ELEKTRONIKA
Judul Praktikum
Oleh :
Kelompo
k1
NAMA MAHASISWA NIM
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI
MEDAN
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI
MEDAN
Nama. Nama.
NIP
NIP.
iii
KATA PENGANTAR
1.
2.
3.
4.
5.
Penulis
v
DAFTAR ISI
1. Halaman Sampul.................................................................................................. i
2. Halaman Judul .....................................................................................................
ii
3.
Lembar Pengesahan
4.
Lembar
5.
Asistensi .................
6. ................................
................................
7.
................ iii
Kata
Pengantar................
................................
................................
..................... iv
Daftar
Isi ...........................
................................
................................
................... v
8.
Laporan Hasil Praktikum
Daftar Pustaka...................................................................................................... 110
vi
BAB I
PENDAHU
LUAN
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mengerti dan mengetahui bagaimana prinsip kerja dari dioda.
2. Mahasiswa mengetahui diode bias maju dan mundur.
Diode, Dioda Zener, Dioda Varactor dan Dioda Scotchy. Yang masing-masing
mempunyai karakteristik tertentu.
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
4
3.2 Alat dan Bahan
1. Power supply 1 buah
2. Resistor 1 buah
3. AVOmeter 2 buah
4. Jumper secukupnya
5
BAB IV
ANALISA
DATA
6
4.2 Analisa Pembahasan
Pada praktikum Rangkaian Elektronika ini, kami melakukan pengukuran tegangan
dan arus pada dioda yang dirangkai secara forward bias dan reverse bias. Sekilas
pengertian
tentang dioda, diode merupakan komponen elektronika aktif yang pada umumnya
bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
forward
bias) dan menghambat arus dari sebaliknya (kondisi reverse bias). Terdapat 2 jenis
bahan
dalam pembuatan diode, yaitu bahan Germanium dan Silikon di mana 2 bahan
tersebut
memiliki karakteristik masing-masing. Pada diode Germanium, supaya arus bias
mengalir
maju, tegangan pada diode harus lebih dari atau sama dengan sebesar 0,3V.
Sedangkan pada
diode Silikon, supaya arus bias mengalir maju, tegangan pada diode harus lebih
dari atau
sama dengan 0,7V. Dioda sedang dibias maju atau dalam kondisi forward bias apabila
anoda
mendapat tegangan yang lebih positif dari katoda, sehingga arus bias mengalir dengan
bebas.
Jika kondisinya dibalik (katoda lebih positif dari anoda), maka arus tidak bias
mengalir
kecuali arus yang sangat kecil. Dalam kondisi ini, diode dikatakan sedang atau dalam
kondisi
reverse bias.
Dalam praktikum ini, kami memerlukan alat dan bahan sebagai berikut. Satu buah
power supply, 1 buah resistor berukuran atau bernilai sebesar 330Ω, 2 buah
AVOmeter, 1
power supply untuk melihat tegangan yang dibutuhkan. Hubungkan catu daya DC pada
buah diode, dan kabel jumper sederhana. Adapun fungsi dari masing-masing alat
rangkaian. Pengambilan data yang pertama untuk bias maju sebesar 0 Volt. Lalu
dan bahan
amperemeter disusun secara seri pada rangkaian bias maju. Kemudian lihat nilai yang
di atas yaitu, power supply sebagai penyedia sumber tegangan dan arus pada
muncul.
rangkaian.Amperemeter diatur pada skala 2,5 mA dan voltmeter pada skala 0,5 Volt.
Resistor
Kemudian berfungsi
kita amati sebagaidan
amperemeter penghambat
didapatkan pada rangkaian,
hasil tidak AVOmeter jarum
ada persimpangan digunakan
atau
sebagai alat
dengan kata lain nilai arusnya 0 mA. Pengambilan data yang kedua untuk bias maju sebesar
ukur tegangan, dan yang satu lainnya digunakan untuk mengukur arus yang mengalir
0,1 Volt. Caranya sama seperti sebelumnya yaitu atur tegangan power supply sebesar 0,1
dari
diode. Diode sebagai objek pengukuran dalam praktikum, dan kabel jumper sebagai 7
penghubung atau media untuk merangkai komponen sesuai rangkaian yang diberikan.
Langkah pertama yaitu merangkai rangkaian yang akan di coba yaitu
bias maju
terlebih dahulu. Kemudian kita nyalakan power supply dan pasang voltmeter pada
keluaran
Volt, kemudian di amati pergerakan jarum pada amperemeter untuk melihat berapa besar
arus yang mengalir. Data yang didapatkan untuk tegangan 0,1 Volt yaitu sebesar 0 mA
karena tidak ada persimpangan sama sekali.
