Anda di halaman 1dari 47

KELOMPOK 10

Instrumen Elektronik, untuk Pengukuran Tegangan,


Arus, Tahanan, dan Parameter Rangkaian Lainnya

Start!
M
ANGGOTA KELOMPOK

a T

Nesya Alivia Nazwa


NIM: 1513622067 W

b
T
Zaky
NIM:1513622042

F
M
MATERI BAB 10

T
Voltmeter elektronika Voltmeter digital

Multimeter Elektronika Alat ukur Q (Q-Meter) W

Pertimbangan pemilihan Alat Ukur impedansi Vektor


Voltemeter
T
Voltmeter Selisih Voltmeter vektor

F
PENDAHULUAN 1

Voltmeter, ampermeter, dan ohmmeter


elektronik menggunakan penguat, penyearah, dan
rangkaian lain untuk membangkitkan arus yang 2
sebanding.

Instrumen-instrumen yang menggunakan alat


ukur untuk menunjukan besar kuantitas sebuah
skala disebut juga dengan instrumen-instrumen 3
analog.

Penunjuk digital dapat mengurangi kesalahan


manusia saat pembacaan angka. Instrumen digital
tersedia untuk mengukur tegangan, arus searah
4
(dc) dan bolak-balik, dan tahanan.
Voltmeter Elektronik
1. VOLTMETER ELEKTRONIK
Voltmeter arus searah (DC) dengan penguat tergandeng langsung

Voltmeter elektronik dc memeperlihatkan suatu pemakaian langsung dari elektronika terhadapat instrumen-
instrumen ukur. Penguat-penguat dc yang digunakan dalam voltemeter elektronik dapat digolong dalam dua
kelompok yaitu:
• Penguat dc tergandeng langsung (direct coupled amplifier);
• Penguat dc jenis pencincang (shopper type dc amplifire)
Voltmeter Elektronik
Voltmeter arus searah dengan penguat jenis pencincang (chopper type dc voltmeter)

Diagram balok Gambar 10-2 menggambarkan bekerjanya penguat jenis pencincang. Dioda-dioda cahaya
(photodiodes) digunakan sebagai pencincang yang bukan mekanis untuk memodulasi (pengubahan dari dc
ke ac) dan demodulasi (pengubahan kembali dari ac ke dc). Sebuah fotokonduktor, bila diterangi oleh
lampu neon atau lampu pijar mempunyai suatu tahanan yang rendah yakni dari beberapa ratus sampai
beberapa ribu ohm. Bala tidak diterangi, tahanan foto konduktor ini bertambah secara tajam, biasanya
sampai beberapa mega ohm.
Voltmeter Elektronik
Voltmeter ac dengan menggunakan penyearah

Voltmeter elektronik arus bolak-balik (ac) pada dasarnya identik dengan voltmeter arus searah (dc)
kecuali bahwa tegangan masukan harus disearahkan (diratakan) sebelum dimasukkan ke rangkaian alat
pencatat arus searah. Dalam beberapa hal penyearahan terjadi sebelum penguatan; dalam hal mana
sebuah rangkaian dioda sederhana mendahului penguat dan alat pencatat, seperti pada Gambar 10-3(a).
Idealnya pendekatan ini membutultkan suatu karakteristik pergeseran nol dan penguatan tegangan
sebesar satu, dan sebuah alat pencatat dc dengan sensitivitas yang sesuai.
Voltmeter Elektronik
Voltmeter Elektronik
Voltmeter Elektronik
Nilai rms dari sebuah gelombang tegangan yang mempunyai per-yirnpangan positif loii negatif yang sama
dikaitkan ke nilai rata-rata oleh faktor bentuk. Faktor bentuk, obagai perbandingan nilai rms terhadap nilai
rata-rata gelombang dapat dinyatakan sebagai

Jika bentuk gelombang adalah sinusoida, faktor bentuk sama dengan


Voltmeter Elektronik
Voltmeter Elektronik
Voltmeter Elektronik
Bentuk-bentuk gelombang yang kompleks paling tepat diukur dengan sebuah voltmeter yang memberi
tanggapan terhadap nilai rms. Instrumen ini menghasilkan penunjukkan alat pencatat melalui penginderaan
daya pemanasan (heating power) gelombang yang sebanding dengan kuadrat nilai rms dari tegangan. Daya
pemanasan ini dapat diukur dengan memasukkan suatu jenis bentuk gelombang yang diperkuat ke elemen
pemanas dari sebuah termokopel yang kemudian tegangan keluarannya sebanding dengan 2 satu
kesulitan dengan cara ini adalah bahwa sifat termokopel sering tidak linear. Dalam beberapa instrumen
kesulitan ini diatasi dengan menempatkan dua termokopel di dalam lingkungan termal yang sama, seperti
pada gambar 10-6.
Multimeter Elektronik
Rangkaian dasar

umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut :


1. Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat.
2. Pelemah masukan atau sakelar rangkuman (RANGE), guna membatasi besarnya tegangan masukan pada
nilai yang diinginkan.

3. Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukan ac ke nilai dc yang se-banding.


4. Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan pengukuran tahanan.
5. Sakelar fungsi (FUNCTION), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari instrumen tersebut.
Multimeter Elektronika
Multimeter Elektronika
Rangkuman tahanan

Bila sakelar fungsi dari multimeter ditempatkan pada posisi OHM, tahanan yang tidak diketahui terhubung
seri dengan sebuah batere internal, dan alat pencatat semata-mata mengukur penurunan tegangan pada
tahanan yang tidak diketahui tersebut. Sebuah rangkaian khas ditunjukkan pada Gambar 10-9, di mana
sebuah jaringan pemhagi tegangan terpisah, yang hanya digunakan untuk pengukuran tahanan,
menyediakan sejumlah rangkuman yang berlainan.
Multimeter Elektronika
Multimeter Komersial
Rangkaian pengukuran yang disederhanakan pada sebuah VOM semikonduktor komersil diberikan pada
Gambar 10-10. Tegangan ac yang diukur dimasukkan ke sebuah penyearah gelombang penuh (puncak ke
puncak) yang memuati sebuah kapasitor ke nilai puncak ke puncak dari sinyal ac, rangkaian ini juga dikenal
sebagai pendobel tegangan (voltage doubler) dan ditunjukkan pada gambar 10-11. selanjutnya tegangan
ac yang disearahkan diumpankan ke penguat melalu pembagi tegangan yang keluarannya diumpankan ke
penguat dan memberi penunjukkan pada alat pencatat dalam bentuk tahanan.
Pertimbangan dalam Pemilihan Avometer Analog

• Impedansi masukan
Impedansi masukan avometer adalah fungsi dari kapasitansi shunt yang pasti terjadi pada terminal-terminal
masukan. Efek pembedaan voltmeter termasuk kasusnya lebih nyata pada frekuensi-frekuensi yang lebih
tinggi apabila kapasitansi shunt masukan sangat mengurai impedansi masukan.
• Rangkuman tegangan
Rangkuman tegangan pada skala alat pencatat boleh jadi dalam urutan 1-3-10 dengan pemisalan sebessar
10dE, atau urutan 1,5-5-15 atau dalam skala yang terkalibrasi dalam desibel.
• Desibel
Pemakaian skala desibel bisa sangat efektif dalam pengukuran yang mencangkup rangkuman tengangan
yang lebar.
• Sensitivitas versus lebar bidang frekuensi
Derau (noise) adalah fungsi lebar bidang frekuensi.
• Operasi dengan batere
Pentingnya penggunaan batere internal dilapangan. Jika terjadi simpal hubungan ke tanah maka untuk
menghilangkan lintasan tanah tersebut, lebih diinginkan intrumen yang dijadikan oleh batere daripada
voltmeter.
• Pengukuran arus bolak balik
Pengukuran arus bolak balij dapat dilakuka dengan voltmeter ac yang sensitif bersama sebuah tahanan seri.
Voltmeter selisih
Pengukuran dasar tegangan selisih
Salah satu metode paling teliti untuk mengukur suatu tegangan yang tidak diketahui adalah teknik
voltmeter selisih (differential voltmeter), di mana voltmeter digunakan untuk menunjukkan selisih antara
tegangan yang tidak diketahui dan sebuah tegangan yang diketahui. Prinsip kerja voltmeter selisih mirip
dengan potensiometer, karena itu instrumen ini kadang-kadang disebut voltmeter potensiometrik.
Pengukuran klasik tegangan selisih ditunjukkan dalam bentuk dasar pada rangkaian Gambar 10-12.
Voltmeter selisih
Pengukuran Tegangan Selisih
Voltmeter selisih arus bolak-balik merupakan modifikasi dari instrumen arus searah dan bersii sebuah
rangkaian penyearah yang presisi. Tegangan ac yang tidak diketahui dimasukkan ke penyearah guna
pengubahan ke tegangan dc yang sama dengan nilai rata-rata ac. Kemudian dc yang dihasilkan
dimasukkan ke voltmeter potensiometrik dalam cara yang biasa. Diagram balok yang disederhanakan
bagi sebuah voltmeter selisih ditunjukkan pada Gambar 10-13.
Voltmeter selisih
Standar dc/voltmeter selisih
Voltmeter selish merupakan metode pengukuran tegangan yang paling teliti. Voltmeter selisih digunakan
untuk menunjukan selisih tegagan yang tidak diketahui dan tegangan yang diketahui.

Penguat dc terdiri dari beberapa tingkatan daam membentuk air terjun, memberikan penguatan lup
terbuka sebesar 10 atau lebih. Jariangan umpan balik memonitoring tegangan keluaran aktual dan
mengumpan kembali sebagai keluaran yang terkontrol ke masukan penguat. Dapat dinyatakan oleh
hubungan jika penguatan lup tertutup:
G =
+
Jika penguatan lup terbuka sangat tinggi, persamaannya:
=
Voltmeter selisih
Diagram balok Gambar 10-14 menggambarkan modus operandi standar, di mana instrumen
membangkitkan tegangan keluaran presisi dari 0 V sampai 1000 V sebagai referensi untuk berbagai pakaian
Laboratorium:
0-1 V dengan langkah 1μV (rangkuman I V)
0-10V dengan langkah 10 μV (rangkuman 10 V)
0-100V dengan langkah 100 μV (rangkuman 100 V)
0-1000 V dengan langkah I mV (rangkuman 1000 V)
Voltmeter Digital
Karakteristik umum
voltmeter digital (DVM) memperagakan pengukuran tegangan dc atau ac dalam bentuk angka diskrit

sebagai pengganti defleksi jarum penunjuk pada sebuah skala kontinu seperti dalam alat- alat analog.
Voltmeter digital
DVM tipe tanjak
Prinsip operasi DVM tipe tanjak (ramp type) didasarkan pada pengukuran waktu yang diperkirakan oleh

sebuah tegangan Lanjak linear agar naik dari level 0 V ke level tegangan masukan, atau agar berkurang dari

level tegangan masukan ke nol.


Voltmeter digital
VM tanjak tipe anak tangga ditunjukkan dalam diagram balok pada Gambar 10-18. Dia merupakan suatu
variasi dari DVM tipe tanjak tetapi sedikit lebih sederhana dalam rancangan keseluruhan, memperlihatkan
suatu instrumen pemakaian umuni dengan harga yang sedang yang dapat digunakan di laboratorium, pada
pangkalan uji produksi, bengkel perbaikan, dan pada stasiun-stasiun pemeriksaan.

Gambar 10-18 Diagram balok dari sebuah voltmeter digital


tanjak-anak tangga (staircase-ramp DVM)
Voltmeter Digital

Gambar 10-19 Diagram balok dari sebuah voltmeter digital


jenis integrasi
Voltmeter Digital
DVM tanjak tipe anak tangga (staircase-ramp DVM)
DVM ini melakukan pengukuran tegangan dengan membandingkan tegangan masukannya terhadap
sebuah tegangan tanjak anak tangga yang dibangkitkan secara internal. DVM tanjak tipe anak tangga
ditunjukkan dalam diagram balok pada Gambar 10-18. Dia merupakan suatu variasi dari DVM tipe tanjak
tetapi sedikit lebih sederhana dalam rancangan keseluruhan, memperlihatkan suatu instrumen pemakaian
umuni dengan harga yang sedang yang dapat digunakan di laboratorium, pada pangkalan uji produksi,
bengkel perbaikan, dan pada stasiun-stasiun pemeriksaan.

