searah (DC)
Pengukuran daya arus searah dapat dilakukan dengan alat ukur Wattmeter.
Didalam instrument ini terdapat dua macam kumparan yaitu kumparan arus dan kumparan
DLE PERTEMUAN 7 #WATTMETER#TOI2021

tegangan. Kopel yang dikalikan oleh kedua macam kumparan Wattmeter 4 tersebut
berbanding lurus dari hasil perkalian arus dan tegangan.

Daya listrik DC dirumuskan sebagai :


Dimana:
P = daya (Watt)
V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)

Pengukuran Daya Arus Bolak-balik (AC)


Satu Phase
Dapat dibangun dengan komponen utama berupa elektrodinamometer yang
merupakan komponen utama dari wattmeter analog. Elektrodinamometer dipakai secara luas
dalam pengukuran daya, wattmeter tipe ini bidsa digunakan untuk mengukur daya arus DC
atau AC untuk setiap bentuk gelombang tegangan dan arus tidak terbatas pada gelombang
sinus saja.
Gambar Kontruksi Wattmeter Satu Phase
DLE PERTEMUAN 7 #WATTMETER#TOI2021

Dalam menghubungkan ke beban dan saluran supply daya listrik wattmeter untuk
pengukuran daya satu phase ada kesamaan dengan pengukuran daya DC, terminal input
output pada Wattmeter mempunyai kesamaan dengan saat mengukur daya DC. Pada sistem
satu phase dirumuskan sebagai berikut:
P = VI
P = V . I cos f

2.5 Metode Pengukuran Daya


Dalam pengukuran daya, ada 2 metode yaitu :pengukuran daya secara tidak langsung dan
langsung. Pengukuran daya secara tidak langsung. Ada dua jenis pengukuran daya
menggunakan metode pengukuran tak langsung, ditinjau dari letak kedua alat ukur, yaitu
ampermeter dan voltmeter :
1.Voltmeter dipasang sebelum ampermeter
2.Voltmeter dipasang setelah Ampermeter
Pengukuran daya listrik secara langsung adalah dengan menggunakan wattmeter.

Anda mungkin juga menyukai