Pengambilan data yang ketiga sebesar 0,2 Volt. Caranya sama seperti sebelumnya
yaitu atur tegangan power supply sebesar 0,1 Volt, kemudian di amati pergerakan
jarum
pada amperemeter untuk melihat berapa besar arus yang mengalir. Data yang
didapatkan
untuk tegangan 0,2 Volt yaitu sebesar 0 mA karena tidak ada persimpangan sama
sekali.
Pengambilan data yang keempat sebesar 0,3 Volt, kemudian di amati pergerakan
jarum pada
amperemeter untuk melihat berapa besar arus yang mengalir. Data yang didapatkan
untuk
tegangan 0,3 Volt yaitu sebesar 0 mA karena tidak ada persimpangan sama sekali.
Pengambilan data yang kelima sebesar 0,4 Volt. Caranya sama seperti sebelumnya
yaitu atur tegangan power supply sebesar 0,4 Volt, kemudian di amati pergerakan
jarum
pada amperemeter untuk melihat berapa besar arus yang mengalir. Data yang
didapatkan
untuk tegangan 0,4 Volt yaitu sebesar 0,1 mA karena ada persimpangan. Pengambilan
data
yang keenam sebesar 0,5 Volt, kemudian di amati pergerakan jarum pada
amperemeter untuk
melihat berapa besar arus yang mengalir. Data yang didapatkan untuk tegangan
0,5 Volt
yaitu sebesar 0,25 mA karena ada persimpangan. Pengambilan data yang ketujuh
sebesar 0,6
Volt, kemudian di amati pergerakan jarum pada amperemeter untuk melihat
berapa besar
arus yang mengalir. Data yang didapatkan untuk tegangan 0,6 Volt yaitu sebesar 0,35
mA
karena ada persimpangan. Pengambilan data yang kedelapan sebesar 0,7 Volt,
kemudian di
amati pergerakan jarum pada amperemeter untuk melihat berapa besar arus yang
mengalir.
Data yang didapatkan untuk tegangan 0,7 Volt yaitu sebesar 0,60 mA karena ada
persimpangan.
8
Percobaan yang kedua yaitu rangkaian dioda dibias mundur, pada sumber tegangan
dibalik antara positif dan negatif atau diubah posisi diodanya. Pengambilan
data
menggunakan tegangan sebesar 0 Volt hingga (-2,0) Volt dengan langkah yang sama
seperti
pada percobaan pertama. Setelah dilakukan pengambilan data dengan semua tegangan
yang didapatkan sebesar 0 mA. Hal ini dikarenakan dioda yang digunakan adalah dioda
berbahan silikon dengan minimum tegangan 0,7 Volt tetapi pada saat diberi tegangan 0,4 –
0,7 Volt sudah mengalirkan arus, ini dikarenakan ada pembawa minoritas yang
menyebabkan timbulnya arus yang kecil. Pada rangkaian dioda dibias mundur dengan nilai
tegangan minus didapatkan hasil arus 0 mA. Peristiwa ini terjadi karena kutub positif sumber
tegangan bertemu dengan dioda bagian katoda, hal ini sering di ibaratkan sebagai saklar
terbuka.
9
BAB V
PENUTU
P
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum Rangkaian Elektronika tentang bias maju dan bias mundur yang kami
lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Semakin dekat nilai tegangan dengan nilai tegangan kaki maka nilai arusnya akan
semakin besar. Pada rangkaian dibias maju, seperti pada tegangan 0,4 V dengan nilai
tegangan kaki 0,7 V didapatkan arus sebesar 0,1 mA.
2. Nilai tegangan kaki telah terpenuhi maka nilai arusnya mengalir secara derastis. Terbukti
sebelum tegangan kaki, dioda dengan tegangan 0,6 V arusnya 0,35 mA tetapi setelah
tegangan 0,7 arusnya sebesar 0,60 mA.
3. Dari data peningkatan arus pada rangkaian dibias maju dapat diketahui bahwa dioda yang
digunakan adalah dioda silikon karena ketika tegangan dioda 0,7 V nilai arusnya
meningkat secara derastis sebesar 0,60 mA.
4. Arus bernilai sebanding dengan tegangan sumber yang digunakan. Terbukti pada
tegangan 0,4 V arusnya bernilai 0,1 mA.
5. Dalam kondisi reverse bias, pada dioda belum ada arus yang mengalir biarpun tegangan
pada dioda 2 V. Hal ini karena nilai breakdown voltage belum tercapai dan dioda
dianggap pada posisi terbuka.
10
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA