Anda di halaman 1dari 9

ELEKTRONIKA ANALOG

PRAKTIKUM 1 PENDAHULUAN

OLEH:
Lucia Putri Amelia
4123600005

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MEKATRONIKA


DEPARTEMEN TEKNIK MEKANIKA DAN ENERGI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2024
PRAKTIKUM 1 PENDAHULUAN

Tujuan Praktik :
- Pendahuluan elektronika analog
- Mengetahui dan memahami basic power supply, basic function generator, serta oscilloscope
- Mengetahui komponen-komponen elektronika analog
- Rangkaian seri paralel
- Rangkaian pembagi tegangan
- Forward dan reverse bias dioda

1. Pendahuluan Elektronika Analog


Elektronika analog adalah bidang elektronika yang sinyal listriknya bersifat kontinyu.
Fungsi dari sinyal analog adalah membawa informasi dengan merubah karakteristik
gelombang.

2. Basic Power Supply, Basic Function Generator dan Oscilloscope


a) Power Supply
Power supply adalah alat yang digunakan untuk menyuplai daya pada komponen
komputer maupun alat elektronika. Power supply menerima daya dari stop kontak listrik dan
meng-konversi arus dari AC atau arus bolak-balik (alternating current) menjadi DC atau arus
langsung (direct current).

Cara kerja power supply:


- Hubungkan catu daya dengan sumber listrik
- Tekan tombol power untuk menghidupkan catu daya
- Hubungkan probe merah pada channel merah dan probe hitam pada channel hitam
- Atur tegangan sesuai yang diinginkan
- Kemudian sambungkan probe dengan rangkaian yang ingin diailiri tegangan

b) Basic Function Generator


Function generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan gelombang. Istilah
istilah berikut sering digunakan untuk menjelaskan gelombang:
1. Perioda (T) : Waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus pengulangan secara lengkap. Perioda
dapat diukur dengan cara mengukur waktu interval antara dua puncak gelombang yang
berdekatan.
2. Frekuensi (f) : Jumlah siklus (gelombang) dalam satu detik, satuannya dinyatakan dalam hertz,
Hz. 1 Hz = 1 siklus per detik
3. Amplitudo : Amplitudo adalah tingginya puncak gelombang sinus.

Berikut ini bagian-bagian generator function:

1. Power switch digunakan untuk menyalakan generator sinyal, generator sinyal disambungkan
ke tegangan jala-jala, lalu tekan saklar daya.
2. Tombol frekuensi digunakan untuk mengatur besar frekuensinya.
3. Layar display digunakan untuk menghasilkan gambar gelombang.
4. Terminal output TTL/CMOS adalah terminal yang menghasilkan keluaran yang kompatibel
dengan TTL/CMOS.
5. Duty function digunakan untuk mengatur duty cycle gelombang.
6. Selektor TTL/CMOS: Ketika tombol ini ditekan, terminal output TTL/CMOS akan
mengeluarkan gelombang yang kompatibel dengan TTL. Sedangkan jika tombol ini ditarik,
maka besarnya tegangan kompatibel output (yang akan keluar dari terminal output
TTL/CMOS) dapat diatur antara 5-15Vpp, sesuai besarnya tegangan yang kompatibel dengan
CMOS.
7. DC offset untuk memberikan offset (tegangan DC) pada sinyal +/- 10V.
8. Amplitude output untuk mendapatkan tegangan output yang maksimal dengan cara memutar
searah jarum jam.
9. Selektor berfungsi untuk memilih bentuk gelombang output yang diinginkan.
10. Terminal output utama terminal yang mengelurakan sinyal output utama.
11. Tampilan pencacah (counter display) adalah tampilan nilai frekuensi dalam format 6×0,3″.
12. Selektor range frekuensi untuk memilih range frekuensi yang dibutuhkan.
13. Pelemahan 20dB untuk mendapat output tegangan yang diperlemah sebesar 20dB.

c) Oscilloscope
Oscilloscope adalah alat ukur elektronik yang digunakan untuk memproyeksikan
frekuensi dan sinyal listrik. Proyeksi frekuensi dan sinyal listrik tersebut dinyatakan dalam
bentuk grafik. Terdapat dua sumbu dalam grafik tersebut yaitu sumbu X dan sumbu Y. Sumbu
X menyatakan satuan waktu, sedangkan sumbu Y menyatakan nilai tegangan.
Fungsi utama osiloskop adalah mengukur besarnya sinyal dan frekuensi suatu
perangkat elektronik. Beberapa fungsi lain dari osiloskop, yaitu alat ukur sinyal yang terisolasi,
alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik dan realisasinya terhadap waktu, untuk
membantu membedakan arus listrik AC dan arus listrik DC, untuk mengecek sinyal dalam
suatu rangkaian elektronik.

