Anda di halaman 1dari 27

Dasar

Elektronika
(Semester 1)
P E R S I A PA N UA S

K A R I M A T U N N I S A’ , S . T. , M . T.
Komponen
Elektronika
Definisi
∙ Komponen elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian elektronika.
∙ Berdasarkan karakteristiknya, Komponen Elektronika dapat diklasifikasikan menjadi
dua kelompok utama, yaitu komponen elektronika aktif dan komponen elektronika
pasif.
Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak
membutuhkan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri.

Komponen pasif pada umumnya digunakan sebagai pembatas arus, pembagi tegangan,
tank circuit dan filter pasif.

Berikut adalah definisi dan fungsi secara umum dari komponen pasif tersebut :
1. Resistor 2. Kapasitor 3. Induktor 4. Trafo
Komponen Aktif

Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya


membutuhkan sumber tegangan atau sumber arus dari luar.

Secara umum komponen aktif dibangun mengunakan bahan semikonduktor yang


didesain sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi, nilai dan kapasitas sesuai kebutuhan
yang diinginkan.

Beberapa contoh komponen aktif adalah :


1. Dioda 2. Transistor 3. IC
Cara Mengukur Resistor

Membaca Kode Warna


Cara Resistor

Mengukur Membaca Resistor SMD


resistor ada
tiga yaitu Menggunakan Multimeter
Analog/Digital
Membaca Kode
Warna Resistor
∙ Dua pita pertama menentukan nilai
dari resistansi.
∙ Pita ketiga menentukan faktor
pengali, yang akan memberikan
nilai resistansi.
∙ Dan terakhir, pita keempat
menentukan nilai toleransi.
∙ 68000 ohm toleransi 10%
∙ 68000 ohm ± 10%
∙ 68000 * 10/100 = 6800 ohm
∙ Nilai resistansinya adalah 61200 ohm sampai 74800 ohm
∙ Nilai resistansinya adalah 61,2 kilo ohm sampai 74,8 kilo ohm
Membaca Kode Resistor SMD
Pastikan posisi membaca alat ukurnya

Pastikan membaca dari kanan ke kiri

Tentukan sistem perkalian yang digunakan

Hubungan kedua ujung probe

Kalibrasi terlebih dahulu untuk mengatur angka “0”


dengan cara memutar tombol kalibrator ke kanan
atau ke kiri
Cara Menggunakan
Setelah jarum menunjuk angka “0” lepaskan ujung
Ohmmeter probe yang terhubung, dan siap untuk digunakan
mengukur tahanan/hambatan/resistor
Definisi
∙ Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika
Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan
arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus
listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu,
Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah
dalam Rangkaian Elektronika.
∙ Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda
(terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan
memiliki prinsip kerja yang berdasarkan
teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu
dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda)
menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat
mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
Prinsip kerja dioda
Untuk dapat memperjelas prinsip kerja
Dioda dalam menghantarkan dan
menghambat aliran arus listrik, gambar
tersebut adalah rangkaian dasar contoh
pemasangan dan penggunaan Dioda dalam
sebuah rangkaian Elektronika.
3 Pendekatan Dioda
1. Pendekatan I(Dioda Ideal)
Pendekatan I untuk dioda ideal. Dianggap bahwa dioda akan
menyala pada sumber nol. Sehingga dioda jadi ekivalen dengan
sebuah saklar yang menutup.
ID

VD
3 Pendekatan Dioda
2. Pendekatan II
Pada pendekatan II dioda dianggap menyala pada tegangan = tegangan
lutut (0,7). Sehingga dioda jadi ekivalen dengan sebuah saklar yang
menutup diseri dengan baterei 0,7 V.

ID

VD
3 Pendekatan Dioda
3. Pendekatan III
Pada pendekatan III dioda dianggap menyala pada tegangan 0,7 V dengan
memiliki tingkat kemiringan pada forward bias. Sehingga dioda jadi ekivalen
dengan sebuah saklar yang menutup diseri dengan baterei 0,7 V dan diseri pula
dengan rB.

ID

V
D
Prinsip Kerja Dioda Zener
∙ Dioda zener dikerjakan secara terbalik (reverse),
tidak seperti dioda biasa yang dikerjakan secara
maju (forward). Nah, kalau dipasang seperti dioda
biasa maka pada dioda zener berlaku aturan dioda
biasa yaitu tegangan maju sebesar 0.7 volt.
Kesimpulannya, dioda zener mempunyai besar
tegangan breakdown tertentu dan bersifat tetap.
Besarnya tegangan breakdown diukur antara kaki
katoda dan anoda, dalam hal ini katoda lebih
positif dari anoda karena dikerjakan secara terbalik
(reverse). Jadi intinya yaitu tegangan antara katoda
dan anoda selalu tetap.
Prinsip Kerja Dioda Zener
∙ Untuk menjelaskan dioda zener biasanya dipakai 2
rangkaian dioda zener yaitu secara paralel (shunt)
dan secara seri (series). Tapi, sebelum itu harus
tahu syarat kalau besarnya tegangan input (Vin)
harus lebih tinggi dari nilai tegangan dioda zener.
Contohnya: Memakai dioda zener 5v6, maka besar
tegangan input harys lebih tinggi seperti 10 volt.
Cara Kerja Dioda Zener
pada Rangkaian Paralel
∙ Sesuai rangkaian yang ada, dioda zener dipasang
secara paralel terhadap jalur masukan tegangan
DC. Besarnya tegangan output (Vout) pada
rangkaian diatas yaitu sebesar tegangan dioda
zener, misal dipakai dioda zener 5V6 maka
tegangan output akan sebesar 5.6V. Kemudian,
untuk mengetahui kerja dioda zener, ubah – ubah
nilai tegangan input misal dinaikkan jadi 12V
atau turunkan jadi 8V. Kalau dioda zener
berfungsi dengan baik maka besarnya tegangan
output akan selalu tetap sebesar 5.6V meski
besarnya tegangan input berubah – ubah.
∙ Kesimpulannya, besar tegangan output pada
rangkaian tersebut sama dengan besar tegangan
dioda zener.
Cara Kerja Dioda Zener
pada Rangkaian Paralel
∙ Rumus tegangan output prinsip kerja dioda
zener pada rangkaian paralel, yaitu:
∙ Vout = Vzener
∙ Dari perbandingan pada rumus diatas, dioda
zener bisa dimanfaatkan sebagai penyetabil
tegangan dan pembatas level tegangan. Selain
itu, juga bisa digunakan pengaman port
mikrokontroler dari loncakan tegangan yang
masuk ke port tersebut agar IC gak rusak.
Cara Kerja Dioda Zener
pada Rangkaian Seri
∙ Sesuai dengan rangkaian yang ada diatas, dioda zener
dipasang secara seri terhadap jalur masukan tegangan
DC.
∙ Besarnya tegangan output (Vout) pada rangkaian yaitu
tegangan input dikurangi tegangan dioda zener, misal
dipakai dioda zener 5V6 dan tegangan input 10V maka
tegangan outputnya akan sebesar 4.4V.
∙ Lalu, untuk mengetahui kerja dioda zener, ubah nilai
tegangan input misal dinaikkan jadi 12V atau turunkan
jadi 8V. Jika dioda zener berfungsi dengan baik maka
besarnya tegangan output juga akan naik turun sama
dengan tegangan input. Hal ini terjadi karena, besarnya
tegangan pada dioda zener selalu tetap.
Cara Kerja Dioda Zener
pada Rangkaian Seri
∙ Kesimpulannya besar tegangan output pada
rangkaian seri sama dengan besar tegangan input
dikurangi tegangan dioda zener.
∙ Jadi rumus tegangan output prinsip kerja dioda
zener pada rangkaian seri, yaitu:
∙ Vout = Vin – Vzener
Transistor mempunyai 3 kaki atau tiga elektroda, yaitu Basis
(Dasar), Kolektor (Pengumpul), dan Emitor (Pemancar).

Transistor sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti


pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari
Definisi kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian
Transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah
penghantar menjadi suhu tertentu.

Bahan dasar dalam membuat transistor yakni Germanium,


Silikon, Galium Arsenide.
Jenis-Jenis
Transistor
Jenis-Jenis Transistor
Transistor Bipolar membutuhkan arus atau current
sebagai pengendalian terminal lainnya, sementara Field
Effect Transistor atau biasa disingkat FET hanya
memanfaatkan tegangan saja yang artinya tidak
membutuhkan arus.
Untuk pengerjaannya, Transistor Bipolar
membutuhkan carrier hole atau muatan pembawa dan
electron, sementara FET hanya membutuhkan salah
satunya.
Jenis-Jenis
Transistor
Fungsi Transistor
Transistor sebagai penguat (amplifier) digunakan pada perangkat amplifier radio atau pengeras suara yang biasa kita temukan di masjid hingga perangkat
audio home theater tersebut menggunakan transistor ini. Pada sebuah rangkaian amplifier, jenis sinyal yang dikuatkan yakni sinyal AC dengan frekuensi
20-20kHz.
Transistor sebagai saklar atau switch adalah pada rangkaian otomatis seperti arduino atau jenis mikrokontroller lainnya. Saklar elektronik pada suatu
transistor dikontrol secara elektrik yang dapat dikondisikan tanpa dengan komponen mekanik yang bekerja.Saklar elektronik yang menggunakan
transistor memiliki keunggulan daripada dengan saklar mekanik biasa yakni kemampuan kecepatan tinggi dalam proses kondisi ON maupun OFF.
Transistor sebagai penguat arus berfungsi untuk rangkaian power supply regulator. Pada umumnya, transistor ini dimanfaatkan menjadi sumber power
supply Arduino atau mikrokontroller lain.

Transistor sebagai penguat sinyal AC, dalam hal ini komponen transistor haruslah menggunakan beberapa jenis teknik pembiasan basis transistor. Saat
sebuah transistor bekerja untuk menguatkan sinyal AC, komponen ini digolongkan menjadi beberapa tipe penguat, yakni penguat kelas C, penguat kelas
AB, penguat kelas B serta penguat kelas A.
Transistor sebagai Gerbang Logika, suatu gerbang logika merupakan rangkaian paling dasar dari rangkaian digital. Pada rangkaian gerbang logika inilah
umumnya dibuat dengan menggunakan transistor. Sehingga bisa dibilang peran transistor pada rangkaian gerbang logika tidak dapat dipisahkan.

Transistor sebagai Osilator, osilator merupakan sebuah rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan sinyal dengan amplitudo dan frekuensi
tertentu.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai