Anda di halaman 1dari 28

RANGKAIAN LISTRIK

Rangkaian Arus Bolak Balik


Dosen Pengampu : Dr Faried Wadjdi M.Pd,. M.M

DISUSUN OLEH :
1. Malikha Shavia Huda : 1501623010
2. Marselly Rizkia Prasetyani : 1501623010
3. Muhammad Faisal Raditya Akbar : 1501623025
4. Gilang Ardy Nata D. : 1501623052

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022.

KATA PENGANTAR

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang telah membantu kami menyelesaikan
makalah berjudul “Rangkaian Arus Bolak Balik”. Ucapan terima kasih tak lupa juga kami ucapkan pada dosen mata
kuliah Rangkaian Listrik I Bapak Dr. Faried Wadjdi, M.Pd., M.M. yang telah memberikan bimbingan serta
pengajaran sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai bagian dari karya akademis mata kuliah Rangkaian Listrik, dengan tujuan
mempelajari dasar-dasar kelistrikan. Kami berharap makalah ini dapat membantu para pembaca, mengetahui konsep-
konsep dasar yang terkait dengan arus bolak-balik, mencakup metode perhitungan, penggunaan nilai rata-rata,
maksimum, dan efektifnya dalam konteks rangkaian listrik. Melalui uraian yang terperinci, diharapkan pembaca dapat
memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana nilai-nilai ini dihitung dan diterapkan dalam analisis
rangkaian listrik.
Kami sadar bahwa hasil makalah ini masih jauh dari kata sempurna meskipun kami telah berusaha, sehingga kami
selaku penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang kiranya dapat membangun untuk menjadi lebih baik
lagi. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri atas terciptannya makalah ini

Jakarta, 28 November 2023


KELOMPOK 5

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
1.2 PERUMUSAN MASALAH...................................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENELITIAN........................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................................5
RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK...........................................................................................................5
2.1 ALAT UKUR ARUS DAN TEGANGAN...............................................................................................5
2.2 BENTUK ARUS DAN TEGANGAN.....................................................................................................6
2.3 SIFAT GELOMBANG SINUSOIDA.....................................................................................................6
2.3 NILAI RATA-RATA GELOMBANG....................................................................................................6
2.4 NILAI EFEKTIF GELOMBANG SINUSOIDA......................................................................................8
2.5 HARGA EFEKTIF................................................................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................................10
GENERATOR SINKRON............................................................................................................................10
3.1 DEFINISI GENERATOR SINKRON...................................................................................................10
3.2 PRINSIP CARA KERJA GENERATOR SINKRON..............................................................................10
3.3 KONTRUKSI GENERATOR SINKRON.............................................................................................12
BAB IV..........................................................................................................................................................14
GENERATOR SINKRON SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK......................................................14
4.1 JENIS-JENIS GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK........................................................14
4.2 DAMPAK PENGGUNAAN GENERATOR BAGI LINGKUNGAN.......................................................17
BAB V...........................................................................................................................................................19
HARGA-HARGA PADA RANGKAIAN LISTRIK...........................................................................................19
ARUS BOLAK-BALIK...................................................................................................................................19
5.1 MENENTUKAN HARGA RATA-RATA.............................................................................................19
5.2 MENENTUKAN HARGA EFEKTIF (HARGA RMS /ROOT MEAN SQUARE)....................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................24

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Arus bolak balik (AC) adalah jenis arus listrik di mana arah aliran listriknya secara berkala berubah,
bergerak maju dan mundur dalam siklus tertentu. Berbeda dengan arus searah (DC) yang mengalir dalam satu
arah, AC adalah fondasi dari banyak sistem kelistrikan modern. Penerapan arus bolak balik juga meluas ke
berbagai bidang, termasuk industri, rumah tangga, komunikasi, dan teknologi. Transformator, generator, motor
listrik, dan berbagai peralatan elektronik merupakan contoh-contoh perangkat yang bergantung pada prinsip
arus bolak balik untuk berfungsi. Namun, meskipun memiliki banyak keuntungan, AC juga memiliki tantangan
dan risiko tersendiri, seperti masalah koordinasi frekuensi, perubahan fase, dan kendala teknis lainnya yang
perlu diperhatikan dalam desain dan penggunaannya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


1. Jelaskan apa itu rangkaian arus bolak-balik (AC) dan penggunaan gelombang sinusoida sebagai
representasi umum dari AC.
2. Uraikan cara kerja masing-masing pembangkit energi listrik dan bagaimana generator sinkron berperan
dalam menghasilkan listrik.
3. Bagaimana proses kerja generator sinkron sebagai motor listrik
4. Bagaimana cara menentukan harga rata-rata dan harga efektif dari arus dan tegangan AC
5. Seperti apa konsep harga rata-rata dan harga efektif (RMS) pada gelombang sinusoida arus bolak-balik

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Mahasiswa mempelajari dasar-dasar arus bolak balik
2. Mengetahui pentingnya sistem arus bolak balik untuk pembangkit listrik
3. Menghitung kapasitas yang dibutuhkan untuk arus bolak balik sebelum menerapkan praktek

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


BAB II
RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK
Rangkaian arus bolak-balik (rangkaian AC) adalah rangkaian dengan sumber tegangan / sumber arus
berbentuk gelombang arus bolak-balik, salah satu gelombang arus bolak-balik adalah gelombang sinusoida.
Sumber tegangan dengan gelombang sinusoida banyak digunakan secara praktis dilapangan, sebagai sumber
tenaga listrik, misalnya : pada industri, perkantoran, perumahan laboratoriun, peralatan transportasi, peralatan
elektronik, dsb.

2.1 ALAT UKUR ARUS DAN TEGANGAN


Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan bentuk dari sinyal listrik yang diukur
yaitu dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layar televisi. Osiloskop yang terdiri dari
tabung vakum dengan sebuah katoda (electrode negative) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran elektron dan
sebuah anoda (electrode positive) untuk mempercepat gerakannya sehingga jatuh tertuju pada layar tabung.
Elektron-elektron disebut pancaran sinar
katoda sebab mereka dibangkitkan oleh katoda dan ini menyebabkan oscilloscope disebut secara
lengkap dengan cathode ray oscilloscope atau CRO. Sama dengan multimeter alat ukur ini juga
mempunyai dua kategori yaitu oscilloscope digital, untuk yang baru dan lebih akurat hasil
pengukurannya, dan oscilloscope analog. Masing-masing kategori dapat mengukur arus listrik AC
maupun DC.Osilasi arus bolak-balik sulit diamati dengan amperemeter atau voltmeter, khususnya arus bolak-balik
yang memiliki frekuensi tinggi. Karena arahnya berubah secara periodeik maka jarum atau angka yang
ditunjukkan oleh alat tersebut berosilasi terus menerus secara cepat. Jika frekuensi cukup besar maka mata tidak
sanggup mengikuti perubahan. Mata seolah-olah melihat jarum tidak bergerak atau angka yang ditunjukkan nol.
Osiloskop dapat menampilkan gambar tegangan yang berosilasi hingga frekuensi beberapa megahertz

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


2.2 BENTUK ARUS DAN TEGANGAN
Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik. Prinsip dasar generator arus bolak-balik sebuah
kumparan berputar dengan kecepatan sudut yang berada di dalam medan magnet. Generator ini menghasilkan
gaya gerak listrik induksi (tegangan) dan arus listrik induksi(tegangan) dan arus listrik induksi yang berbentuk
sinusoida

gambar tersebut diketahui rumus :

Dari

2.3 SIFAT GELOMBANG SINUSOIDA


Gelombang sinusoida mempunyai beberapa sifat antara lain :

1 Merupakan fungsi matematika yang sederhana

2 Merupakan Fungsi Yang Berulang(Periodik)


f(t) = f(t + T)
3 Mudah Dibangkitkan
Tegangan sinusoida dibangkitkan oleh Generator arus bolak-balik (Generator
Sinkron) pada pusat pembangkit tenaga listrik. Contoh : pada Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), dsb

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


2.3 NILAI RATA-RATA GELOMBANG
Misalkan gelombang tegangan sinusoida : v(t) V sin( t) = m  Nilai rata-rata Tegangan:

Dari hasil perhitungan maka tegangan rata-rata gelombang sinusoida adalah nol,
dengan cara yang sama untuk arus rata-rata gelombang sinusoida, apabila dihitung akan diperoleh hasil :

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


2.4 NILAI EFEKTIF GELOMBANG SINUSOIDA
Misalkan gelombang tegangan sinusoida : v(t) V sin( t) = m  Nilai efektif gelombang sinusoida :

Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya tegangan efektif sebesar 0,707 kali
tegangan maksimumnya, nilai tegangan efektif gelombang sinusoida merupakan nilai
searahnya gelombang sinusoida

Untuk arus sinusoida apabila dihitung nilai efektifnya akan diperoleh :

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


2.5 HARGA EFEKTIF
Dalam arus bolak-balik nilai arus selalu berubah-ubah, jika arus mempunyai amplitudo sebesar 6 ampere,
maka arus bolak-balik selama satu periode mempunyai dua putaran nilai tersebut. Misal 2 buah tahanan yang
sama masing-masing sebesar 10 ? . Pada tahan yang satu mengalir arus searah sebesar 10 A selama 5 detik,
sedangkan satunya lagi dialiri arus bolak-balik sebesar 10 A. Panas yang ditimbulkan oleh arus searah = 0,24 I2 .
R. t kal = 0,24 x 100 x 10 x 5 = 1200 kalori
bolak-balik pada saat yang sama melalui tahanan yang sama besar akan menimbulkan panas yang lebih
sedikit, karena arus tersebut lebih kecil pada waktu 5 detik. Arus searah memberikan hasil yang sama dengan
arus bolak-balik, oleh karena itu arus searah dinamakan dengan harga efektif dari arus bolak-balik dan
dinyatakan dengan simbul “Ief”.

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


BAB III
GENERATOR SINKRON
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi listrik. Tenaga mekanik bisa
berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-
balik) maupun DC (listrik searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit
tenaga listrik.Generator berhubungan erat dengan hukum faraday. Berikut hasil dari hukum faraday “bahwa
apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubahubah, maka dalam kawat tersebut
akan terbentuk Gaya Gerak Listrik ”
Disebut mesin sinkron, karena bekerja pada kecepatan dan frekuensi konstan di bawah kondisi ”Steady state”.
Mesin sinkron bisa dioperasikan baik sebagai generator maupun motor. Mesin sinkron bila difungsikan sebagai
motor berputar dalam kecepatan konstan. Apabila dikehendaki kecepatan yang bersifat variabel, maka motor
sinkron dilengkapi dengan pengubah frekuensi seperti Inverter atau Cyclo-converter

3.1 DEFINISI GENERATOR SINKRON


Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin listrik yang digunakan untuk mengubah energi
mekanik (gerak) menjadi energi listrik dengan perantara induksi medan magnet. Perubahan energi ini terjadi
karena adanya pergerakan relatif antara medan magnet dengan kumparan generator. Pergerakan relatif adalah
terjadinya perubahan medan magnet pada kumparan jangkar (tempat terbangkitnya tegangan pada generator)
karena pergerakan medan magnet terhadap kumparan jangkar atau sebaliknya. Alternator ini disebut generator
sinkron (sinkron = serempak) karena kecepatan perputaran medan magnet yang terjadi sama dengan kecepatan
perputaran rotor generator. Alternator ini menghasilkan energi listrik bolak balik (alternating current, AC) dan
biasa diproduksi untuk menghasilkan listrik AC 1-fasa atau 3-fasa.

3.2 PRINSIP CARA KERJA GENERATOR SINKRON


Prinsip kerja generator AC biasa disebut sebagai alternator yang bekerja berdasarkan prinsip Hukum Faraday
Induksi Elektromagnetik. Pergerakan konduktor dalam medan magnet yang seragam mengubah fluks magnet
yang dihubungkan dengan kumparan, sehingga menyebabkan ggl.
Bagian- bagian generator AC terdiri dari kumparan, cincin selip, sikat, dan medan magnet kuat sebagai
komponen utamanya.

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


Kumparan tersebut diputar dalam medan magnet untuk menghasilkan medan magnet yang kuat. Saat
kumparan di satu sisi bergerak naik melalui medan magnet, ggl diinduksi dalam satu arah. Saat putaran
kumparan berlanjut dan sisi kumparan ini bergerak ke bawah dan sisi lain dari kumparan bergerak ke atas, ggl
diinduksi ke arah sebaliknya. Aturan tangan kanan Fleming digunakan untuk menentukan arah ggl yang
diinduksi. Proses ini berulang untuk setiap siklus dan ggl yang dihasilkan memiliki tipe bolak-balik.

Output dari generator AC ditunjukkan di atas dengan grafik.

A - Ketika kumparan berada pada 0 derajat, kumparan bergerak sejajar dengan arah medan magnet
dan karenanya tidak menimbulkan ggl.
B - Ketika kumparan berada pada 90 derajat, kumparan bergerak pada 90˚ ke medan magnet dan
karenanya menginduksi ggl maksimum.
C - Ketika kumparan berada pada 180 derajat, kumparan kembali bergerak sejajar dengan medan
magnet dan karenanya tidak menimbulkan ggl.
D - Ketika kumparan berada pada 270 derajat, kumparan kembali bergerak pada 90˚ ke medan
magnet dan karenanya menginduksi ggl maksimum. Di sini, ggl yang diinduksi berlawanan dengan
B.
A - Ketika kumparan berada pada 360 derajat, kumparan telah menyelesaikan satu putaran dan
bergerak sejajar dengan medan magnet dan menginduksi ggl nol.

 Bayangkan sebuah kumparan berbentuk persegi panjang dengan belitan 'N' yang
berputar dalam medan magnet seragam 'B' dengan kecepatan sudut 'ω'. Sudut antara
medan magnet 'B' dan normal ke kumparan pada setiap saat 't' diberikan oleh, θ = ωt.

 Fluks magnet tegak lurus dengan bidang kumparan dan diberikan oleh B Cos ωt.

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


 Fluks magnet yang dihubungkan dengan kumparan N ternyata adalah ɸ = B Cos ωt A, di
mana A adalah luas kumparan.

Ggl yang diinduksi dalam kumparan diberikan oleh Hukum Faraday Induksi Elektromagnetik, yaitu

Ketika kumparan berputar melalui 90˚, nilai sinus menjadi 1 dan ggl yang diinduksi akan menjadi
maksimum, persamaan di atas (i) berkurang menjadi,

Dimana Bm mengacu pada kerapatan fluks maksimum dalam Wb/m2

'A' mengacu pada luas kumparan dalam m2

'f' = frekuensi putaran kumparan dalam putaran/second.

Pengganti (ii) di (i),

Untuk generator berkapasitas kecil, medan magnet dapat diletakkan pada stator (disebut generator kutub
eksternal / external pole generator) yang mana energi listrik dibangkitkan pada kumparan rotor. Jika cara ini
digunakan untuk generator berdaya besar, maka hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada slip ring dan
karbon sikat. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka pada generator berkapasitas besar digunakan tipe
generator dengan kutub internal (internal pole generator), yang mana medan magnet dibangkitkan oleh kutub
rotor dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian stator. Tegangan yang dihasilkan akan sinusoidal jika
rapat fluks magnet pada celah udara terdistribusi sinusoidal dan rotor diputar pada kecepatan konstan.
Bahagian dari kumparan generator yang membangkitkan tegangan disebut kumparan jangkar, sedangkan
bahagian dari kumparan generator yang membangkitkan medan magnet disebut kumparan medan.

3.3 KONTRUKSI GENERATOR SINKRON


Generator AC sederhana memiliki dua bagian utama - Rotor dan Stator.

A. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar dari generator AC. Ini terdiri dari belitan medan magnet. Supply
DC digunakan untuk memagnetisasi kutub magnet. Setiap ujung belitan medan magnet dipasang pada

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


cincin selip. Kombinasi ini terhubung ke poros umum tempat rotor berputar. Dua jenis rotor tersebut
adalah rotor kutub yang menonjol dan rotor kutub silinder
 Rotor Kutub Salient
Jenis rotor kutub yang menonjol (salient) ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Dalam jenis
rotor ini, jumlah kutub yang diproyeksikan, yang dikenal sebagai kutub yang menonjol
dengan basisnya disematkan ke rotor dapat diamati. Mereka digunakan dalam aplikasi
kecepatan rendah dan menengah.

 Rotor Kutub Silinder


Rotor tipe silinder terdiri dari silinder yang tidak bergelombang dan kokoh dengan slot yang
diatur di permukaan luar silinder. Ini digunakan dalam aplikasi berkecepatan tinggi. Diagram
rotor kutub silinder ditunjukkan di bawah ini.

B. Stator
Stator adalah komponen stasioner yang secara efisien menahan belitan dinamo. Tujuan belitan
jangkar adalah untuk membawa arus ke beban dan beban dapat berupa peralatan eksternal yang
mengkonsumsi daya listrik. Ini terdiri dari tiga bagian utama:

 Rangka Stator - Ini adalah rangka luar yang digunakan untuk menahan inti stator serta belitan
angker.
 Inti Stator - Dilaminasi dengan baja atau besi untuk mengurangi kehilangan arus eddy. Slot
dibuat di bagian interior inti untuk menahan gulungan angker.

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


 Gulungan angker - Gulungan angker dililitkan pada slot inti angker.

