Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

DISUSUN

Nama : M. Ahmilurrizqi D.

Nim : F1B118033

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2019
Pokok Pembahasan

4.3.4.4 Prinsip Kerja Wattmeter Elektrodinamometer

Wattmeter pada dasarnya merupakan penggabungan dari dua alat ukur yaitu Amperemeter dan
Voltmeter, untuk itu pada Wattmeter pasti terdiri dari kumparan arus (kumparan tetap) dan kumparan
tegangan (kumparan putar), sehingga pemasangannyapun juga sama yaitu kumparan arus dipasang seri
dengan beban dan kumparan tegangan dipasang parallel dengan sumber tegangan.

Apabila alat ukur Wattmeter dihubungkan dengan sumber (Gambar 4-10), arus yang melalui kumparan
tetapnya adalah i1, serta arus yang melalui kumparan putarnya adalah i2, dan dibuat supaya masing-
masing berbanding lurus dengan arus beban I dan tegangan beban v, maka momen yang menggerakkan
alat putar papada alat ukur ini adalah, i1.i2=Kvi untuk arus searah, dimana K adalah suatu konstanta,
dengan demikian besarnya momen berbanding lurus dengan daya pada beban VI.

Dan i2 adalah sefasa dengan V, maka penunjukan akan berbanding dengan VI cos f , yang sama dengan
daya yang dipakai oleh beban. Jadi dengan demikian untuk arus searah maupun untuk arus bolak-balik
dapat dikatakan bahwa penunjukan dari alat ukut Wattmeter tipe elektrodinamik akan berbanding lurus
dengan daya beban.
Gambar 4-11. menunjukkan beberapa variasi

penyambungan alat ukur wattmeter tergantung dengan sistem yang dipilih. Salah satu tipe wattmeter
elektrodinamometer adalah tipe Portable Single Phase wattmeter. Alat ukur ini dapat dirancang untuk
mengukur DC dan AC (25 ~ 1000 Hz) dengan akurasi tinggi.

Konstruksi wattmeter tipe Portable Single Phase ditunjukkan pada gambar 4-12. dan hubungan internal
dari alat ukur ditunjukan pada gambar 4-13.

Seperti ditunjukkan pada gambar 4-12, alat ukur wattmeter ini dikemas dalam kotak bakelite yang kuat.
Bagian-bagian external dari wattmeter dijelaskan sebagai berikut :

1. Jarum penunjuk

2. Kaca : difungsikan untuk mengeliminir kesalahan parallax dalam pembacaan.


3. Pengatur Nol (Zero) : digunakan untuk mengatur posisi nol dari penunjukan

4. Skala : terdiri dari 120 bagian (linear)

5. Terminal tegangan : digunakan untuk menyambungkan tegangan. Terminal common tegangan


diberi tanda (±), dan terminal tegangan yang lain mengindikasikan ukuran tegangan terukur.

6. Terminal arus : Salah satu terminal diberi tanda (±) untuk menunjukkan bahwa terminal ini
dihubungkan dengan terminal common tegangan, dan terminal arus yang lain mengindikasikan
ukuran arus terukur.

7. Tabel Perkalian : letak table perkalian di sisi samping alat ukur, tabel ini digunakan untuk
menentukan besarnya daya nyata dari nilai penunjukan.

• Spesifikasi teknik dan karakteristik alat ukur wattmeter :

• Tipe : 2041

• Akurasi : ± 0.5% dari nilai skala penuh

• Ukuran dimensi : 180 x 260 x 140 mm

• Berat : 2.8 Kg

• Panjang skala : 135 mm

• Skala : 120 bagian

• Frekuensi : DC, 25 – 1000 Hz

• Kapasitas Overload : Rangkaian tegangan ..... 50%

• Rangkaian arus ............ 100%


• Efek pemanasan diri : ± 0.15%

• Perbedaan Pengukuran antara DC dan AC : ± 0.1%

• Efek temperature eksternal : ± 0.2% /10° C

• Efek medan maghnit eksternal : ± 0.65% /400 A/m

• Respons Frekuensi : 45 – 65 Hz ....0.0%

• 50 – 1000 Hz ...0.1%

• Efek faktor daya : ± 0.1%

• Factor daya dari 1.0 sampai 0.5

Anda mungkin juga menyukai