Cara menggunakan function generator dan oscilloscope


Function generator dan oscilloscope digunakan secara bersamaan dengan menyambungkan
keduanya menggunakan kabel penghubung. Kabel penghubung bisa dilihat pada gambar
berikut:
3. Mengetahui Komponen-Komponen Elektronika Analog
a. Transistor
Transistor merupakan sebuah komponen yang dapat dijadikan sebagai penguat,
pemutus, dan penyambung arus (switching). Transistor umumnya memiliki tiga kaki atau
terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor dengan terdapat perbedaan warna atau ciri.

b. Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang mempunyai sifat dapat
menghambat arus listrik (resistance). Secara garis besar sebuah resistor berfungsi untuk
menghambat aliran arus yang masuk melalui rangkaian. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan agar tegangan yang ada tepat besarannya. Sehingga fungsi dari sebuah
resistor yang dipasang pada perangkat elektronika, adalah sebagai berikut:
1. Berguna untuk membagi tegangan yang masuk pada perangkat.
2. Membagi besaran arus yang masuk.
3. Sebagai pengaman arus sehingga tidak terjadi lonjakan secara mendadak.
Berikut ini gambar resistor beserta pengukurannya:
c. Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi
menyearahkan arus. Struktur utama dioda adalah dua buah kutub elektroda berbahan konduktor
yang masing-masing terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis n.
Anoda adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis p dimana elektron yang
terkandung lebih sedikit, dan katoda adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis n
dimana elektron yang terkandung lebih banyak. Cara kerja dioda yaitu jika bagian anoda
disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan
terminal negatif.

d. Potensio
Potensiometer sebagai resistor variabel 3 terminal, yang resistansi divariasikan secara
manual, untuk mengontrol aliran arus listrik. Struktur potensiometer terdiri dari komponen
penyapu (wiper), elemen resistif, dan terminal.
4. Rangkaian Seri Paralel
Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah jenis rangkaian pada elektronika yang menghubungkan kutub
dua komponen atau lebih secara berlawanan (kutub positif ketemu negative atau kutub anoda
ketemu kutub. Fungsi rangkaian seri diantaranya untuk menambah besar tegangan pada baterai,
menambah besar resistansi pada resistor dan mengurangi nilai farad pada kapasitor.

Rangkaian paralel
Rangkaian Paralel adalah suatu rangkaian pada elektronika yang menghubungkan dua
komponen atau lebih dengan kutub yang sesuai (kutub positif terhubung dengan kutub positif
begitupun sebaliknya dan kutub anoda bertemu dengan kutub anoda begitupun sebaliknya).

Untuk mengukur arus maka rangkaian disusun secara seri, sedangkan untuk mengukur
tegangan maka rangkaian disusun secara paralel. Pengukuran rangkaian listrik menggunakan
hukum Ohm, bunyi hukum Ohm adalah “Besarnya arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah
penghantar atau konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial/tegangan (V) yang
diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”. Dari bunyi tersebut,
secara matematis dapat dirumuskan menjadi persamaan berikut ini:

V=IxR I = V/R R = V/I

V = Voltage atau beda potensial atau tegangan, satuan volt (V)


I = Current (arus listrik), satuan unitnya yaitu ampere (A)
R = Resistance (hambatan atau resistensi), satuan unitnya adalah ohm (W)
Berikut ini gambar digital multimeter yang merupakan alat untuk mengukur tegangan, arus,
ataupun hambatan
5. Rangkaian Pembagi Tegangan
Rangkaian pembagi tegangan adalah rangkaian elektronika sederhana yang berfungsi
untuk menurunkan besar tegangan, contoh sederhana adalah merangkai dua buah resistor
secara seri seperti gambar

Untuk menentukan berapa nilai Vout nya dibutuhkan perhitungan sederhana yaitu R2 dibagi
dengan Rtotal kemudian dikali dengan Vin.

6. Forward Bias dan Reverse Bias


Ketika dioda disambungkan sebagaimana pada Gambar A diatas, dimana kaki anodanya
disambungkan ke kutub positif dan katodanya disambungkan ke kutub negatif baterai, dapat
dikatakan bahwa dioda diberikan bias maju atau forward biased. Sebuah dioda hanya akan
menghantarkan arus listrik (menyalakan lampu) apabila diberi bias maju.
Ketika sebuah dioda disambungkan dengan polaritas yang terbalik seperti pada Gambar
B, dimana kaki katodanya disambungkan ke kutub positif dan kaki anodanya disambungkan
ke kutub negatif, dapat dikatakan bahwa dioda diberikan bias mundur atau reverse biased.
Sebuah dioda tidak akan menghantarkan arus listrik (tidak menyalakan lampu) apabila diberi
bias mundur.

Anda mungkin juga menyukai