BAB IV
GENERATOR SINKRON SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK

Generator sinkron banyak digunakan sebagai pembangkit energi listrik berkapasitor besar, seperti yang
diterapkan pada PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG
(Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), dan pembangkit listrik lainnya.

4.1 JENIS-JENIS GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK

4.1.1. GENERATOR PADA PLTA


Pada PLTA, generator digerakkan oleh tenaga air. Air ini ditampung pada sebuah dam dan dialirkan
melalui pipa ke turbin generator untuk memutar turbin tersebut, sehingga rotor generator berputar.
Akibat perputaran rotor pada generator ini, maka timbul tegangan pada kumparan jangkar generator.

Hubungan generator dengan turbin PLTA

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


4.1.2 GENERATOR PADA PLTU
Pada PLTU, generator digerakan oleh tenaga uap air yang dipanaskan dengan bahan bakar batu
bara. Uap air yang dihasilkan dialirkan dengan tekanan yang tinggi untuk memutar turbin generator

Cara kerja pembangkit listrik tenaga termal atau uap :


A. Pembangkit listrik tenaga uap
 Pembangkit listrik tenaga uap
Menggunakan air sebagai fluida kerja dan memenuhi hampir setengah dari permintaan
listrik dunia.
 Operasi pembangkit listrik tenaga uap saat ini memiliki efisiensi tinggi dan mematuhi
standar lingkungan yang ketat.
B. Proses Pembangkit Listrik:
 Uap bertekanan dan bersuhu tinggi diperlukan pada inlet turbin untuk menghasilkan
gerakan pada generator.
 Pembangkit listrik berkapasitas tinggi menggunakan tahap turbin uap, seperti turbin
tekanan tinggi, menengah, dan rendah.
C. Siklus Rankine dan Efisiensi:
 Siklus Rankine dasar pembangkit listrik memiliki efisiensi yang rendah, namun, teknik
seperti pemanasan ulang dapat meningkatkan efisiensi dan output daya
 Efisiensi berkisar antara 40-45 persen pada pembangkit listrik modern.
D. Pembersihan Gas Buang:
 Gas buang yang mengandung polutan harus dibersihkan sebelum dilepaskan ke atmosfer.
 Proses pembersihan melibatkan presipitator elektrostatik dengan listrik statis tinggi untuk
menyerap partikel polutan
E. Manajemen Suhu dan Tekanan:
 Pengelolaan suhu dan tekanan melibatkan penggunaan kompresor, kondensor, pompa,
dan boiler untuk mengembalikan uap ke kondisi awal.
F. Pemanasan Ulang dan Peningkatan Kinerja:
RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5
 Teknik pemanasan ulang digunakan untuk menambah panas setelah tahap turbin pertama,
meningkatkan suhu dan efisiensi.
 Peningkatan kinerja juga melibatkan penambahan panas setelah tahap turbin.
G. Pendinginan dan Pengelolaan Polutan:
 Cairan dingin dialirkan ke kondensor dengan bantuan menara pendingin untuk
menghilangkan panas
 Polutan dari pembakaran batubara dihilangkan melalui presipitator elektrostatik sebelum
pelepasan gas buang
H. Peran Batubara dan Penggunaan Air:
 Pembakaran batubara dalam boiler menghasilkan panas yang diperlukan untuk mengubah
air menjadi uap.
 Air digunakan dalam berbagai tahap, seperti economizer dan sebagai media pembersihan
polutan.
I. Daya Berkelanjutan:
 Siklus dapat diulang terus-menerus untuk produksi daya berkelanjutan.
J. Tantangan Suhu Tinggi:
 Suhu uap terbatas hingga 600 derajat Celsius, dan upaya meningkatkan efisiensi harus
mempertimbangkan batasan ini.

4.1.3 GENERATOR PADA PLTN


Zat radioaktif (bahan nuklir) digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan erergi
panas yang besar. Reaksi nuklir yang terjadi pada PLTN dikontrol oleh bahan moderator (air
biasa, air berat atau grafit) sehingga proses pelepasan energi karena reaksi nuklir dapat
dikendalikan. Energi panas yang dihasilkan oleh reaksi nuklir ini digunakan untuk memanaskan
air. Uap air bertekanan tinggi yang dihasilkan karena proses pemanasan ini dialirkan untuk
memutar turbin generator. Karena energi yang dihasilkan oleh reaksi nuklir ini

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


4.1.4 GENERATOR PADA PLTB
Kincir angin dihubungkan ke turbin generator. Ketika kincir berputar ditiup angin, turbin
juga ikut berputar dan menggerakkan rotor generator, sehingga menghasilkan energi listrik pada
kumparan jangkar generator.

Cara membuat pembangkit listrik tenaga angin, dengan rpm tinggi :


1. Bahan-bahan
 Menggunakan kipas angin bekas sebagai sumber daya.
 Mengambil bagian kipas yang sesuai untuk pembuatan PLTA
2. Pembuatan Rotor
 Membuat rotor dengan diameter 5 cm menggunakan CD
 Menyertakan penyekat ring dan tumpuan agar rotor stabil.
3. Pemasangan Generator
 Memasang generator dan DC untuk menyimpan energi.
 Menambahkan kondensator agar listrik lebih stabil.
4. Penunjuk Arah Angin:
 Menggunakan penunjuk arah untuk memastikan kipas menghadap arah angin.
5. Pen-Implementasian Sederhana:
 Menggunakan bahan-bahan sederhana seperti kayu dan paralon
 Memberikan indikator lampu sebagai tanda bahwa generator menghasilkan
listrik.
6. Pentingnya Kecepatan Angin:
 Menyesuaikan putaran generator dengan kecepatan angin
7. Perhatian terhadap As Tengah
 Menjaga agar generator tidak langsung berhubungan dengan as tengah untuk
menjaga kecepatan putaran
8. Pemanfaatan Angin sebagai Sumber Energi:
 Menggambarkan bagaimana PLTA ini dapat menghasilkan listrik saat terkena
angin.

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


4.2 DAMPAK PENGGUNAAN GENERATOR BAGI LINGKUNGAN
1. Emisi Gas Rumah Kaca: Proses pembangkitan listrik dengan menggunakan generator AC masih
tergantung pada sumber energi primer, seperti batu bara, gas alam, atau minyak bumi. Pembakaran bahan
bakar fosil ini menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), yang berkontribusi
pada pemanasan global dan perubahan iklim.
2. Penggunaan Sumber Daya Alam: Produksi generator AC melibatkan penggunaan bahan baku alam
seperti logam (tembaga, besi, aluminium, dll.) yang digunakan dalam pembuatan komponen-komponen
generator. Penambangan logam-logam ini bisa memiliki dampak lingkungan yang signifikan, termasuk
deforestasi, degradasi tanah, dan pencemaran air.
3. Pembuangan Limbah Elektronik: Peralatan listrik, termasuk generator AC, pada akhir siklus operasinya
dapat menghasilkan limbah elektronik yang mengandung zat berbahaya seperti merkuri, timbal, dan
berbagai bahan kimia berbahaya lainnya. Jika tidak didaur ulang atau dikelola dengan benar, limbah
elektronik ini dapat mencemari tanah dan air, serta menjadi ancaman bagi kesehatan manusia dan
ekosistem.
4. Pengaruh pada Habitat dan Ekosistem: Pembangunan infrastruktur terkait generator AC, seperti
pembangunan PLTA atau fasilitas pembangkit listrik, dapat memengaruhi ekosistem lokal, termasuk
perubahan pola aliran air, perubahan habitat, migrasi satwa liar, dan potensi terjadinya erosi tanah.
5. Kerusakan Ekosistem Air: Penggunaan generator AC pada PLTA dapat memengaruhi ekosistem air,
terutama jika terjadi perubahan pola aliran air atau penahanan air oleh bendungan. Hal ini dapat
mempengaruhi ekosistem air sungai, termasuk mengubah ketersediaan air untuk kehidupan makhluk
hidup di sekitarnya.
6. Perluasan Infrastruktur Energi: Untuk mendukung penggunaan generator AC, seringkali diperlukan
infrastruktur tambahan seperti saluran transmisi listrik yang meluas. Pembangunan infrastruktur ini dapat
memerlukan penggusuran lahan, pengurangan area hutan, dan dampak negatif lainnya terhadap
lingkungan.

Oleh karena itu, penting untuk terus mencari solusi yang lebih ramah lingkungan dalam penggunaan energi, seperti
meningkatkan efisiensi energi, beralih ke sumber energi terbarukan, mengembangkan teknologi penyimpanan
energi, serta mengelola limbah elektronik secara bertanggung jawab. Upaya ini dapat membantu mengurangi
dampak lingkungan negatif dari penggunaan generator arus bolak balik dan sistem kelistrikan pada umumnya.

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


BAB V
HARGA-HARGA PADA RANGKAIAN LISTRIK
ARUS BOLAK-BALIK

5.1 MENENTUKAN HARGA RATA-RATA


Pada gelombang arus bolak-balik, umumnya terlihat bahwa harga setengah gelombang positip dan
setengah gelombang negatif adalah sama. sehingga harga rata-rata untuk satu gelombang penuh atau
cycle penuh sama dengan nol.

Harga rata-rata arus bolak-balik adalah harga arus bolak-balik yang setara dengan suatu
harga arus rata (arus dc) dalam waktu yang sama dapat memindahkan sejumlah listrik
yang sama.
Jadi harga rata-rata dari arus atau tegangan bolak-balik diambil untuk satu periodik, seperti gambar
berikut ini :

Gambar 1-2.1 grafik sinus

Sumbu Y adalah sumbu untuk harga sin  sedangkan sumbu x adalah sumbu untuk harga 
dimana harga  ini terletak diantara 00 sampai dengan 1800 . Grafik sinus setengah periode dari
gambar Grafik sinus setengah periode di atas pada sumbu x nya dibagi-bagi menjadi sejumlah
devisi yang sama misalnya 10,20,30,40,50, dan seterusnya. Ambil titik pertengahan dari masing-
masing devisi, kemudian tarik garis ordinat.
Harga rata-rata ordinat yang ditarik dari titik pertengahan devisi dimaksud dapat dihitung dengan
menjumlahkan besaran ordinat-ordinat itu dibagi dengan banyaknya ordinat yang terdapat dalam
setengah periode gelombang arus bolak-balik. Hasil perhitungan demikian ini selanjutnya
merupakan harga rata-rata arus dan tegangan bolak-balik. Apabila harga maksimum dari
kurva di atas adalah 1 maka harga rata-
rata arus dan tegangan bolak-balik dapat dihitung menurut tabel sebagai berikut :
RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5
11.4738
Jadi harga rata-rata
18
=
= 0.6374
Pada tabel di atas terlihat bahwa setiap harga sin  menunjukkan harga sesaat gelombang
sinus. Harga rata-rata arus dan tegangan bolak-balik gelombang sinusoida adalah sama
dengan rata-rata dari harga-harga sesaat sepanjang setengah perioda dan harga rata-rata ini
sama dengan 0,637 kali harga maksimum.

Uav = 0,637 Um Iav = 0,637 Um


Gambar 1-2.2 grafik Harga rata-rata

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


Contoh
Jika harga rata-rata tegangan sinusoida yang terinduksi pada suatu konduktor tertentu
adalah 3 volt. Hitunglah harga maksimum tegangan dimaksud .
Jawab :
Uav = 0,637 Um
Uav
Um =
0,6375

3
Um =

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


0 ,6375

= 4.7 volt.

5.2 MENENTUKAN HARGA EFEKTIF (HARGA RMS /ROOT MEAN SQUARE)


Perlu diingat bahwa daya yang terdisipasi dari pada rangkaian dc sama dengan daya yang
terdisipasi pada rangkaian ac. Pada rangkaian dc, daya = I2 R. Dimana I adalah arus dc
dalam satuan ampere dan R adalah Resistansi dalam satuan Ohm. Sedangkan pada rangkaian
ac, daya = IR dimana I adalah arus ac dalam satuan ampere dan R adalah Resistansi dalam
satuan ohm.

I2 dc R = harga efektif dari i2 R

Jika kedua arus persamaan ini dibagi dengan R maka diperoleh : I2 dc =


harga efektif dari i2 ac

Jadi terlihat dari persamaan ini bahwa harga arus bolak-balik I ac yang memberi efek
yang sama seperti arus searah I dc untuk membangkitkan daya pada suatu rangkaian
listrik adalah :

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


Harga arus ini dikenal sebagai “root-mean-square”, dimana nilainya
dapat ditentukan dengan memperhatikan tabel berikut ini :

Gambar 1-2.3 grafik harga efektif

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


Harga efektif arus bolak-balik adalah arus bolak-balik
yang ekivalen dengan sebuah harga arus searah yang
dalam waktu yang sama
dapat menimbulkan sejumlah tenaga yang sama pada tahanan yang sama

Jadi harga efektif (rms) dari tegangan atau arus bolak-balik dengan
gelombang sinusoida adalah 0.7071 kali harga maksimumnya.
Jika Um dan Im masing-masing adalah harga maksimum tegangan dan arus
bolak-balik maka Urms atau Uef = 0.707 Um dan I rms atau
lef = 0.707 Im

Contoh
Jika harga maksimum arus AC sinusoida adalah 60 A, berapakah
harga efektif arus tersebut .
Jawab :
Lef = 0.707 x
Im
= 0.707 x 60
= 42.42 A

Contoh
Sebuah kabel diisolasi untuk menahan tegangan 1000 volt DC.
Hitunglah harga efektif tegangan AC sinusoidal.
Jawab :
Tegangan maksimum yang diizinkan adalah 1000
Volt. Jadi Um = 1000 volt
Uef = 0.707 Um
= 0.707 x 1000
= 707 Volt.

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5
DAFTAR PUSTAKA

NAINGGOLAN, M. (2023). SISTEM PROTEKSI GENERATOR TURBIN PLTA DI PT INALUM


(PERSERO). Circle Archive, 1(2).

Adam, M., Harahap, P., & Nasution, M. R. (2019). Analisa pengaruh perubahan kecepatan angin pada
pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) terhadap daya yang dihasilkan generator DC. RELE
(Rekayasa Elektrikal dan Energi): Jurnal Teknik Elektro, 2(1), 30-36.

Anthony, Z. (2020). Mesin Listrik Arus Bolak-balik: Edisi Revisi. Penerbit Andi.

Rasagama, I. G. (2019). Pengembangan modul praktikum osiloskop untuk meningkatkan pemahaman


konsep arus bolak-balik mahasiswa politeknik negeri bandung. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi, 5(1), 134-143.

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


TUGAS SOAL

1. Apa beda pembangkit arus bolah balik dan searah?


Jawab : ● Pembangkit listrik dengan arus searah dan bolak-balik memiliki perbedaan
dalam arah alirannya. Arus searah atau direct current (DC) mengalir dari titik
berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah, sedangkan arus bolak-balik atau
alternating current (AC) mengalir secara berubah-ubah dan mengikuti garis waktu

● Generator
arus bolak-balik menggunakan dua cincin untuk menghubungkan solenoida dan
sambungan selanjutnya, sedangkan generator arus searah menggunakan satu cincin
belah agar tidak ada tegangan negatif

●Distribusi listrik
Arus bolak-balik digunakan secara luas dalam distribusi listrik, memiliki kemampuan
untuk mengubah tegangan menggunakan transformator, dan telah mengalami
perkembangan dan inovasi yang pesat. Sedangkan arus searah lebih andal, dapat
disimpan dalam baterai, dan digunakan pada perangkat elektronik portabel
atau mobil listrik

2. Apa perbedaan arus maksimum, rata-rata, efektif?


Jawab : Perbedaan
• Arus maksimum adalah nilai maksimum dari arus AC yang mengalir dalam satu
siklus waktu, terjadi saat puncaknya

• Arus rata-rata adalah nilai rata-rata arus yang mengalir dalam satu siklus waktu

• Arus efektif (atau root mean square, RMS) adalah nilai efektif dari arus AC yang
mengalir, yang ekuivalen dengan arus searah yang akan menghasilkan panas yang
sama pada resistor

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5


1. Sebuah generator berkutup empat dengan putaran 1500 rpm membangkitkan tegangan listrik
max 4.242 volt. Apabila banyak lilitan di dalam kumparan generator itu 400. Berapakah
banyaknya garis gaya max yang dipotong oleh kumparan itu?
Jawab : Emf =242 v

ω=1.500 × =50 π rad /s
60
N=400
Emf =N × B × A ×ω
4242=400 × B × A × 50 π
4242=20000 π × B × A
B× A=0,0675
∅ =0,0675


Ngaris=
∅o
−14
675× 10
Ngaris= −15
2 ,07 × 10
−12
6 , 75 ×10
Ngaris= −15
2 ,07 × 10
−11
Ngaris=3 , 26 ×10

2. Sebuah kumparan yang diputar di dalam medan magnit dari 4 kutub dapat menghasilkan
tegangan efektif sebesar 6600 volt. Berapa banyak lilitan di dalam kumparan itu apabila garis
gaya magnet (fluks) yang dipotong oleh kumparan sebesar 5 mega garis gaya
(maxell), n = 1800) ?
Jawab :
Vef =6600 v
6
B=5 ×10 maxwell
6 −4
B=5 ×10 × 10 tesla
B=500 tesla

ω=1.800 × =60 π rad / s
60

Vef =N × ω × B
6600=N × 60 π × 500
6600
N=
60 π ×5
N=0,07002817496

RANGKAIAN LISTRIK KELOMPOK 5

Anda mungkin juga menyukai