Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

GARIS BEBAN DIODA

Oleh :
Kelompok 1
NAMA MAHASISWA NIM
1. IMAM DZAKIARSA HARAHAP 2305211061
2. IRGI DIO BREMANA TARIGAN 2305211
3. MAKMUR JONATHAN 2305211
4. DIAN VIESESAH 2305211

LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI TEKNIK
TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK
NEGERI MEDAN TAHUN 2024
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

Diajukan sebagai prasyarat telah melaksanakan Praktikum Elektronika

LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI TEKNIK
TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK
NEGERI MEDAN

Medan, 4 Maret 2024

Dosen Pembina 1 Dosen Pembina 2

Ir. Regina Sirait, M.T. Tuti Aditama, S,T, M.T.


NIP.19651224 NIP. 1990032004
iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, nikmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
ini dengan baik. Adapun laporan ini disusun sebagai prasyarat telah
melaksanakan praktikum Elektronika.
Dalam usaha menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya akan
keterbatasan waktu dan pengetahuan, sehingga tanpa bantuan dan bimbingan dari semua
pihak tidaklah mungkin berhasil dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang masih memberikan kita Kesehatan dan kemampuan sehingga
pembuat dapat mampu menyelesaikan laporan ini dengan sebaik baiknya.

2. Saya ingin mengucapkan terimakasi juga kepada dosen pengampu yang bersedia
memberikan ilmunya sehingga kami dapat mempunyai gambaran dan ilmu tentang
bagaimana cara menyelesaikan laporan ini

Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka penulis menyadari


bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun demikian penulis
berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
penulis khususnya.

Medan, 4 Maret 2024

Penulis

(IMAM DZAKIARSA HARAHAP)

iv
DAFTAR ISI

1. Halaman Sampul..................................................................................................i
2. Halaman Judul......................................................................................................ii
3. Lembar Pengesahan.............................................................................................iii
4. Kata Pengantar......................................................................................................iv
5. Daftar Isi...............................................................................................................v
6. BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………...1
7. BAB II LandasanTeori………………………………………………………………...2
8. BAB III Metdologi Praktikum…………………………………………………………4
9. BAB IV Analisa Data ………………..……………………………………………….6
10. BAB V Penutup ……………………………………………………………………...10
11. Jawaban Pertanyaan…………………………………………………………………..11
12. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………13

V
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1. Menggambarkan garis beban dioda dan menunjukkan penggunaannya

1.2 Latar Belakang


Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar
tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu. Ketika suatu sambungan dibentuk
dari bahan semikonduktor tipe-P dan tipe-N, perangkat yang dihasilkan disebut diode.
Komponen ini memberikan resistansi sangat rendah terhadap aliran arus pada satu arah dan
resistansi yang sangat tinggi terhadap aliran arus pada arah yang berlawanan. Karakteristik
ini memungkinkan dioda untuk memberikan tanggapan yang berbeda sesuai arah arus yang
mengalir di dalamnya.
Dioda sebagai salah satu komponen aktif juga sangat populer digunakan dalam
rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada
beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang (Half-Wave
Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian pemotong
(Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan (Voltage Multiplier).
Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur
dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor
dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya
akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Dioda-dioda seringkali dikelompokkan menjadi jenis sinyal dan jenis rectifiernya
sesuai dengan bidang aplikasi utamanya. Diode sinyal membutuhkan karakteristik bias maju
yang jatuh tegangan maju yang rendah. Diode sinyal membutuhkan karakteristik bias maju
yang konsisten dengan jatuh tegangan maju yang rendah.
Dioda rectifier harus dapat menangani tegangan balik yang tinggi dan tegangan maju
yang besar. Dalam praktikum ini, kita akan mengukur tegangan dari sebuah dioda yaitu
dioda IN 4007 dan menggambarkan kurva yang dihasilkan dan membandingkannya apakah
sama dengan kurva yang kita pelajari di teori.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori


Beban yang diberikan pada rangkaian secara normal akan mempinyai implikasi padadaerah kerja
(operasi) dan piranti elektronik. Bila analisis disajikan dalam bentuk grafik, sebuah garis
dapat digambarkan sebagai karakteristik diode yang mewakiliefek dari beban

Dari kedua nilai Id tersebut dan nilai Vd masing-masing ke dalam kurva diodamaka
dapat ditarik garis yang nantinya akan disebut garis beban. Karena kemiringanstatis tersebut
tergantung RL maka disebut garis beban. Karena arus yangdipergunakan arus DC maka garis
beban tersebut disebut garis beban DCArus yang mengalir ketika dioda dibias mundur
disebut arus balik atau arus bocor dari dioda dan arus itu begitu kecil sehingga dalam
kebanyakan rangkaian bisa diabaikan.
Supaya arus bisa mengalir ke arah maju, voltase harus sebesar ≈ 0,7 V pada dioda Silikon
dan ≈ 0,3 V pada dioda Germanium.
Perpotongan garis beban tersebut disebut garis beban DC dengan karakteristik static
disebut titik kerja (Q = quiescent point = arus tenang. Pada gambar ditunjukkan

2
titik (A). Maka arus yang melalui dioda Id dan tegangan antara kedua ujung dioda Vd
dan tegangan antara kedua dioda Vd dapat dicari secara grafis seperti terlihat pada Gambar 2
karakteristik tertentu.

3
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Gambar Rangkaian

3.1 Alat dan Bahan


Peralatan dan Bahan yang Digunakan:
1. Sumber Daya Searah ( 1V s/d 15 V ) : 1 Buah
2. Milliammeter ( 0 mA s/d 50 mA ) : 1 Buah
3. Voltmeter Digital : 1 Buah
4. Dioda Silicon : 1 Buah
5. Dioda Germanium : 1 Buah
6. Resistor : 470 Ω,270 Ω,100 Ω
7. Kabel Penghubung : Secukupnya..

3.2 Prosedur Kerja


1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1, dengan menggunakan Dioda Germanium serta
Resistor sebesar 470 Ω
2. Buatlah kurva karakteristik pendekatan untuk dioda seperti pada percobaan terdahulu
3. Pada kurva yang telah saudara gambarkan, kita akan membuat garis beban untuk tegangan
sumber sebesar 1,5 Volt. Aturlah tegangan sumber sebesar 1,5 Volt dan ukurlah dengan
voltmeter.
4. Jika dioda terbuka (Open Circuit), ini berarti IF = 0 mA maka tegangan pada dioda akan sama
dengan tegangan sumber atau 1,5 Volt..
5. Buatlah tanda dot (titik) untuk VF = 1,5 Volt pada sumbu horizontal pada kurva saudara pada
IF = 0 Volt .

Pada saat dioda hubung singkat (short circuit) maka arus yang mengalir melalui resistor
akan sama dengan
1,5
I = = 3,2
470
6. Buatlah tanda dot (titik) pada sumbu vertikal dengan VF = 0 untuk IF = 3,2 mA
7. Hubungkan kedua titik tadi dengan dengan garis lurus, garis inilah yang disebut dengan
Garis Beban untuk resistor 470 Ω pada tegangan sumber 1,5 Volt.
8. Tentukanlah dari kurva karakteristik tersebut, harga-harga IF dan VF pada titik dimana garis
beban memotong kurva karakteristik. Maka

4
IF = ........ dan VF = ........

9. Tegangan pada resistor harus sama dengan tegangan sumber yaitu 1,5 Volt dikurangi tegangan
jatuh pada dioda ( VF ) dari kurva karakteristik yaitu
VO = VS - VF
10. Ukurlah sekarang VO dan Arus IF dengan multimeter.
VO = ........... dan IF = .......
11. Buatlah pada kurva yang sama, garis beban untuk tegangan sumber sebesar 1,25 Volt dan resistor
270 Ω dari kurva karakteristik tegangan pada resistor seharusnya adalah VO = ..........
12. Dengan menggunakan Multimeter ukurlah tegangan VO dan Arus IF maka
VO = .......... dan IF = .......
13. Ulangi langkah diatas untuk dioda Silicon dengan VS = 3 Volt dan Resistor 100 Ω

5
BAB IV
ANALISA
DATA

4.1 Data Hasil Percobaan

4.1NGaris Beban diode germanium


DIODA GERMANIUM
IF ( mA ) VF ( mA )
0 0
0,1 0
0,3 0,196
0,5 0,237
0,8 0,275
1,0 0,303
1,5 0,350
2,0 0,394
2,5 0,412
3,0 0,447
3,5 0,483
4,0 0,513
4,5 0,546
5,0 0,571

6
4.2 Analisa Pembahasan
Pada praktikum Rangkaian Elektronika ini, kami melakukan pengukuran tegangan
dan arus pada dioda yang dirangkai secara forward bias dan reverse bias. Sekilas pengertian
tentang dioda, diode merupakan komponen elektronika aktif yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi forward
bias) dan menghambat arus dari sebaliknya (kondisi reverse bias). Terdapat 2 jenis bahan
dalam pembuatan diode, yaitu bahan Germanium dan Silikon di mana 2 bahan tersebut
memiliki karakteristik masing-masing. Pada diode Germanium, supaya arus bias mengalir
maju, tegangan pada diode harus lebih dari atau sama dengan sebesar 0,3V. Sedangkan pada
diode Silikon, supaya arus bias mengalir maju, tegangan pada diode harus lebih dari atau
sama dengan 0,7V. Dioda sedang dibias maju atau dalam kondisi forward bias apabila anoda
mendapat tegangan yang lebih positif dari katoda, sehingga arus bias mengalir dengan bebas.
Jika kondisinya dibalik (katoda lebih positif dari anoda), maka arus tidak bias mengalir
kecuali arus yang sangat kecil. Dalam kondisi ini, diode dikatakan sedang atau dalam kondisi
reverse bias.
Dalam praktikum ini, kami memerlukan alat dan bahan sebagai berikut. Satu buah
power supply, 1 buah resistor berukuran atau bernilai sebesar 330Ω, 2 buah AVOmeter, 1
buah diode, dan kabel jumper sederhana. Adapun fungsi dari masing-masing alat dan bahan
di atas yaitu, power supply sebagai penyedia sumber tegangan dan arus pada rangkaian.
Resistor berfungsi sebagai penghambat pada rangkaian, AVOmeter digunakan sebagai
alat ukur tegangan, dan yang satu lainnya digunakan untuk mengukur arus yang mengalir
dari diode. Diode sebagai objek pengukuran dalam praktikum, dan kabel jumper sebagai
penghubung atau media untuk merangkai komponen sesuai rangkaian yang diberikan.
Langkah pertama yaitu merangkai rangkaian yang akan di coba yaitu bias maju
terlebih dahulu. Kemudian kita nyalakan power supply dan pasang voltmeter pada keluaran
power supply untuk melihat tegangan yang dibutuhkan. Hubungkan catu daya DC pada
rangkaian. Pengambilan data yang pertama untuk bias maju sebesar 0 Volt.
Lalu
amperemeter disusun secara seri pada rangkaian bias maju. Kemudian lihat nilai
yang
muncul. Amperemeter diatur pada skala 2,5 mA dan voltmeter pada skala 0,5
Volt.

Kemudian kita amati amperemeter dan didapatkan hasil tidak ada persimpangan jarum atau
dengan kata lain nilai arusnya 0 mA. Pengambilan data yang kedua untuk bias maju sebesar 0,1
Volt. Caranya sama seperti Volt, kemudian di amati pergerakan jarum pada amperemeter untuk

7
melihat berapa besar arus yang mengalir. Data yang didapatkan untuk tegangan 0,1 Volt yaitu
sebesar 0 mA karena tidak ada persimpangan sama sekali.
Pengambilan data yang ketiga sebesar 0,2 Volt. Caranya sama seperti sebelumnya yaitu
atur tegangan power supply sebesar 0,1 Volt, kemudian di amati pergerakan jarum pada
amperemeter untuk melihat berapa besar arus yang mengalir. Data yang didapatkan untuk
tegangan 0,2 Volt yaitu sebesar 0 mA karena tidak ada persimpangan sama sekali.
Pengambilan data yang keempat sebesar 0,3 Volt, kemudian di amati pergerakan jarum pada
amperemeter untuk melihat berapa besar arus yang mengalir. Data yang didapatkan untuk tegangan
0,3 Volt yaitu sebesar 0 mA karena tidak ada persimpangan sama sekali.
Pengambilan data yang kelima sebesar 0,4 Volt. Caranya sama seperti sebelumnya yaitu
atur tegangan power supply sebesar 0,4 Volt, kemudian di amati pergerakan jarum pada
amperemeter untuk melihat berapa besar arus yang mengalir. Data yang didapatkan untuk
tegangan 0,4 Volt yaitu sebesar 0,1 mA karena ada persimpangan. Pengambilan data yang keenam
sebesar 0,5 Volt, kemudian di amati pergerakan jarum pada amperemeter untuk melihat berapa
besar arus yang mengalir. Data yang didapatkan untuk tegangan 0,5 Volt yaitu sebesar 0,25
mA karena ada persimpangan. Pengambilan data yang ketujuh sebesar 0,6 Volt, kemudian di
amati pergerakan jarum pada amperemeter untuk melihat berapa besar arus yang mengalir. Data
yang didapatkan untuk tegangan 0,6 Volt yaitu sebesar 0,35 mA karena ada persimpangan.
Pengambilan data yang kedelapan sebesar 0,7 Volt, kemudian di amati pergerakan jarum pada
amperemeter untuk melihat berapa besar arus yang mengalir.
Data yang didapatkan untuk tegangan 0,7 Volt yaitu sebesar 0,60 mA karena ada persimpangan.
sebelumnya Percobaan yang kedua yaitu rangkaian dioda dibias mundur, pada sumber tegangan
dibalik antara positif dan negatif atau diubah posisi diodanya. Pengambilan data
menggunakan tegangan sebesar 0 Volt hingga (-2,0) Volt dengan langkah yang sama seperti pada
percobaan pertama . yaitu atur tegangan power supply sebesar 0,1. Setelah dilakukan
pengambilan data dengan semua tegangan ternyata tidak terjadi penyimpangan jarum pada
amperemeter. Hal ini terjadi karena sumber tegangan positif bertemu dengan katoda maka
dianggap saklar terbuka sehingga arus tidak dapat melewati amperemeter dan menimbulkan tidak
adanya penyimpangan jarum

8
Dari beberapa data yang didapatkan dari kedua percobaan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa untuk yang didapatkan sebesar 0 mA. Hal ini dikarenakan dioda yang digunakan adalah
dioda berbahan silikon dengan minimum tegangan 0,7 Volt tetapi pada saat diberi tegangan 0,4 – 0,7
Volt sudah mengalirkan arus, ini dikarenakan ada pembawa minoritas yang menyebabkan
timbulnya arus yang kecil. Pada rangkaian dioda dibias mundur dengan nilai tegangan minus
didapatkan hasil arus 0 mA. Peristiwa ini terjadi karena kutubpositifsumbe bertemu dengan dioda
bagian katoda, hal ini sering di ibaratkan sebagai saklarrangkaian dibias maju ketika tegangan 0
Volt hingga 0,3 Volt, arus

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum Rangkaian Elektronika tentang bias maju dan bias mundur yang kami
lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Garis beban dibentuk oleh 2titik nilai, yaitu Id dan Vd. Perotongan antara garis beban
dengan kurva karakteristik disebut titik operasi(Qpoint)

2. Garis beban berfungsi untuk mengetahui nilai sebenarnya dari suatu arus dan tegangan
diode pada suatu rangkaian dengan mudah dan mencakup setiap kemungkinan titik operasi
rangkaian.
3. Semakin dekat nilai tegangan dengan nilai tegangan kaki maka nilai arusnya akan
semakin besar. Pada rangkaian dibias maju, seperti pada tegangan 0,4 V dengan nilai
tegangan kaki 0,7 V didapatkan arus sebesar 0,1 mA.
4. Nilai tegangan kaki telah terpenuhi maka nilai arusnya mengalir secara derastis. Terbukti
sebelum tegangan kaki, dioda dengan tegangan 0,6 V arusnya 0,35 mA tetapi setelah
tegangan 0,7 arusnya sebesar 0,60 mA.
5. Dari data peningkatan arus pada rangkaian dibias maju dapat diketahui bahwa dioda yang
digunakan adalah dioda silikon karena ketika tegangan dioda 0,7 V nilai arusnya
meningkat secara derastis sebesar 0,60 mA.
6. Arus bernilai sebanding dengan tegangan sumber yang digunakan. Terbukti pada
tegangan 0,4 V arusnya bernilai 0,1 mA.
7. Dalam kondisi reverse bias, pada dioda belum ada arus yang mengalir biarpun tegangan
pada dioda 2 V. Hal ini karena dianggap pada posisi terbuka.

10
JAWABAN PERTANYAAN
1. Buatlah laporan dari hasil praktikum ini serta lampirkan hasil-hasil perhitungan yang telah
dilakukan.
2. Selain pada dioda dimana lagi kita menggunakan garis beban ? jelaskan
3. Dari hasil praktikum buatlah kesimpulan.

1.

2. a. Resistor: Resistor adalah komponen yang memberikan hambatan terhadap aliran arus. Dengan
menggunakan resistor, Anda dapat mengatur tingkat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan
mengamati responsnya terhadap perubahan tegangan.

b. Induktor dan Kapasitor: Induktor dan kapasitor adalah komponen yang dapat digunakan untuk
memodifikasi respons garis beban dalam rangkaian AC. Induktor menyimpan energi dalam medan
magnetik, sedangkan kapasitor menyimpan energi dalam medan listrik.

c. Switch dan Saklar: Penggunaan saklar atau switch memungkinkan Anda untuk mengubah atau
mematikan beban secara langsung. Ini dapat membantu dalam mengamati bagaimana sistem menanggapi
perubahan dalam garis beban.

d. Sumber Tegangan Variabel: Menggunakan sumber tegangan variabel memungkinkan Anda mengubah
tingkat tegangan pada garis beban dan mengamati bagaimana perubahan ini mempengaruhi arus.

e. Multimeter: Multimeter adalah alat pengukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan
resistansi dalam suatu rangkaian. Ini membantu dalam mengamati bagaimana karakteristik beban berubah
dengan variasi parameter tersebut.

f. Generator Fungsi: Generator fungsi dapat memberikan sinyal AC atau gelombang berbentuk tertentu
untuk uji coba dan analisis respons garis beban dalam berbagai kondisi.

11
3. Dari hasil percobaan yang sudah di uji cobakan dapat disimpulkan bahwa Dioda germanium,
seperti dioda pada umumnya, menunjukkan sifat konduksi hanya dalam satu arah. Artinya, dioda
memungkinkan arus listrik mengalir dari anoda ke katoda, namun mencegah arus mengalir
sebaliknya. Dioda germanium memiliki tegangan ambang atau tegangan penghantar yang lebih
rendah daripada dioda silikon. Tegangan ambang adalah tegangan minimum yang diperlukan agar
dioda mulai menghantarkan arus. Dioda germanium sangat dipengaruhi oleh suhu. Dioda
semikonduktor, termasuk dioda germanium, umumnya mengalami peningkatan konduktivitas
dengan kenaikan suhu.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hajarfisika.com/2017/09/laporan-praktikum-karakteristik-dioda.html
diakses pada tanggal 6 Maret 2018

http://www.nulis-ilmu.com/2015/08/memahami-karakteristik-dioda.html diakses pada


tanggal 6 Maret 2018Susanti, Anna. 2006.
Laboratorium Elektronika..

13

Anda mungkin juga menyukai