Anda di halaman 1dari 16

Nama Mahasiswa : Lucia Putri Amelia

NIM/NRP : 4123600005
Kelas/Ruang : 1 D4 Teknik Mekatronika A / JJ-210
Tanggal praktikum : Senin, 18 Maret 2024
Tanggal pengumpulan laporan : Senin, 25 Maret 2024
Asisten praktikum : Dosen : Pak Adytia Darmawan S.ST., M.T
Aslab : Pak Muhammad Nugraha Akbar S.Tr.T

Abstrak
Pada mata kuliah Praktikum Elektronika Analog yang diampu oleh Pak Adytia Darmawan
S.ST., M.T, mahasiswa diminta untuk melakukan praktikum yaitu merangkai sebuah rangkaian
analog menggunakan komponen diode zener. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu
memahami karakteristik, prinsip kerja serta bagaimana cara pengaplikasian dari diode zener. Metode
yang digunakan dalam praktikum ini ada 2 diantaranya dengan melakukan pengukuran tegangan dan
arus pada diode zener dengan tegangan input yang bervariasi dan melakukan pengukuran pada
tegangan output dengan resistor yang bervariasi. Hasil yang diperoleh dari praktikum ini
menunjukkan bahwa adanya hubungan antara tegangan dan arus pada diode zener. Komponen ini
dapat beroperasi pada mode reverse breakdown untuk menghasilkan serta mempertahankan
tegangan dari diode zener agar tetap stabil dimana ia tidak terpengaruh oleh perubahan arus maupun
tegangan input. Hal ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik tegangan yang dihasilkan oleh
diode zener. Dari praktikum ini pula, dapat saya simpulkan bahwa komponen diode zener dapat
digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pembangkit tegangan referensi dan perlindungan sirkuit
terhadap lonjakan tegangan. Pemahaman yang baik mengenai karakteristik serta penggunaan
komponen ini sangat penting untuk perancangan sirkuit analog yang membutuhkan tegangan
referensi yang stabil.

Kata kunci : diode zener, mode reverse breakdown, sirkuit analog, elektronika analog, karakteristik
diode zener, tegangan referensi, komponen elektronika analog

1
DAFTAR ISI
Bab 1 Pendahuluan ...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................3
1.2 Tujuan Praktikum....................................................................................................................3
Bab 2 Tinjauan Pustaka ...................................................................................................................4
Bab 3 Metodologi ..............................................................................................................................7
3.1 Alat dan Bahan ........................................................................................................................7
3.2 Langkah Kerja .........................................................................................................................7
Bab 4 Hasil dan Pembahasan.........................................................................................................10
4.1 Data Pengukuran ..................................................................................................................10
4.2 Analisis Data ........................................................................................................................10
4.3 Pembahasan..........................................................................................................................11
Bab 5 Kesimpulan ...........................................................................................................................12
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................12
Daftar Pustaka ................................................................................................................................13
Lampiran .........................................................................................................................................14

2
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Praktikum ini memiliki peran penting dalam dunia teknologi elektronika analog karena
memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang komponen penting dan sering digunakan dalam
sirkuit analog yaitu diode dan salah satu jenisnya, yaitu diode zener. Dalam dunia teknologi
elektronika, dioda Zener digunakan dalam berbagai aplikasi yang memerlukan tegangan referensi
yang stabil, seperti regulator tegangan, pembangkit tegangan referensi, dan perlindungan sirkuit
terhadap lonjakan tegangan yang tidak diinginkan (Cahyono, 2022). Pemahaman yang kuat dan
benar mengenai karakteristik serta penggunaan diode zener sangat penting dalam mengembangkan
keterampilan merancang dan menganalisis sirkuit elektronika analog.
Dengan dilakukannya praktikum ini, mahasiswa berkesempatan untuk belajar secara langsung
tentang prinsip kerja serta pengaplikasian diode zener dengan cara melakukan pengukuran tegangan
dan arus pada diode tersebut, serta menginterpretasikan hasil pengukuran untuk keperluan desain
dan analisis sirkuit. Dengan demikian, praktikum ini membekali mahasiswa dengan dasar
pemahaman merancang sirkuit elektronika analog yang efektif dan efisien, serta langkah awal
mempersiapkan mahasiswa untuk berkontribusi dalam pengembangan teknologi elektronika yang
inovatif di masa depan.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik, fungsi, prinsip kerja serta pengaplikasian diode
zener dalam sirkuit elektronika analog.
2. Mahasiswa dapat merakit atau membaca rangkaian komponen diode zener yang telah
diberikan.
3. Mahasiswa dapat mengukur dan menganalisis tegangan diode zener yang dihasilkan pada
berbagai kondisi operasi.
4. Mahasiswa dapat memahami serta mengembangkan keterampilan dalam menggunakan alat
pengukuran serta peralatan laboratorium yang mendukung kegiatan praktikum.
5. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami masalah yang mungkin timbul pada saat
perakitan atau dalam penggunaan dioda Zener dan bagaimana cara mengatasinya.

3
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Diode zener adalah perangkat semikonduktor berbahan dasar silikon yang memungkinkan
arus mengalir balik dalam arah maju maupun mundur. Diode zener dirancang untuk menghantarkan
arus ke arah sebaliknya ketika tegangan mencapai titik tertentu. Diode zener termasuk dalam
komponen elektronika yang sengaja dirancang agar dapat dioperasikan pada pemasangan reverse
bias, sedangkan pada forward bias diode zener akan bekerja seperti diode pada umumnya yaitu
mengubah arus AC menjadi arus DC. Diode zener memiliki tegangan tembus yang lebih sedikit dari
diode lainnya, tegangan tembus tersebut dapat dikendalikan dan dibatasi dengan tepat melalui
prosesi doping. Batas toleransi nya mulai dari 5% hingga 10% (Cahyono, 2022). Diode zener sangat
cocok digunakan dalam pengatur tegangan karena diode zener memiliki tegangan reverse
breakdown yang terdefinisi dengan baik, dimana ia dapat beroperasi secara kontinu dalam reverse
bias tanpa mengalami kerusakan. Selain itu, penurunan tegangan pada diode tetap konstan pada
rentang tegangan yang lebar.

Simbol diode zener :

Gambar 1.1 Simbol Diode Zener

Ukuran diode zener terbilang lebih kecil. Namun meskipun begitu, komponen di dalamnya mampu
berperan aktif untuk menjaga kestabilan tegangan listrik.

4
Fungsi Diode Zener
• Menyalurkan arus :
• Diode zener menyalurkan arus listrik pada arah yang berlawanan apabila tegangan yang
diberikan melebihi kapasitas (overload).
• Menstabilkan tegangan :
• Diode zener sebagai rangkaian penstabil tegangan membuat rus dan tegangan dibatasi sesuai
dengan yang telah ditetapkan lewat voltase yang terdapat pada diode zener.
• Memberikan tegangan tetap :
• Diode zener dapat berfungsi sebagai stunt regulator atau sambungan parallel empat diode
yang dipasang secara berpasangan. Setiap bagian diode yang dipasang, saling terhubung dan
sumber menghasilkan tegangan yang tetap.
• Membangkitkan tegangan referensi :
• Tegangan diode zener yang dibatasi membuatnya menunjukkan tegangan tembus yang
melampaui batas atau yang tidak dapat dikendalikan. Agar tegangan tetap maka tegangan
tembus dikurangi sehingga kondisi inilah yang dapat membangkitkan tegangan referensi,
menstabilkan tegangan arus kecil, dan lain sebagainya.

Kode Diode Zener

Gambar 1.2 Daftar Kode Diode Zener

5
Cara membaca kode diode zener :
• Kode 5.1 artinya tegangan = 5,1V
• Kode 5V1 artinya tegangan = 5,1V
• Kode 12 artinya tegangan = 12V

Prinsip Kerja Diode Zener

Gambar 1.3 Grafik Cara Kerja Diode Zener

Dioda Zener beroperasi seperti dioda normal saat berada dalam mode bias maju, dan
memiliki voltase turn-on antara 0,3 dan 0,7 V. Namun, bila terhubung dalam mode terbalik, yang
biasa dilakukan pada sebagian besar aplikasinya, sebuah Arus kebocoran kecil bisa mengalir. Seiring
meningkatnya tegangan balik ke tegangan pemecah yang telah ditentukan sebelumnya (Vz), arus
mulai mengalir melalui dioda. Arus meningkat sampai maksimum, yang ditentukan oleh resistor
seri, setelah itu stabil dan tetap konstan pada rentang tegangan terapan yang luas.
Dioda Zener digunakan dalam mode “reverse bias” atau reverse breakdown, yaitu anoda
dioda terhubung ke suplai negatif (Budiman et al., 2021). Dari kurva karakteristik I-V di atas, kita
dapat melihat bahwa dioda zener memiliki suatu daerah dalam karakteristik bias terbaliknya hampir
dengan tegangan negatif konstan, terlepas dari nilai arus yang mengalir melalui dioda dan tetap
hampir konstan meski dengan perubahan besar pada arus yang melewati. Selama arus dioda zener
tetap berada di antara arus pemecah IZ (min) dan nilai arus maksimum IZ (maks).