Multimeter digital tipe penggabungan (Integrating DVM)


Diagram balok yang disederhanakan untuk sebuah voltmeter digital jenis integral, diberikan pada Gambar
10-19. Tegangan dc yang diuji dimasukkan ke tingkatan masukan yang memisahkan rangkaian voltmeter
terhadap rangkaian uji dan menyediakan pelemahan masukan yang dibutuhkan. Sinyal masukan yang
diperlemah ini dihubungkan ke pengubah V/F. Rangkaian ini terdiri dari penguat integrasi, pendeteksi level
tegangan (rangkaian pembanding), dan generator pulsa. Penguat integrasi menghasilkan suatu tegangan
keluaran yang sebanding dengan tegangan masukan yang dikaitkan ke elemen masukan dan elemen umpan
balik oleh persamaan
Voltmeter Digital
DVM setimbang kontinu
Diagram balok dari sebuah DVM setimbang kontinu yang dikemudikan oleh servo ditunjukkan pada Gambar
10-20. Tegangan masukan dc dimasukkan ke sebuah pelemah masukan yang memberikan penyakelaran
rangkuman yang tepat. Pelemah masukan berupa alai kontrol pada panel depan yang juga menyebabkan
sebuah penunjuk titik decimal bergerak pada permukaan peraga sesuai dengan rangkuman masukan, yang
dipilih.
Voltmeter Digital
Voltmeter digital dengan pendekatan secara berturut-turut(successive approximation DVNI)
Sekarang ini voltmeter digital dengan kemampuan 1000 pembacaan setiap sekon alau lebih tersedia secara
komersial. Umumnya, instrumen ini menggunakan konvertor dari jenis pendekatan berturut-turut
guna melakukan digitasi (digitization, pengubahan analog menjadi digital). Diagram yang
disederhanakan untuk voltmeter ini ditunjukkan pada Gambar 10-21.
Voltmeter Digital
Gambar 10-22 Pendekatan berturut-turut
digunakan untuk melakukan pengubahan analog ke
digital. Tegangan-tegangan referensi konvertor
dipindahkan ke pembanding dalam urutan 8-4-2-1 dan
diapkir jika keluaran konvertor yang tertimbun melebihi
tegangan masukan

Gambar 10-23 Sebuah rangkaian SH


menyetop kenaikan tegangan masukan
selama digitasi, sehingga level tegangan
tidak berubah selama proses pendekatan
berturut-turut.
Alat ukur Q
Alat ukur Q adalah sebuah instrumen yang dirancang guna mengukur beberapa sifat listrik dari kumparan
dan kapasitor. Hubungan tegangan dan arus dari sebuah rangkaian resonansi seri ditunjukkan pada Gambar
10-24. Pada resonansi, persyaratan- persyaratan berikut adalah sah.

Ket: E = tegangan yang dimasukkan


I = arus rangkaian
Ec = tegangan pada kapasitor
Xc=reaktansi kapasitif
Xl=reaktansi induktif
R=tahanan kumparan

Menurut definisi, penguatan rangkaian adalah Q, di mana

Berarti jika E dipertahankan konstan dan levelnya diketahui,


sebuah voltmeter yang dihubungkan pada kapasitor dapat
dikalibrasi langsung dalam Q rangkaian.
Alat ukur Q
Metoda Pengukuran
Untuk menghubungkan komponen-komponen yang tidak diketahui ke terminal-terminal uji sebuah alat
ukur Q, terdapat tiga metoda yaitu :
• Hubungan langsung. Kebanyakan kumparan dapat dihubungkan langsung kc terminal uji, persis seperti yang
ditunjukkan dalam rangkaian dasar alat ukur Q pada Gambar 10-25. Rangkaian dibuat beresonansi dengan
mengatur salah satu frekuensi osilator atau kapasitor penggetar Q yang ditunjukkan, dibaca langsung pada alat
ukur "Q rangkaian", dimodifikasi dengan menyetel "Kalikan Q dengan" pada alat ukur. Bila terakhir alat ukur
disetel pada tanda kesatuan, alat ukur "Q rangkaian“ membaca langsung nilai Q yang tepat.

• Sambungan seri. Komponen-komponen impedansi rendah seperti tahanan bernilai rendah, kumparan kecil dan
kapasitor besar, diukur secara seri dengan rangkaian pengukuran. Gambar 10-26 menunjukkan sambungan
tersebut. Di sini, komponen yang akan diukur ditunjukkan oleh [Z], dihubungkan seri dengan sebuah kumparan
kerja yang stabil pada terminal uji (kumparan kerja biasanya disuplai bersama instrumen). Dua pengukuran
dilakukan : Dalam pengukuran pertama, yang tidak diketahui dihubungsingkatkan oleh sebuah sabuk hubung
singkat (shorting strap) kecil dan rangkaian dibuat resonansi guna menetapkan suatu kondisi referensi. Nilai
kapasitor penyetelan C1 dan Q yang ditunjukkan (Q1) dicatat. Dalam pengukuran kedua sabuk hubung singakt
dilepas dan rangkaian disetelakan kembali, memberikan suatu nilai baru lagi kapasitor penyetelan (C2) dan
perubahan nilai Q dari nilai Q1 menjadi Q2.
Alat ukur Q
Untuk kode referensi,

Gambar 10-26 Pengukuran sebuah komponen impedansi


rendah dalam hubungan seri dengan menggunakan alat ukur Q
Alat ukur Q
Untuk pengukuran kedua, reaktansi Yang tidak diketahui dapat dinyatakan dalam nilai baru kapasitor
penyetala (C2) dan dari induktor (L) Yang berada di dalam rangkaian. Ini memberikan

Xs adalah induktif jika C1 > C2 dan kapasitif jika C1 < C2. Komponen resistif dari impedansi yang tidak
diketahui dapat diperoleh dinyatakan dalam reaktansi Xs dan nilai Q yang ditunjukkan, karen
Alat ukur Q
Jika yang tidak diketahui adalah tahanan murni; penyetelan kapasitor penyetala seharusnya tidak akan
berubah dalam proses pengukuran, sehingga C1 = C2. Persamaan untuk tahanan berubah menjadi.

ika tidak diketahui adalah sebuah induktor kecil, nilai induktansi diperoleh dari persamaan (10-12) yang
besarnya sama dengan

Q kumparan diperoleh dari persamaan (10-12) da persamaan (10-13) karena menurut definisi ,
Alat ukur Q
Jika yang tidak diketahui adalah sebuah kapasitor besar, nilainya ditentukan dari persamaan (10-12)
yaitu :

(c) Sambungan paralel. Komponen-komponen berimpedansi tinggi seperti tahanan- tahanan bernilai tinggi,
induktor tertentu, dan kapasitor kecil, diukur dengan menghubungkan secara paralel terhadap rangkaian
pengukuran. Gambar 10-27 menunjukkan sambungan tersebut. Sebelum dihubungakan ke komponen yang
tidak diketahui rangkaian dibuat resonansi dengan menggunakan sebuah kumparan kerja yang sesuai, guna
menetapkan nilai-nilai referensi bagi Q dan C (Q1 dan C1).

Gambar 10-27 pengukuran komponen


berimpedansi tinggi dalam hubungan
paralel dengan mengunakan Q-meter
Alat ukur Q
Dalam sebuah rangkaian paralel, perhitungan impedansi yang besarnya tidak diketahui paling baik didekati
dinyatakan dalam komponen-komponen paralelnya Xp dan Rp seperti ditunjukkan pada Gambar 10-27.
Pada syarat awal resonansi bila yang tidak diketahui belum dihubungkan ke rangkaian, kumparan kerja (L)
disetalakan oleh kapasitor (C1). Dengan demikian,
Alat ukur Q
Alat ukur Q

Dengan mensubstitusikan persarnaan (10-19) ke dalam.bentuk yang terdahulu diperoleh


Alat ukur Q
Sumber-sumber kesalahan
Suatu cara sederhana guna mengetalmi kapasitansi terbagi (Cd) dari sebuah kumparan menyangkut
pembuatan dua pengukuran pada frekuensi yang berbeda. Kumparan yang akan diuji dihubungkan
langsung ke terminal uji dari alat ukur Q seperti ditunjukan pada rangkaian di Gambar 10-28. Kapasitor
penyetalaan di setel ke suatu nilai yang tinggi, lebih diinginkan ke posisi maksimalnya; dan rangkaian dibuat
resonansi melalui pengaluran frekuensi osilator. Resonansi ditunjukkan oleh defleksi maksimal pada alat
ukur ‖ Q rangkaian ‖. nilai dari kapasitor penyetalaan (C1) dan frekuensi osilator (f1) dicatat. Selanjutnya
frekuensi diperbesar menjadi dua kali nilai mula- mula (f2=2 f1) dan rangkaian disetalakan dengan
mengatur kapasitor penggetar (C2).

Gambar 10-28 penentuan kapasitansi


terbagi pada sebuah induktor
Alat ukur Q
Frekuensi resonan dari sebuah rangkaian LC diberikan oleh persamaan terkenal
Alat ukur Q

Q efektif sebuah kumparan dengan kapasitansi terbagi adalah lebih keciI dari Q sebenarnya dengan suatu
faktor yang bergantung pada nilai kapasitansi diri dari kapasitor penggetar. Dapat ditunjukkan bahwa
Alat ukur Q
Alat Ukur Impedansi Vektor
Pengukuran impedansi adalah mengenai besarnya (Z) dan sudut fasa (θ) sebuah komponen. Alat ukur
Impendansi Vektor (vector impedance meter) dikembangkan karena dapat melakukan pengukuran
impendansi dan sudut fasa pada saat yang bersamaan dan pada rangkuman frekuensi 5Hz-500 kHz
karena sebelum alat ini di kembangkan untuk mengukur frekuensi tinggi pengukuran menjadi agak rumit
dan menghabiskan banyak waktu dan mungkin diperlukan banyak tahapan guna mendapatkan informasi
yang diinginkan.
Alat Ukur Impedansi Vektor
Alat ukur impedansi vector melakukan dua pengukuran
1. Besarnya impedansi ditentukan dengan mengukur arus melalui komponen yang tidak diketahui bila
tegangan yang diketahui dihubungkan kepadanya; atau dengan mengukur tegangan komponen bila
arus yang diketahui dilewatkan melaluinya
2. Sudut fasa diperoleh dengan menentukan beda fasa antara tegangan komponen dan arus melalui
komponen tersebut
Voltmeter Vektor
Voltmeter vector mengukur amplitude sebuah sinyal pada dua titik di dalam sebuah rangkaian dan secara
Bersamaan mengukur beda fasa antara bentuk-bentuk gelombang tegangan pada kedua titik tersebut.
Voltmeter vector sangat bermanfaat dalam pemakaian VHF (Very High Frequency) dan dapat digunakan
secara sukses dalam pengukuran-pengukuran seperti :
a. Penguatan dan pergerakan fasa
b. Kerugian sisipan kompleks (Complex Insertion Loss)
c. Fungsi alih penapis (filter transfer function)
d. Parameter jaringan dua titik singgah (two port network)
Pada dasarnya voltmeter vector mengubah dua sinyal frekuensi radio dengan frekuensi dasar yang sama
menjadi dua sinyal IF dengan frekuensi dasar sebesar 20kHz.
Voltmeter Vektor
Sinyal IF memiliki amplitudo, bentuk gelombang dan hubungan fasa yang sama seperti sinyal RF yang asli
yang mengakibatkan komponen dasar dari sinyal IF mempunyai hubungan amplitudo dan fasa yang sama
seperti komponen dasar sinyal RF.
IF dan RF memiliki kovertor yang masing-masing terdiri dari sebuah pencuplik (sampler) dan penguat yang di
setelakan (tuned amplifier)

Anda mungkin juga menyukai