6
Rumus Diode Zener
Keterangan :
Is : Besar arus yang mengalir (A)
Vs : Tegangan sumber (V)
Vz : Tegangan Dioda Zener (V)
Rs : Tegangan Resistor (V)

Bab 3 Metodologi
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
• Power Supply (1 buah)
• Project board / breadboard (1 buah)
• Kabel connector positif dan negatif (secukupnya)
• Kabel power (1 buah)
• Kabel jumper (secukupnya)
• AVO meter (1 buah)
Bahan :
• Diode zener 5,1V (1 buah)
• Resistor 1k Ω (2 buah)
• Resistor 10k Ω (1 buah)
• Resistor 5,1k Ω (1 buah)
• Resistor 470 Ω (1 buah)
• Resistor 330 Ω (1 buah)
3.2 Langkah Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
praktikum di atas meja kerja serta memastikan alat yang akan digunakan dapat berfungsi
dengan baik.
2. Mendata atau mencatat serial number dari alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum,
supaya apabila terjadi kerusakan pada alat tersebut maka bisa diminta pertanggung
jawabannya.

7
3. Terdapat 2 rangkaian yang diberikan oleh Pak Adyt. Kelompok kami merakit rangkaian
pertama terlebih dahulu.

Komponen dan alat yang dibutuhkan adalah power supply, resistor 1k Ω, diode zener 5,1V,
AVO meter dan projectboard.
4. Merakit terlebih dahulu resistor dan diode zener secara seri di project board dengan bagian
katode zener terhubung ke resistor dan bagian anoda zener terhubung ke ground. Dalam hal
ini bisa menggunakan bantuan kabel jumper atau bisa langsung menghubungkan kabel
outputan ke komponen. Pada rangkaian 1, mahasiswa diminta untuk mengukur Vout dan
arus diode zener (Iz) dengan tegangan input (Vs) yang bervariasi.
5. Mengatur tegangan keluaran dari power supply sesuai dengan yang kita inginkan.
6. Untuk mengukur Vout, menggunakan AVO meter dengan memutar knop pada AVO meter
ke arah volt untuk mengukur tegangan, lalu memilih kisaran maksimal yang diinginkan.
Untuk kabel merah (positif) AVO, diletakkan di bagian katoda dari dioda zener. Sedangkan
untuk kabel hitam (negatif) AVO, diletakkan di bagian anodanya.
7. Untuk mengukur arus, menggunakan AVO meter dengan dengan memutar knop pada AVO
meter ke arah ampere untuk mengukur arus, lalu memilih kisaran maksimal yang diinginkan.
Untuk kabel merah (positif) AVO, diletakkan di bagian anoda dari dioda zener. Sedangkan
untuk kabel hitam (negatif) AVO, diletakkan di bagian ground atau negatif power supply.
8. Mencatat nilai Vout dan Iz yang muncul pada layar AVO meter.
9. Kegiatan 4-7 dilakukan secara berulang, dengan tegangan input(Vs) yang bervariasi.
10. Untuk rangkaian kedua,

8
Komponen dan alat yang dibutuhkan adalah power supply, resistor 1k Ω, resistor RL (10k
Ω, 5,1k Ω, 1k Ω, 470 Ω, 330 Ω) diode zener 5,1V, AVO meter dan projectboard.
11. Merakit terlebih dahulu resistor 1k Ω, dan diode zener secara seri di project board dengan
bagian katode zener terhubung ke resistor dan bagian anoda zener terhubung ke ground, lalu
untuk resistor RL dirangkai secara paralel. Dalam hal ini, bisa menggunakan bantuan kabel
jumper atau bisa langsung menghubungkan kabel outputan ke komponen. Pada rangkaian 2,
mahasiswa diminta untuk mengukur Vout dengan besaran resistor RL yang bervariasi.
12. Mengatur tegangan keluaran dari power supply sesuai dengan rangkaian yaitu 15V.
13. Untuk mengukur Vout, menggunakan AVO meter dengan memutar knop pada AVO meter
ke arah volt untuk mengukur tegangan, lalu memilih kisaran maksimal yang diinginkan.
Untuk kabel merah (positif) AVO, diletakkan di bagian positif resistor RL. Sedangkan untuk
kabel hitam (negatif) AVO, diletakkan di bagian ground.
14. Mencatat nilai Vout yang muncul pada layar AVO meter.
15. Untuk mengubah besaran hambatan dari resistor RL, hanya perlu mengganti resistor RL nya
saja dengan hambatan yang diinginkan.
16. Kegiatan 12-15 dilakukan secara berulang, dengan besaran resistor RL yang bervariasi.

9
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
4.1 Data Pengukuran
Rangkaian 1 :

Vs (V) Vout (V) Iz (A)

1,5 1,5 0,00

3,7 3,7 0,032

9 5,06 3,4

12 5,1 6,3

Rangkaian 2 :

RL (Ω) Vout (V)

10k 5,18

5,1k 5,18

1k 5,13

470 4.63

330 3,77

4.2 Analisis Data


Dari data hasil pengukuran rangkaian 1 diatas maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar
tegangan yang masuk (Vs ) maka semakin besar pula tegangan yang keluar (Vout). Tegangan yang
masuk juga akan memengaruhi arus pada rangkaian. Jika tegangan yang diberikan semakin besar,
maka arus juga akan semakin besar.

10
Selain itu, dari data hasil pengukuran rangkaian ke 2 dapat disimpulkan jika tegangan masuk
(Vs ) melebihi tegangan dioda zener maka tegangan dapat melewati barrier sehingga tegangan keluar
(Vout) akan terhitung. Selain itu, pada rangkaian ke 2 diberikan resistansi yang berbeda-beda dimana
semakin besar resistansi maka semakin besar pula tegangan keluarnya (Vout).
4.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan ”Dioda Zener”. Dimana seperti yang
telah kita ketahui dioda zener adalah dioda yang berbeda dari dioda biasanya, yang mana dioda biasa
hanya bisa mengalirkan arus satu arah saja sedangkan dioda zener selain mengalirkan arus satu arah
juga bisa mengalirkan arus pada arah sebaliknya. Hal ini disebabkan karena dioda zener memiliki
Voltase Break Through atau disebut sebagai voltase zener. Dioda zener biasa dipakai pada arah balik
sehingga voltase diodanya konstan sebesar voltase zener. Dioda zener berfungsi sebagai penstabil
tegangan (regulator). Pada percobaan kali ini, kami melakukan dua macam percobaan yaitu yang
pertama menentukan karakteristik dioda zener dan yang kedua menentukan karakteristik dioda zener
jika diberikan resistansi.
Pada percobaan pertama yaitu menentukan karakteristik dioda zener, dimana kami
menggunakan tegangan (VS) 1,5 ; 3,7 ; 9 ; dan 12 volt, percobaan dilakukan sekali pada masing-
masing tegangan yang berbeda. Sesuai dengan tabel data pengukuran dan analisis data yaitu
”Semakin besar tegangan yang masuk (Vs ) maka semakin besar pula tegangan yang keluar (Vout).
Tegangan yang masuk juga akan memengaruhi arus pada rangkaian. Jika tegangan yang diberikan
semakin besar, maka arus juga akan semakin besar.” Maka percobaan ini sesuai dengan literatur
tentang karakteristik dioda zener.
Setelah melakukan percobaan karakteristik dioda zener, selanjutnya kami melakukan
percobaan karakteristik dioda zener jika diberikan resistansi sebesar (Ω hingga kΩ). Tegangan yang
kami gunakan pada percobaan kali ini yaitu sebesar 15 volt tanpa dilakukan penurunan ataupun
kenaikan. Resistansi yang digunakan bermacam-macam dimulai dari 330Ω ; 470Ω ; 1kΩ ; 5,1kΩ
hingga 10kΩ. Sesuai dengan tabel data pengukuran dan analisis data yaitu ”Tegangan masuk (Vs )
melebihi tegangan dioda zener maka tegangan dapat melewati barrier sehingga tegangan keluar
(Vout) akan terhitung. Selain itu, nilai resistansi yang semakin besar akan menyebabkan semakin
besar pula tegangan keluar (Vout).”

11
Bab 5 Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Dioda semikonduktor merupakan dioda yang bekerja pada daerah break down.
• Dioda zener dapat digunakan untuk menghasilkan kestabilan tegangan dari suatu sumber
yang tidak stabil.
• Dioda zener akan berada pada posisi breakdown ketika terdapat tegangan yang melebihi
tegangan dioda zener.
• Dioda zener yang diberikan forward bias tetap dapat mengalirkan arus jika diberikan
tegangan yang lebih besar dari suatu nilai tertentu yang disebut dengan tegangan zener.
• Dioda zener memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir kearah yang
berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas (tegangan zener) atau disebut juga
dengan break down voltage.

12
Daftar Pustaka
Budiman, A., Sunariyo, S., & Jupriyadi, J. (2021). Sistem Informasi Monitoring dan Pemeliharaan

Penggunaan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). Jurnal Tekno Kompak,

15(2), 168. https://doi.org/10.33365/jtk.v15i2.1159

Cahyono, Y. A. (2022). KOMPONEN ELEKTRONIKA DAN CARA KERJANYA. 2.

https://www.belajaronline.net/2020/09/karakteristik-dioda-zener-dan-cara-mengukurnya.html
https://wikielektronika.com/dioda/zener/
https://byjus.com/physics/zener-diode/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/dioda-zener-pengertian-karakteristik-dan-fungsinya-
1v6qBQPz95h/3

13
Lampiran

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai